Abstrak
Pada perencanaan pembangunan kawasan industri maritim di Kabupaten Tanggamus Lampung terdapat 5 industri yang
saling berhubungan yaitu: industri pendukung, industri penarik, industri penyedia, penyedia jasa pendukung dan
industri galangan kapal sebagai industri inti. Sebagai industri inti dalam konsep kawasan industri maritim, potensi pasar
yang tersedia untuk pembangunan galangan dalam kawasan industri maritim harus didapatkan. Setelah didapatkan
potensi pasar galangan maka akan ditentukan kapasitas galangan dari setiap galangan. Dari kapasitas galangan setiap
galangan akan ditentukan fasilitas pengedokan yang harus dibuat dan disediakan. Galangan kapal pada kawasan industri
maritim mempunyai konsep pembagian tugas antara galangan dengan perusahaan fabrikasi, hal ini yang menbuatnya
berbeda dengan galangan konvensional.
Kapasitas Kapasitas
jumlah
Maksimal
galangan
Galangan GT DWT
< 500 99 21.000 31.500
501 -1.000 27 17.000 25.500
1.001 - 3.000 8 10.000 15.000
3.001 - 5.000 9 37.000 55.000
5.001 - 10.000 11 70.000 105.000
10.001 - 50.000 6 180.000 270.000
total 160 335.000 502.000 Gambar 1. pembagian kerja pembangunan kapal di
galangan dan perusahaan fabrikasi
Sumber: IPERINDO, 2013
Sumber: Data olahan peneliti, 2014
Tabel 4 Kapasitas nasional galangan reparasi Untuk bangunan yang akan dibangun di dalam
galangan untuk mendukung pelaksanaan proses
Kapasitas jumlah Kapasitas pengerjaan yang dilaksanakana anatara lain: Bangunan
Maksimal galanga kantor dan ruangan pedukung lainnya, Sub-assembly
Galangan n GT DWT atau panel shop, Blok assembly shop, Machinery shop,
Gudang, Ruang Diesel generator, Ruang penyimpanan
< 500 121 480.000 720.000
bahan bakar, Penyimpanan oksigen (hanya untuk
501 -1.000 45 495.000 742.500 galangan besar), Penyimpanan acetylene (hanya untuk
1.001 - 3.000 25 455.000 682.500 galangan besar) dan tempat material sisa.
3.001 - 5.000 6 400.000 600.000
5.001 - 10.000 7 900.000 1.350.000 4. Hasil dan Pembahasan
10.001 - 50.000 6 1.270.000 1.905.000 Potensi pasar setiap galangan
50.001-100.000 3 1.560.000 2.340.000 Pada perhitungan ini hanya dipertimbangkan
kondisi armada kapal yang sudah ada tanpa
>100.000 1 800.000 1.200.000 memprediksi pertumbuhan kapal dalam beberapa tahun
total 214 6.360.000 9.540.000 kedepan. Untuk potensi pasar akan dibagi menjadi
Sumber: IPERINDO, 2013 pasar untuk galangan reparasi dan untuk konstruksi
bangunan baru kedalam klasifikasi kapasitas galangan
Setelah direncanakan kapasitas setiap yang direncanakan. Untuk perhitungan potensi pasar
galangan dan diketahui dimensi maksimal kapal yang dari galangan reparasi akan dilakukan perhitungan
beroperasi sesuai dengan kapasitas maksimal setiap dengan mencari selisih kapasitas kapal yang
Referensi
1. Sunaryo. (2012). Study On The Possibility of
Establishing Shipbuliding Cluster in Lampung
Province, Sumatra, Indonesia. Ambon.
2. (n.d.). Diakses Maret 10, 2014, dari Web site
BAPPEDA Kabupaten Tanggamus:
http://bappeda.tanggamus.go.id/index.php?option=com
_content&view=article&id=233:tanggamus-segera-
miliki-kawasan-industri-maritim-
terpadu&catid=52:news-frontpage
3. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.
(2012). Kajian Pengembangan Kawasan Industri
Perkapalan
4. Kementrian Peindustrian Republik Indonesia. (2010,
Maret 12). Pedoman Teknis Kawasan Industri.
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia .
Jakarta, Indonesia
5. (n.d.). Diakses Juni 6, 2014, dari PT Multikarya
Engineering Web site:
http://www.multikaryaengineering.com/index.php?__in
it=read&__x=4
6. (n.d.). Diakses juni 11, 2014, dari Biro Klasifikasi
Indonesia web site:
http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/lain.php?me
nuku=dua&idnya=16
7. (n.d.). Diakses juni 10, 2014, dari Pemerintah
Kabupaten Tanggamus web site:
http://www.tanggamus.go.id/index.php/84-berita-
tanggamus/325-tanggamus-miliki-smk-jurusan-teknik-
perkapalan