Kegiatan Penambangan Batu Andesit Di PT Gunung Kecapi
Kegiatan Penambangan Batu Andesit Di PT Gunung Kecapi
oleh
oleh
Menyetujui
i
PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya laporan
Praktik Kerja Lapangan ini. Laporan ini merupakan salah satu kegiatan akhir dalam
Politeknik Geologi dan Pertambangan “AGP” Bandung. Praktik Kerja Lapangan ini
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan
1. Bapak Ir. Yayat Nur Ahmad, ME., sebagai Direktur Politeknik Geologi
Dosen Pembimbing.
“AGP”
Pertambangan “AGP”.
ii
iii
Lapangan I.
laporan ini baik dalam pemaparan materi maupun dalam format penulisan laporan.
Oleh karena itu dalam upaya penyempurnaan penulisan laporan yang akan datang
pembaca.
Tim Penulis
SARI
Undang No. 4 tahun 2009 menyatakan bahwa pertambangan batu andesit termasuk di
Provinsi Jawa Barat. Produksi andesit yang dihasilkan per bulan adalah 17.249,5 m3.
Sistem penambangan yang dilakukan oleh PT. Gunung Kecapi adalah sistem
bahan peledak ANFO, power gel sebagai primer dan elektrik detonator sebagai
Pengolahan batu andesit menggunakan mesin peremuk (crushing plant) yaitu jaw
crusher dan cone crusher. Produk yang dipasarkan antara lain: batu split 1-2, batu
split 2-3, batu split 3-5, macadam 5-7, base coarse super, abu batu dan batu belah
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA .............................................................................................................................. ii
SARI ....................................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................... v
2.2.2 Lokasi...................................................................................................................... 6
vi
4.2 Pembongkaran.............................................................................................................. 29
4.8 Prasarana dan Sarana Penunjang Kegiatan di PT. Gunung Kecapi ............................. 50
LAMPIRAN.......................………………………………………………………..................59
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.8 Excavator merk caterpillar tipe 320D digunakan untuk mengeruk hasil
ledakan…............................................................................................. 21
3.11 Gambar crushing plant, con crusher, jaw crusher, dan vibrating screen.... 25
4.5 Pengeboran menggunakan CRD dengan rel tegak lurus terhadap bidang.. 31
x
xi
Lampiran Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk keperluan lainnya, yang tentunya dalam hal ini akan terjadi peningkatan akan
permintaan bahan-bahan baku penunjang yang salah satu diantaranya adalah material
utama batu andesit serta tanah galian yang nantinya diproses kembali menjadi batu
Dilihat pada kebutuhan tersebut, maka PT. Gunung Kecapi yang berlokasi di
yang selaku sebagai perusahan yang bergerak di bidang pertambangan batu andesit
maka akan meningkat pula kebutuhan material bangunan, seperti batu andesit, maka
untuk tujuan ini pula seluruh aktivitas penambangan harus tersusun secara rapi dan
tepat.
1
2
Dengan demikian diharapkan akan tercapai hasil yang lebih baik, serta
kemampuan untuk menyerap dan menerima perkembangan dalam bentuk nyata demi
kemajuan industri pertambangan. Oleh karena itu, Praktik Kerja Lapangan I (PKL I)
merupakan salah satu cara untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya di
lapangan dengan dasar-dasar yang telah di terima selama perkuliahan dan diharapkan
1.2 Tujuan
pertambangan yang dilakukan di PT. Gunung Kecapi. PKL I ini juga bertujuan untuk
kampus dapat diimplementasikan kedalam dunia kerja di masa yang akan datang.
3
Ruang lingkup yang dibahas dalam tulisan ini adalah kegiatan penambangan
andesit secara umum di PT. Gunung Kecapi. Ruang lingkup tersebut adalah sebagai
berikut:
c. Proses Penambangan
d. Proses pengolahan
e. Proses pemasaran
Secara garis besar metode penelitian yang digunakan pada PKL I ini dibagi
primer.
c. Melalui wawancara dan diskusi dengan para pegawai PT. Gunung Kecapi di
PKL I ini dilaksakan mulai tanggal 4 Juni 2012 hingga tanggal 18 Juni 2012
BAB I Pada bab ini dikemukakan latar belakang, tujuan pelaksanan PKL I,
Sistematika penulisan
BAB II Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan umum yang terdiri atas
kegiatan prapenambangan
BAB III Pada bab ini penulis membahas tentang landasan teori yang terdiri
BAB V Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran dari
TINJAUAN UMUM
Juni 1991 no. 12 yang dibuat Notaris Gina Riswara Koswara, SH. Selanjutnya
pertambangan yang memproduksi berbagai jenis dan ukuran batu andesit untuk
541.3/Kep.547-DESDM/2009
SI/1004/111/2010
5
6
Lokasi penambangan yang dilakukan oleh PT. Gunung kecapi berada di Desa
Gunung Kecapi dapat menggunakan 2 jalur yaitu jalur tol untuk kendaraan roda 4
dan jalur lama untuk kendaraan roda 2 dan 4. Kondisi jalan tol maupun jalan lama
cukup baik namun pada 2 km sebelum lokasi penambangan jalan yang dilalui rusak
Rute yang dipakai jika melalui jalan tol yaitu: Masuk Tol Purbaleunyi lalu
keluar di km 82 arah Purwakarta dan Ciganea. Setelah exit ambil arah kanan menuju
Plered setelah ±8 km disebelah kanan terdapat tanda petunjuk PT. Gunung Kecapi.
Rute yang dipakai jika melalui jalan lama yaitu: Cimahi – Padalarang –
Gambar 2.1
2.2.2 Lokasi
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (Lihat Gambar 2.2).
Luas area penambangan yang dikelola oleh PT. Gunung Kecapi saat ini adalah 15 Ha
Sumber: www.googlemaps.com
= lokasi penelitian
Gambar 2.1
Peta Kesampaian Daerah Penelitian
8
yaitu: intrusi dan tanah penutup yang terdiri dari pasir lempungan, batu pasir dan
lapukan andesit. Singkapan batuan andesit ini terlihat di sebelah timur sedangkan
untuk bagian di sebelah barat tidak dijumpai adanya singkapan batu andesit.
Dari singkapan batu andesit yang ada, tidak dijumpai adanya struktur kekar
(joint) dan sesar, yang ada hanyalah perubahan cuaca dan temperatur panas ke
dinging yang mengakibatkan terjadinya pemuaian dan penyusutan secara drastis pada
batuan tersebut sehingga batuan induk andesit pecah menjadi beberapa bagian yang
disebut bolder.
9
Daerah ini berada pada ketinggian antara level 460 dpl sampai dengan 240
dpl yang merupakan tanah berjenis lempung coklat dan hasil pelapukan dari batu
andesit.
Secara lokal Gunung Kerud terdiri dari batuan andesit dan tanah penutup
yang terdiri dari lempung pasiran dan lapukan batuan andesit tersingkap yang dapat
dilihat dari sebelah timur. Adapun ketebalan rata-rata dari lapisan pucuk sekitar 0,5
meter dan tanah penutup antara 5-10 meter, dengan rata-rata sekitar 7 meter.
intrusi magma yang berasal dari inti bumi yang menerobos kepermukaan sehingga
keberadaan batuan andesit menerus hingga kebawah mengarah ke inti bumi. Dengan
demikian dapat diperkirakan pada level 270 yang tidak tercapai oleh pengeboran inti
Pada tahun 2009 PT. Gunung Kecapi telah melaksanakan kegiatan eksplorasi
di lokasi Blok Gunung Kerud yang terletak di Kampung Bandung Herang, Desa
pertambangan Blok Gunung Kecapi yang terletak sebelah barat dengan jarak sekitar
1 km.
lanjutan dengan 2 metode. Metode yang digunakan adalah metode Geolistrik dan
Pengeboran inti, kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan, dimulai pada bulan
10
November 2009 hingga Januari 2010. Secara terperinci tahapan penyelidikan dapat
dibutuhkan sarana penunjang. Sarana penunjang yang dimiliki oleh PT. Gunung
Kecapi kurang lebih 3 km dengan lebar 7-10 m kondisi jalan cukup bagus
diperkeras batu.
b. Jalan tambang sepanjang 1000-1500 meter dengan lebar 10-12 meter dengan
c. Sarana Perkantoran
d. Mes /karyawan
e. Pos Satpam
f. Alat Komunikasi
h. Perbengkelan
i. Kendaraan Lapangan
k. Instalasi Listrik
11
m. Sarana Kesehatan: Rumah Sakit Bayu Asih dan Aqma (Mitra kerja dengan
perusahaan)
BAB III
KEGIATAN PENAMBANGAN
PENGUPASAN
PENGUPASAN
QUARRY TANAH
BATUAN LAPUK
PENUTUP
CRUSHING
PENGANGKUTAN PEMASARAN
PLANT
Gambar 3.1
Diagram alir kegiatan penambangan hingga pemasaran
Batu andesit merupakan salah satu jenis pertambangan mineral batuan. Dengan
meliputi:
a. Tahap pengupasan
b. Tahap pengeboran
12
c. Tahap peledakan
d. Tahap pengolahan
e. Tahap pemasaran.
didorong dan dikumpulkan di suatu tempat yang nantinya akan diangkut ke tempat
Material tanah penutup yang disimpan itu bersifat berai maka pengaturan
tanah penutup tersebut ditata dan dapat disimpan dengan bentuk menyerupai
perbukitaan dengan mengatur kemiringan yang disesuaikan sebesar sudut gesek dari
material tumbuhan sehingga tidak akan longsor secara gravitasi dan dapat dilakukan
a. Sebagi media untuk meletakan bahan peledak agar hasil kegiatan pada
13
14
yang sama.
a. Alat bor
Alat bor dengan jenis yang sering dipakai perusahaan tambang di daerah
Plered yaitu CRD(Crawler Rock Drill). PT. Gunung Kecapi memiliki 2 unit
a b
Gambar 3.2
Kemampuan dari kedua alat ini hampir sama dan mempunyai prinsip
kerja yang sama, kemampuan kedua alat ini adalah sebagai berikut :
2. Kedua alat ini menggunakan batang bor dengan panjang 10 meter yang dibagi
atas 4 bagian batang bor yang masing-masing mempunyai panjang 2,5 meter.
4. Lubang bor yang dihasilkan untuk satu hari adalah 15-20 lubang bor
6. Jenis gaya yang digunakan adalah rotary drill yaitu memecahkan batuan
dengan cara memutar alat bor ke batuan yang akan dibuat lubang
b. Kompresor
Gambar 3.3
Kompresor Ingersoll-Rand
16
Gambar 3.4
Kompresor 02 merk Airman
c. Batang Bor
Batang bor yang digunakan memiliki panjang 2,5 meter (7,5 ft).
Gambar 3.5
Batang bor pada kegiatan pengeboran
d. Mata Bor
Mata bor yang digunakan berjenis button bit dengan diameter 2,5 inch
17
Gambar 3.6
Mata Bor yang digunakan dalam kegiatan pengeboran
komponen alat misalnya mesin bor CRD, disiapkan dan dicoba, mengontrol
komponen alat bor seperti batang bor, mata bor, kunci-kunci, minyak
adalah :
18
menggerakan alat pengeboran CRD, mengeluarkan cutting dari lubang bor, dan
mendinginkan mata bor. Udara yang masuk kedalam CRD diatur agar cutting yang
dihasilkan tidak terlalu banyak namun kecepatan pengeboran sesuai dengan yang
diharapkan. Setalah itu operator mulai mempersiapkan mesin bor CRD untuk
baik.bor diarahkan sesuai dengan keadaan bidang lubang ledak. Selanjutnya batang
mata bor diarahkan ke batuan yang akan dibor. Batang bor yang dipakai memiliki
produksi atau memecah batuan yang tidak dapat dibongkar oleh alat berat.
Power gel
d
AN
f Fuel oil/solar
g
Gambar 3.7
Peralatan, Perlengkapan, dan Bahan peledak pada kegiatan peledakan
f. AN merk Dahana
sebagai berikut :
dan bahan peledak dari gudang bahan peledak. kegiatan selanjutnya memasukan
detonator ke dalam power gel setelah itu siapkan lalu campurkan Amonium Nitrat
dan Fuel Oil dengan persentase perbandingan AN 94,5% dan FO 5,5%. Masukan
power gel yang telah berisi detonator ke dalam lubang setelah itu masukan campuran
ANFO. Tutup lubang ledak dengan stemming dan sambungkan rangkaian connecting
wire tiap detonator dan periksa hambatan rangkaian menggunakan blaster’s ohm
meter. Setelah dinyatakan sesuai connecting wire disambung pada lead wire periksa
kembali hambatan jika sesuai dan dinyatakan aman sambungkan pada blasting
kegiatan ini excavator (backhoe) mempunyai peran yang sangat penting karena
pemuatan yang dilakukan di PT. Gunung Kecapi seluruhnya dilakukan oleh alat
berat tersebut.
berada di jenjang bagian atas menggunakan 2 buah excavator merk Caterpillar type
Gambar 3.8
Excavator merk Caterpillar tipe 320 D digunakan untuk mengeruk hasil peledakan
Gambar 3.9
Excavator merk Caterpillar tipe 320D pada kegiatan pemuatan
Persiapan tersebut agar alat berat yang digunakan dalam kegiatan ini tidak
Persiapan meliputi:
a. Pengecekan excavator baik mesin, bahan bakar, panel kemudi, bucket, rantai
roda, dll.
atas jenjang akan dijatuhkan ke bawah dengan menggunakan 2 alat excavator merk
Caterpillar tipe 320D. Material batuan yang sudah berada dibawah dimuat ke Dump
atau material hasil peledakan ke crushing plant. PT. Gunung Kecapi dalam kegiatan
pengangkutan ini adalah dump truck merk Komatsu tipe HD180. Dump truck ini
mempunyai berat tanpa muat 16 ton dan berat dengan muatan 34 ton. Besaran derajat
maksimal yang dapat dicapai oleh dump adalah 65° (lihat Gambar 3.10).
Gambar 3.10
a. Memeriksa kondisi dump truck yang akan digunakan mulai dari mesin, bahan
bakar, aki, dan tekanan ban agar tidak terjadi masalah pada kegiatan
pengangkutan.
Setelah material dimuat oleh excavator ke dump truck . Dump truck langsung
besar yang diangkut dari tambang (run of mine) ke tempat peremukan. Kegiatan ini
kebutuhan yang diinginkan (pasar) atau sesuai dengan persyaratan yang diperlukan
untuk proses berikutnya. Pada tahap peremukan ini berfungsi untuk memproses
bahan baku yang diperoleh dari hasil penambangan yang berupa batu andesit yang
diolah menjadi produk siap dipakai dalam pemasaran, lebih dikenal dengan sebutan
material bangunan.
Dari kegiatan ini batuan yang diangkut oleh dump truk ditumpahkan kedalam
alat peremuk (Crushing Plant), untuk memperoleh hasil dari batuan yang diinginkan,
plant merek Sandbow tipe VE 600 x 900, cone crusher merek Otsuka tipe 1500, jaw
1) Mengecek seluruh unit crusher mulai dari belt conveyor, motor penggerak,
material yang akan diolah kedalam crushing plant. Material akan melewati
peremukan primer oleh jaw crusher lalu hasilnya akan melewati peremukan
sekunder di cone crusher terakhir hasil material dari peremukan sekunder diayak
menggunakan conveyor.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
PT. Gunung Kecapi mempunyai jam operasional yang dimulai pada jam
07.00-15.00 dan jam lembur pada 15.00-17.00 dengan rincian sebagai berikut
Tabel 4.1
Jadwal Kerja PT. Gunung Kecapi
Hari dan Waktu Kerja
Senin-Kamis, Sabtu dan
No Kegiatan Jumat
Minggu
27
28
Produktif II+Lembur
Produktif II
Berdasarkan Tabel 4.1, jam kerja pada hari Jumat ternyata lebih singkat dibanginkan
a. Menghindari longsor.
Gambar 4.1
Sistem penjenjangan yang digunakan di kuari PT. Gunung Kecapi
29
9 meter
z 7-8 meter
z
y 7-8 meter
w
15 meter
x
15 meter
Letak kegiatan pengeboran dan
peledakan
Gambar 4.2
Sketsa jenjang di PT. Gunung Kecapi (tanpa skala)
Dapat dilihat pada Gambar 4.2 setiap jenjang memiliki lebar 15 meter dengan
menjadi 2 sebagai jalan excavator selebar 7-8 meter. Selain mempermudah proses
Maksud dari sistem kuari ke arah belakang yang dilakukan di PT. Gunung
Kecapi adalah jenjang x pada Gambar 4.2 akan diturunkan sejajar jenjang w dengan
bantuan peledakan dan excavator. Setelah jenjang w dan jenjang x sejajar penurunan
4.2 Pembongkaran
Tahap pembongkaran di PT. Gunung Kecapi dibagi atas dua kegiatan yaitu:
30
1. Pengeboran
2. Peledakan
dihasilkan di PT. Gunung Kecapi dengan menggunakan 2 mesin bor Crawler Rock
Drill (CRD) merk furukawa (lihat Gambar 4.3) dengan bantuan 2 kompresor (lihat
Gambar 4.4) dan menggunakan empat buah batang bor sepanjang 2,5 meter (7,5 ft)
Gambar 4.3
CRD yang digunakan di PT. Gunung Kecapi
Gambar 4.4
Kompresor yang digunakan untuk kegiatan pengeboran
31
yang aman dan tidak mengganggu kegiatan lain di area pengeboran. Mesin
kompresor dipanaskan 30 menit dan di atur tekanan udaranya sesuai dengan tekanan
udara yang diperlukan CRD. Kompresor dan CRD dioperasikan oleh 3 orang. 2
orang sebagai operator dan 1 orang pengawas bila terjadi masalah pada saat
90° 90˚
Gambar 4.5
Pengeboran menggunakan CRD dengan rel tegak lurus terhadap bidang
dengan bidang pengeboran dilanjutkan dengan pemasangan batang bermata bor pada
rel CRD dengan memutar rel searah jarum jam untuk mengunci batang bor pada
sambungan rel. jika sudah dinyatakan aman dan siap, batang bor diturunkan dan
mulai melubangi bidang yang menjadi lubang ledak. Setelah batang bor mencapai
rel CRD melawan arah jarum jam, rel diangkat lalu batang bor yang akan ditambah
disambungkan ke rel dan batang bermata bor yang berada dilubang. Hal ini
Pengeboran lubang ledak yang dilakukan oleh PT. Gunung Kecapi dilakukan
sesuai keadaan serta waktu yang telah ditentukan. Faktor utama yang mempengaruhi
a. Cuaca
b. Kekerasan batuan
c. Keahlian operator
d. Kemiringan bidang
Pengeboran dilakukan hingga jumlah lubang ledak berkisar antara 45-60 lubang.
dengan arah pengeboran vertical tegak lurus dengan bidang ledak (lihat Gambar 4.6)
Gambar 4.6
Pola Pengeboran triangular di PT. Gunung Kecapi
33
Desain lubang ledak yang dipakai oleh PT. Gunung Kecapi memiliki desain
lubang ledak yang sama pada tiap lubangnya. Desain ini telah ditentukan oleh pihak
perusahaan karena desain yang dipergunakan dinilai efektif dan efeisien. Desain
Gambar 4.7
Sketsa lubang ledak tegak
Kegiatan Peledakan yang dilakukan oleh PT. Gunung Kecapi bertujuan untuk
membongkar dan memperkecil batuan yang digunakan untuk bahan produksi. PT.
Gunung Kecapi dalam kegiatan ini memakai bahan peledak ANFO. Bahan peledak
ANFO dipilih karena dinilai ekeftif dan efisien dalam kegiatan peledakan.
34
Gambar 4.8
Bahan Peledak ANFO
Pada kegiatan yang dilakukan oleh PT. Gunung Kecapi dimulai dari pengiriman
bahan peledak dari gudang bahan peledak yang berjarak ±1,5 km dari tempat
peledakan. Setelah bahan peledak dikirim pekerja mulai memasukan detonator jenis
delay ke dalam power gel. Detonator ini sebelumnya telah disambung dengan
connecting wire.
Gambar 4.9
Detonator dan Power Gel
selanjutnya pekerja mulai mencampurkan ammonium nitrat dan bahan bakar jenis
solar. Pencampuran ini dilakukan sesuai kondisi dan situasi di lapangan. Setelah
pencampuran selesai, ANFO siap dimasukan ke dalam lubang ledak yang telah
35
dimasukan detonator dan power gel, setiap lubang diisi dengan 1 karung ANFO
dengan berat 25 kg. Berat total ANFO yang digunakan pada kegiatan peledakan
power gel agar batuan yang dihasilkan lebih kecil. Setelah Detonator dan ANFO
tiap lubang ledak rangkai secara seri disetiap baris dan tiap baris dirangkai secara
agar hambatan pada tiap lubang dan baris sama, hal ini dimaksudkan agar ledakan
Gambar 4.10
Pemeriksaan hambatan listrik menggunakan blaster’s ohm meter
Setelah dinyatakan hambatan sesuai maka connecting wire, lead wire dan blasting
machine disambungkan. Jika area sudah dinyatakan aman maka peledakan baru akan
dilakukan.
Dari pengamatan yang dilakukan, geometri peledakan yang dipakai oleh PT.
freeface
B = 1,90 m S = 2,28 m
T = 1, 33 m
K = 9,52 m
H = 10,09 m
PC = 8,76 m
J= 0,57 m
Gambar 4.11
Geometri peledakan
T= stemming J= subdrilling
K= tinggi jenjang
Dengan diameter bor 2,5 inch, jumlah lubang ledak 60 dan berat bahan
peledak tiap lubang 25 kg, maka perhitungan yang dilakukan seperti berikut ini :
m= kolom= 15 n= baris= 4
= 2309,47584 m3
Blasting Ratio =
= =
= 1,3965056 ⁄
Specific Drilling =
= =
= 0,262137403 ⁄
38
+ -
BM
Gambar 4.12
Rangkaian peledakan
yaitu rangkaian seri untuk setiap baris dan paralel untuk menghubungkan tiap
barisnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan (Ω). Rangkaian ini
memudahkan juru ledak untuk memeriksa lubang ledak yang berpotensi misfire.
Kegiatan pemuatan ini bertujuan untuk memuat hasil pembongkaran kealat angkut
dengan menggunakan 3 alat muat jenis excavator tipe #20D merk Caterpillar dengan
kapasitas bucket hingga 0,8 m3 (lihat Gambar 4.13). sebelum kegiatan pemuatan
dilakukan seluruh alat muat dipanaskan mesinnya terlebih dahulu selama 30 menit.
39
Gambar 4.13
Alat muat yang digunakan di PT. Gunung Kecapi
Pemuatan dapat berhenti jika cuaca di kuari gerimis/hujan dengan intensitas kecil
dikarenakan alat angkut yang digunakan sebagai tujuan pemuatan tidak dapat
beroperasi.
material kedalam alat angkut. Dalam kegiatan ini PT. Gunung Kecapi
dilakukan biasanya mesin alat angkut dipanaskan terlebih dahulu selama 30 menit.
Alat angkut yang beroperasi di PT. Gunung Kecapi memiliki merk dan tipe yang
sama yaitu dump truck Komatsu tipe HD-180 dengan kapasitas 8 m3.
40
Gambar 4.14
Dump truck Komatsu HD-180
Jalur pengangkutan yang ditempuh dump truck dari tempat pemuatan sampai
tempat pengolahan ± 1,5 km. Setiap harinya seorang operator dump truck dapat
melakukan kegiatan pengangkutan sebanyak 15-20 kali. Hal ini bergantung kepada
Pada kegiatan pengamatan ini, masalah yang sering muncul dalam kegiatan
c. Terjadi antrian alat angkut saat proses pemuatan sehingga tidak efektif.
41
Gambar 4.15
Kondisi jalan angkut
pengolahan merupakan tahap akhir kegiatan penambangan. Hasil dari kegiatan ini
adalah produk yang dapat dijual langsung kepada pembeli. Kegiatan ini terdiri atas 3
Peremukan primer dilakukan oleh jaw crusher. Kegiatan ini bertujuan untuk
perkecil batuan yang berasal dari proses pembongkaran. Sebelum masuk ke dalam
Jaw Crusher
Hopper
Gambar 4.16
Hopper dan Jaw crusher sebagai alat peremukan primer
Peremukan primer bertujuan untuk menghasilkan batuan yang lebih kecil disesuai
kan dengan kebutuhan pasar. Peremukan sekunder menghasilkan batuan yang akan
Peremukan sekunder menggunakan alat cone crusher merk Otsuka 1500 (lihat
Gambar 4.18 ).
43
Cone Crusher
Gambar 4.17
Cone crusher Otsuka 1500 pada Peremukan Sekunder
berbagai produk batuan yang sudah diperkecil seperti: batu split 1-2, base coarse dan
abu batu. Peremukan Tersier mengunakan alat vibrating screen untuk mengayak
Gambar 4.18
Vibrating screen yang digunakan untuk Peremukan Tersier
44
Tabel 4.2
Nama crusher dan produk yang dihasilkan
No Nama crusher Produk yang dihasilkan
1 Makadam 5-7
Crusher satu bawah Base coarse Super
Abu batu
2 Makadam 5-7
Crusher dua bawah
Base coarse Super
Base coarse tiga atas (diolah
kembali di crusher tiga
Tiga atas
bawah)
Abu batu
3 Crusher tiga
Batu Split 1-2
Batu Split 2-3
Tiga bawah
Batu Split 3-5
Abu batu
pemasaran yaitu terkait antara lokasi tambang dengan konsumen akhir oleh karena
itu pemasaran produk dikhususkan untuk konsumen di sekitar lokasi tambang atau
Di daerah ini terdapat banyak toko material bangunan dan proyek perumahan,
di samping itu di kabupaten atau kota banyak prasarana jalan yang rusak serta
pembangunan jalan tol, jalan by pass, jalan lingkar, jalan alternatif, saluran drainase
memerlukan bahan galian terutama batu andesit dari ukuran besar hingga terkecil
yang dihasilkan PT. Gunung Kecapi. Produk yang dipasarkan adalah produk yang
berkualitas namun dari segi harga, perusahaan ini menerapkan strategi harga yang
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu target produksi dan harga jual bebas ke pasar dengan
berbagai jenis produk. Berikut adalah tabel daftar produk dan harga yang dipasarkan
PT. Gunung Kecapi (Tabel 4.3). . Perkiraan pendapatan dari penjualan perbulan
Tabel 4.3
Daftar produk dan harga di PT. Gunung Kecapi
No Produk Harga
1 Batu Split ukuran 1-2 Rp 98.000,00/m3
Tabel 4.4
Perkiraan pendapatan dari penjualan perbulan
Jenis Produk Produksi Harga Satuan Pendapatan
Perbulan (Rp/m3) Perbulan
3
(m ) (Rp)
Split 1-2 (15%) 2.587,5 98.000 253.575.000
Split 2-3 (15%) 2.587,5 90.000 231.875.000
Split 3-5 (15%) 2.587,5 85.000 219.937.500
Abu batu (10%) 1.725,0 70.000 120.750.000
Macadam 5-7
(20%) 3.450,0 80.000 276.000.000
BC super (20%) 3.450,0 75.000 258.750.000
Batu Belah (5%) 862,0 50.000 43.125.000
Jumlah 17.249,5 1.404.012.500
1. Perubahan Topografi
di daerah sekitar lokasi penambangan. Sebagai kontribusi nyata yang dilakukan oleh
Dalam bidang ekonomi, dengan berdirinya perusahaan ini maka tercipta suatu
memacok sebagian besar karyawan, baik itu karyawan tetap dan tidak tetap adalah
penduduk setempat, membuat sumur bor air bersih khususnya di daerah Desa
Bandung Herang dan Pamoyanan, serta perbaikan jalan sepanjang jalan menuju
Cilalawi.
a. Upaya untuk menjaga kesehatan kerja dilakukan dengan upaya pencegahan dan
lokasi tambang dan klinik di luar yang ditunjuk oleh perusahaan (klinik Budi
Bhakti dan Aqma) dan para pekerja mendapat jaminan kesehatan dari
kerja.
b. Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan di setiap unit kerja
perkantoran dan perumahan, unit lingkungan gudang bahan peledak dll. Maka
1. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) seperti safety belt, ear plug,
safety shoes, dust masker, helm pengaman, kacamata pengaman (di unit
tertentu)
elevasi paling tinggi sehingga front kerja lebih baik dan aman.
Gambar 4.19
Tempat penampungan dan pengisian BBM
a. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan PT. Gunung Kecapi adalah Bahan bakar
minyak jenis solar. Solar yang digunakan adalah solar industri. Bahan bakar
digunakan untuk pengoperasian alat berat, crusher, kompressor, dan
pembangkit listrik (genset).
Untuk menunjang segala kegiatan penambangan, pengolahan dan
kebutuhan listrik, PT. Gunung Kecapi memerlukan ± 3000 liter solar per
hari atau sekitar 1.095.000 liter per tahun.
b. Tenaga kerja
pengolahan adalah 93 orang termasuk tenaga kerja tetap dan tidak tetap.
51
Tabel 4.5
Jumlah karyawan PT. Gunung Kecapi
No Jabatan Jumlah
(orang)
1 Pengawas Operasional dan Teknik 1
2 Kepala Teknik 1
4 Kepala Gudang 1
5 Juru Ledak 1
6 Operator Excavator 5
9 Operator bulldozer 1
10 Operator crusher 6
11 Operator drilling 2
12 Kepala Mekanik 2
14 Mekanik Drilling 1
16 Bagian Administrasi 4
17 Keamanan 13
18 Helper Lokal 39
a. Akses jalan masuk dari Cilalawi/ Jalan Kabupaten ke lokasi PT. Gunung
Kecapi ± 3 km dengan lebar 7-10 m, kondisi jalan cukup bagus dan diperkeras
batu.
b. Jalan tambang ± 1-1,5 km dengan lebar 10-12m, kondisi cukup bagus dan
diperkeras batu.
c. Sarana perkantoran
Gambar 4.20
Sarana perkantoran
d. Alat komunikasi
Gudang bahan peledak berlokasi terpisah dan jauh dari segala kegiatan
peledakan.
Gambar 4.21
Gudang bahan peledak dan perlengkapan peledakan
f. Pos keamanan
Gambar 4.22
Pos keamanan
54
g. Perbengkelan
Gambar 4.23
Bengkel alat-alat berat
Gambar 4.24
Kolam penampungan air dan lumpur
i. Instalasi listrik
Gambar 4.25
Ruang pembangkit listrik
k. Sarana kesehatan : Rumah sakit Bayu Asih dan klinik AQMA (mitra kerja
dengan perusahaan)
BAB V
SIMPULAN
Dari kegiatan PKL I yang berlangsung di PT. Gunung Kecapi, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Gunung Kecapi dimulai dari
komatsu D85ESS-2A.
furukawa PCR 200 dan kompresor ingersol rand dan airman. Peledakan
cone crusher, dan vibrating screen. Produk yang dihasilkan pada kegiatan ini
adalah split 1-2, split 2-3, split 3-5, macadam 5-7, base coarse super, abu
56
57
membeli langsung produk PT. Gunung Kecapi. Setiap harinya PT. Gunung
baik dan sistematis sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap kegiatan
PT. Gunung Kecapi. 2011. “Laporan Kemajuan Tambang PT. Gunung Kecapi”.
PT. Gunung Kecapi. 2010. “Laporan Kegiatan Eksplorasi dengan Cara Pengukuran
58