Anda di halaman 1dari 19

Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di bawahnya.

Disebabkan ini maka lempeng tektonik ini bebas untuk menggesek satu sama lain. Pergerakan antara lempeng tektonik ini tidak berjalan secara perlahan-lahan. Sebaliknya pergeseran antara tanah dan batu yang membentuk lempeng tektonik menyebabkan pergeseran itu berjalan tersentak-sentak. Pergerakan inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Daratan dan juga dasar lautan akan secara perlahan-lahan dibawa ke arah kedudukan baru apabila lempeng beralih. Batas lempeng ditandai oleh lingkaran gempa bumi dan rangkaian gunung berapi. Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Wegener dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (1915) mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Gravitasi dianggap sebagai penyebab utama dari semua pergerakan lempeng. Gaya gravitasi menarik lempeng yang tersubduksi karena bagian itu memang lebih tua dan lebih berat bobotnya. Kemudian karena tertarik, ada celah di tengah punggung samudera yang kemudian terisi material dari dalam mantel.

Teori Tektonik Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah sebuah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya buktibukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Continental Drift yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi. Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempenglempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik,

pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50100 mm/a. [1]

Artikel dalam kategori "Skala waktu geologi"


Kategori ini memiliki 39 halaman, dari total 39.

Skala waktu geologi

K samb.

P samb.

Arkean

Kapur (periode) Karbon (periode) Kenozoikum Kronostratigrafi

M
Devon (periode)

Eoarkean Eon Eosen Era (geologi)

Mesoarkean Mesoproterozoikum Mesozoikum Miosen

Paleogen Paleoproterozoikum Paleosen Paleozoikum Periode (geologi) Perm (periode) Pleistosen Pliosen Prakambrium Proterozoikum

Silur

Neoarkean Neogen Neoproterozoikum

Fanerozoikum

Trias

Hadean Holosen

Oligosen Ordovisium

Paleoarkean

Jura (periode)

Kala (geologi) Kambrium

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur absolut.

[sunting] Rentang waktu


Rentang waktu kedua dan ketiga masing-masing merupakan subbagian dari garis waktu sebelumnya yang ditandai dengan atau tanda bintang (asterisk). Holosen, (kala terakhir) terlalu kecil untuk dapat terlihat jelas pada garis waktu ini.

Dalam juta tahun

[sunting] Peristilahan
Dalam bahasa Inggris, berturut-turut skala waktu geologi dari yang terbesar adalah eon, era, period, epoch, dan stage. Dalam bahasa Indonesia, eon kadang diterjemahkan menjadi masa, period diterjemahkan menjadi periode atau zaman, sedangkan epoch diterjemahkan menjadi kala.

[sunting] Tabel waktu geologi


Tabel berikut memberikan ringkasan peristiwa-peristiwa utama dan karakteristik pada periode waktu yang membentuk skala waktu geologi. Seperti diagram di atas, skala waktu ini didasarkan pada International Commission on Stratigraphy. Tinggi tiap baris tidak menggambarkan rentang waktu tiap subdivisi waktu. Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Eon

Era

Periode[1]

Kala/Seri

Peristiwa utama

Mulai, juta tahun yang lalu[2]

Fanerozoikum

Kenozoikum Neogen
[3]

Holosen

Akhir glasiasi dan kebangkitan 0.011430 0.00013[4] peradaban manusia. Berkembangnya 1.806 0.005 * dan selanjutnya punahnya banyak mamalia besar (megafauna

Pleistosen

Pleistosen). Evolusi manusia modern secara anatomis. Awal Zaman Es terkini. Iklim dingin dan kering. Australopitheca; banyak mamalia 5.332 0.005 * dan moluska yang saat ini ada mulai muncul. Homo habilis muncul. Iklim moderat; Orogeny di belahan utara. Mamalia dan familia burung modern dikenali. 23.03 0.05 * Berbagai kuda dan mastodon berkembang. Rumput tumbuh di mana-mana. Kera pertama muncul. Iklim hangat; Evolusi dan diversifikasi pada fauna pesat, terutama mamalia. 33.90.1 * Evolusi dan penyebaran utama berbagai jenis tumbuhan berbunga modern. Mamalia kuno 55.80.2 * (mis. Creodont, Condylarth, Uintatheriidae, dll)

Pliosen

Miosen

Paleogen
[3]

Oligosen

Eosen

berkembang. Munculnya beberapa keluarga mamalia "modern". Paus primitif terdiversifikasi. Rumput pertama. Ice cap berkembang di Antarktika. Iklim tropis. Tumbuhan modern muncul; Mamalia terdiversikasi menjadi beberapa garis keturunan primitif menyusul 65.50.3 * kepunahan dinosaurus. Mamalia besar pertama (sampai seukuran beruang atau kuda nil kecil).

Paleosen

Mesozoikum Kapur

Atas/Akhir Tumbuhan 99.60.9 * berbunga berkembang, Bawah/Awal bersama dengan 145.5 4.0 jenis-jenis baru insekta. Ikan bertulang sejati (Teleostei) modern mulai bermunculan. Ammonita, Belemnoidea, Bivalvia rudist, Echinoidea dan Porifera umum ditemukan. Banyak jenis baru dinosaurus (mis. Tyrannosauridae,

Titanosauridae, Hadrosauridae, dan Ceratopsidae) berkembang, juga Crocodilia modern; mosasaurus dan hiu modern muncul di laut. Burung primitif perlahan Jura Atas/Akhir Gymnospermae 161.2 4.0 (terutama tumbuhan runjung, Bennettitales dan 175.6 2.0 * Tengah sikas) dan pakupakuan umum Bawah/Awal ditemukan. Banyak 199.6 0.6 jenis dinosaurus, seperti sauropoda, carnosaurus, and stegosaurus. Mamalia kecil umum ditemukan. Burung pertama dan hewan melata bersisik (Squamata). Ichthyosaurus dan plesiosaurus berkembang. Bivalvia, ammonita dan Belemnoidea juga banyak dijumpai. Bulu babi sangat umum, juga lili laut, bintang laut,

Porifera, Brachiopoda, Terebratulida, dan Rhynchonellida. Atas/Akhir Dinosaurus 228.0 2.0 mendominasi: Archosaurus di daratan, Tengah 245.0 1.5 Ichthyosaurus dan Nothosaurus di lautan, dan Pterosaurus di udara. Cynodonta menjadi lebih kecil dan lebih menyerupai mamalia; mamalia dan crocodilia pertama muncul. Dicrodium merupakan flora Bawah/Awal umum di daratan. 251.0 0.4 * Banyak terdapat amfibi Temnospondylus . Ammonita sangat umum. Koral modern dan ikan bertulang sejati (Teleostei) muncul, dan juga banyak insekta. Daratan bergabung 260.4 0.7 * menjadi superbenua Guadalupian Pangaea, 270.6 0.7 * membentuk Pegunungan Cisuralian Appalachia. Akhir 299.0 0.8 * Lopingian

Trias

Paleozoikum Perm

tahap glasial PermoCarboniferous. Reptilia Synapsida (Pelycosaurus dan Therapsida) melimpah, sementara parareptilia dan [Amfibia Temnospondylia masih umum ditemukan. Pada zaman Perm pertengahan, flora zaman Karbon mulai digantikan oleh tumbuhan runjung (tumbuhan berbiji sejati pertama) dan tumbuhan lumut sejati pertama. Kumbang dan serangga bersayap dua berevolusi. Kehidupan laut berkembang di bagian terumbu dangkal yang hangat; Brachiopoda (Productida dan Spiriferida) , Bivalva, Foraminifera, dan amonit Orthocerida melimpah. Kepunahan massal antara Perm dan Trias terjadi 251 juta tahun yang lalu: 95 persen kehidupan di bumi pun, termasuk seluruh trilobita, graptolita, dan

Blastoidea. Atas/Akhir Winged insects 306.5 1.0 radiate suddenly; some (esp. Protodonata and 311.7 1.1 Tengah Palaeodictyoptera) are quite large. Amphibians common and diverse. First reptiles and coal Karbon[5]/ forests (scale trees, Pennsylferns, club trees, vanian giant horsetails, Cordaites, etc.). Bawah/Awal Highest-ever 318.1 1.3 * oxygen levels. Goniatites, brachiopods, bryozoa, bivalves, and corals plentiful in the seas. Testate forams proliferate. Karbon[5]/ Atas/Akhir Large primitive 326.4 1.6 Missistrees, first land sippian vertebrates, and amphibious sea- 345.3 2.1 Tengah scorpions live amid coal-forming Bawah/Awal coastal swamps. 359.2 2.5 * Lobe-finned rhizodonts are big fresh-water predators. In the oceans, early sharks are common and quite diverse; echinoderms (esp. crinoids and blastoids) abundant. Corals, bryozoa, goniatites and brachiopods

(Productida, Spiriferida, etc.) very common. But trilobites and Atas/Akhir First clubmosses, 385.3 2.6 * horsetails and ferns appear, as do the first seed-bearing 397.5 2.7 * Tengah plants (progymnosperms) , first trees (the tree-fern Archaeopteris), and first (wingless) insects. Strophomenid and atrypid brachiopods, rugose and tabulate corals, and crinoids are all abundant in the oceans. Goniatite ammonoids are Bawah/Awal plentiful, while 416.0 2.8 * squid-like coleoids arise. Trilobites and armoured agnaths decline, while jawed fishes (placoderms, lobefinned and rayfinned fish, and early sharks) rule the seas. First amphibians still aquatic. "Old Red Continent" of Euramerica. Pridoli First vascular 418.7 2.7 *

Devon

Silur

plants (the whisk ferns and their relatives), first Atas/Akhir millipedes and * arthropleurids on 422.9 2.5 (Ludlow) land. First jawed fishes, as well as many armoured Wenlock 428.2 2.3 * jawless fish, populate the seas. Sea-scorpions reach large size. Tabulate and rugose corals, brachiopods (Pentamerida, Bawah/Awal Rhynchonellida, 443.7 1.5 * (Llandovery) etc.), and crinoids all abundant. Trilobites and mollusks diverse; graptolites not as varied. Ordovisium Atas/Akhir Invertebrates 460.9 1.6 * diversify into many new types (e.g., long straightTengah 471.8 1.6 shelled cephalopods). Bawah/Awal Early corals, 488.3 1.7 * articulate brachiopods (Orthida, Strophomenida, etc.), bivalves, nautiloids, trilobites, ostracods, bryozoa, many types of echinoderms (crinoids, cystoids, starfish, etc.), branched graptolites, and other taxa all

common. Conodonts (early planktonic vertebrates) Atas/Akhir Major 501.0 2.0 * (Furongian) diversification of life in the Kambrium Explosion. Many 513.0 2.0 Tengah fossils; most modern animal phyla appear. First chordates appear, along with a number of extinct, problematic phyla. Reef-building Archaeocyatha abundant; then vanish. Trilobites, priapulid worms, sponges, Kambrium inarticulate brachiopods (unhinged Bawah/Awal lampshells), and 542.0 0.3 * many other animals numerous. Anomalocarids are giant predators, while many Ediacaran fauna die out. Prokaryotes, protists (e.g., forams), fungi and algae continue to present day. Gondwana emerges.

Prakambrium
[6]

Good fossils of multi-celled animals. Ediacaran fauna (or Vendobionta) flourish worldwide in seas. Trace fossils of worm-like Trichophycus, etc. 630 Ediacaran First sponges and trilobitomorphs. Enigmatic +5/-30 * forms include oval-shaped Dickinsonia, frond-shaped NeoproteroCharniodiscus, and many softzoikum jellied creatures. Possible "snowball Earth" Cryogenian period. Fossils still rare. Rodinia 850 [8] landmass begins to break up. Tonian Proterozoikum
[7]

Rodinia supercontinent persists. Trace fossils of simple multi1000 [8] celled eukaryotes. First radiation of dinoflagellate-like acritarchs. Narrow highly metamorphic belts due to orogeny as supercontinent Rodinia is formed. 1200 [8]

Stenian Mesoprotero zoikum

Ectasian

Platform covers continue to expand. Green algae colonies in 1400 [8] the seas. 1600 [8]

Calymmian Platform covers expand.

First complex single-celled life: Statherian protists with nuclei. Columbia is 1800 [8] the primordial supercontinent. Paleoprotero Orosirian zoikum Rhyacian Siderian Arkean
[7]

The atmosphere became oxygenic. Vredefort and 2050 [8] Sudbury Basin asteroid impacts. Much orogeny. Bushveld Formation occurs. Huronian glaciation. Oxygen Catastrophe: banded iron formations result. 2300 [8] 2500 [8] 2800 [8] 3200 [8] 3600 [8]

Neoarkean Mesoarkean

Stabilization of most modern cratons; possible mantle overturn event. First stromatolites (probably colonial cyanobacteria). Oldest macrofossils.

Paleoarkean First known oxygen-producing bacteria.

Oldest definitive microfossils. Eoarkean Simple single-celled life (probably bacteria and perhaps archaea). Oldest probable 3800 microfossils.

Hadean Pembentukan bumi (4570 jtl). Zircon, mineral tertua yang c.4570 [7][9] diketahui (4400 jtl).

[sunting] Lapisan bumi


Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Kerak Bumi Mantel Bumi Inti Bumi

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Litosfir Astenosfir Mesosfir Inti Bumi bagian luar Inti Bumi bagian dalam

Kerak bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Lapisan-lapisan bumi. Kerak bumi dituliskan sebagai crust Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%). Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.

Selayaknya sebuah teori, maka teori uniformitarianisma juga memiliki berbagai macam teori tandingan yang sama sekali bertentangan dengan teori uniformitarianisma. Berbagai macam teori tersebut antara lain adalah : 1. Teori katatrofisma yang dianut oleh Cuvier menjelaskan bahwa semua proses geologi yang terjadi pada akhirnya akan diakhiri oleh sebuah kehancuran yang sifatnya global, sementara pada teori uniformitarianisma, faktor katatrofisma ini sama sekali diabaikan. 2. Teori geological succession yang dianut oleh Werner menjelaskan bahwa semua proses geologi terjadi secara unidirectional (satu arah), sementara pada teori

uniformitarianisma, proses geologi terjadi secara bidirectional dan merupakan geological cycles. 3. Teori neptunisma yang dianut oleh Werner menjelaskan bahwa batuan granit dan basalt berasal dari pengendapan kimiawi pada zaman Primitive dan Transition, sementara pada teori uniformitarianisma, batuan granit dan basalt berasal dari cairan panas dari dalam bumi yang kemudian disebut magma. Teori-teori tersebut sebagian dapat dipatahkan pendapatnya oleh teori uniformitarianisma, sementara yang lainnya kini menjadi perdebatan sengit diantara para geolog. Hal yang menarik untuk dibahas adalah adanya perkembangan teori uniformitarianisma sehingga teori tersebut menjadi sangat kaku dan menjadi 'tidak nyaman untuk digunakan sebagai teori dasar geologi modern. James H. Shea, seorang sedimentologist yang juga seorang pengajar pada University of Wisconsin-Parkside mengemukakan dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma yang terjadi saat ini. Menurut James H. Shea, dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma yang terjadi saat ini telah benar-benar mengganggu pola pikirnya sebagai seorang sedimentologist, dimana ia sangat menyesal bila kesalahfahaman ini tidak dikemukakan dan diperbaiki maka akan berakibat buruk pada ilmu geologi itu sendiri. Dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma itu adalah : 1. Uniformitarianisma bersifat unik untuk geologi, sementara pada kenyataannya teori uniformitarianisma yang mengatakan bahwa proses yang terjadi pada saat ini juga terjadi pada masa lampau juga terjadi pada bidang lain, seperti kimia dan fisika. Para ilmuwan kimia dan fisika juga berhadapan dengan penelitian-penelitian dimana mereka berhadapan dengan suatu produk tanpa mengetahui proses yang terjadi sebelumnya. Singkat kata, uniformitarianisma tidak bersifat unik untuk geologi tapi merupakan hal yang umum bagi sains. 2. Uniformitarianisma pertama kali diperkenalkan oleh James Hutton, sementara pada kenyataannya James Hutton bukanlah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep ini. Herodotus (484 425 BC), Leonardo Da Vinci (1425 1519), Nicolaus Steno (1638 1686) dan lainnya telah memperkenalkan teori uniformitarianisma

jauh hari bahkan sebelum James Hutton lahir. James Hutton hanya mengembangkan teori komprehensif dari teori uniformitarianisma geologi. 3. Uniformitarianisma dinamakan oleh Charles Lylell, sementara pada kenyataanya penamaan uniformitarianisma dinamakan oleh Whewell (1832 p. 126). 4. Uniformitarianisma sebaiknya disebut sebagai actualism karena mengacu kepada proses yang terjadi saat ini dan nyata, sementara pada kenyataannya aktualisma berasal dari bahasa perancis actuel yang berarti sementara sehingga penamaan tersebut menjadi kontradiktif. 5. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya proses geologi saat ini yang juga terjadi pada masa lampau, sementara pada kenyataannya banyak terdapat proses geologi masa lampau yang tidak terjadi pada saat ini, sebagai contoh adalah K-T boundary dan sebagainya. 6. Uniformitarianisma berpendapat bahwa intensitas dari proses geologi adalah sama setiap waktu, sementara pada kenyataannya bahwa proses geologi memiliki intensitas yang berbeda-beda, sebagai contoh adalah variasi dari pemekaran kerak samudera, glasiasi pada masa pleistosen, dan sebagainya. 7. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya proses berangsur dan nonkatastrofis yang terjadi selama sejarah pembentukan bumi, sementara pada kenyataannya terdapat banyak proses geologi yang sifatnya tidak berangsur dan bersifat katastrofis, sebagai contoh adalah pembanjiran Spokane, arus turbidit Gran Banks tahun 1929, dan sebagainya. 8. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya terdapat sedikit perubahan kondisi bumi selama kurun waktu geologi, sementara pada kenyatannya terdapat berbagai macam perubahan ekstrim yang terjadi pada bumi, sebagai contoh adalah terjadinya global sea level changes, kepunahan massal pada masa Mesozoic, dan sebagainya. 9. Uniformitarianisma berpendapat bahwa umur bumi sangat tua, sementara hal ini tidak didukung oleh bukti-bukti empiris sehingga pendapat uniformitarianisma tentang umur bumi harus diabaikan. 10. Uniformitarianisma adalah sebuah teori atau hipotesis dan dapat dilakukan pengujian, sementara pada kenyataannya uniformitarianisma hanya mengarahkan kita untuk mengembangkan dan memilih diantara berbagai macam hipotesis yang sifatnya substansif dan prinsip dasarnya hanya berupa kenyataan alam sehingga bukan merupakan subyek yang dapat diverifikasi atau dilakukan pengujian.

11. Uniformitarianisma berlaku untuk menentukan sejarah geologi dari produk geologi yang ada saat ini dan hanya berlaku untuk permukaan bumi atau kerak bumi, sementara pada kenyataannya sangat sulit untuk membuat simulasi proses geologi yang terjadi pada masa lampau bahkan di sebuah laboratorium canggih sekalipun. 12. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hukum yang mengatur alam selalu tetap dalam hal dimensi dan waktu, sementara pada kenyataannya tidak ada hukum yang mengatur alam, yang ada hanyalah alam yang berperilaku sesuai dengan keharusannya. Saya sendiri berpendapat, bahwa apa yang dikemukakan oleh James H. Shea merupakan sebuah pencerahan / enlightment bagi sebuah teori yang selama ini diajarkan di bangku perkuliahan yang mencoba untuk memperbaiki pemikiran yang ada selama ini. Teori uniformitarianisma harus melakukan penyesuaian dengan berbagai fakta geologi yang ditemukan dan berkembang saat ini, seperti fakta tentang tumbukan meteorit (yang dapat dihubungkan dengan teori katatrofisma) atau fakta tentang berbagai macam produk geologi masa lampau yang tidak dapat dilihat contoh prosesnya pada masa kini. Teori Uniformitarianisma seharusnya mengajarkan bagaimana cara berpikir sebagai seorang ilmuwan, bukan mengajarkan bagaimana alam seharusnya berlaku. Salam, Arya Nugraha

Anda mungkin juga menyukai