A. TUJUAN
1. Memahami cara-cara dalam membuat garis lurus di lapangan.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan alat ukur sederhana.
3. Memahami kesulitan dalam membuat garis lurus dan mengukur jarak di
lapangan serta menemukan solusinya.
B. WAKTU PRAKTIKUM
Kamis, 26 Februari 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua alat yang diperlukan
2. Menentukan lokasi tempat pengukuran
3. Menancapkan yalon di titik A sembarang
4. Menarik pita ukur sejauh 25 meter kedepan dari titik A ke titik B
5. Memasang yalon di titik B
6. Mengamati yalon B dari belakang yalon A dan memastikan keduanya
dalam satu garis lurus
1
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
2
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
I. KESIMPULAN
1. Dalam membuat garis lurus di lapangan dibutuhkan paling tidak dua titik.
2. Garis lurus dapat dibuat dengan membidik yalon-yalon dari yalon pertama
menggunakan indera penglihatan.
3. Penentuan lokasi dan kurang teliti dalam membidik merupakan kesulitan
dan kelemahan cara ini.
J. SARAN
1. Memilih pembidik yang memiliki indera penglihatan baik (tidak minus).
2. Apabila tidak menggunakan alat bantu statif, pilih lokasi yang tanahnya
agak lunak agar yalon dapat menancap dengan baik.
3
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
A. TUJUAN
Dapat membuat garis lurus di lapangan meskipun terhalang oleh bangunan.
B. WAKTU PRAKTIKUM
Rabu, 4 Maret 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum.
2. Menetukan titik A dan B dengan yalon dalam keadaan saling terhalang.
3. Membuat garis bantu AF’ sembarang.
4. Menentukan titik B’ dengan yalon diantara garis AF’.
5. Menggunakan prisma ukur untuk melihat titik A-B-F’ agar garis BG’ ┴
AF’.
6. Kemudian mengukur jarak titik BB’.
7. Menentukan titik C’ dengan yalon diantara garis AF’.
8. Menggunakan prisma ukur untuk melihat titik A-C-F’ agar garis CC’ ┴
AF’.
4
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
5
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
6
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
I. KESIMPULAN
1. Garis lurus yang terhalang dilapangan dibuat dengan cara perbandingan
jarak tegak dan mendatar.
2. Garis tegak lurus dilapangan dibuat dengan menggunakan prisma ukur.
J. SARAN
1. Pembidikan menggunakan prisma ukur harus tegak dan tidak goyah.
2. Apabila titik tidak bisa ditancapkan yalon, maka yalon dipegang oleh
pelaksana dengan posisi tegak dan tidak berubah-ubah.
7
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
PENGENALAN WATERPASS
A. TUJUAN
Mengukur beda tinggi permukaan tanah dan jarak aptis dengan metode sipat
datar memanjang.
B. WAKTU PRAKTIKUM
Rabu, 11 Maret 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan praktikum.
2. Menentukan titik A dan B pada tempat yang akan diukur dengan minimal
jarak 30m dan maksimal jarak 45m.
3. Meletakkan rambu ukur pada titik A dan B.
4. Meletakkan statif tepat di tengah jarak antara titik A dan B.
8
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
9
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
10
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
11
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
I. KESIMPULAN
1. Beda tinggi dapat diketahui melalui selisih antara bacaan tengah belakang
dan bacaan tengah muka.
2. Pengamatan yang teliti dapat menghasilkan data yang akurat.
J. SARAN
1. Menentukan lokasi yang luas dan memiliki beda ketinggian tanah yang
terlihat.
2. Pemegangan rambu ukur harus tegak dan tidak berubah-ubah agar didapat
hasil bacaan yang sesuai.
12
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
A. TUJUAN
Menentukan beda tinggi dan ketinggian titik-titik kerangka dasar
B. WAKTU PRAKTIKUM
18 Maret 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Mengukur jarak antara dua titik yang telah di tentukan ( BM3-BM6 )
2. Membagi jarak dengan ketentuan minimal 30 m dan maksimal 45 m
3. Mengukur jarak dari titik BM3 ke titik P1
4. Meletakkan statif ditengah antara titik BM3 dan titik P1
5. Memasang dan menyetel pesawat waterpass diatas statif sampai datar
dengan ditandai gelembung yang berada ditengah
13
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
14
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
15
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
16
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
17
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
18
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
19
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
20
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
J. KESIMPULAN
1. Pengukuran pergi pulang dilakukan untuk meneliti kembali titik titik
elevasi yang sudah diukur sebelumnya.
2. Perbedaan beda tinggi antara pergi dan pulang bisa saja terjadi dan
dibolehkan asal tidak melebihi batas toleransi.
K. SARAN
1. Pembidik sebaiknya berjumlah 2 orang, tujuannya untuk mengkoreksi satu
sama lain agar data yang dihasilkan benar.
2. Kekompakan tim lebih dijaga karena pengukuran pergi pulang
membutuhkan langkah yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.
21
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
A. TUJUAN
Mengukur beda tinggi suatu tempat dengan mengubah ketinggian statif untuk
mendapatkan hasil yang lebih teliti.
B. WAKTU PRAKTIKUM
Rabu, 25 Maret 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Mengukur jarak antara dua titik (P1 dan P2).
2. Jarak tidak kurang dari 30m dan tidak lebih dari 45m.
3. Meletakkan statif di antara titik P1dan P2.
4. Memasang dan menyetel pesawat waterpass hingga pada posisi yang
datar dan tepat.
22
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
23
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
24
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
25
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
26
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
I. KESIMPULAN
Pengukuran beda tinggi memanjang doublestand dilakukan untuk
memperoleh data yang lebih akurat dan teliti, karena pengukuran dilakukan
dua kali dalam satu titik dengan variasi ketinggian statif.
J. SARAN
1. Pembidik sebaiknya berjumlah 2 orang, tujuannya untuk mengkoreksi
satu sama lain agar data yang dihasilkan benar.
2. Kekompakan tim lebih dijaga karena pengukuran double stand hamper
sama dengan pengukuran pergi pulang yaitu membutuhkan langkah yang
lebih banyak dan waktu yang lebih lama.
27
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
A. TUJUAN
Mengukur beda tinggi permukaan tanah pada suatu profil sehingga
didapatkan beda tingginya dengan potongan melintang.
B. WAKTU PRAKTIKUM
1 April 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Menentukan titik BM pada pengukuran beda tinggi double sand.
2. Membuat garis lurus memotong jalan antara titik BM dan P2.
3. Menentukan titik a,b,c,d,e,f,g pada tiap profil yang memiliki beda tinggi.
4. Meletakkan statif dan waterass di itik sembarang untuk pembidikan.
5. Meletakkan rambu ukur ditiap titik a,b,c,d,e,f,g.
6. Memulai pembidikann pada bacaan atas, tengah dan bawah.
28
8
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
29
8
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
30
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
31
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
32
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
33
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
34
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
I. KESIMPULAN
Pengukuran beda tinggi profil melintang dilakukan untuk mengukur beda
tinggi permukaan tanah sehingga di dapatkan beda tingginya dengan
potongan melintang.
J. SARAN
1. Pengukuran dilakukan berdasarkan lokasi pengukuran pulang pergi atau
doublestand.
2. Mengukur wilayah tepi kanan kiri jalan untuk pendataan.
35
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
PENGUKURAN TRIGONOMETRI
A. TUJUAN
Mengetahui ketinggian suatu titik dengan menggunakan pengukuran
trigonometri
B. WAKTU PRAKTIKUM
22 April 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Menentukan lokasi pengukuran.
2. Memasang statif sampai pada posisi datar (mengecek dengan bulpoin).
3. Menentukan titik tengah pesawat theodolit menggunakan unting-unting.
4. Memasang pesawat theodolit diatas statif.
5. Mengatur gelembung nivo tepat di tengah dengan 3 sekrup penyetel.
36
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
37
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
38
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
39
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
40
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
I. KESIMPULAN
1. Ketinggian suatu titik dapat diukur dengan menggunakan pesawat
theodolit.
2. Perbedaan sudut yang dihasilkan menyebabkan adanya perbedaan tinggi.
3. Sudut horizontal digunakan untuk menentukan jarak panjang, sedangkan
sudut vertical digunakan untuk menentukan jarak tinggi,
J. SARAN
1. Menguasai teori sebelum melakukan praktikum
2. Pembacaan sudut pada layar pesawat theodolit harus dilakukan dengan
teliti
3. Menjaga kekompakan kelompok dalam bekerja
41
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
A. TUJUAN
Mengetahui luas suatu tempat menggunakan cara polar.
B. WAKTU PRAKTIKUM
29 April 2015
E. LANGKAH KERJA
1. Menentukan lokasi pengukuran
2. Memasang statif sampai pada posisi datar.
3. Menentukan titik acuan pesawat theodolit dengan unting-unting.
4. Memasang pesawat theodolit di atas statif.
5. Mengatur gelembung nivo kotak agar tepat di tengah menggunakan 3
sekrup penyetel.
42
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
43
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
F. SKETSA LOKASI
44
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
G. DATA PRAKTIKUM
45
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
46
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
I. PERHITUNGAN LUAS
47
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
48
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
49
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
J. KESIMPULAN
1. Pengukuran luas dengan trigonometri bisa didapatkan dengan memotong
luas menjadi beberapa buah segitiga.
2. Perbedaan titik elevasi yang dihasilkan menunjukan kontur tanah.
K. SARAN
Tidak dianjurkan melakukan hal disekitar pesawat theodolith yang membuat
pesawat theodolit bergerak atau bergeser karena bisa memengaruhi bacaan
sudut ketika proses pembidikan.
50
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
A. TUJUAN
Mengetahui kontur tanah yang sebenarnya pada suatu daerah.
B. WAKTU PRAKTIKUM
20 Mei 2015
E. LANGKAH KERJA
51
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
52
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
53
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
54
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
55
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1
H. KESIMPULAN
1. Menginterpolasi titik kontur pada peta dapat mengetahui ketinggian suatu
daerah sebenarnya di lapangan.
2. Suatu daerah dapat diukur ketinggiannya atau dapat diklasifikasikan
kemiringan lerengnya dengan jumlah garis yang terpotong dalam grid-
grid yang telah dibuat.
I. SARAN
Pengukuran garis kontur sebaiknya dilakukan di daerah yang terjal (memiliki
beda ketinggian yang signifikan) agar perbedaan garis kontur lebih bisa
diketahui melalui gambar kontur.
56
PENGUKURAN MEMANJANG PULANG PERGI
A. TUJUAN
Menentukan beda tinggi dan ketinggian titik-titik kerangka dasar
D. LANGKAH KERJA
1. Mengukur jarak antara dua titik yang telah di tentukan ( BM3-BM6 )
2. Membagi jarak dengan ketentuan minimal 30 m dan maksimal 45 m
3. Mengukur jarak dari titik BM3 ke titik P1
4. Meletakkan statif ditengah antara titik BM3 dan titik P1
5. Memasang dan menyetel pesawat waterpass diatas statif sampai datar
dengan ditandai gelembung yang berada ditengah
6. Melakukan bidikan kearah BM3 melalui lensa okuler pada pesawat
waterpass
7. Apabila rambu sudah berada digaris lurus mencatat bacaan atas, tengah,
dan bawah
8. Menulis hasil pengamatan pada tabel bacaan belakang titik BM3
9. Memutar pesawat waterpass mengahadap titik P2
10. Melakukan bidikan kearah P1 melalui lensa okuler pada pesawat
waterpass
11. Apabila rambu sudah berada digaris lurus mencatat bacaan atas, tengah,
dan bawah
12. Menulis hasil pengamatan pada tabel bacaan muka titik P1
13. Mengulangi langkah diatas sampai titik BM6
14. Mengulang kembali pembidikan dari titik BM6 menuju titik awal BM3
F. DATA PRAKTIKUM
A. TUJUAN
Mengukur beda tinggi permukaan tanah pada suatu profil sehingga
didapatkan beda tingginya dengan potongan melintang.
D. LANGKAH KERJA
1. Menentukan titik BM pada pengukuran beda tinggi double sand.
2. Membuat garis lurus memotong jalan antara titik BM dan P2.
3. Menentukan titik a,b,c,d,e,f,g pada tiap profil yang memiliki beda tinggi.
4. Meletakkan statif dan waterass di itik sembarang untuk pembidikan.
5. Meletakkan rambu ukur ditiap titik a,b,c,d,e,f,g.
6. Memulai pembidikann pada bacaan atas, tengah dan bawah.
7. Mencatat hasil pengukuran pembidikan pada tabel data praktikum.
8. Mengulangi langkah di atas sampai kembali lagi ke titik awal.
E. DATA PRAKTIKUM
48.209
P1 1.789 1.715 1.641 49.924
a 1.305 1.223 1.141 2 48.701
b 1.989 1.910 1.832 1 48.014
c 1.104 1.028 0.952 1 48.896
d 1.342 1.267 1.192 1 48.657
e 1.341 1.265 1.190 4 48.659
f 1.339 1.264 1.188 0 48.660
g 1.445 1.365 1.285 4 48.559
h 1.425 1.342 1.260 1 48.582
i 2.240 2.190 2.140 1.5 47.734
j 1.270 1.175 1.080 2 48.749
48.669
P2 1.765 1.690 1.615 50.359
a 1.265 1.157 1.054 2 49.202
b 2.145 2.037 1.930 0.5 48.214
c 1.589 1.483 1.378 1.5 48.770
d 1.339 1.233 1.128 1 49.020
e 1.543 1.438 1.333 4 48.816
f 1.480 1.374 1.269 0 48.879
g 1.495 1.386 1.278 4 48.864
h 1.305 1.192 1.080 1 49.054
i 2.275 2.160 2.045 1 48.084
j 0.950 0.830 0.710 2 49.409