Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov.

2016 ISSN 2476-9312


Seri Pendidikan

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN


PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
MEMBACA MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM
PERKULIAHAN GEOMETRI TRANSFORMASI

Ipah Muzdalipah1), Mega Nur Prabawati2)

1,2
Pendidikan Matematika FKIP UNSIL
e-mail: ipah.muzdalipah@gmail.com1, megarafaadzani@gmail.com2

Abstrak
Penelitian eksperimen untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematis melalui pembelajaran keterampilan membaca matematika dengan pendekatan open-ended
dan sikap mahasiswa terhadap pembelajaran tersebut. Populasi yang diteliti mahasiswa pendidikan
matematika yang mengontrak mata kuliah geometri transformasi yang terbagi dalam kelas eksperimen
dan kontrol. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes matematika untuk mengukur kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah matematis dan angket skala sikap. Dengan menggunakan t-test
disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa yang
memperoleh pembelajaran keterampilan membaca matematika dengan pendekatan open-ended secara
signifikan lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara
konvensional, sedangkan peningkatan kemampuan pemahamannya sama. Mahasiswa menunjukkan
sikap yang positif terhadap pembelajaran keterampilan membaca matematika dengan pendekatan open-
ended.
Kata kunci: Pemahaman Matematis, Pemecahan Masalah Matematis, Pembelajaran
Keterampilan Membaca Matematika, dan Pendekatan Open-Ended

Abstract
This experimental studies purposed to increase students’ abilities of mathematical problem solving,
mathematical understanding, attitude through learning to read mathematics with an open-ended
approach. Population were students of mathematics department who joined class of transfomation
geometry, and divided into experimental and control classes. The instruments used consisted of a test to
measure the ability of mathematical problem solving and understanding, and attitude scale
questionnaire. Based on t-test, it was concluded that the increasement of students’ mathematical
problem solving who acquired by reading skills with an open-ended approach is significantly better
than conventional learning, but the increasement of mathematical understanding was same. Students
showed a positive attitude in learning to read mathematics with an open-ended approach.
Keywords: Mathematical understanding, mathematical problem solving, learning to read mathematics,
and open-ended approach.
Sumarmo (2006: 3) mengemukakan kemampuan
dasar matematika dapat diklasifikasikan ke dalam
I. PENDAHULUAN lima standar yaitu kemampuan:
Pada jenjang perguruan tinggi terutama pada Mengenal, memahami dan menerapkan konsep,
program studi pendidikan matematika, mahasiswa prosedur, prinsip, dan idea matematika;
dituntut untuk lebih berkompeten pada bidang menyelesaikan masalah matematik (mathematical
matematika. Dilihat dari tujuan program studi connection); bernalar matematik (mathematical
pendidikan matematika yaitu menciptakan calon reasoning); melakukan koneksi matematik
guru matematika yang memiliki kompetensi pada (mathematical connection); dan komunikasi
bidang matematika, maka sebagai dosen program matematik (mathematical communication).
studi pendidikan matematika mempunyai
kewajiban untuk mendidik mahasiswa agar Kesulitan yang dihadapi mahasiswa paling
menguasai konsep-konsep serta kemampuan dasar sering terjadi pada tahap melaksanakan strategi
matematika. penyelesaian dan memeriksa kembali hasil
penyelesaian (Fatah, 2008). Kesulitan ini
98
Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov. 2016 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

mengakibatkan rendahnya prestasi belajar lebih baik daripada dengan pembelajaran


mahasiswa dalam bidang matematika baik secara konvensional. Pendekatan open-ended adalah
nasional maupun internasional. Schoenfeld (1992) salah satu pendekatan yang memberikan
mengungkapkan bahwa mahasiswa yang keleluasaan berpikir mahasiswa secara aktif dan
sebenarnya memiliki semua pengetahuan yang kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
dibutuhkan, sering tidak mampu menggunakan Shimada (Fatah, 2008) menyatakan bahwa
pengetahuannya itu untuk menyelesaikan soal- pendekatan open-ended adalah pendekatan
soal yang belum pernah ditemui. Hal ini pembelajaran yang menyajikan suatu
dikarenakan rendahnya kemampuan pemahaman permasalahan yang memiliki lebih dari satu
matematis mahasiswa sehingga mahasiswa metode atau penyelesaian yang benar.
merasa kesulitan juga dalam menyelesaikan
Untuk bisa menjawab permasalahan dan
permasalahan matematika yang juga berakibat
mengonstruksi makna matematika dari suatu
pada rendahnya hasil belajar mahasiswa.
permasalahan, mahasiswa harus mampu
Kemampuan pemahaman matematis adalah
menangkap intisari informasi dari suatu
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan dan
permasalahan. Siegel, et.al (Sumarmo, 2006)
mengaplikasikan konsep-konsep matematika yang
mengatakan bahwa melalui kegiatan membaca
terkait satu sama lainnya ke dalam berbagai
mahasiswa mengonstruksi makna matematis
macam dan model bentuk perhitungan dan dapat
sehingga mahasiswa belajar bermakna secara
menginterpretasikannya dalam bentuk lain.
aktif. Pengembangan keterampilan membaca
Skemp (Lestari, 2008) membedakan 2 (dua) matematika akan mendukung pengembangan
jenis pemahaman, yaitu: pemahaman instrumental kemampuan berpikir matematis termasuk
dan pemahaman relasional. Pemahaman kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
instrumental diartikan sebagai pemahaman matematis. Dengan kata lain, yang dimaksud
konsep yang saling terpisah dan hanya hafal keterampilan membaca matematika merupakan
rumus dalam perhitungan sederhana. Terkait proses menemukan ide/gagasan penting untuk
dengan pemahaman jenis ini, seseorang hanya kemudian disajikan ke dalam bentuk yang lebih
memahami urutan pengerjaan atau mengerjakan mudah dipahami baik secara lisan maupun tulisan.
sesuatu secara algoritma saja. Pemahaman
Selain meningkatkan kemampuan pemahaman
relasional mencakup skema atau struktur yang
dan pemecahan masalah matematis, pendekatan
dapat digunakan pada penjelasan masalah yang
open-ended juga bisa membentuk sikap
lebih luas dan sifat pemakaiannya lebih bermakna,
mahasiswa terhadap matematika. Sikap
yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lain
merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk
secara benar dan menyadari proses yang
menerima atau menolak sesuatu, konsep,
dilakukannya.
kumpulan ide, atau kelompok individu (Wahyudi,
Pemahaman tentang berbagai strategi 2010). Agar mahasiswa dapat menerima pelajaran
pemecahan masalah perlu dibangun ke diri para matematika atau memberikan respon positif
mahasiswa. Latihan yang intensif dan strategi setelah mengikuti pelajaran matematika perlu
pembelajaran yang tepat akan mengantarkan ditanamkan sikap positif mahasiswa terhadap
mahasiswa menjadi good problem solver. Polya matematika sehingga muncul kepercayaan dirinya
(1973) mengartikan pemecahan masalah sebagai untuk meningkatkan prestasi dalam belajar.
suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu
Atas dasar permasalahan dan fakta-fakta
kesulitan untuk mencapai suatu tujuan yang tidak
tersebut, penulis memiliki keinginan untuk
secara mudah dapat dicapai. Beberapa indikator
mengembangkan keterampilan membaca
pemecahan masalah dapat diperhatikan menurut
matematika dengan pendekatan open-ended
Sumarmo (Fatah, 2008) adalah memahami
secara benar. Harapan dari pengembangan ini
masalah, merencanakan penyelesaian,
adalah penggunaan keterampilan membaca
menyelesaikan masalah, memeriksa kembali,
matematika dengan pendekatan open-ended yang
menggunakan matematika secara bermakna.
dihasilkannya nanti dapat mendorong peningkatan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
peningkatan kemampuan pemahaman matematis matematis.
(Dahlan, 2004) dan kemampuan pemecahan
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk
masalah matematis (Fatah, 2008) setelah diberi
memperoleh informasi yang objektif mengenai
pembelajaran dengan pendekatan open-ended
peningkatan kemampuan pemahaman dan
99
Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov. 2016 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

pemecahan masalah matematik mahasiswa yang tes yang sama. Kemudian kelompok pertama
mendapatkan pembelajaran keterampilan (kelompok A) diberikan pembelajaran dengan
membaca matematika dalam perkuliahan geometri menggunakan pembelajaran keterampilan
transformas idengan pendekatan open-ended. membaca matematika dengan pendekatan open-
Tujuan secara khusus dari penelitian ini adalah ended, sedangkan kelompok kedua (kelompok B)
sebagai berikut: memperoleh pembelajaran konvensional. Setelah
a. Membandingkan apakah peningkatan diberikan perlakuan, kedua kelompok diberi tes
kemampuan pemahaman matematik dengan tes akhir (postes) yang sama dengan
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran pretes. Diagram dari desain penelitian ini
keterampilan membaca matematika dalam digambarkan sebagai berikut:
perkuliahan geometri transformasi dengan
pendekatan open-ended lebih baik daripada
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
matematika secara konvensional.
b. Membandingkan apakah peningkatan (Sukmadinata,2006:204)
kemampuan pemecahan masalah matematik Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran mahasiswa program studi pendidikan matematika
keterampilan membaca matematika dalam yang mengontrak mata kuliah geometri
perkuliahan geometri transformasi dengan transformasi tahun FKIP Universitas Siliwangi
pendekatan open-ended lebih baik daripada angkatan 2013-2014 sebanyak 5 kelas. Secara
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran acak, sampel dipilih 2 kelas yang kemudian 1
matematika secara konvensional. kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas
c. Mengetahui sikap mahasiswa terhadap menjadi kelas kontrol. Kedua kelompok diberikan
pembelajaran keterampilan membaca Pretest dan Posttest. Pada kelompok eksperimen
matematika dalam perkuliahan geometri diberikan perlakuan yang berbeda dengan
transformasi dengan pendekatan open-ended. kelompok kontrol.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini Penelitian ini menggunakan instrumen berupa
adalah: soal tes kemampuan pemahaman dan pemecahan
a. Peningkatan kemampuan pemahaman masalah matematik. Jenis tes pada penelitian ini
matematis mahasiswa yang memperoleh adalah Pretest dan Posttest. Pretest dilaksanakan
pembelajaran keterampilan membaca sebelum pembelajaran dilakukan untuk
matematika dengan pendekatan open-ended mengetahui kemampuan pemahaman dan
lebih baik daripada mahasiswa yang pemecahan masalah matematik pada materi yang
memperoleh pembelajaran matematika secara akan dipelajari pada kelompok eksperimen dan
konvensional. kelompok kontrol, sedangkan postes diberikan
setelah selesai pelaksanaan kegiatan belajar
b. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah mengajar untuk mengetahui peningkatan
matematis mahasiswa yang memperoleh kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
pembelajaran keterampilan membaca matematik mahasiswa, bentuk soal yang
matematika dengan pendekatan open-ended digunakan adalah uraian.
lebih baik daripada mahasiswa yang
memperoleh pembelajaran matematika secara III. HASIL DAN PEMBAHASAN
konvensional.
Data Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa
skor rata-rata kemampuan pemahaman dan
II. METODE PENELITIAN pemecahan masalah matematis kelas eksperimen
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing adalah 7,17 atau 29,88% dari skor
adalah penelitian kuantitatif yang diarahkan ideal dengan simpangan baku 4,04 dan 1,03 atau
sebagai penelitian eksperimen dengan desain 5,15% dari skor ideal dengan simpangan baku
kelompok kontrol pretes-postes. Penelitian 1,68. Skor rata-rata kemampuan pemahaman dan
dilakukan pada mahasiswa dari dua kelas yang pemecahan masalah matematis kelas kontrol
memiliki kemampuan yang homogen dengan masing-masing adalah 5,58 atau 23,25% dari skor
pendekatan pembelajaran yang berbeda. Awalnya, ideal dengan simpangan baku 3,32 dan 1,78 atau
kedua kelompok diberi tes awal (pretes) dengan 8,9% dari skor ideal dengan simpangan baku 1,42.
100
Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov. 2016 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang


sama atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal ini sesuai dengan salah satu
karakteristik penelitian eksperimen yang
dikemukakan oleh Ruseffendi (2001: 39), bahwa
eqivalensi subjek dalam kelompok-kelompok
yang berbeda perlu ada, agar bila ada hasil berbeda
yang diperoleh kelompok, itu bukan disebabkan
karena tidak eqivalennya kelompok-kelompok itu,
tetapi karena adanya perlakuan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok siap untuk
menerima materi baru.
Data Tabel 3 memperlihatkan bahwa skor rata-
Untuk menguji apakah ada perbedaan dari dua rata kemampuan pemahaman dan pemecahan
rata-rata antara kelas kontrol dan kelas masalah matematis kelas eksperimen masing-
eksperimen, terlebih dahulu data diuji normalitas masing adalah 12,89 atau 53,71% dari skor ideal
dan kehomogenannya dengan menggunakan nilai dengan simpangan baku 4,68 dan 4,78 atau 23,9%
Kolmogorov-Sminov dan Levene test. Dengan dari skor ideal dengan simpangan baku 4,92. Skor
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, pada rata-rata kemampuan pemahaman dan pemecahan
Tabel 2 terlihat tingkat signifikansi atau nilai masalah matematis kelas kontrol masing-masing
probabilitas yang berada diatas 0,05 untuk semua adalah 10,83 atau 45,13% dari skor ideal dengan
kemampuan (kemampuan pemahaman dan simpangan baku 3,58 dan 3,50 atau 17,5% dari
pemecahan masalah matematis) di kedua kelas skor ideal dengan simpangan baku 3,06.
sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol),
maka dapat dikatakan bahwa semua kelas sampel
berdistribusi normal.
Dengan alat uji Levene yang dituangkan pada
Tabel 2 terlihat tingkat signifikansi atau nilai tes
probabilitas mean (rata-rata) kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah matematis
antara kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas
kontrol) masing-masing sebesar 0,064 dan 0,490
yang berada di atas 0,05 (0,064 > 0,05 dan 0,490
> 0,05). Demikian pula jika dasar pengukurannya
adalah median data, angka Sig. kemampuan
Untuk menguji apakah ada perbedaan dari dua
pemahaman dan pemecahan masalah matematis
rata-rata antara kelas kontrol dan kelas
masing-masing adalah 0,126 dan 0,526, yang tetap
eksperimen, terlebih dahulu data diuji normalitas
di atas 0,05. Dari kedua kondisi tersebut dapat
dan kehomogenannya dengan menggunakan nilai
dikatakan bahwa data berasal dari populasi-
Kolmogorov-Sminov dan Levene test. Pada Tabel
populasi yang mempunyai varians sama atau
4, dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
variansnya homogen
terlihat tingkat signifikansi atau nilai probabilitas
yang berada diatas 0,05 untuk semua kemampuan
(kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematis) di kedua kelas sampel (kelas
eksperimen dan kelas kontrol), maka dapat
dikatakan bahwa semua kelas sampel berdistribusi
normal

Hasil penghitungan homogenitas nilai pretes


dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
menyatakan bahwa data berasal dari populasi-
populasi yang mempunyai varians sama atau
variansnya homogen sehingga dapat dipastikan
101
Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov. 2016 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

kelas kontrol masing-masing adalah 0,28 atau


28% dengan simpangan baku 0,16 dan 0,078 atau
7,8% dengan simpangan baku 0,12.
Untuk menguji apakah ada perbedaan dari dua
rata-rata antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen, terlebih dahulu data diuji normalitas
dan kehomogenannya dengan menggunakan nilai
Kolmogorov-Sminov dan Levene test. Dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, pada
Dengan alat uji Levene terlihat tingkat Tabel 6 terlihat tingkat signifikansi atau nilai
signifikansi atau nilai tes probabilitas mean (rata- probabilitas yang berada diatas 0,05 untuk semua
rata) dan probabilitas median kemampuan kemampuan (kemampuan pemahaman dan
pemahaman matematis antara kedua kelas (kelas pemecahan masalah matematis) di kedua kelas
eksperimen dan kelas kontrol) sebesar 0,229 dan sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol),
0,232 yang berada diatas 0,05 (0,229 > 0,05 dan maka dapat dikatakan bahwa semua kelas sampel
0,232 > 0,05). Dari kondisi-kondisi tersebut dapat berdistribusi normal.
dikatakan bahwa data berasal dari populasi-
populasi yang mempunyai variansi sama atau
variansnya homogen. Tingkat signifikansi atau
nilai tes probabilitas mean (rata-rata) dan
probabilitas median kemampuan pemecahan
masalah matematis antara kedua kelas (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) sebesar 0 dan 0,015
yang berada dibawah 0,05 (0 < 0,05 dan 0,015 <
0,05), maka dapat dikatakan bahwa data berasal
dari populasi-populasi yang mempunyai variansi
tidak sama atau variansnya tidak homogen. Dengan alat uji Levene terlihat tingkat
signifikansi atau nilai tes probabilitas mean (rata-
Untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir rata) dan probabilitas median kemampuan
matematis mahasiswa yang mengikuti pemahaman matematis antara kedua kelas (kelas
pembelajaran Keterampilan Mambaca eksperimen dan kelas kontrol) sebesar 0,074 dan
Matematika 0,073 yang berada diatas 0,05 (0,074 > 0,05 dan
dengan Pendekatan Open-Ended dan mahasiswa 0,073 > 0,05). Dari nilai tersebut dapat dikatakan
yang mengikuti pembelajaran biasa adalah dengan bahwa data berasal dari populasi-populasi yang
menghitung gain kedua kelas dengan mempunyai variansi sama atau variansnya
menggunakan rumus gain ternormalisasi yang homogen. Tingkat signifikansi atau nilai tes
hasilnya dituangkan dalam Tabel 5 berikut. probabilitas mean (rata-rata) dan probabilitas
median kemampuan pemecahan masalah
matematis antara kedua kelas (kelas eksperimen
dan kelas kontrol) sebesar 0,001 dan 0,004 yang
berada dibawah 0,05 (0,001 < 0,05 dan 0,004 <
0,05), maka dapat dikatakan bahwa data berasal
dari populasi-populasi yang mempunyai variansi
tidak sama atau variansnya tidak homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas dan
homogenitas sebaran data, selanjutnya dilakukan
uji perbedaan rata-rata nilai gain ternormalisasi
Data Tabel 5 memperlihatkan bahwa rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
gain kemampuan pemahaman dan pemecahan menggunakan uji-t atau uji-t’ pada taraf
masalah matematis kelas eksperimen masing- signifikansi  = 0,05 dengan kriteria terima H0 jika
masing adalah 0,32 atau 32% dengan simpangan thitung < ttabel, pada keadaan lain tolak H0. Hipotesis
baku 0,26 dan 0,16 atau 16% dengan simpangan yang diuji pada penelitian ini adalah:
baku 0,20. Rata-rata gain kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah matematis
102
Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov. 2016 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

H0 : 1(eksperimen) = 2(kontrol) memiliki kemampuan yang lebih baik dalam


H1 : 1(eksperimen) > 2(kontrol) menyelesaikan soal yang diberikan.
Untuk mengukur peningkatan kemampuan
pemahaman atau pemecahan masalah matematis
mahasiswa, digunakan nilai gain ternormalisasi
yang didapat dengan membandingkan nilai postes
dan pretes dari nilai tes matematika mahasiswa.
Pada analisis sebelumnya diperoleh bahwa gain
dari tes pemahaman matematis mahasiswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal Hasil ini dimungkinkan karena penggunaan
dan berasal dari varian yang homogen sehingga pembelajaran dengan pendekatan open-ended
untuk menguji perbedaan rata-rata gain yang memiliki banyak keuntungan. Salah satu
pemahaman matematis mahasiswa dari kedua keuntungan dari pembelajaran pendekatan open-
kelas digunakan uji-t dengan hasil yang disajikan ended adalah dapat memungkinkan mahasiswa
pada Tabel 7. Karena thitung < ttabel , maka H0 untuk mencari tidak hanya satu jawaban atau cara
diterima. Hasil yang sama jika dilakukan uji penyelesaian. Mahasiswa diberikan kesempatan
perbedaan rata-rata menggunakan One Way untuk mencari jawabannya sendiri dan berbagi
Anova yaitu Fhitung < ttabel maka disimpulkan bahwa jawabannya dengan teman-temannya. Suasana
H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa belajar seperti itu dapat menumbuhkan sifat
peningkatan kemampuan pemahaman matematis keterbukaan mahasiswa untuk menerima
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran perbedaan pendapat dari mahasiswa lainnya dan
keterampilan membaca matematika dengan juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Kedua
pendekatan open-ended dan mahasiswa yang sifat tersebut merupakan ciri sifat kreatif. Dengan
memperoleh pembelajaran matematika secara demikian sifat kreatif juga dapat dipupuk dalam
konvensional sama. Dengan kata lain tidak terjadi diri mahasiswa apabila mahasiswa terlibat dalam
perbedaan yang signifikan antara peningkatan suasana belajar yang memberikan keleluasaan
pemahaman matematis mahasiswa antara kepada mahasiswa seperti pada pembelajaran
mahasiswa kelas eksperimen dan mahasiswa dari dengan pendekatan open-ended.
kelas kontrol. Kedua kelas mengalami Berdasarkan respons mahasiswa yang
peningkatan kemampuan pemahaman yang sama. diungkapkan lewat angket skala sikap secara
umum respon mahasiswa terhadap pelajaran
matematika memiliki sikap yang positif. Hal ini
secara jelas dapat dilihat dari rerata skor sikap
yaitu sekitar 3,95 lebih besar dari rerata skor sikap
netral yaitu 3,06. Ini tidak terlepas dari teknik dan
cara guru dalam menyajikan serta mengemas
materi pelajaran matematika kepada mahasiswa
sehingga mahasiswa menyukai pelajaran
Pada Tabel 8 dituangkan hasil uji-T untuk tes matematika dan memahami manfaat matematika
pemecahan masalah matematis antara kelas dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga sikap
eksperimen dan kelas kontrol. Karena thitung >ttabel , mahasiswa terhadap pembelajaran keterampilan
mambaca matematika dengan pendekatan open-
maka H0 ditolak. Hasil yang sama jika dilakukan
uji perbedaan rata-rata menggunakan One Way ended dan terhadap soal-soal kemampuan
Anova yaitu Fhitung > Ftabel maka disimpulkan pemahaman dan pemecahan masalah yang
bahwa H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa diberikan menunjukkan respon positif.
peningkatan kemampuan pemecahan masalah Mahasiswa merasakan kesenangan dengan
matematis mahasiswa yang memperoleh pelajaran yang diberikan, termotivasi untuk
pembelajaran keterampilan membaca matematika mengikuti pelajaran dan merasa tertantang dengan
dengan pendekatan open-ended secara signifikan soal-soal yang diberikan selama proses
lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran. Mahasiswa terlihat memiliki
pembelajaran matematika secara konvensional. antusiasme dan semangat yang tinggi terhadap
Hal ini menunjukan bahwa kelompok eksperimen pembelajaran yang dikembangkan sehingga para
mahasiswa lebih rajin dalam belajar dan mau

103
Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov. 2016 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

bekerja keras terhadap soal-soal yang diberikan Pembelajaran dengan Pendekatan


oleh guru, walaupun mereka belum mencapai Metakognitif. Tesis Magister pada SPs
hasil yang diharapkan. Dengan demikian UPI Bandung: Tidak diterbitkan
pembelajaran keterampilan mambaca matematika Polya, G. (1973). How to Solve It, A New Aspect of
dengan pendekatan open ended memberikan Mathematical Method. New Jersey:
suasana belajar yang menyenangkan sehingga Princeton University Press
memungkinkan mahasiswa lebih leluasa dalam
mengembangkan kemampuan matematis Ruseffendi, E.T. (2001). Dasar-Dasar Penelitian
mahasiswa, khususnya kemamuan pemahaman Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta
Lainnya. Semarang: IKIP Semarang
dan pemecahan masalah.
Pres
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Schoenfeld, A. H. (1992). Learning to Think
Mathematically: Problem Solving,
Dari hasil t-test didapatkan bahwa peningkatan
Metacognition, and Sense-Making in
kemampuan pemecahan masalah matematis
Mathematics. In D. Grouws (Ed.),
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Handbook for Research on
keterampilan membaca matematika dengan Mathematics Teaching and Learning
pendekatan open-ended secara signifikan lebih [Online]. Tersedia:
baik daripada mahasiswa yang memperoleh http://gse.berkeley.edu/faculty/
pembelajaran matematika secara konvensional, AHSchoenfeld/SchoenfeldMathThin
sedangkan peningkatan kemampuan king.pdf [29 Januari 2011]
pemahamannya sama. Hasil angket skala sikap
menunjukkan pembelajaran keterampilan Sukmadinata, N.S. (2006). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja
mambaca matematika dengan pendekatan open
Rosdakarya
ended memberikan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga memungkinkan Sumarmo, U. (2006). Pembelajaran Keterampilan
mahasiswa lebih leluasa dalam mengembangkan Membaca Matematika pada
kemampuan matematis mahasiswa, khususnya Mahasiswa Sekolah Menengah.
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah. [Online]. Tersedia: http://math.sps.
Secara keseluruhan tanggapan mahasiswa upi.edu/wp-
terhadap pelajaran matematika memiliki sikap content/uploads/2010/02/MKLH-
yang positif. KETBACA-MAT-NOV-06-new.pdf
[12 Desember 2010]

DAFTAR PUSTAKA Wahyudi. (2010). Sikap Positif Mahasiswa terhadap


Matematika [Online]. Tersedia:
Dahlan, J.A. (2004). Pendekatan Open-Ended dalam http://pembelajaranmatematika.webn
Pembelajaran Matematika. [Online]. ode.com/news/sikap-positif-
Tersedia: mahasiswa-terhadap-matematika/ [29
http://file.upi.edu/Direktori/D%20- Januari 2011]
%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20M
ATEMATIKA/196805111991011%2
0-
%20JARNAWI%20AFGANI%20D
AHLAN/Perencanaan
%20Pembelajaran%20Matematika/op
en-ended.pdf [20 Januari 2011]
Fatah, A. (2008). Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Mahasiswa SMA melalui
Pembelajaran dengan Pendekatan
Open-ended. Tesis Magister pada SPs
UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Lestari, A. (2008). Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman dan Penalaran
Matematis Mahasiswa SMA melalui
104

Anda mungkin juga menyukai