Anda di halaman 1dari 4

POLA TANAM

Awaluddin, G011 171 058


Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstrak
Pola tanam adalah usaha penanam pada sebidang lahan dengan mengatur susunan
tata letak dan urutan tanaman selama periode waktu tertentu termasuk masa
pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode tertentu. Dalam
bercocok tanam, terdapat beberapa pola tanam agar efisien dan memudahkan kita
dalam penggunaan lahan, dan untuk menata ulang kalender penanaman. Pola
tanam sendiri ada dua macam, yaitu : monokultur dan polikultur. Tujuan dari
mempelajari pola tanam adalah agar dapatv memberikan pengetahuan mengenai
pola tanam yang baik pada daerah tertentu. Setiap jenis pola tanam memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kata Kunci: Monokultur, Pola, Polikultur, Tanam.

Abstract
Planting pattern is a planting business on a plot of land by arranging the
arrangement of the layout and the order of plants for a certain period of time
including the tillage and the period not planted for a certain period. In
cultivating, there are several planting patterns to be efficient and facilitate us in
land use, and to rearrange the planting calendar. Cropping pattern itself there
are two kinds, namely: monoculture and polyculture. The purpose of studying
cropping patterns is to provide knowledge about good cropping patterns in
specific areas. Each type of cropping pattern has advantages and disadvantages
of each.

Keywords: Monoculture, Pattern, Planting, Polyculture.


Pendahulan
Dalam pertanian, tanam dan pola tanam sangat diperlukan. Tanam dan pola
tanam yang berbeda dapat menentukan tingkat produksi dalam kualitas maupun
kuantitas. Kita harus mengetahui berbagai macam tanam menanam serta polanya
yang baik bagi kita namun tidak merusak lingkungan. Pola tanam adalah usaha
penanam pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dan urutan
tanaman selama periode waktu tertentu termasuk masa pengolahan tanah dan
masa tidak ditanami selama periode tertentu (Campbell, 2002). Sedangkan
menurut Saiful Anwar (2011), Pola tanam atau (cropping patten) ialah suatu
urutan pertanaman pada sebidang tanah selama satu periode. Lahan yang
dimaksud bisa berupa lahan kosong atau lahan yang sudah terdapat tanaman yang
mampu dilakukan tumpang sirih.
Jadi, dalam mengolah lahan kita perlu mempelajari cara tanam serta pola
tanam untuk menempatkan suatu bibit yang ditanam dengan tepat dan dapat
menghasilkan hasil yang memuasan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
para petani dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan seimbang.
Dalam bercocok tanam, terdapat beberapa pola tanam agar efisien dan
memudahkan kita dalam penggunaan lahan, dan untuk menata ulang kalender
penanaman. Pola tanam sendiri ada dua macam, yaitu : monokultur dan polikultur
(tumpangsari. Kedua pola tanam tersebut memiliki nilai plus dan minus
tersendiri. Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman.
Dengan pola tanam ini berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen
yang tersedia (agroklimat, tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan
sosial ekonomi). Pola tanam di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya
disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan (terutama pada
daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan. Maka pemilihan
jenis/varietas yang ditanampun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang
tersedia ataupun curah hujan Maka pemilihan jenis/varietas yang ditanampun
perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan.
Dalam pertanian, terdapat beberapa macam pola tanam yaitu monokultur
dan polikultur.
Pola tanam monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada lahan
dan waktu penanaman yang sama. Monokultur adalah salah satu budidaya dilahan
pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Menurut
Tambunan,dkk (2011), kelebihan penanaman pola tanam monokultur adalah
teknis budidayanya lebih mudah karena tanaman yang ditanam maupun dipelihara
hanya satu jenis. Selain itu, monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien
karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan
mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi
seragam. dan kekurangan monokultur adalah tanaman relatif mudah terserang
hama maupun penyakit dan keseragaman kultivar mempercepat penyebaran
organisme penganggu tanaman.
Pola tanam polikultur (Tumpang sari) merupakan salah satu jenis pola
tanam dimana pada suatu lahan ditanami lebih dari satu jenis tanaman. Menurut
Djaenudin, D, dkk (2003), keuntungan dari pola tanam polikultur adalah:
Mengurangi hama dan penyakit tanaman Tanaman yang satu dapat mengurangi
hama maupun penyakit tanaman lainnya. Misalnya bawang daun dapat mengusir
hana aphids dan ulat kubis karena mengeluarkan bau allicin. Menambah
kesuburan tanah Dengan menanam kacang-kacangan, kandungan unsur N dalam
tanah akan bertambah karena adanya bakteri Rhizobium yang terdapat dalam
bintil akar. Dengan menanam tanaman yang mempunyai perakaran berbeda tanah
disekitarnya akan lebih gembur. Siklus hidup hama atau penyakit akan terputus
Sistem polikultur yang dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutus siklus
hidup hama dan penyakit tanaman. Memperoleh hasil panen yang beragam
Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilka panen yang beragam.
Ini menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutupi
oleh harga komoditas lainnya
Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum tanam dan pola tanam ini adalah
untuk mengetahui pengertian pola tanam, fungsi pola tanam dan macam-macam
pola tanam.

Metode

Praktikum mengenai pola tanam dilaksanakan pada hari

Saiful ,Anwar. 2011. Definisi Pola Tanam

Campbell, V.A. 2002. Biology. Jakarta: Erlangga.

Djaenudin, D., Marwan H., Subagyo H., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk
Teknis untuk Komoditas Pertanian. Edisi Pertama tahun 2003, ISBN 979-9474-
25-6. Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat, Bogor, Indonesia.

Dwidjoseputro, D. 2004,Pengantar Fisiologi Tumbuhan. edisi IV. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Tambunan, Sonia. Dkk. 2011. Tanam dan Pola Tanam

Anda mungkin juga menyukai

  • Awal
    Awal
    Dokumen6 halaman
    Awal
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen13 halaman
    4
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Tumpang Tindih
    Jurnal Tumpang Tindih
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Tumpang Tindih
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Pembelahan Sel
    Pembelahan Sel
    Dokumen5 halaman
    Pembelahan Sel
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat