PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbagai bidang merupakan salah satu usaha untuk menciptakan kemakmuran serta
kesejahteraan secara merata di seluruh bidang kehidupan masyarakat. Hal ini dapat
pemerintah daerah. Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bentuk tata
usaha dalam manajemen keuangan daerah selain tata umum atau administrasi.
sektor publik. Tingkatan tertinggi dalam sektor publik adalah tingkatan negara.
keuangan negara. Salah satu lingkup dari keuangan negara adalah Anggaran
kekayaan negara dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Baik APBN maupun
Di lain pihak, pada tingkat pemerintah daerah, terdapat pula ruang lingkup
daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Baik APBD maupun barang-
barang inventaris kekayaan daerah juga dikelola secara langsung oleh daerah. Pada
2
tingkat pemerintah daerah, terdapat pula ruang lingkup yang keuangan daerah
barang inventaris. Hal ini terbukti salah satunya dengan perkembangan yang
sangat pesat terhadap akuntansi sektor publik dalam waktu yang relatif singkat ini.
Salah satu bagian dari manajemen saat ini terdapat perhatian yang lebih besar
sumber daya manusia. Pada prinsipnya pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh
memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. Hal ini dapat diwujudkan dengan
adanya laporan keuangan yang dibuat oleh suatu lembaga pemerintahan. Untuk
Salah satunya dari laporan keuangan yang dibuat oleh lembaga pemerintah
adalah laporan realisasi anggaran, laporan ini sangat bermanfaat untuk menilai
kinerja keuangan suatu daerah. Jika dibandingkan dengan neraca, laporan realisasi
anggaran menduduki prioritas yang lebih penting dan laporan ini merupakan jenis
3
diisyaratkan untuk membuat laporan neraca dan laporan arus kas. Anggaran dalam
memiliki peran penting sebagai alat stabilitas, distribusi, alokasi sumber daya
pendapatan dan belanja dalam suatu periode. Oleh karena itu, dalam
yaitu laporan realisasi anggaran pada tahun anggaran yang bersangkutan. Anggaran
membangun daerahnya disamping mampu pula untuk bersaing secara sehat dengan
pendayagunaan potensi daerah secara nyata, optimal, terpadu dan dinamis, serta
mengurangi beban pemerintah pusat dan campur tangan terhadap daerah dan
daerah. Dengan tingkat kemandirian keuangan yang lebih besar berarti daerah
tidak lagi sangat tergantung pada bantuan dari pemerintahan pusat dan provinsi
melalui dana perimbangan. Namun tidak berarti jika kemandirian keuangan daerah
tinggi maka daerah sudah tidak perlu lagi mendapatkan dana perimbangan. Dana
Oleh karena itu perhatian terhadap manajemen pendapatan dan analisis pendapatan
anggaran.
direalisasikan seluruhnya.
Laba bagi hasil dari perusahaan daerah merupakan bagian dari pendapatan
suatu daerah. Sehingga laba bagi hasil dari perusahaan daerah juga memiliki peran
5
dalam mendukung jumlah pendapatan suatu daerah. Semakin banyak laba yang
dibagikan oleh perusahaan daerah kepada maka semakin tinggi pula pendapatan
suatu daerah.
2008 dan 2009. Penelitian ini perlu dilakukan karena mungkin saja tingkat
positif. Dengan demikian, dapat dilakukan penilaian kinerja keuangan daerah yang
lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Asli Daerah (PAD) sesuai dengan yang ditargetkan pada tahun 2008 dan 2009?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan laporan
dan 2009.
D. Manfaat penulisan
Aset Daerah.
pengetahuan.
E. Sistimatika Penulisan
terdiri dari enam bab, dimana setiap bab terdiri dari sub bab yang saling
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan konsep teori dari bahasan yang dijadikan dasar
serta pembahasannya.
BAB VI PENUTUP
terkait.
8
BAB II
DASAR TEORI
Dalam penyusunan atau penulisan laporan tugas akhir ini, diperlukan suatu
landasan teori sebagai pedoman untuk memecahkan masalah yang telah penulis
dikemukakan penulis dalam bab ini di berikan suatu landasan konsep yang di pakai
A. Konsep Teori
1. Pengertian Akuntansi
yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan
hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Dengan informasi
2. Keuangan Daerah
sumber-sumber daya atau kekayaan yang ada pada suatu daerah untuk
kekayaan yang dimiliki oleh suatu daerah yang digunakan untuk mencapai
3. APBD
suatu jangka waktu tertentu, dalam waktu mana badan legislatif (DPRD)
penerimaannya.
4. Pendapatan
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
peningkatan aktiva dan atau penurunan utang yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah. Pajak daerah merupakan salah satu sumber dari
adalah pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan
B. Definisi Konsepsional
dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
peningkatan aktiva dan atau penurunan utang yang berasal dari sumber
pemerintahannya.
C. Hipotesis
rendah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
2. Retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksakan dan dapat
Daerah yang Dipisahkan adalah penerimaan daerah yang berasal dari hasil
dipisahkan.
4. Lain-lain pendapatan yang sah adalah salah satu sumber pendapatan daerah
2008-2009.
Dalam penelitian ini data yang di analisa adalah data sekunder yaitu
data yang telah diolah secara resmi dan telah berbentuk tabel-tabel.
1. Studi Lapangan
2. Dokumentasi
dengan data yang penulis perlukan. Dokumen tersebut adalah laporan target
3. Studi Pustaka
konsep teori yang diperlukan dalam pembuatan laporan ini. Tidak hanya buku,
E. Alat Analisis
menguji hipotesis sebagai ssmentara maka dari data yang diperoleh akan
Rumusnya adalah :
pusat sudah mulai berkurang dan lebih banyak pada pemberian konsultasi
19
daerah.
pemerintah pusat sudah tidak ada lagi karena daerah telah benar-benar
dapat disajikan dalam tabel seperti tampak pada Tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
keuangan daerah otonom ke dalam lima tingkat efektifitas seperti pada tabel
3.2.
Tabel 3.2
(Mahmudi,2007:131).
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Sejarah singkat
Pajak.
Samarinda.
Samarinda.
Mei 1989 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Samarinda.
pemungutan Pendapatan.
Samarinda,”
ekspor.
pada profesionalisme.
B. Lokasi Instansi
berguna baik suatu instansi pemerintah unit usaha untuk menunjang adanya
pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari setiap level atau
tanggung jawab yang berbeda antara karyawan atau bagian satu dengan
karyawan yang lain namun antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya tersebut saling berkaitan dengan melakukan suatu unit usaha. Dinas ini
terdiri dari :
a) Kepala Dinas
pengelolaan kepegawaian.
inventaris.
pengelolaan keuangan.
mempunyai tugas :
daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya serta dari PBB
retribusi daerah dan pendapatan lainnya serta pungutan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
daerah lainnya.
daerah lainnya.
PBB yang dilaksanakan Kantor Pelayanan Pajak Samarinda. Sub ini terdiri
dari :
b Seksi pengolahan data dan informasi. Seksi ini bertugas membuat dan
SPOP PBB dri para wajib pajak yang diterbitkan oleh Kantor
kembali formulir SPT pajak daerah dan retribusi daerah dan SPOP
PBB, serta mencatat nama dan alamat wajib pajak dan retribusi daerah.
pendapatan lainnya.
permohonan wajib pajak daerah dan retribusi pajak. Dan menata usahakan
a Seksi penagihan
pendapatan lainnya serta PBB. Selain itu sub ini juga bertugas untuk
mengelola benda berharga membuat laporan bagi hasil pajak dan bukan
hasil pajak.
h) Cabang Dinas
D. Penyajian Data
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari staf Kasi Evaluasi dan
Samarinda dan yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis bahas, maka
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
2008
KETERANGAN
ANGGARAN REALISASI
Pajak Daerah Rp 41.461.293.291,00 Rp 43.254.460.056,97
Retribusi Daerah Rp 31.093.419.674,00 Rp 35.608.983.973,26
Hasil pengelolaan kekayaan
Rp 8.850.000.000,00 Rp 3.957.246.687,32
daerah yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan asli daerah
Rp 28.595.287.035,00 Rp 25.469.326.643,59
yang sah
Total Pendapatan Asli Daerah
Rp 110.000.000.000,00 Rp 108.290.017.361,14
(PAD)
Total dana perimbangan Rp 908.652.789.845,00 Rp1.023.593.978.871,00
Total lain-lain pendapatan daerah
Rp 404.150.000.000,00 Rp 447.598.353.800,00
yang sah
Total Pembiayaan Rp 885.922.702.669,00 Rp 346.490.997.706,71
Total pendapatan daerah Rp2.308.725.492.514,00 Rp1.925.973.347.738,85
Sumber Data : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Tabel 4.10
2009
KETERANGAN
ANGGARAN REALISASI
Pajak Daerah Rp 48.812.727.880,00 Rp 49.307.075.049,39
Retribusi Daerah Rp 41.282.227.500,00 Rp 44.316.466.397,83
Hasil pengelolaan kekayaan
Rp 5.350.000.000,00 Rp 9.363.235.104,04
daerah yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan asli daerah
Rp 29.555.044.620,00 Rp 23.263.223.449,19
yang sah
Total Pendapatan Asli Daerah
Rp 125.000.000.000,00 Rp 126.250.000.000,45
(PAD)
Total dana perimbangan Rp 990.882.415.565,00 Rp 891.558.238.988,00
Total lain-lain pendapatan daerah
Rp 132.831.724.437,00 Rp 129.549.188.715,00
yang sah
Total Pembiayaan Rp1.057.421.408.131,00 Rp 3.262.059.971,00
Total pendapatan daerah Rp2.713.540.675.533,00 Rp1.367.576.615.074,45
Sumber Data : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
42
BAB V
A. Analisis
kemandirian dengan rumus yang telah disebutkan dalam bab III guna
pada tahun 2008 dan 2009 serta membandingkan efektivitas kedua tahun
tersebut.
pada tahun 2008 atau 2009 yang kontribusi BUMDnya sangat mendukung
pendapatan daerah.
43
B. Analisis Data
Rp 108.290.017.361,14
Rp 110.000.000.000,00
98 %
Rp 126.250.000.000,45
x 100%
Rp 125.000.000.000,00
101 %
Rp 3.957.246.687,32
x 100%
Rp 108.290.01 7.361,14
3,65 %
3,65%.
Rp 9.363.235.104,04
x 100%
Rp 126.250.000.000,45
7,42 %
7,42%.
C. Pembahasan
45
Seperti halnya pada tahun 2008, untuk tahun 2009 tingkat kemandiriannya
juga masih tergolong sangat rendah karena angka yang didapat masih
Namun jika dilihat, antara tahun 2008 dan 2009 terlihat adanya
tinggi yang berarti campur tangan pemerintah pusat sudah tidak ada karena
2). Naiknya nilai tingkat kemandirian juga dapat disebabkan karena nilai
4). Turunnya nilai tingkat kemandirian juga dapat disebabkan karena nilai
dengan yang ditargetkan adalah sebesar 98 %. Nilai ini jika mengacu pada
tabel 3.2, nilai ini tergolong efektif karena nilai yang didapat dari hasil
didapat sebesar 101 %. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2009
47
karena nilai yang didapat dari hasil perhitungan berada pada >100. Dan
antara tahun 2008 dan 2009 didapat adanya kenaikan efektifitas pungutan
2). Naiknya nilai efektifitas juga dapat disebabkan karena nilai realisasi
pendapatan asli daerah dan nilai target pendapatan asli daerah secara
4). Turunnya nilai efektifitas juga dapat disebabkan karena nilai realisasi
pendapatan asli daerah dan nilai target pendapatan asli daerah secara
3,65%. Mengacu pada Tabel 3.1, nilai ini tergolong kurang mendukung,
tahun 2009 didapat dari hasil perhitungan sebesar 7,42%. Seperti halnya
Tetapi, antara tahun 2008 dan 2009 adanya kenaikan sebesar 3,77%.
karena nilai realisasi penerimaan laba dari perusahaan daerah dan nilai
49
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang ditargetkan pada tahun 2008 adalah sebesar 98% dan untuk tahun
Daerah (PAD) tergolong efektif dan pada tahun 2009 tergolong sangat
efektif.
51
B. Saran
1. Bila dilihat dari data yang digunakan oleh penulis, maka penulis
pajak daerah yang berupa pajak restoran karena dilihat dari data yang
52