Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikro Konseling
Oleh :
DESI RATNA YUNIATI
14.0301.0022
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2017 I. Identitas Konseli a. Nama konseli : TNA b. Tempat, tanggal lahir : Magelang, 09 Januari 2000 c. Jenis kelamin : Laki-laki d. Agama : Islam e. Alamat : Tlatar, Krogowanan, Sawangan II. Identitas Orang Tua a. Nama ayah : SY b. Umur : 42 tahun c. Pekerjaan : Swasta d. Pendidikan : SMA e. Agama : Islam f. Nama ibu : GY g. Umur : 40 tahun h. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga i. Pendidikan : SMA j. Alamat : Tlatar, Krogowanan, Sawangan III. Latar Belakang a. Latar belakang ekonomi Pekerjaan ayahnya dibidang swasta dengan penghasilan rata-rata Rp.500.000 /bulan. Kondisi ekonomi keluarga TNA tergolong rendah, meskipun demikian keluarganya masih mampu menjalani kehidupan dengan baik. b. Latar belakang pendidikan TNA berasal dari SD Negeri Krogowanan, sekarang dia berada di bangku kelas VIII C SMP Muhammadiyah 2 Sawangan. c. Latar belakang sosial Dalam kesehariannya di sekolah TNA memiliki kelompok bermain yang terdiri dari laki-laki saja. d. Latar belakang keluarga TNA tinggal bersama kedua orangtuanya, dia kedua dari tiga bersaudara. e. Latar belakang pribadi 1) Penampilan (Ekspresi wajah, Kerapian, Suara) a) Ekspresi wajah Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap TNA mengenai ekspresi wajah. TNA adalah anak yang memiliki ekspresi muka periang dan suka bercanda. b) Kerapian Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap TNA mengenai kerapiannya di sekolah, TNA berpakaian sesuai dengan peraturan sekolah dan cukup baik dalam menjaga kerapiannya dari awal hingga akhir jam sekolah. c) Suara Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap TNA mengenai suara. TNA memiliki suara yang besar dan tegas. IV. Identifikasi Kasus 1. Permasalahan Siswa TNA tercatat sering sekali membolos, dia sering tidak mengikuti pembelajaran selama tiga hari beturut-turut. Setelah mendapat teguran dari wali kelas kemudian masuk hanya satu hari. Namun setelah itu membolos lagi sampai tiga hari berturut-turut. Kejadiannya seperti itu terus menerus terjadi lagi dari awal semester gasal sampai tengah semester. 2. Penyebab Permasalahan Awalnya TNA membolos karena ajakan teman, semakin lama TNA berfikir teman-temanya yang dapat paling mengerti dan memahami perasaannya. Karena ada rasa tidak enak dengan teman-temannya TNA susah untuk menolak ajakan dari temannya untuk membolos dan tidak mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. TNA bersama temannya sering berkumpul di warung dekat sekolah. V. Pemecahan Masalah Dalam membantu mengatasi masalah TNA, praktikan menggunakan pendekatan REBT (Rational Emotif Behavior Therapy). REBT bertujuan untuk memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi, cara berfikir keyakinan serta pandangan klien yang irrasional menjadi rasional, sehingga ia dapat mengembangkan diri dan mencapai realisasi diri yang optimal. Pandangan terhadap manusia menurut Albert Ellis adalah sebagai berikut: 1. Pikiran manusia adalah penyebab dasar dari gangguan emosional. Reaksi emosional yang sehat maupun tidak, bersumber dari pemikiran itu. 2. Manusia mempunyai potensi pemikiran rasional dan irrasional. Dengan pemikiran rasional dan inteleknya manusia dapat terbebas dari gangguan emosional. 3. Pemikiran irasional bersumber pada disposisi biologis lewat pengalaman masa kecil dan pengaruh budaya. 4. Pemikiran dan emosi tidak dapat dipisahkan. 5. Berfikir logis dan tidak logis dilakukan dengan symbol- symbol bahasa Teknik yang digunakan oleh praktikan adalah : 1. Teknik Kognitif Teknik kognitif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah cara berfikir klien. Dewa Ketut menerangkan ada empat tahap dalam teknik-teknik kognitif: a. Tahap Pengajaran Dalam REBT, konselor mengambil peranan lebih aktif dari konseli. Tahap ini memberikan keleluasaan kepada konselor untuk berbicara serta menunjukkan sesuatu kepada klien, terutama bagaimana ketidaklogikaan berfikir itu secara langsung menimbulkan gangguan emosi kepada klien tersebut. b. Tahap Persuasif Meyakinkan klien untuk mengubah pandangannya karena pandangan yang ia kemukakan itu tidak benar, dan Konselor juga mencoba meyakinkan, berbagai argumentasi untuk menunjukkan apa yang dianggap oleh klien itu adalah tidak benar. c. Tahap Konfrontasi Konselor mengubah ketidaklogikaan berfikir klien dan membawa klien ke arah berfikir yang lebih logika. d. Tahap Pemberian Tugas Konselor memberi tugas kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata. Misalnya, menugaskan klien bergaul dengan anggota masyarakat kalau mereka merasa dikucilkan dari pergaulan atau membaca buku untuk memperbaiki kekeliruan caranya berfikir. 2. Teknik Behavior Terapi Rasional Emotif banyak menggunakan teknik behavioristik terutama dalam hal upaya modifikasi perilaku negatif klien, dengan mengubah akar-akar keyakinannya yang tidak rasional dan tidak logis, beberapa teknik yang tergolong behavioristik adalah: a. Teknik reinforcement Teknik reinforcement (penguatan), yaitu: untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis denagn jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman (punishment). Teknik ini dimaksudkan untuk membongkar sistem nilai-nilai dan keyakinan yang irasional pada klien dan menggantinya dengan sistem nilai yang lebih positif. b. Teknik social modeling (pemodelan sosial) Teknik social modeling (pemodelan sosial), yaitu: teknik untuk membentuk perilaku-perilaku baru pada klien. Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan dengan cara mutasi (meniru), mengobservasi dan menyesuaikan dirinya dan menginternalisasikan norma-norma dalam sistem model sosial dengan maslah tertentu yang telah disiapkan konselor.
Praktikan juga melakukan konseling individu dengan menggunakan
pendekatan konseling problem free talk, yaitu percakapan bebas masalah untuk membangun hubungan baik dengan konseli. Dengan pendekatan ini, praktikan akan memposisikan diri sebagai kakaknya atau teman dekatnya bukan sebagai profesional sehingga ketika proses konseling akan medapatkan informasi-informasi yang positif dari konseli yang awalnya datang karena keterpaksaan. Praktikan melakukan pemantauan dan pendampingan. Setelah praktikan mengkomunikasikan dengan guru BK di sekolah tersebut, guru BK melakukan home visit bersama wali kelas bertemu dengan kedua orang tuanya. Kemudian guru BK dan wali kelas TNA memberikan pengarahkan agar orangtua diharapkan dapat lebih memahami kegiatan anak ketika dirumah dan memantau pendidikan anak. VI. Alasan Penggunaan Pendekatan Menurut saya pendekatan tersebut sesuai dengan masalah konseli, karena sesuai dengan dinamika psikologis yang dialami konseli, yaitu diantaranya: a. Konseli mengalami permasalahan karena kognisi tidak dapat menerima input dengan baik, sehingga respon yang diberikan tidak sesuai. b. Konseli mengalami permasalahan ketika tidak bisa membedakan perilaku benar atau salah yang diamatinya sehingga perilaku yang direfleksikan individu tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. c. Konseli mengalami permasalahan karena terdapat pemikiran-pemikiran yang irasioanal. VII. Evaluasi dan Tindak Lanjut Praktikan melaporkan data-data yang telah didapatkan kepada guru BK dengan harapan guru BK dapat melakukan pendampingan kepada TNA dan terus melakukan observasi mendalam terhadap perilaku TNA agar tidak membolos lagi. Wawancara Konseling
Proses konseling berlangsung diruang BK SMP Muhammadiyah 2 Sawangan
setelah memperoleh ijin dari kepala sekolah dan guru BK. Pelaksanaan pada hari Senin, tanggal 5 Juni 2017. Waktu kurang lebih 35 menit pada saat jam pelajaran BK.
No. Ungkapan praktikan Ungkapan konseli Teknik
Ki:…tok!tok! tok! - 1. ….Assalamu’alaikum,,, Prak: Wa’alaikumsalam, Ki: Kabar, baik Bu, tapi -Attenting selamat pagi silahkan mohon maaf sebelumnya (menghampiri masuk (konseli duduk dan Bu, ini ada apa? Dan siswa) 2. bersalaman), senang sekali kalau boleh tahu ada saya bisa bertemu dengan kepentingan apa Ibu Anda. Bagaimana kabar memanggil saya? Anda hari ini? Prak: Sebelumnya saya Ki: Boleh Bu…Tapi saya - mohon maaf karena masih bingung Bu… memanggil Anda secara mendadak. Mungkin penggilan ini mengagetkan Anda. Dan mungkin Anda 3. juga bertanya-tanya saya ini siapa? Tapi Anda tidak usah cemas, saya hanya ingin berbincang-bincang santai dengan Anda. Boleh kan? Prak: Supaya Anda tidak Ki: Iya benar Bu saya 4. tidak bingung sebelumnya TNA anak VIII C. saya akan perkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Desi Ratna Yuniati anda boleh panggil saya Bu Desi, saya mahasiswa BK UMM. Oya ini mas TNA kan? anak VIII C? Prak: Seperti yang tadi Ki: Tidak Bu, tapi mau saya sampaikan, saya ingin bicara tentang apa ya berbincang-bincang Bu? 5. dengan mas TNA, mas TNA tidak merasa keberatan kan? Prak: Terimakasih, senang Ki:..Apa ya Bu, sekali mas TNA mau sepertinya saya gak berbincang-bincang punya masalah, saya dengan saya. Apakah baik-baik saja,…. mungkin mas TNA saat ini sedang ada masalah yang di rasakan? Mas TNA 6. tidak usah khawatir, pembicaraan ini hanya pembicaraan antara mas TNA dan saya, saya jamin hanya saya dan mas TNA yang akan tahu masalah ini. Prak: Hmm begitu,,tapi Ki: (konseli tertunduk), Mereflksikan 7. Ibu lihat dan merasakan sedikit bu? perasaan konseli bahwa mas TNA merasa gugup dan cemas, apakah benar begitu? Saya perhatikan Anda Ki: Hmm...iya Merefleksikan memiliki beberapa Bu,,sebenarnya ada ide dan pikiran 8. pemikiran yang ingin di banyak hal yang ungkapkan..apakah benar mengganggu pikiran demikian? saya. Prak: Saya bisa memahami Ki: begini Bu, akhir- Refleksi perasaan mas kecemasan akhir ini saya lagi ada pengalaman dan kebingungan mas masalah di sekolah, TNA, tapi alangkah kemarin saya kepergok baiknya jika Anda dapat sedang berada diwarung mengungkapkan masalah depan sekolah, saya dan tersebut dengan lebih rinci. teman-teman saya membolos tidak mengikuti kegiatan pembelajaran disekolah. Hal itu membuat saya 9. dapat poin pelanggaran yang cukup besar, tahu sendiri kan bu, jika poin tersebut bertambah lagi saya bisa terkena sangsi dari pihak sekolah. Sedangkan jujur saja sulit bagi saya untuk menolak ajakan teman-teman, saya merasa tidak enak, dan saya juga takut kalau saya menolak, mereka akan menjauhi saya dan tidak mau berteman lagi dengan saya (pikiran irasional)
Prak: Oh begitu…Kalau Ki: Karena ajakan teman
boleh ibu tahu, apa yang Bu, awalnya saya menyebabkan mas TNA menolak, tapi lama melakukan hal itu? kelamaan saya gak bisa menolak, karena mereka 10. saya anggap yang paling mengerti dengan saya. Mereka bisa menerima keadaan saya apa adanya (pikiran irasional). Prak: Memangnya selain Ki: Orang tua Bu, orang mereka tidak ada yang tua saya itu gak mungkin mengerti keadaan mas bisa ngertiin saya, 11. TNA? Orang tua mereka sukanya marah- misalnya.. marah, kalau di ajak cerita begini begitu ujung-ujungnya saya yang di salahkan
Prak: Karena kekesalan Ki: Itu juga salah satunya Refleksi
Mas TNA kepada orang Bu, tapi jujur saja saya perasaan tua, akhirnya membuat melakukan itu karena mas Nandi malampiaskan saya ingin seperti teman- dengan membolos sekolah, teman saya yang lain, apakah begitu? yang begitu popular di kalangan anak-anak, mereka juga begitu di takuti oleh teman-teman 12. di sekolah kami, saya juga pingin seperti mereka (Pikiran irasional). Toh saya juga sering melihat orang- orang yang beperilaku seperti saya pada waktu sekolah, dewasanya juga jadi orang sukses (pikiran irasional). Prak: Terus bagaimana Ki: Paling saya pindah Pertanyaan langkah Anda, jika benar- sekolah Bu, kan asalkan terbuka benar poin Anda punya uang kita bisa 13. bertambah banyak? sekolah dimana saja, teman-teman saya juga banyak yang seperti itu. Lagian kelihatannya guru-guru pada tidak suka dengan saya, jadi saya tidak mau ambil pusing Bu, kalau saya pikir terus saya bisa stress (pikiran irasional)
Prak: Apakah menurut Ki: Tidak juga sih Bu Pertanyaan
Anda itu solusi terbaik? (sambil menunduk). Saya tertutup 14. rasa itu ungkapan emosional saya saja Prak: Terus menurut mas Ki: Sebenarnya masalah Eksplorasi TNA sendiri, bagaimana ini bisa selesai jika saya pengalaman solusi dari masalah yang tidak membolos lagi dan mas TNA alami? tidak melakukan pelanggaran sekolah yang lain. Tapi itu semua bisa berhasil jika saya bisa menolak ajakan 15. teman-teman saya Bu. Itulah yang jadi masalah Bu, saya sulit menolak ajakan teman-teman, karena kalau saya menolak mereka akan mengolok-olok saya, di bilang penakutlah, banci lah dan lain-lain. Prak: Memangnya mas Ki: Pernah Bu, tapi ya Pertanyaan 16. TNA sudah pernah begitu tadi sikap teman- tertutup menolak ajakan teman- teman saya. temannya?
Prak: Setelah beberapa Ki: Ya benar Bu, itulah Menangkap
saat kita berbincang- yang jadi masalah saya pesan utama bincang, saya bisa saat ini. Terus saya harus mengerti dengan perasaan, bagaimana Bu? pikiran dan pengalaman yang Anda ungkapkan tadi. Dari pembicaraan itu saya tangkap bahwa mas TNA sedang mengalami konflik batin antara mas TNA pingin berhenti 17. melakukan itu, tapi tidak punya kemampuan menolak ajakan teman- teman, karena kalau menolak mas TNA akan di jauhi dan di olok-olok oleh teman-temannya. Jadi semacam ada dilema dari dalam diri mas TNA. Apakah pendapat saya ini benar atau keliru? Prak: Saya bisa memahami Ki; Terimakasih Bu,,,atas Empati dan mengerti perasaan pengertiannya.. 18. Anda, memang akan terasa sulit jika kita di hadapkan pada masalah seperti itu. Prak: Sekarang coba mas Ki: Hmm..(beberapa Refleksi konten TNA pikirkan, apakah ada detik terdiam sambil (pikiran dan 19. cara berpikir mas TNA memikirkan sesuatu). perasaan) yang salah? Saya tidak tahu Bu? Prak: Baiklah, terkait Ki: Hmm (menunduk dan Konfrontasi dengan tadi yang mas terdiam) Piihan kedua TNA katakan bahwa mas Bu, dengan bersikap TNA pingin di kenal dan ramah, saling membantu di takuti oleh teman- dan saling menghargai. temannya, apakah menurut Saya sebenarnnya juga mas TNA itu adalah tidak ingin di takuti Bu, pikiran yang masuk akal? tapi saya hanya ingin Dan apakah hal itu teman-teman membuat Anda menjadi di menganggap saya dan sukai teman-teman, coba mengerti saya…(pikiran mas TNA pikirkan dan rasional) rasakan. Bagaimana jika 20. mas TNA bersikap ramah kepada teman, saling membantu, saling menghargai. Saya percaya anda akan lebih banyak teman dan di hargai Jadi anda tidak perlu menjadi orang yang di takuti, karena kita ini tidak di ciptakan untuk menakut- nakuti orang lain. Mana yang menurut mas TNA lebih masuk akal? Prak: Jawaban yang bagus, Ki: (terdiam dan - dan itulah yang seharusnya berpikir) Menurut saya, mas TNA lakukan, saya tidak bisa menolak Sekarang coba pikirkan ajakan teman dan takut di kembali mana saja pikiran- olok-olok serta tidak di pikiran yang kurang terima lagi oleh mereka masuk akal yang ada itu pikiran tidak masuk dalam pikiran anda? akal Bu, saya bisa 21. menolak ajakan mereka, saya punya hak untuk menolak dan saya punya hak atas diri saya. Saya juga bisa di terima di mana saja, jika saya menjadi diri saya sendiri dan apa adanya. Prak: Bagus, saya percaya Ki: Iya Bu, untuk bisa Kesimpulan mas TNA akan mampu menyelesaikan masalah sementara menyelesaikan masalah ini ini saya harus merubah dengan baik. Dari apa pola pikir yang tidak yang sudah bisa kita masuk akal menjadi lebih bicarakan tadi, mungkin masuk akal, untuk bisa ada beberapa hal yang menyelesaikan masalah 22. sudah kita peroleh sebagai ini, saya tidak perlu takut kesimpulan sementara. di musuhi, saya harus Bisakan Anda berani menolak ajakan menyebutkannya? buruk dari orang lain, karena saya punya hak atas diri saya secara penuh, saya akan bisa dapat teman jika saya ramah, dan bisa mengargai orang lain. Prak: Bagaimana sekarang Ki: Saya belum Refleksi perasaan mas TNA? Mas sepenuhnya yakin Bu, perasaan 23. TNA yakin bisa mengubah masih ada perasaan ragu pola pikir tersebut? dan was-was. Prak: Hal apa saja yang Ki: Saya tidak tahu Bu, Eksplorasi membuat anda tidak tidak bisa saya 24. yakin? ungkapkan dengan kata- kata Bu.. Prak: Walapaun Ki: Iya Bu saya juga kelihatannya mas TNA tidak ingin masalah ini masih agak pesimis tapi berlarut-larut, saya ingin saya yakin mas TNA masalah ini bisa cepat di punya peluang dan selesaikan. Tapi saya 25. kesempatan yang besar mau berpikir dulu, dan untuk menyelesaikan membutuhakan waktu masalah ini dengan segera. untuk itu, bisakah pembicaraan kita di henttikan dulu Bu,,, Prak: Oh tentu..tidak Ki: Nanti secepatnya 26. masalah,, saya akan temui Ibu lagi. Prak: Baiklah, Ki: Itu lebih baik Bu Mengakhiri sesi kelihantannya itu juga ,terimakasih banyak konseling lebih baik, o ya ini nomor sebelumnya, baiklah Bu hp Ibu, nanti jika ada saya permisi dulu 27. sesuatu sewaktu-waktu Assalamu’alaikum... mas TNA ingin ketemu mas TNA bisa sms dan kita atur waktu pertemuan kita,,,bagaimana?
Prak: Wa’alaikumsalam, hati-hati mas, salam juga 28. untuk bapak dan ibu dirumah,…