LINTAS (PEMAKAI JALAN, JALAN & KENDARAAN) Gambaran Umum Ad 5 Unsur yang terlibat dalam angkutan jalan raya
1.Manusia sebagai pemakai jalan
2.Kendaraan dengan muatannya, baik pribadi maupun umum 3.Jalan, Terminal, persimpangan, halte, rute, dll 4.Alat pengatur lalu lintas 5.Kondisi lingkungan secara umum
Ada 2 pendekatan dasar dalam lalu lintas
1.Berusaha untuk menyesuaikan sifat-sifat dan kelakuan manusia dengan keadaan aliran lalu lintas dan fasilitas-fasilitas tetap yang digunakan,
1.Fasilitas yang harus diatur sehingga sesuai dengan sifat-sifat dan
kelakuan manusia sebagai pemakai jalan. Dalam menangani masalah lalu lintas ada 3 ungkapan yang sering kita dengar
Pendidikan, (sikap dan keterampilan dalam berlalu lintas)
Pengaturan, (penegakan peraturan, pemaksaan, dll) Rekayasa, (kualitas kendaraan dan manajemen pengaturan LL) Pemakai jalan • Manusia sbg komponen utama pemakai jalan sangat mempengaruhi kelancaran lalu lintas, seperti kemana, kapan, dan menggunakan kendaraan apa, rute mana yang dipilih, dsb • Kelakuan pemakai jalan sering berpengaruh terhadap sifat lalu lintas • Faktor eksternal : Keadaan lingkungan, seperti cuaca, kondisi jalan, land use, fasilitas lainnya (terminal, persimpangan, halte, dsb) • Faktor Internal : pengaruh sistem organiknya seperti, mabok, pusing, gangguan emosional, • Manusia dalam kehendak pergerakannya juga dipengaruhi oleh kecepatan dan volume lalu lintas, dan prilaku ingin cepat, buru- buru, santai, dll. • Faktor psikologi, Intelegensia, pendengaran, emosi, motivasi, ketajaman mata, dsb Pengaruh ketajaman mata pengemudi • Kecepatan untuk melihat dan menangkap semua kejadian pd aliran lalulintas akan menimbulkan interaksi yang cepat untuk pengambilan keputusan, • Objek yang dilihat mata dari pantulan sinar ke retina mata menimbulkan kesan atau sensasi yang kemudian dipindahkan melalui saraf ke otak. • Otak mengolah lalu timbul tanggapan tentang objek apa, warna apa, gangguan apa dsb, • Pandangan mata (Vision) secara Peripheral dari mata umumnya 120 – 180 derajat, fairly clear hanya 10 – 20 derajat, sedangkan fokus atau acute vision cone hanya 3 – 10 derajat. • Sejak melihat sesuatu objek, pemakai jalan butuh waktu untuk mengambil reaksi (seperti menginjak rem, mengelak, atau menginjak pedal gas, dsb. Untuk waktu reaksi ini dibutuhkan “PIEV” PIEV • Perception : Proses pemindahan kesan yang ditangkap oleh mata, telinga, atau tubuh lainnya ke otak melalui jaringa syaraf, waktu utk proses ini disebut “perception time”. Besarnya dsangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. • Intellection : lanjutan dari perception yaitu penimbulan perasaan atau ide atas kesan yang ditangkap, mulai dari kesan yang sangat sederhana sampai yang sangat kompleks. • Emotion : Membayangi semua proses perception dan intellection tadi, emosi biasanya mempengaruhi semua keputusan yang dikirim ke otka untuk bertindak, • Volition : Kehendak untuk melakukan suatu tindakan. Keputusan akhir ini memerlukan kontak dari berbagai input terhadap masalah eksternal yang selanjutnya menghasilkan suatu tindakan yang berlandaskan pada faktor internal. • Proses PIEV memerlukan waktu antara 0,5 – 4 detik. • Selain PIEV ada waktu reaksi yang besarnya, untuk rancangan cahaya 0,18 dtk, suara 0,14 detk, dan sentuhan 0,14 dtk. KECEPATAN Kecepatan adalah perpindahan jarak dalam satuan waktu
Ada 3 jenis kecepetan
• Spot Speed : Kecepatan setempat atau sesaat pada lokasi tertentu, seperti jembatan, persimpangan, pasar, dsb • Running Speed ; kecepatan jalan yaitu kecepatan rata-rata yang dapat dipertahankan kendaraan selama dalam pergerakan, waktu berhenti tidak dimasukkan • Over all speed : kecepatan perjalanan yaitu kecepatan efektif kendaraan dalam menepuh perjalanan antara suatu lokasi asal dan lokasi tujuan Pengamatan Kecepatan Metode untuk kecepatan setempat: •Mirror box •Pistol radar •Photografi Metode untuk, kecepatan jalan dan perjalanan •Floating car; mengikuti iring-iringan kendaraan •Pengamatan dari tempat tinggi •Pengamatan nomor polisi