Anda di halaman 1dari 14

A.

JUDUL
Pemanfaatan Minyak Atsiri Jahe Yang Dikombinasikan Dengan Akupreasure Sebagai
Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Desa Jetis, Jaten, Karanganyar.

B. LATAR BELAKANG
Desa Jetis merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jaten Kabupaten
Karanganyar. Dilihat dari letak geografisnya, desa Jetis memiliki luas wilayah 262.6110 Ha.
Jarak tempuh dari desa ke kecamatan adalah kurang lebih 3 km ke arah selatan, sedangkan
jarak dari desa ke kabupaten Karanganyar kurang lebih 9 km ke arah timur. Jika lewat jalur dari
arah barat, bisa lewat Pasar Balong ke arah timur kurang lebih 1 km.Desa jetis terdiri dari 11
dusun yaitu Dusun Jetis Wetan, Dusun Jetis Kulon, Dusun Grumbul Sawit, Dusul Gempol,
Dusun Balong, Dusun Pungkuk, Dusun Wates, Dusun Gerdu, Dusun Sambirejo, Dusun
Kamplok, Dusun Berjo.
Jahe (Zingiberofficinale (L.) Rosc.) mempunyai kegunaan yang cukup beragam, antara
lain sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma, ataupun sebagai obat (Bartley dan Jacobs
2000). Secara tradisional, kegunaannya antara lain untuk mengobati penyakit rematik, asma,
stroke, sakitgigi, diabetes, sakitotot, tenggorokan, kram, hipertensi, mual, demam dan infeksi
(Ali et al. 2008; Wang dan Wang 2005; Tapsell et al. 2006). Jahe yang digunakan adalah jenis
jahe emprit, menurut penelitian yang dilakukan Hernani dan Hayani (2001) kandungan yang
terdapat pada jahe emprit adalah 41,48% pati, 3,5% minyak atsiri dan 7,29% ekstrak yang larut
dalam alkohol.Kandungan dan manfaat yang terdapat pada jahe, akan lebih baik
dikolaborasikan dengan keperawatan komplementer yaitu acupressure. Acupressure merupakan
tindakan pemijitan pada titik meridian tertentu yang langsung berhubungan dengan organ
sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Sehingga dengan kolaborasi dari minyak atsiri dan
teknik acupressure ini diharapkan dapat mengurangi nyeri asam urat di desa Jetis, Jaten
Karanganyar.

C. PERUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam program ini adalah:
1. Bagaimana cara mengolah jahe menjadi minyak atsiri guna meningkatkan ilmu pengetahuan
masyarakat sekaligus meningkatkan nilai ekonomis hasil panen masyarakat desa Jetis?
2. Bagaimana cara memberdayakan petani jahe untuk membuat minyak atsiridari jahe yang
melimpah di lingkungan sekitar?
3. Bagaimana cara melakukan tehnik akupresure untuk menurunkan nyeri pegal linu?
4. Bagaimana cara mempromosikan dan mempublikasikan produk minyak atsiri jahe sebagai
sebuah Industri rumahan baru serta memiliki nilai jual yang tinggi?

D. TUJUAN
1. Memaksimalkan potensi hasil panen jahe yang melimpah di desa Jetis sehingga menambah
nilai ekonomis jahe.
2. Mengolah jahe menjadi produk minyak atsiri bernilai jual tinggi.
3. Memberdayakan petani jahe desa jetis untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, kesehatan
dan meningkatkan penghasilan melalui produksi minyak atsiri jahe
4. Mempromosikan dan mempublikasikan kepada masyarakat umum bahwa desa jetis dapat
menghasilkan produk bernilai jual tinggiberupa minyak atsiri
5. Direncanakan produk minyak atsiri jahe desa jetisakan dipublikasikan melaluiSocial Media
dan situs WEB STIKes Kusuma Husada Surakarta.
6. Mengembangkan Desa Binaan Berbasis optimalisasi hasil panen sebagai Desa percontohan
yang memiliki Industri baru dalam hal pengobatan yang dapat meningkatkan penghasilan
bagi masyarakatnya.
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
1. Kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan hasil panen jahe menjadi produk yang
bermanfaatdan bernilai jual tinggi.
2. Antusias petani jahe desa Jetis dalam mengikuti petunjuk dan pelatihan pengolahan jahe
menjadi minyak atsiri yang bernilai jual tinggi.
3. Antusias masyarakat desa Jetis dalam mengikuti petunjuk dan pelatihan akupresure untuk
mengurangi nyeri pegal linu.
4. Adanya tambahan pengetahuan dan penghasilan petani jahe dengan memproduksi minyak
atsiri.
5. Keterlibatan rekan-rekan mahasiswa serta dosen-dosen dalam melakukan pengabdian
Masyarakat akan semakin tinggi dengan memberikan pengarahan dan pelatihan dalam
mengolah jahe menjadi minyak atsiri.
6. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan penghasilan petani jahe desa Jetisdiharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.

F. LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Mengembangkan kreatifitas masyarakat desa Jetis dalam mengolah jahe agar semakin
inovatif sehingga menambah nilai ekonomis hasil panen jahe di desanya.
2. Pengolahan jahe menjadi minyak atsiri oleh petani jahe desa Jetis akan di publikasikan
melalui sosial edia dan situs WEB STIKes Kusuma Husada agar masyarakat umum dapat
mengenal produk minyak atsiri desa Jetis.
3. Mempublikasikan hasil pengolahanjahe menjadi minyak atsiri melalui brosur dan poster.

G. KEGUNAAN
1. Petani jahe di desa Jetis mendapatkan pengetahuan mengenai pemanfaatan jahe menjadi
minyak atsiri yang memiliki nilai kesehatan dan bernilai jual.
2. Memberikan kegiatan yang positif untuk masyarakat desa Jetisdalam inovasi baru hasil
panen jahe diolah menjadi produk herbal atsiri.
3. Meningkatkan penghasilan petani jahedesa Jetis melalui pengolahan jahe menjadi minyak
atsiri.
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat desa Jetisdalam mengurangi nyeri pegal linu dengan
minyak atsiri dengan kombinasi tehnik akupresure.
5. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa Jetis tentang cara memasarkan dan
mempublikasikan minyak atsiri jahe agar dikenal oleh masyarakat umum.

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Gambar 1: Foto Daerah Sasaran

Desa Jetis merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jaten Kabupaten
Karanganyar. Dilihat dari letak geografisnya, desa Jetis memiliki luas wilayah 262,6110 Ha.
Jarak tempuh dari desa ke kecamatan adalah kurang lebih 3 km ke arah selatan, sedangkan
jarak dari desa ke kabupaten karanganyar kurang lebih 9 km ke arah timur. Jika lewat jalur dari
arah barat, bisa lewat Pasar Balong ke arah timur kurang lebih 1 km.Desa jetis terdiri dari 11
dusun yaitu Dusun Jetis Wetan, Dusun Jetis Kulon, Dusun Grumbul Sawit, Dusul Gempol,
Dusun Balong, Dusun Pungkuk, Dusun Wates, Dusun Gerdu, Dusun Sambirejo, Dusun
Kamplok, Dusun Berjo.Desa Jetis berbatasan dengan beberapa desa yaituSebelah Timur ada
Kecamatan Tasikmdu Sebelah Selatan ada Desa Dagen Kecamatan Jaten Sebelah Barat ada
Desa Ngringo Kecamatan JatenSebelah Utara ada Desa Brujul Kecamatan Jaten.
Desa jetis memiliki lahan pertanian yang luas sebagian besar lahan di tanami padi dan
ada sebagian kecil masyarakat yang menanam jahe namun tidak banyak karena masyarakat
tidak terlalu tertarik dengan jahe di karenakan hasilnya kurang memuaskan. mereka belum tahu
banyak tentang bagaimana mengolah jahe agar mendapatkan keuntungan yang melimpah.
Mereka memanfaatkan jahe hanya untuk bumbu dapur atau minuman hangat. Padahal
sebenarnya rimpang jahe juga dapat diambil kandungan minyak atsirinya, yakni dengan proses
penyulingan yang manfaatnya cukup bagusPengolahan dan pemanfaat jahe selain sebagai
bumbu dapuratau minuman hangat, pada rimpang jahe juga dapat diambil kandungan minyak
atsiri jahe, yakni dengan proses penyulingan.
Minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut di dalam air yang berasal
dari tanaman diantaranya terkandung dalam rimpang jahe. Dalam metode penyulingan,
kandungan minyak atsiri dalam sebuah rimpang jahe, kurang lebih sebesar satu hingga tiga
persen. Ada beberapa teknik penyulingan minyak atsiri pada rimpang jahe yang dapat
dilakukan, yaitu; metode perebusan,metode pengukusan dan penyulingan.
Sebelum di lakukanposes pengolahan rimpang jahe, perlu dilakukan beberapa persiapan,
yaitu; rimpang jahe dicuci sampai bersih, kemudian dipotong kecil-kecil (dirajang) dengan
ketebalan berkisar antara 2 sampai 4 mm.Setelah bahan baku (jahe) siap, dilakukan persiapan
alat, dengan terlebih dahulu membersihkan bagian dalam ketel. Setelah itu, ketel diisi dengan
air bersih, dengan permukaan air berada 3-5 cm di bawah plat berpori yang menjadi alas irisan
jahe. Air yang paling baik diisikan adalah air hujan, karena air ini tidak akan menimbulkan
endapan atau kerak pada dinding dalam ketel.
Saat pengisian bahan ke dalam ketel, rimpang jahe yang sudah dirajang, dimasukan ke
dalam ketel. Bahan disusun dengan formasi seragam dan mempunyai cukup rongga untuk
penetrasi uap secara merata ke dalam tumpukan bahan. Perlu diperhatikan, tumpukan bahan
yang terlalu padat dapat menyebabkan terbentuk rat holes, yaitu suatu jalur uap yang tidak
banyak kontak dengan bahan yang disuling.
Proses penyulingan ini dilakukan selama kurang lebih 16-30 jam. Minyak jahe yang baik
berwarna kuning kecoklat-coklatan. Dari hasil proses penyulingan tersebut, minyak jahe yang
diperoleh masih mengandung sejumlah kecil air. Kandungan air ini dapat dikurangi dengan
cara menyaring minyak melalui kertas saring berlapis magnesium karbonat.

I. METODE PELAKSANAAN
1. Identitas masalah
Desa Jetis adalah desa yang letaknya di dataran rendah, dan memiliki potensi
penghasil jahe. Tetapi masyarakat tidak mengetahui kegunaan lain dari jahe itu sendiri.
Sehingga petani hanya menanam, memanen dan menjualnya. Tanpa mengetahui manfaat
jahe tersebut untuk kesehatan. Masyarakat belum tahu bahwa jahe dapat diolah menjadi
minyak atsiri yang dapat mengurangi asam urat.
2. Analisis masalah
a. Analisis kondisi masyarakat
Masyarakat di desa Jetis memiliki prevalensi tingkat asam urat tinggi karena
sebagian besar masyarakat jetis bermata pencaharian sebagai petani sehingga banyak
masyarakat yang mengalami pegal linu desa Jetis
b. Pemetaan kondisi masyarakat desa Beruk
Desa jetis merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jaten Kabupaten
Karanganyar. Dilihat dari letak geografisnya, desa Jetis memiliki luas wilayah
262.6110 Ha. Jarak tempuh dari desa ke kecamatan adalah kurang lebih 3 km ke arah
selatan, sedangkan jarak dari desa ke kabupaten karanganyar kurang lebih 9 km ke arah
timur. Jika lewat jalur dari arah barat, bisa lewat Pasar Balong ke arah timur kurang lebih
1 km.
Desa Jetis terdiri dari 11 dusun yaitu Dusun Jetis Wetan, Dusun Jetis Kulon, Dusun
Grumbul Sawit, Dusul Gempol, Dusun Balong, Dusun Pungkuk, Dusun Wates, Dusun
Gerdu, Dusun Sambirejo, Dusun Kamplok, Dusun Berjo. Desa Jetis berbatasan dengan
beberapa desa yaitu Sebelah Timur ada Kecamatan TasikmaduSebelah Selatan ada Desa
Dagen Kecamatan Jaten Sebelah Barat ada Desa Ngringo Kecamatan Jaten Sebelah
Utara ada Desa Brujul Kecamatan Jaten.
3. Penyusunan program

SOSIALISASI PENYULUHAN TENTANG


(Pembinaan Desa Jetis) ASAM URAT

PENYULUHAN TENTANG
PEMBUATAN MINYAK ATSIRI
MANFAAT MINYAK ATSIRI JAHE
JAHE
UNTUK PEMIJATAN

PELAKSANAAN PEMIJATAN EVALUASI TENTANG


AKUPRESUR DENGAN MINYAK PELAKSANAAN AKUPRESUR
ATSIRI JAHE DENGAN MENGGUNAKAN
MINYAK ATSIRI JAHE

PEMBUATAN LAPORAN
AKHIR

4. Pelaksanaan Program
a. Tahap sosialissasi tentang pembuatan minyak atsiri jahe sebagai minyat pijat
Pada tahap ini akan di adakan sosialisasi tentang pembuatan minyak atsiri jahe
sebagai minyak pijat. Selain itu, akan dipaparkan pula tentang pendayagunaan jahe yang
dapat di olah menjadi minyak atsiri yang berguna untuk mengurangi rasa nyeri pada
penyakit pegal linu. Masyarakat diharapkan dapat mengubah jahe yang biasanya hanya di
buat minuman jamu dapat di olah menjadi olahan lain yaitu minyak atsiri. Selain itu dapat
menyebarkan ilmu kreatif tersebut pada daerah disekitarnya dan mendapatkan
keuntungan lebih dari pembuatan minyak atsiri jahe.
b. Tahap pembuatan minyak atsiri jahe
1. Persiapan Alat
a. Alat suling
b. Ketel suling
c. Pengembun uap (kondensor)
d. Penampung hasil pengembun
e. Botol kaca berwarna gelap
f. Kertas saring magnesium
2. Tahap Pembuatan
a. Cuci rimpang jahe sampai bersih
b. Potong kecil dengan ketebalan antara 2-4 mm/dapat juga di geprek
c. Isi ketel dengan air bersih 3-5 cm
d. Masukkan bahan kedalam ketel secara merata
e. Tutup ketel dengan rapat sehingga tidaka ada celah sedikitpun
f. Proses penyulingan dilakukan selama 16-30 jam
g. Kemudian saring minyak yang dihasilkan dari penyulingan dengan kertas saring
magnesium karbonat agar tidak tercampur dengan air/bahan-bahan lainnya dan
mendapatkan minyak yang berkualitas.
c. Tahap Publikasi melalui situs web dan sosial media,
Dalam Tahap ini masyarakat akan mendapatkan pelatihan tentang proses
pembuatan WEB dan cara menggunakan social media guna mempromosikan serta
mempublikasikan hasil karya mereka. Dengan demikian masyarakat juga akan
menambah pengetahuannya di bidang Teknologi Informatika dalam proses promosi.
d. Tahap Evaluasi Program,
Tahap Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan
program. Melalui proses evaluasi, kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan program
dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Tahap ini dilakukan oleh Tim Peneliti (Mahasiswa
dan Dosen) bersama pihak panitia dari masyarakat.
e. Tahap Monitoring,
Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh Tim Pengelola dari
masyarakat tentunya masih membutuhkan pembimbingan dalam proses pelaksanaan
program. Dengan demikian tujuan dari tahap monitoring adalah sebagai berikut :
a. Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan.
b. Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksanaan program.
c. Mencari solusi terhadap masalah yang ada, sehingga program Desa Binaan yang
dilaksanakan benar-benar efektif dan maksimal serta bersinergis .
f. Tahap Pembuatan Laporan.
1. Pembuatan Laporan Awal
Pembuatan laporan awal disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai selama
melakukan pembinaan terhadap ibu-ibu rumah tangga di Desa Binaan. Memaparkan
proses pelaksanaan program dari awal hingga akhir serta perkembangan dari setiap
program yang telah disusun.
2. Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terdapat perkembangan baru saat Program Bina
Desa berlangsung atau telah selesai dilaksanakan.
3. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan apabila
terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan agar dalam penyusunan laporan akhir
diperoleh hasil yang lebih baik dari laporan awal.
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Bulan ke-
Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Penyuluhan asam urat
Penyuluhan manfaat minyak atsiri
jahe
Pembentukan kepanitiaan
Pembuatan minyak atsiri jahe
Pelatihan WEB
Pelaksanaan pemijatanakupresur
dengan minyak atsiri jahe
Evaluasi tentang pemijatan akupresur
dengan menggunakan minyak
Monitoring
Pembuatan laporan akhir

K. KEMITRAAN
a. Petani
Tugasnya menyediakan lahan pertanian, menanam jahe dari awal sampai memanen, membantu me
menyediakan jahe untuk proses penyulingan, menyediakan konsumsi untuk proses pembuatan.
b. Mahasiswa
Tugasnya memberikan penyuluhan tentang manfaat minyak atsiri jahe, membantu dalam memberik
untuk mengurangi penderita asam urat.

L. BIAYA
Pembuatan alat penyulingan Rp. 25.000.000
Akupressur 10 x @ Rp 150.000,- Rp. 1.500.000
Transportasi Rp. 3.000.000
Bahan Bakar 50 tabung x Rp 20.000 Rp. 1.000.000
Botol kaca berwarna gelap Rp. 500.000
Kertas Magnesium Rp. 1.000.000
Botol minyak Rp. 1.000.000
Biaya Air Rp. 1.000.000
Pisau+ember+baskom Rp. 1.000.000
TOTAL Rp. 40.000.000

Anda mungkin juga menyukai