Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN SUVERVISI KEPERAWATAN

DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MULTATULI

RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA


MULTATULI
MEDAN

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya Panduan
Supervisi Keperawatan di RSMartha Friska Multatuli Medan dapat selesai disusun.

Buku Panduan ini disusun sebagai acuan bagi Manajemen dan Pengelola Keperawatan
dalam melaksanakan tugas monitoring dan evaluasi di unit pelayanan keperawatan.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan kebijakan pelayanan dirumah sakit.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan semua pihak yang telah berkonstribusi dalam membantu menyelesaikan penyusunan
panduan ini

Medan, Februari 2015


Direktur Utama

dr. Harmoko

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 2


BAB I
SUPERVISI KEPERAWATAN

A. DEFENISI
Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara
langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk
kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya (Agus, 2004).
Arwani (2005) menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu bagian proses atau kegiatan
dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).
Swanburg (2009) melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan sumber-
sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan
keputusan yang berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan informasi
dari kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi adalah
kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan,
observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari.

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 3


BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari supervisi keperawatan menurut Cahyati (2000) yaitu obyek-obyek yang
menjadi area dari supervisi keperawatan diantaranya adalah :
1. Asuhan Keperawatan
Area asuhan keperawatan yang menjadi obyek dari supervisi keperawatan yaitu pelaksanaan
audit keperawatan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) keperawatan.
2. Personil Keperawatan ( Sumber Daya Manusia )
Area ini mencakup tentang kemampuan dari sumberdaya keperawatan yang ada di
lingkungan kerjanya. Supervisi keperawatan dilaksanakan juga untuk memberikan penilaian
terhadap stafnya sehingga dapat diberikan kesempatan kepada stafnya untuk dapat
mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya dan dalam supervisi ini dapat pula
memberikan penilaian terhadap pengembangan kemampuan dan ketrampilan stafnya dalam
menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.
3. Fasilitas dan Peralatan
Kegiatan pelaksanaan supervisi keperawatan akan memberikan alternatif pemecahan
masalah pada berbagai kendala yang dihadapi oleh staf baik tentang kemampuannya
melaksanakan tugas maupun sarana dan prasarana yang harus di penuhi untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas
4. Mutu Pelayanan
Berfokus pada indikator mutu dan standar pelayanan minimal seperti :
a. Kepuasan pelanggan
b. Indikator klinik keperawatan
B. Prinsip Supervisi
Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di Bidang Keperawatan (Nursallam, 2007)
antara lain:
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi, memerlukan pengetahuan dasar
manajemen, keterampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.
2. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan perawat
pelaksana.
3. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
4. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan
motivasi.

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 4


5. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan
yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.

BAB III
TATA LAKSANA SUPERVISI
A. Supervisi Berjenjang

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 5


Materi supervisi atau pengawasan dilaksanakan sesuai dengan uraian tugas masing–masing
staf perawat pelaksana yang disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan yang
dilaksanakan.
Supervisi berjenjang dilakukan oleh jajaran manajer keperawatan dengan cara:
1. Kepala Ruangan
Kepala Ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan di unit
kerjanya. Kepala ruangan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan
pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
2. Supervisor Perawatan
Pengelola Perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu
beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat
inap atau instalasi rawat jalan dan lain-lain.
3. Kepala Seksi
Beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi
pengelola perawatan dalam melaksanakan tugas seluruh perawat secara langsung maupun
tidak langsung.
4. Kepala Bidang Keperawatan
Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi
secara langsung dan semua perawat secara langsung maupun tidak langsung.
B. Sasaran Supervisi Keperawatan
Setiap sasaran dan target dilaksanakan sesuai dengan :
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola. Misalnya di ruangan tertentu telah disepakati akan
digunakan metode tim dalam pengelolaan pasien maka seluruh komponen mulai dari
manajer keperawatan sampai dengan perawat pelaksanana di ruangan tersebut seharusnya
menjalankan metode tersebut sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
2. Struktur dan hiraki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontiniu dan sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan efisien
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang.
6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objektif atau rasional
7. Tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan.

C. Metode Supervisi
Metode yang digunakan adalah metode telusur, dilakukan untuk melihat kesesuaian antara
data dengan pelaksanaan kegiatan riil di pelayanan, pelaksanaan metode ini bisa melalui
wawancara dengan perawat, pasien/ keluarga pasien.

D. Prosedur Pelaksanaan Supervisi


Langkah-langkah Supervisi, ada beberapa tahap :
1. Tahap Pra supervise
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan supervise

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 6


c. Supervisor telah mempersiapkan instrumen telusur yang dapat diukur
2. Tahap Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat/ bidan, dimulai dari pengelola perawatan, kepala
ruangan, ketua tim sampai kepada perawat pelaksana berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.
b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan langsung pada saat
telusur
c. Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associate sesuai dengan struktur
organisasi untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan, Supervisor
mengklarifikasi permasalahan yang ada.
d. Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan Perawat Associate/
perawat yang disupervisi
e. Supervisor memberikan masukan dan solusi pada perawat supervise/Perawat Primer dan
Perawat Associate

E. Tehnik dan Cara Supervisi


Teknik supervisi keperawatan yang akan dilakukan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli Medan
(rujukan Depkes RI 2005)
2. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian.
3. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
Supervisi dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Langsung.
a. Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung.
b. Pada supervisi modern supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan
pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah.
c. Supervisor memberikan pengarahan yang efektif kepada supervise
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat
langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan
balik dapat diberikan secara tertulis.

F. Proses Supervisi

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 7


1. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh
supervisor.
2. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk.
3. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk
menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada
aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.

G. Jadwal Pelaksanaan Supervisi


Jadwal supervisi untuk satu instalasi dilaksanakan 1 – 2 kali kunjungan dalam sebulan. Lama
kunjungan supervisi kurang lebih 30 menit – 60 menit.
Mengobservasi para manejer ruangan mulai dari Supervisor Perawatan, Karu, Ka tim,
dilanjutkan dengan observasi 1-2 personil dari pelaksana keperawatan atau area kerja secara
kontiniu untuk 15 - 30 menit.
H. Evaluasi Proses Supervisi
Hasil evaluasi yang harus dicapai dalam pelaksanaan supervisi adalah
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola dan standar prosedur
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana kegiatan
3. Penggunaan alat-alat di ruang lingkup pekerjaan yang efektif dan ekonomis.
4. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang dari aturan serta kebijakan RS
5. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/ rasional

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 8


Gambar : 1
DIAGRAM ALUR SUPERVISI
KABID KEPERAWATAN

Kasie Keperawatan

Supervisor Perawat

Karu

Menetapkan Kegiatan dan


PRA SUPERVISI tujuan serta instrumen Katim Katim

Menilai Kinerja Perawat


PELAKSANAAN PA PA
SUPERVISI

Pembinaan Kinerja Perawat & Kualitas


 Penyampaian Penilaian Pelayanan
 Feed Back
PASCA  Follow Up, Pemecahan Masalah &
SUPERVISI Reward

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 9


BAB IV
DOKUMENTASI

Hasil supervisi didokumentasikan berdasarkan form supervisi yang dibuat oleh bidang
keperawatan dan digunakan sebagai bahan laporan dan tindak lanjut.
Format Supervisi :
1. Formulir Supervisi Supervisor Keperawatan
2. Formulir Supervisi Kepala Ruangan
3. Formulir Supervisi Pelaksana Keperawatan

Panduan Supervisi Keperawatan

PENGARAH

PANDUAN SUPERVISI KEPERAWATAN RS MARTHA FRISKA MULTATULI 2015 Page 10

Anda mungkin juga menyukai