e-mail: putu.siwa@pasca.undiksha.ac.id
iwm@undiksha.ac.id
nyoman.tika@pasca_undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap
keterampilan proses sains ditinjau dari gaya kognitif siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu dengan rancangan non-equivalent post-test only control group design. Pada kelompok
eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis proyek, sedangkan pada kelompok kontrol
diterapkan model pembelajaran konvensional. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik
inferensial menggunakan ANAVA dua jalur. Penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) Terdapat
perbedaan hasil belajar keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang mengikuti model
pembelajaran proyek dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan
nilai FA = 38,5313 pada taraf signifikansi 0,05. (2) Terdapat pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dan gaya kognitif terhadap hasil belajar keterampilan proses sains dengan nilai FAB =
173,5383 pada taraf signifikansi 0,05. (3) Terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan proses sains
antara kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dan kelompok siswa yang memiliki
gaya kognitif field dependent dengan nilai FB = 14,3898 pada taraf signifikansi 0,05.
Abstract
This study aimed at investigating the effect of project-based learning model to ward the science process
skills based on the students’ cognitive styles. The design of the study was quasi-experimental research
design with non-equivalent post-test only control group design. On the experimental group it was applied
project-based learning model, whereas in the control group it was applied a conventional learning model.
The data were analyzed by applying descriptive statistics and inferential statistics using Two-Way
ANOVA . The results of the research were (1) There are differences in learning out comes on the science
process skills of the students who take Project-based learning model and the students who take
conventional learning model with the value of F A = 38.5313 at significance level of 0.05. (2) There is an
interaction effect between the model of learning and cognitive style on learning out comes of science
process skills with the value of FAB= 173.5383 at significance level of 0.05. (3) There are differences in
learning out comes on the science process skills of the students who have a field independent cognitive
style and students who have a field dependent cognitive style with the value of FB = 14.3898 at
significance level of 0.05.
1
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
PENDAHULUAN
Penyiapan SDM yang berkualitas dalam bentuk penugasan jarang dilakukan
menjadi sebuah kebutuhan mutlak bagi sebagai suatu model penilaian alternatif
suatu negara dan pendidikan merupakan yang lebih bermakna. Kinerja siswa perlu
senjata jitu untuk menciptakan SDM yang dinilai pada saat kegiatannya sedang
berkualitas (Mulyasa, 2004). Namun saat berlangsung (Suastra, 2007).
ini, masalah utama yang dihadapi dunia Salah satu cara untuk mengemas
pendidikan adalah menyangkut mutu masalah yaitu melalui kerja proyek. Metode
pendidikan, terutama kualitas keterampilan ini cukup menantang dan dianggap
proses sains yang masih sangat rendah sebagai suatu alat yang efektif untuk
(Nurhadi & Senduk, 2004). membelajarkan siswa secara aktif karena
Fakta di lapangan memperlihatkan mereka didorong untuk tidak tergantung
bahwa dalam mempelajari sains, siswa sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan
cenderung lebih menghafal konsep, teori, untuk dapat belajar lebih mandiri. Metode
dan prinsip tanpa memaknai proses pembelajaran berbasis proyek merupakan
perolehannya (Depdiknas, 2003). metode pembelajaran yang mengacu pada
Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan
keberhasilan menempuh tes ujian yang merupakan hasil konstruksi kognitif melalui
hakikatnya lebih banyak menekankan pada suatu aktivitas siswa yang meliputi
dimensi proses kognitif yang rendah seperti keterampilan maupun sikap ilmiah siswa
menghafal konsep, memahami dan sehingga siswa dapat mengkonstruksi
mengaplikasikan rumus-rumus, pengetahuannya sendiri dan bermakna
sedangkan proses kognitif yang lebih melalui pengalaman yang nyata. Kerja
tinggi (menganalisis, mengevaluasi dan proyek memuat tugas-tugas yang
mencipta) jarang tersentuh. Selain itu kompleks berdasarkan kepada pertanyaan
aspek proses dari hakikat sains itu sendiri dan permasalahan (problem) yang sangat
telah terabaikan, begitu pula dengan menantang dan menuntut siswa untuk
aspek sikap dan aplikasinya dalam merancang, memecahkan masalah,
kehidupan sehari-hari. Akibatnya siswa membuat keputusan, melakukan kegiatan
menjadi kurang terlatih untuk berpikir dan investigasi, serta memberikan kesempatan
menggunakan daya nalarnya dalam kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.
memahami fenomena alam yang terjadi Untuk itu perlu melakukan penelitian
ataupun ketika menghadapi masalah. Pada tentang pengaruh pembelajaran berbasis
saat diberi permasalahan baru, mereka proyek dalam pembelajaran kimia terhadap
hanya bisa memindahkan kalimat-kalimat keterampilan proses sains ditinjau dari gaya
dari buku teks ke kertas kosong. kognitif siswa.
Proses penilaian pembelajaran Adapun tujuan penelitian ini adalah
sains sementara ini hanya difokuskan pada sebagai berikut. (1) Untuk menganalisis
ranah kognitif saja (Maryam, 2006; Rapi, perbedaan keterampilan proses sains
2005). Pernyataan tersebut didukung oleh antara kelompok siswa yang belajar
hasil penelitian (Suastra, 2006) yang dengan model pembelajaran berbasis
menunjukkan bahwa penilaian yang proyek dan model pembelajaran
digunakan untuk menilai keterampilan konvensional. (2) Untuk menganalisis
proses sains siswa 100% hanya mengukur pengaruh interaksi antara model
aspek kognitif yakni menggunakan kuis, pembelajaran berbasis proyek dengan gaya
ulangan akhir pokok bahasan, ulangan kognitif terhadap keterampilan proses sains
umum, dan tugas rumah tanpa menilai siswa. (3) Untuk menganalisis perbedaan
unjuk kerja siswa. Hal ini menyebabkan keterampilan proses sains antara kelompok
evaluasi pada aspek keterampilan dan siswa yang belajar dengan model
sikap yang juga menjadi tuntutan kurikulum pembelajaran berbasis proyek dan model
dalam penilaian proses pembelajaran di pembelajaran konvensional untuk siswa
kelas belum dilakukan secara optimal. yang memiliki gaya kognitif field
Sementara penilaian terhadap kinerja siswa independent. (4) Untuk menganalisis
2
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
3
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
4
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
5
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
6
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
7
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
8
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
9
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
*
pkfi 16.53 1.206 .000 13.35 19.71
*
pkfd 8.53 1.206 .000 5.35 11.71
*
pblfd pblfi -14.47 1.206 .000 -17.65 -11.29
pkfi 2.06 1.206 .329 -1.12 5.24
*
pkfd -5.94 1.206 .000 -9.12 -2.76
*
pkfi pblfi -16.53 1.206 .000 -19.71 -13.35
pblfd -2.06 1.206 .329 -5.24 1.12
*
pkfd -8.00 1.206 .000 -11.18 -4.82
*
pkfd pblfi -8.53 1.206 .000 -11.71 -5.35
*
pblfd 5.94 1.206 .000 2.76 9.12
*
pkfi 8.00 1.206 .000 4.82 11.18
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 12.366.
*. The mean difference is significant at the .05 level.
\
Berdasarkan hasil uji Tukey berikut. (1) Terdapat perbedaan hasil
menerangkan bahwa kelompok siswa belajar keterampilan proses sains antara
yang dibelajarkan dengan pembelajaran kelompok siswa yang mengikuti model
model proyek dan mempunyai gaya pembelajaran proyek dengan kelompok
kognitif FI memperoleh hasil yang lebih siswa yang mengikuti model pembelajaran
baik dibandingkan dengan kelompok konvensional dengan nilai FA = 38,5313
siswa yang memiliki gaya kognitif FD, pada taraf signifikansi 0,05. (2) Terdapat
dengan perbedaan rata-rata 14,47. Untuk pengaruh interaksi antara model
siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran dan gaya kognitif terhadap
konvensional dan mempunyai gaya hasil belajar keterampilan proses sains
kognitif FI lebih rendah dibandingkan dengan nilai FAB = 173,5383 pada taraf
dengan siswa yang dibelajarkan dengan signifikansi 0,05. (3) Terdapat perbedaan
model proyek yang mempunyai gaya hasil belajar keterampilan proses sains
kognitif FI dengan perbedaan rata-rata antara kelompok siswa yang memiliki gaya
16,53. Jika siswa yang dibelajarkan kognitif field independent dan kelompok
dengan pembelajaran berbasis proyek siswa yang memiliki gaya kognitif field
gaya kognitif FI dibandingkan dengan dependent dengan nilai FB = 14,3898 pada
siswa yang dibelajarkan dengan taraf signifikansi 0,05. (4) Kombinasi
pembelajaran konvensional yang memiliki model pembelajaran proyek dan gaya
gaya kognitif FD mendapatkan hasil yang kognitif field independent (A1B1)
lebih baik dengan perbedaan rata-rata menghasilkan keterampilan proses sains
8,53. paling baik dengan nilai rata-rata 86,8235,
Apabila dilihat tabel Q dengan dk = disusul dengan kombinasi model
64 dan k =4 pada taraf signifikansi α=0,05, pembelajaran konvensional dan gaya
maka diperoleh nilai Q-tabel = 3,73. kognitif field dependent (A2B2) di urutan
Ternyata Q yang diperoleh dari kedua dengan nilai rata-rata 78,2941,
perhitungan (8,53) lebih besar daripada Q- kombinasi model pembelajaran proyek
tabel. Dengan demikian, hipotesis nol dan gaya kognitif field dependent (A1B2) di
ditolak, yang berarti bahwa YA2B2 = urutan ketiga dengan nilai rata-rata
78,2941 lebih besar daripada YA1B2 = 72,3529 dan akhirnya kombinasi model
72,3529. pembelajaran konvensional dan gaya
kognitif field independent (A2B1) berada
Penutup diurutan keempat dengan nilai rata-rata
Berdasarkan hasil penelitian yang 70,2941. Hal ini terjadi karena model
telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai pembelajaran proyek dan gaya kognitif
10
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
11
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
12
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)
13