“RACUN”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat beserta hidyah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul”RACUN” makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Kimia . Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi. Harap kami semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya dalam upaya peningkatan wawasan wacana kesehatan akhir kata
kami hanya dapat mengucapkan terimah kasih dan semoga Allah selalu
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua
Balunijuk, 22 November 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan
keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu
masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di Negara maju maupun negara
berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum
diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di
beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang
sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa penyebab
keracunan yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat
obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alkohol dan beberapa racun alamiah
termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa tanaman beracun
lainnya. Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan
racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh
tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula
terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau
organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam
jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
1 Menjelaskan definisi racun
2. Menjelaskan Simbol-simbol bahan bkimia atau beracun
3. Tingkat keracunan bahan beracun
4 Factor Yang Menentukan Tingkat Keracunan
5. Menjelaskan tentang bahaya racun terhadap kesehatan.
6 Menjelaskan tentang usaha pencegahan
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan memahami tentang racun atau bahan kimia.
2. Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat bahan kimia.
3. Mengetahui dan memahami manaterial dalam usaha-usaha pencegahan.
BAB II
ISI
A. Definisi Racun
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam
jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya
atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia
atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan didefinisikan sebagai
keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam
tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati,
ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh,
tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya
zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh
tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung
mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain.
Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau
cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran
zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel
efitel dan keringat.\
1) Pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun
Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain
dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang
berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada
barang-barang. 3 macam bahan kimia dalam kelompok besar :
a) Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan
kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat
, deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang
ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan
kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian
kimiawi dan komposisi suatu zat.
b) Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia
sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas,
pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
c) Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan
pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh
industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan
perguruan tinggi.
Bahan kimia berbahaya diklasifikasikan di bagi menjadi berapa golongan :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air(Water Sensitive Substances)
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam
beberapa golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan
kematian.
D )KELAS 4 PADATAN
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan
dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami
gesekan
E=TxC
E = efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)
T = time
C = concentration
Pajanan bisa akut dan kronis
Lamanya pemajanan
-gejala yang ditimbulkan bisa akut, sub akut dan kronis
Interaksi bahan kimia
- Aditif:
efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex. Organophosphat
dengan enzim cholinesterase.
- Sinergistik :
efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri2 ex.
Pajanan asbes dengan merokok.
-Antagonistik: bila efek menjadi lebihringan
Distribusi Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui
aliran darah sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh.
Pengeluaran Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu,
hati dan paru-paru
Faktor tuan rumah (host)
-Faktor genetic
-Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati
-Factor umur
-Status kesehatan
-Hygiene perorangan dan perilaku hidup
Dan adapun factor Pengaruh efek racun terhadap badan yaitu:
Sifat fisik bahan kimia, yang dapat berwujud gas, uap (gas dari bentuk padat/cair),
debu (partikel padat), kabut (cairan halus di udara), fume (kondensasi partikel
padat), awan (partikel cair kondensasi dari fase gas), asap (partikel zat karbon).
Dosis beracun: jumlah/konsentrasi racun yang masuk dalam badan.
Lamanya pemaparan.
Sifat kimia zat racun: jenis persenyawaan; kelarutan dalam jaringan tubuh, jenis
pelarut.
Rute (jalan masuk ke badan), yang bisa melalui pernapasan, pencernaan, kulit
serta selaput lendir.
Faktor-faktor pekerja, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan
tubuh, daya tahan/toleransi, habituasi/kebiasaan, nutrisi, tingkat kelemahan
tubuh, factor generik.
E. Bahaya Kesehatan
Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup,
ditelan atau disentuh. Bahan kimia tersebut dikelompokkan menjadi 4 kategori.
Zat kimia penyebab iritasi (irritants)
zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan (inflamasi)
bila zat tersebut kontak dengan tubuh
Zat kimia korosif
zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan (visible destruction) /
kerusakan yang permanen pada jaringan hidup atau zat yang dapat memakan
(eating away) bahan tertentu termasuk jaringan tubuh manusia.
Zat kimia penyebab alergi (sensitizers)
zat kimia yang dapat menimbulkan respon yang menyerupai alergi
(allergie-like response) pada mereka yang terpapar zat-zat kimia tersebut secara
berulang
Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang spesifik (target-organ chemicals)
zat yang menyebabkan kerusakan pada organsistem tubuh yang spesifik. Zat
kimia tersebut dapat merusak paru, jantung, hati, ginjal dan sistem saraf pusat.
F. Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri
yang memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan
penolong yang bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap
waktu dapat terjadi di lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun.
Pencegahan secara preventif tersebut adalah sebagai-berikut:
Dalam bahan pangan sering kali terdapat senyawa –senyawa kimia yang
tidak mempunyai nilai nutrisi. Adanya senyawa-senyawa kimia tersebut selalu
dihubungkan dengan sifat- sifat yang tidak diinginkan dan kadang-kadang
beracun sehingga membahayakan kesehatan manusia yang
mengkonsumsinya.Senyawa-senyawa kimia tersebut terdapat dalam bermacam-
macam bentuk, dari garam anorganik yang sederhana sampai ke molekul yang
besar dan kompleks. Bahaya yang ditimbulkannya dapat berupa bahaya
keracunan yang akut atau bersifat menahun dan dapat menimbulkan perubahan
sifat (mutagen).
Racun asam jengkoloat ini terdapat di biji jengkol. Kandungan zat ini
berbeda-beda tergantung varietasdan umur biji jengkol.Gangguan kesehatan di
ebabkan terbentukbya kristal asam jengkoloat yang dapat menyumbat saluran air
seni. Asanm jenkoloat mempunyai struktur molekul yang menyerupai asam amino
sistein dan terdapat dalam keadaan bebas.Pembentikan kristal asam jengkoloat
dalam air seni manusia tergantung dari keadaan pH air seni tersebut. Pada pH urin
yang asam,asam jengkoloat akan mengkristal di ginjal.
B). Senyawa beracun dari mikroba
Senyawa beracun yang di produksi oleh mikroba ini di sebut entertoksin dan
dapat berbentuk dalam makanan karena pertumbuhan bakteri tersebut. Entertoksin
sangat stabil terhadap panas ,yang paling tahan panas ialah entertoksin tipe B.
Pemanasan yang di lakukan oleh proses pemasakan normal tidak akan mampu
menginaktfkan tosin tersebut dan tetap menyebabkan keracunan.
Senyawa yang di produksi oleh mikroba ini adaalah toksoflavin dan asam
bongkrek.kedua senyawa tersebut di produksi dalam jenis makanan yaitu tempe
bongkrek ,suatu tempe yang di buat dengan bahan utama ampas kelapa .bakteri ini
sebenarnya tidak di kehendaki ad dalam tempe bongkrek . p.cocovenans
memerlukan substrat minyak kelapa ,dengan enzim yang di produksinya mampu
menghidrolisis lemak menjadi Gliserol dan asam lemak
Asam bongkrek
Residu Pestisida
Kontaminasi Merkuri
Keracunan metil merkuri terjadi karena korban memakan ikan yang telah
terkontaminasi merkuri, misalnya di teluk Minamata pada tahun 1953. Ternyata
metil merkuri berasal dari buangan sissa industri yang di alir kan ke sungai-sungai
yang bermuara di teluk itu. Logam merkuri di ubah menjadi metil merkuri oleh
bakteri Methanobactrium omelanskii yang hidup di dalam lumpur dan sungai.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap
orang dan merupakan investasi, juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu,
siapapun, kelompok manapun, dimanapun, harus senantiasa memelihara dan
meningkatkan kualitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Fatmawati. 2012. Faktor risiko keluhan dermatitis kontak pada pekerja
percetakan di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini Makassar tahun
2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin