Anda di halaman 1dari 5

A.

ARTHROPODA
Artropoda (filum Arthropoda) ialah hewan bilateral dengan selom tereduksi.
Hewan ini memiliki rangka eksternal bersendi yang keras, sistem pencernaan
sempurna, sistem sirkulasi sempurna, serta organ respirasi dan organ ekskresi.
Subkelompok modern ialah chelicerata,crustacea,miriapod, dan serangga. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai sistem peredaran darah pada udang yang
merupakan subkelompok crustacea.

B. CRUSTCEA
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari artrophoda, terdiri dari kurang lebih
52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu
subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti
lobster,kepiting, dan udang. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar
maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah berdaptasi dengan kehidupan
darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bergerak bebas,
walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup menumpang pada inangnya.

Struktur dan Fungsi Tubuh

Tubuh crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri
dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di
sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan dibagian
ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki dibagian abdomen juga berfungsi
untuk menyimpan telurnya.

Gambar 1. Struktur Tubuh Crustacea


Sumber : Campbell, N.A; Reece, J.B dan L.G. Mitchell, L. 2010. halaman 258

Klasifikasi Ilmiah Udang


Menurut Sterrer (1986), udang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
:
Animalia
Filum
:
Arthropoda
Kelas
:
Crustaceae
Sub Kelas

Malacostraca

Ordo
Family

:
:

Decapoda
Palaemonoidae
Penaeidae

Genus

Macrobranchium
Caridina
Penaeus
Metapenaeus

C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA UDANG


Pada udang memiliki sistem sirkulasi terbuka (open circulatory system).
Hal ini berarti bahwa darah beredar tanpa melalui pembuluh darah, sehingga
2

terjadi kontak langsung antara darah dan jaringan. Plasma darah pada udang
umumnya tak berwarna dan mengandung sel darah (korpuskula) yang bebas
dalam plasma terlarut. Yakni suatu pigmen yang disebut hemosianin (pigmen
respirasi) yang merupakan protein biru yang membawa oksigen mengandung
tembaga, mirip dengan hemoglobin, yang hadir dalam darah serangga tertentu,
crustacea, dan invertebrata lainnya. Fungsinya adalah untuk menyampaikan
oksigen dari organ pernapasan ke jaringan.
Dengan cairan yang disebut hemolimfe (hemolimph) didorong oleh jantung
melalui arteri yang bercabang, kemudian mengalir ke kapiler yang menuju ke
ruang- ruang yang disebut sinus disekeliling jaringan dan organ. (Istilah darah
umumnya digunakan untuk cairan dalam sistem sirkulasi tertutup). Hemolimfe
masuk lagi kedalam jantung melalui pori-pori yang biasanya dilengkapi dengan
katup. Sinus tubuh yang terisi oleh hemolimfe secara kolektif disebut hemosol
(hemocoel) yang bukan bagian dari selom. Walaupun artropoda merupakan
selomata, pada kebanyakan spesies selom yang terbentuk di dalam embrio
menjadi sangat tereduksi seiring berlanjutnya perkembangan, dan hemosol pun
menjadi rongga tubuh utama pada artropoda dewasa.
Sehingga, mekanisme peredaran darah pada udang dimulai dari air masuk
melalui pembuluh eferen pada insang dimana kandungan O2 dalam air akan
ditangkap oleh sel hemosianin dengan proses difusi yang terdapat pada cairan
yang bernama hemolimfe. Setelah itu cairan hemolimfe yang mengandung O2 tadi
akan mengalir dan masuk ke jantung melalui sebuah celah yang bernama ostium.
Didalam jantung hemolimfe akan dipompa ke arteri dorso abdominalis dan arteri
ventral abdominalis, lalu ke jaringan tubuh melalui sinus. Setelah itu hemolimfe
menuju pembuluh aferen disini CO2 dikeluarkan karena merupakan hasil dari
metabolisme.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari sistem peredaran darah terbuka.
Karena sederhananya sistem ini sesuai dengan organisme yang berukuran kecil.
Sistem

peredaran

terbuka

membutuhkan

energi

yang

sedikit

untuk

mendistribusikan nutrisi dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan. Lalu,

beberapa kekurangan dari sistem ini adalah hewan tidak dapat mengontrol
velositas aliran darahnya sehingga oksigen tidak dapat tersaring dengan baik.

Gambar 2. Sistem Peredaran Darah pada Udang


Sumber : https://betournay.wikispaces.com/

Gambar 3. Jantung Udang


Sumber : https://betournay.wikispaces.com/

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A; Reece, J.B dan L.G. Mitchell, L. 2010. Biologi. Edisi ke-8. Jilid
2. Terjemahan dari: Biology. 8 th ed. Oleh Damaring, Tyas. Jakarta.
Penerbit Erlangga.

Evers, C., Starr, Cecie., Starr, Lisa., dan Taggart, Ralph. 2009. Biologi. Edisi ke12. Jilid 1. Terjemahan dari: . Biology. 12 th ed. Oleh Prasaja, Yenny.
Jakarta. Penerbit Salemba Teknika.
McMahon,B.R.dan Burnett,L.E.1990. Physiological Zoology.Penerbit The
University of Chicago.
Admin. Udang. https://id.wikipedia.org/wiki/Udang (online). Diakses pada
tanggal 30 Agustus 2015.
Admin. Crustasea. https://id.wikipedia.org/wiki/Crustasea (online). Diakses pada
tanggal 30 Agustus 2015.
Admin.Circulation and Gas Exchange. https://betournay.wikispaces.com/(online).
Diakses pada 1 September 2015.

Anda mungkin juga menyukai