1
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Manuaba, I.B.G, 1998).
Antenatal care adalah prosedur rutin yang dilakukan poleh petugas
kesehatan (bidan/dokter dalam membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya (Kusmiyati,
2009).
Sedang menurut Prawiroharjo (2011) asuhan antenatal adalah upaya
preventif program pelayanan kesehatan obstetri untuk mengoptimalkan
maternal dan neonatal melalui rangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan.
Pemeriksaan dan pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga
mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Depkes RI, 2009).
Ante natal care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan menditeksi ibu dengan kehamilan normal,
ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan
dan asuhan antenatal (Prawiroharjo.S, 2006:52)
2
a. Berikut adalah Cakupan Kesehatan Ibu Hamil K1 dan K4 di Indonesia tahun
2004-2014
3
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 menurut Provinsi di Indonesia tahun
2014
4
b. Berikut adalah Cakupan Kesehatan Ibu Hamil K1 dan K4 di Sumatera Selatan
tahun 2003-2013
5
Gambaran Kunjungan Kehamilan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012
6
c. Berikut ini adalah Cakupan Kesehatan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota
Palembang tahun 2012-2013
7
8
3. Standar Pelayanan/Minimal ANC dan K1-K4
a. Standar minimal pelayanan ANC (Prawiroharjo, 2002: 88):
1) Timbang berat badan
2) Pengukuran tekanan darah
3) Pengukuran tinggi fundus uteri
4) Imunisasi TT
5) Pemberian tablet Fe
6) Tes PMS
7) Temu wicara
9
12) Pemeriksaan reduksi urine jika ada indikasi
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14) Pemeberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
10
4. Manfaat/Kegunaan ANC
a. Menurut Prawirohardjo (2006), bahwa manfaat pelayanan ANC untuk :
1) Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedaruratan yang mungkin terjadi.
2) Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama
kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetrik.
3) Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta
bayi dengan memberikan pendidikan, supleman dan imunisasi.
4) Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi, melalui masa nifas
yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis
dan`sosial.
b. Pemeriksaan atau pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan
ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini.
Sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam
pertolongan pesalinannya. Manfaat antenatal care sangat besar karena dapat
mengetahui berbagai resiko dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil
dapat diarahkan untuk melakukan rujukan. Manfaat asuhan antenatal untuk
ibu adalah mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil
untuk menghadapi persalinan, meningkatkan kesehatan ibu setelah
persalinan dan untuk memberikan ASI. Konseling dalam pemakaian alat
kontrasepsi KB, memberikan nasehat dan petunjuk berbagai masalah yang
berkaitan dengan kehamilannya serta berusaha menetapkan penggolongan
kehamilan dengan faktor resiko atau resiko tinggi akan menentukan
pertolongan persalinan yang aman (Manuaba, 2001).
c. Manfaat untuk janin adalah guna menjamin pertumbuhan bayi yang sehat
dalam kandungan (BKKBN, 2003).
d. Tujuan Antenatal Care menurut (Kusmiyati, et al., 2008) yaitu
mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran
bayi, mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun
11
obstetri selama kehamilan, mengembangkan persiapan persalinan serta
rencana kesiagaan menghadapi komplikasi, membantu menyiapkan ibu
untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puerperium normal, dan
merawat anak secara fisik, psikologi dan sosial.
e. Menurut Sondakh (2009) ada beberapa tujuan pemeriksaan ibu hamil secara
keseluruhan yaitu:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan kehamilan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu.
3) Mengenali dan mengurangi secara didni adanya penyulit atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum,dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7) Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematiana neonatal,
sedangkan
8) Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
12
5. Peran/dampak/hubungan ANC dalam Safe Motherhood (dalam
penurunan AKI dan AKB, serta peningkatan kesejahteraan)
Sejak akhir tahun 1980-an, peningkatan kesehatan ibu dan menurunkan
angka kematian ibu telah menjadi isu penting dalam beberapa pertemuan
internasional, termasuk pada Millennium Summit 2000. Satu dari delapan
Millennium Development Goals (MDG) yang diadaptasi dari pertemuan tersebut
adalah termasuk peningkatan kesehatan ibu (MDG5). Untuk mencapai hal ini,
telah disepakati target penurunan angka kematian ibu (AKI) yaitu hingga 3/4 kali
antara tahun 1990 hingga 2015. Oleh karena itu AKI merupakan indikator kunci
untuk menilai kemajuan pencapaian target MDG5.
Menurut the International Classification of Diseases and Related Health
Problems, Tenth Revision, 1992 (ICD-10) WHO mendefinisikan kematian ibu
sebagai “kematian wanita hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, tanpa
memandang lama dan tempat terjadinya kehamilan yang disebabkan oleh atau
dipicu oleh kehamilannya atau penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena
kecelakaan”
Safe Motherhood adalah usaha-usaha yang dilakukan agar seluruh
perempuan menerima perawatan yang mereka butuhkan selama hamil dan
bersalin. Program itu terdiri dari empat pilar yaitu keluarga berencana, pelayanan
antenatal, persalinan yang aman, dan pelayanan obstetri esensial.
13
c. mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d. mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e. mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi
Eksklusif
f. mempersiapkan peran inu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
g. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
14
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu intervensi strategis “Empat Pilar
Safe MotherHood” yaitu Keluarga Berencana, Pelayanan antenatal care,
persalinan yang aman dan pelayanan obstetric essensial. Pilar kedua yaitu
pelayanan antenatal care yang tujuan utamanya mencegah komplikasi obstetri
dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditanganu
secara memadai. Program kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit
4 kali selama kehamilan, dengan pelayanan atau asuhan standar minimal 14 T.
15