Anda di halaman 1dari 3

Ibu hamil resiko tinggi

I. DEFINISI
1. Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun jnin pada masa kehamilan yang dihadapi.
(Manuaba, 2010: 241)
2. Kehamilan resiko tinggi adalahkehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil
dan bayi menjadi sakit dan atau meninggal, sebelum persalinan berlangsung.
(Iin sinsin.2009:61)
3. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan ibu atau perinatal berada
pada, akan berada dalam keadaan membahayakan (kematian dan komplikasi
serius) selama gestasi atau dalam rentang waktu nifas atau neonatal.
(Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. 2009: 196)
II. KLASIFIKASI
Ibu hamil dengan resiko tinggi peru menapatkan pengawasan ANC khusus
sehingga tepat pelayanan yang didapat oleh ibu tersebut. Kriteria kehamilan resiko
tinggi adalah:
1. Ibu hamil dengan usia kurang dari 19 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Perkawinan lebih dari 5 tahun
3. Riwayat operasi (operasi plastic pada vagina, operasi persalinan, operasi pada
rahim)
4. Riwayat kehamilan (keguguran berulang, kematian, intrauteri, sering
mengalami perdarahan saat kehamilan, terjadi infeksi saat kehamilan, riwayat
molahidatidosa, anak terkecil usia kurang dari 5 tahun)
5. Riwayat persalinan (persalinan premature, persalinan dengan BBLR,
persalinan dengan lahir mati, pesalinan dengan induksi, persalinan dengan
manual plasenta, persalinan dengan perdarahan post partum dan persalinan
dengan tindakan)
6. Tinggi badan kurang dari atau sama dengan 141 cm
7. Kehamilan disertai penyakit (jantung, paru, hati, ginjal, DM)
(Manuaba. 2012: 243)
Kriteria menurut Poedji Rochyati kehamilan resiko tinggi.
1. Primipara muda berusia ≤16, primipara tua ≥35 dan priipara sekuder dengan
usia anak terkecl diatas 5 tahun
2. Tinggi badan kurang dari 145
3. Riwayat kehamilan buruk
a. Pernah keguguran
b. Pernah mengalami persalinan prematur
c. Riwayat lahir mati
d. Riwayat persalinan dengan tindakan
e. Pre-eklamsi, eklamsia
f. Gravid serotinus
g. Kehamilan dengan perdarahan antepartum
h. Kehamilan dengan kelainan letak
4. Penyakit pada ibu kehamilan yang mempengaruhi kehamilan
(Manuaba. 2010: 241)
III. CARA DETEKSI DINI IBU RESIKO TINGGI
I II III IV
KEL NO MASALAH/FAKTOR RESIKO SKOR TRIBULAN
F.R I II III III
Skor awal ibu hamil 2
I 1 Terlalu muda, hamil ≤16 tahun 4
2 a. Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 tahun 4
b. Terlalu tua, hamil ≥ 35 tahun 4
3 Terlalu cepat hamil lagi (˂ 2 thn) 4
4 Terlalu lama hamil lagi (≥ 10 thn) 4
5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4
6 Terlalu tua, umur ≥35 thn 4
7 Terlalu pendek ≤ 145 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
9 Pernah melahirkan dengan 4
a. Tarikan tang/vakum
b. Uri dirogoh 4
c. Diberi infus/tranfusi 4
10 Pernah operasi sesar 8
II 11 Penyakit pada ibu hamil
a. Kurang darah b. Malaria 4
c. TBC paru d. Payah jantung
e. Kencing manis (diabetes) 4
f. Penyakit menular seksual 4
12 Bengkak pada muka/tungkai dan tekanan
darah tinggi 4
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4
14 Hamil kembar air (hydramnion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Lintang lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Pre-eklamsia Berat/ kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR

PENYULUHAN KEHAMILAN PERSALINAN AMAN-RUJUKAN TERENCANA


KEHAMILAN PERSALINAN
JML KEL. PERAWA RUJUKAN TEMPAT PENOLO RUJUKAN
SKOR RESIKO TAN NG RDB RDR RTW
2 KRR BIDAN TIDAK RUMAH BIDAN
DIRUJUK POLINDE
S
6-10 KRT BIDAN BIDAN PILONDE BIDAN
DOKTER PKM S DOKTER
PKM/RS
≥12 KRST DOKTER RUMAH RUMAH DOKTER
SAKIT SAKIT
(Dr. Poedji Rochyati)
Penegakan diagnosis kehamilan dan janin resiko tinggi adalah dengan:
a. Melakukan anamnesis yang baik
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
 Pemeriksaan labolatoium
 Pemeriksaan rontgen
 Pemeriksaan ultrasonografi
 Pemeriksaan lain yang dianggap perlu
IV. PENANGANAN SECARA UMUM KEHAMILAN RESIKO TINGGI
1. KIE kepada ibu hamil, suami dan keluarga agar melakukan perawatan secara
teratur ke bidan desa, paling sedikit 4x 1-1-2x pada tiap trimester. Ibu
mendapatkan tablet zat besi, imunisasi TT 2x, timbang berat badan, ukur
tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri untuk memeriksa perkembangan
persalinan.
2. Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan desa atau puskesmas
3. Membantu menemukan adanya masalah/factor resiko
4. Merencanakan tempat dan penolong uutuk persalinan aman
5. Membantu kesiapan mental, biaya dan transportasi untuk mempersiapkan
persalinan
6. Membantu RDB untuk persalinan aman dirumah sakit dengan penolong, alat
dan obat yang tersedia lengkap.
(Dr. Poedji Rochyati)

Anda mungkin juga menyukai