POSTUR KERJA
ANDRE KRISWIDIANTO
D221 15 314
KELOMPOK 2
LABORATORIUM ERGONOMI
DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang
sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi
produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis
itu lingkungan pekerjaan, individu yang terlibat dengan pekerjaan, alat bantu
serta pekerjaan itu sendiri. Ilmu ergonomi memberi sumbangsih besar agar
kondisi tersebut. Salah satu caranya dari postur kerja pekerja tersebut.
Semakin baik dan proporsional postur kerja yang dibentuk akan semakin
metode yakni, metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan REBA
(Rapid Entire Body Assessment). Dari hasil analisa menggunakan metode ini
dapat dijadikan dasar evaluasi pekerjaan, kondisi lingkungan kerja, dan bisa
dilakukan tindak improvement dari pekerja atau manajemen terkait, agar bisa
B. Tujuan Praktikum
resiko kerja.
TEORI DASAR
dari suatu pekerjaan. Apabila postur kerja yang dilakukan oleh operator sudah
baik dan ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh operator
tersebut akan baik. Akan tetapi bila postur kerja operator tersebut tidak
tersebut juga akan mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu
yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,
yaitu :
1. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat
Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot
RULA adalah sebuah metode untuk menilai postur, gaya dan gerakan
suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian
kelainan yang akan dialami oleh seorang pekerja dalam melakukan aktivitas
Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan tiga tabel penilaian
untuk memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang akan dialami oleh
pekerja. Faktor-faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini adalah yang
1. Jumlah gerakan
3. Gaya
atas (jumlah gerakan, kerja otot statis, gaya dan postur), RULA
dikembangkan untuk :
2. Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya dan
related upper limb disorder (Panduan dalam pencegahan cidera kerja yang
tahap kedua adalah pengembangan sistem penilaian dengan skor, dan yang
kelompok atau grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian lengan atas
punggung, dan kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh
punggung atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota tubuh
tangan:
Jangkauan gerakan untuk lengan bagian atas (upper arm) dinilai dan
Jangkauan postur untuk leher (neck) didasarkan pada studi yang dilakukan
oleh Chaffin dan Kilbom et al. Skor dan jangkauannya sebagai berikut
tubuh.
otot (muscle) dan tenaga (force) dengan Skor Postur A menghasilkan Skor C.
menjadi suatu grand score tunggal yang dapat memberikan panduan terhadap
Skor C dan Skor D telah diberikan peringkat, yang disebut grand score dari
muskuloskeletal.
REBA sebuah metode penilaian postur kerja untuk menilai faktor resiko
mengenai postur tubuh, kekuatan yang digunakan, jenis pergerakan atau aksi,
sebuah indikasi tingkat resiko dan tingkat keutamaan dari sebuah tindakan
Faktor postur tubuh yang dinilai dibagi atas dua kelompok utama atau
grup yaitu grup A yang terdiri atas postur tubuh kanan dan postur tubuh kiri
dari batang tubuh (trunk), leher (neck) dan kaki (legs). Sedangkan grup B
terdiri atas postur kanan dan kiri dari lengan atas (upper arm), lengan bawah
diberikan suatu skala postur tubuh dan suatu pernyataan tambahan. Diberikan
METODOLOGI PERCOBAAN
gambar
2. Beban
B. Prosedur Praktikum
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Baturaja).
2. http://mutiamanarisa.wordpress.com/2010/03/25/rula-rapid-upper-limb-