Anda di halaman 1dari 5

XII IPA 6

Kliping Gerakan Fundamentalisme dan Fanatisme

Tugas Agama Pelajaran 6 Kegiatan 6

KEREN ESTERLITA
Gerakan fundamentalisme dengan kedok agama

Diposkan oleh Tugi Ono di 21:59


Gerakan fundamentalisme dengan kedok agama yang cenderung menggunakan kekerasan dalam
doktrinnya dinilai musykil bisa berkembang di Minangkabau.

Hal itu mengemuka dalam perbincangan dengan sosiolog Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam
Bonjol Muhammad Taufik dan Nurus Shalihin, dosen Pemikiran Islam Fakultas Dakwah IAIN Imam
Bonjol Abdullah Khusairi, peneliti di Majelis Sinergi Islam dan Tradisi IAIN Imam Bonjol
Muhammad Nasir, dan dosen antropologi Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Andri Rosadi di Kota
Padang, Selasa (26/4/2011).

Muhammad Taufik mengatakan, hal itu disebabkan latar belakang sosial budaya di Sumatera Barat
yang tidak memungkinkan tumbuhnya fanatisme pada ideologi tertentu. Menurut Taufik, representasi
kekuasaan pada masyarakat Minangkabau bersifat abstrak dan tidak ada yang bisa saling menguasai,
kecuali kebenaran itu sendiri.

Itu diantaranya terlihat dari tidak adanya pewaris ideologis dari sejumlah tokoh Minangkabau seperti
Tan Malaka, Sutan Syahrir, dan Haji Agus Salim. Taufik juga mengatakan bahwa upaya hegemoni
pemikiran juga relatif tidak terjadi di Minangkabau karena metode pewarisan pengetahuan dilakukan
lewat budaya tutur dan tidak lewat tulisan.

Sementara itu, Andri Rosadi yang menulis buku Hitam Putih FPI pada 2008 lalu mengatakan selama
ini penanganan gerakan terorisme oleh pemerintah juga cenderung salah dan tidak memutus rantai
aksinya karena upaya penanggulangan dilakukan dengan kekerasan yang makin memicu kekerasan
selanjutnya.

Adapun menurut Muhammad Nasir, sejauh ini di Sumbar belum ditemukan mahasiswa yang
tersangkut dengan gerakan radikalisasi agama yang lalu menggunakan kekerasan itu.

Nasir menyebutkan hal itu sekalipun aksi terorisme dengan bom pernah terjadi di Masjid Nurul Iman,
Kota Padang pada 1976 lalu yang pelakunya terkait jaringan Imran bin M. Zein yang terkait
pembajakan Garuda Indonesia DC-9 Woyla di Thailand pada 1981 dan teror ancaman bom pada
sebuah kafe di Kota Bukittinggi pada 2008 lalu yang pelakunya terkait dengan pelaku bom di Bali.
Demikian catatan online Pinehas tentang Gerakan fundamentalisme dengan kedok agama.

Sumber : http://pinehas.blogspot.com/2011/04/gerakan-fundamentalisme-dengan-kedok.html

Pendapat: Memang banyak konflik terjadi karena perbedaan pendapat, dimana konflik yang terjadi
diperparah dengan sikap fundamental dari pihak-pihak terkait sehingga sulit tercapai kesepakatan.
Kemudian, orang- orang mulai mengaitkan fundamentlisme tersebut dengan agama yang dianut
pihak- pihak tersebut, padahal belum tentu sikap tersebut berasal dari agama melainkan bisa dari
adat, atau lingkungan.
Minggu, 14/08/2011 01:27 WIB

Massa FPI Serang Sekretariat Ahmadiyah di Makassar


Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

Makassar - Puluhan massa Front Pembela Islam (FPI) menyerang gedung sekretariat Jamaah
Ahmadiyah Indonesia (JAI) di jalan Anuang, Makassar, Minggu dini hari (14/8/2011).

Massa FPI sebelumnya berkonvoi dengan sepeda motor hendak merazia sejumlah rumah kost dan
hotel-hotel di Makassar yang mereka curigai dijadikan tempat mesum.

Namun sepulang dari razia tersebut, massa FPI ternyata singgah di sekretariat JAI dan langsung
menyerbu masuk ke dalam ruangan milik kelompok Ahmadiyah. Massa FPI memecahkan kaca-kaca di
ruangan sekretariat JAI.

Massa FPI juga memukuli dua anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, yakni Farid Wajdi
dan Alexander Labobar yang datang ke TKP untuk melihat aksi penyerangan FPI. Memang, selama ini
para anggota JAI menjadi mitra advokasi dari LBH Makassar.

Polisi yang datang ke TKP sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan massa FPI. Kasat I Reskrim
Polrestabes, AKBP Ahmad Maryadi sempat terjatuh dalam peristiwa ini.

Polisi akhirnya bisa mengamankan pimpinan aksi FPI, yakni Abdurrahman. Pentolan FPI saat ini masih
diperiksa di Polrestabes Makassar.

Aksi perusakan yang dilakukan oleh FPI ini menjadi tontonan warga jalan Anuang yang kaget
mendengar suara gaduh dari aksi anarkisme massa FPI.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/08/14/012705/1703213/10/massa-fpi-serang-
sekretariat-ahmadiyah-di-makassar

Pendapat: sikap FPI ini menunjukkan fanatisme dan fundamentalisme, mereka memaksakan apa
yang mereka pahami mengenai ajarannya, dan kemudian sikap tersebut membuat mereka merasa
harus membela agamanya, dalam kasus ini merusak kantor sekretarit Ahmadiyah yang menurut
mereka sesat. Meskipun mereka tidak sepaham, seharusnya tidak menggunakan kekerasan, karena
kekerasanpun tidak ada dalam ajaran agama. Pada akhirnya, mereka sendiri yang melanggar ajaran
agama mereka.
Sabtu, 16/07/2011 14:12 WIB

Tanggapan Incubus Soal SMS Pemboikotan Konser Mereka di Filipina

Gitaris Mike Einziger khawatir isu ini bisa berdampak global.


Oleh: Rama Wirawan

Jakarta - Pekan lalu, sebuah SMS berisi ajakan memboikot band rock alternatif asal Amerika Serikat,
Incubus, untuk melakukan pertunjukan di Filipina pada akhir Juli ini tersebar di negara tersebut.
Seperti dilansir ABS-CBN, pesan itu menggaris bawahi nama Incubus yang memiliki beberapa arti
negatif.

"PRAYER ALERT !! Sebuah band rock bernama Incubus akan datang dan tampil di Araneta Coliseum
pada 28 Juli. Kita harus berdoa grup ini tidak menginjakkan kaki di tanah Filipina sehingga mereka tak
bisa menularkan jiwa mereka pada pemuda kita,” demikian SMS tersebut berbunyi.

Kemudian pengirim SMS itu memberitahu definisi dari kata incubus. “1. Setan laki-laki yang dipercaya
suka menindih orang-orang tidur untuk bersetubuh dengan mereka; 2. Sebuah situasi mimpi yang
mengerikan; 3. Seseorang yang depresi atau mengkhawatirkan orang lain,” tulisnya dan kemudian
menutup SMS itu dengan, “BERDOA! Semoga Tuhan melindungi kita semua.”

Gitaris Incubus, Mike Einziger, yang baru-baru ini diwawancarai oleh RollingStone.com mengaku
sadar dengan adanya pesan tersebut. “Saya mendengar orang-orang khawatir kami akan membawa
musik setan ke tanah suci di sana. Dalam cara tertentu, itu semacam penghormatan dan saya
menanggapinya dengan selera humor,” katanya.

Namun, Einziger menyayangkan pesan tersebut menjadi tidak humoris lantaran berkenaan dengan
fanatisme agama. Menurutnya hal itu merupakan bagian dari masalah lebih besar yang dapat
berpengaruh dalam skala global. “Yang mana ekstermisme agama sedang merajalela,” imbuhnya.

“Saya kasihan pada mereka. Saya senang bahwa saya bukan mereka,” katanya lagi. “Karena jika
mereka benar-benar meluangkan waktu untuk mendengar musik kami yang manapun, atau berbicara
pada salah satu dari kami yang manapun, mereka bisa melihat bahwa kami sebenarnya pendukung
kedamaian, aktivis lingkungan yang besar dan pendukung keadilan sosial.”

Dua hari sebelum tampil di Filipina, yakni tanggal 26 Juli 2011, Incubus telah dijadwalkan untuk
tampil di Istora Senayan, Jakarta.

Sumber : http://rollingstone.co.id/read/2011/07/16/141204/1682642/1093/tanggapan-incubus-
soal-sms-pemboikotan-konser-mereka-di-filipina

Pendapat : kewaspadaan rakyat Filipina memang baik, tetapi menolak tanpa alasan yang jelas dan
bersikap berlebihan juga tidak baik. Tanpa mencari tahu mengapa personel band tersebut memberi
nama Incubus, mereka langsung menganggap band tersebut buruk. Sikap ini bisa juga menunjukan
sikap fundamentalis. Kenyataannya banyak band luar negeri yang menggunakan nama aneh atau
bermakna negatif seperti incubus, tetapi mereka sendiri hanya mengganggap itu ‘keren’ tetapi tidak
memaknainya (belum tentu mereka benar- benar mau menyebarkan agama sesat). Tetapi memang
perlu juga waspada terhadap bentuk- bentuk penyebaran agama sesat dengan cara ini. Dalam kasus
ini saya tidak dapat membenarkan maupun menyalahkan tindakan rakyat Filipina
Heboh Mickey-Minnie berbusana Islami

Sosok karikatur animasi Mickey Mouse dan Minnie Mouse digemari di banyak negara
Seorang miliuner Mesir mendapat kesulitan besar setelah dia memposting karikatur Mickey dan
Minnie Mouse dalam busana Islami di Twitter.
Beberapa pengacara dari kalangan warga muslim sudah menyampaikan protes ke kantor Kejaksaan
karena gambar itu dianggap menghina dan merendahkan Islam.
Si Miliuner, Naquib Sawiris, yang beragama Kristen Koptik, telah menyatakan meminta maaf melalui
akun Twitter-nya dengan mengatakan bahwa dia berpendapat gambar itu lucu dan sama sekali tidak
berniat untuk tidak menghormati siapapun.
Sengketa soal karikatur ini mungkin mengancam kepentingan bisnis dan juga ambisi politik
pengusaha top tersebut.
Sawiris memiliki perusahan telekomunikasi yang kabarnya mempekerjakan ribuan karyawan di
seluruh Mesir, dan baru-baru ini dia mendirikan partai politik baru.

Karikatur yang dipermasalahkan tersebut memperlihatkan Mickey Mouse berjenggot lebat dan
mengenakan penutup kepala khas pria muslim, sedangkan Minnie Mouse mengenakan niqab,
busana yang menutup seluruh tubuh wanita, kecuali mata.
Pita warna merah jambu dan telinga tikus berukuran besar bisa menjadi petunjuk jati diri bahwa dia
Minnie Mouse.
Warga Kristen Koptik di Mesir mengeluhkan diskriminasi terhadap komunitas mereka
Wartawan BBC Sebastian Usher melaporkan, mengingat ketegangan antara pengikut sekte dan
agama tinggi di Mesir, gambar-gambar tersebut dengan cepat mengundang keberatan.
Bagi sebagian kalangan, cara berpakaian kedua tikus tokoh kartun menirukan gaya busana warga
muslim penganut aliran konservatif atau Salafi.
Permintaan maaf Naquib Sawiris tidak cukup untuk meredakan kemarahan yang menyebar.
Beberapa kelompok yang mengecam Sawiris bermunculan di situs jejaring sosial Facebook. Mereka
beramai-ramai menyerukan agar warga Mesir memboikot proyek-proyek bisnis sang pengusaha
papan atas tersebut.
Dan, proyek-proyek tersebut mendatangkan dimensi lain dalam sengketa soal kartun Mickey dan
Minnie Mouse.
Keluarga Sawiris adalah keluarga kaya raya di seluruh Mesir. Naquib adalah orang terkaya kedua,
sedangkan bapaknya terkaya nomor satu.
Setelah kemarahan atas karikatur yang disebarkan Naquib, harga saham perusahaan
telekomunikasinya, Orascom, merosot.
Sawiris juga memiliki ambisi politik yang kuat.
Pasca tumbangnya rezim Mubarak, dia mendirikan partai partai dengan nama Bangsa Mesir yang
Bebas.
Dia gencar mendukung faham sekulerisme dan lantang menentang kebangkitan fundamentalisme
Islam.
Menurut wartawan BBC, fakta bahwa dia adalah salah seorang anggota terkemuka komunitas
minoritas Kristen Koptik, ada satu lagi potensi konflik antara kalangan muslim berpandangan radikal
dan warga penganut sekulerisme ketika Mesir bersiap menggelar pemilihan umum pertama pasca
Mubarak pada bulan September.

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/06/29/005759/1671015/934/heboh-mickey-
minnie-berbusana-islami

Pendapat: menurut saya dalam kasus ini sikap fanatisme dan fundamentalisme sangat terlihat,
dimana orang- orang tersebut bahkan mempermasalahkan hal kecil. Gambar tersebut hanya gambar
dan menurut pemiliknya tidak memiliki makna apapun, daripada mempermasalhkan gambar, baiklah
kita bercermin diri dan melihat dimana kekurangan kita sehingga dapat memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai