Anda di halaman 1dari 4

INSIDEN MELEDAKANYA TRAFO GITET CAWANG, CELILITAN, JAKARTA

TIMUR.

Pada tanggal 29 September 2009 GI PLN di cawang, Jakarta Timur terbakar. Hal tersebut
disebabkan karena kelebihan beban Gardu Induk Cawang yang memiliki kapasitas
pembebanan sampai sekitar 400 MV. Idealnya, pembebanan di travo ini hanya sekitar 240
MV atau 60% dari kapasitas pembebanan. Hasil yang didapat oleh tim investigasi, trafo di
GITET Cawang bekerja pada kondisi yang tinggi. Rata-rata di setiap harinya, gardu
menanggung beban 80 persen atau 320 MV dari kapasitas normalnya, secara terus menerus
dan lebih dari sembilan jam.

Penyebab Dasar

 Kurangnya Kesadaran
 Kurangnya Kepatuhan

Penyebab Tidak Langsung

 Faktor Pekerjaan
 Faktor Personal

Penyebab Langsung

 Kondisi Tidak Aman


 Tindakan Tidak Aman

Kecelakaan Kerja

 Kegagalan Fungsi
 Kontak Dengan Sumber Bahaya

Kerugian

 Alat (Trafo dan alat pendukung lainnya


 Material (Produk gagal)
 Lingkunga (Tercemar, Rusak)

Solusi
Pada tanggal 29 September 2009 GI PLN di cawang, Jakarta Timur meledak. Ledakan
menyebabkan dua dari enam trafo terbakar berdampak pada padamnya listrik di wilayah
Jakarta Pusat, Timur dan Selatan, meliputi Gambir, Kuningan, Manggarai, Cikini, Pulomas,
Cililitan, Mampang, Cawang, dan Jatinegara.

Meledaknya trafa tersebut disebabkan karena kelebihan beban Gardu Induk Cawang yang
memiliki kapasitas pembebanan sampai sekitar 400 MV. Idealnya, pembebanan di travo ini
hanya sekitar 240 MV atau 60% dari kapasitas pembebanan. Hasil yang didapat oleh tim
investigasi, trafo di GITET Cawang bekerja pada kondisi yang tinggi. Rata-rata di setiap
harinya, gardu menanggung beban 80 persen atau 320 MV dari kapasitas normalnya, secara
terus menerus dan lebih dari sembilan jam.

“Beban yang tinggi secara terus menerus ini menyebabkan dielectric losses, thermal
instability dan kenaikan temperatur konduktor dan bushing,” katanya.

Dijelaskan, akibat pembebanan yang tinggi, temperatur udara di dalam salah satu elemen
trafo pun naik. Hal ini mengakibatkan munculnya titik hotspot. Pemanasan ini kemudian
mengakibatkan salah satu seal pada trafo memuai.

Memuainya seal mengakibatkan kandungan minyak yang ada dalam trafo merembes ke
bagian atas trafo. Akibat percampuran panas gas dengan minyak trafo, maka terjadilah
ledakan yang mengakibatkan kebakaran pada gardu.

Penyebab Dasar

 Kurangnya Kesadaran
a. Kurangnya kesadaran pekerja GITET terhadap pemantaun keadaan dari trafo,
dilihat dari penerimaan beban trafo yang melebihi kapasitas ideal dan terus
menerus.
b. Kurangnya kesadaraan pihak pengelola GITET untuk memberikan pengarahan
tentang perawatan dan pemantauan trafo.
 Kurangnya Kepatuhan
Berdasar investigasi diketahui bahawa trafo memiliki kapasitas maksimal
pembebanan 400 MV yang idealnya pembebanan hanya 60% atau 280 MV namun
dipaksa untuk meneriam pembeban hingga 80% atau 320 MV dan penerimaan
beban hingga 80% tersebut dilakuakan secara terus meneru lebih dari 9 jam. Hal ini
menujukan kurangnya kepatuahan terhada penggunan travo sesuai dengan
sepesifikasi trafo.

Penyebab Tidak Langsung

 Faktor Pekerjaan
Pekerja GITET tidak bekerja secara mekasimal terhadap pemantuan pembebanan
trafo, dan perawatan terhadap trafo masih kurang.
 Faktor Personal
29 september 2009 merupakan tanggal tua dari hal tersebut diperkirakan pekerja
GITET bekerja kurang maksimal karena simpanan uang mereka yang telah sedikit.

Penyebab Langsung

 Kondisi Tidak Aman


Beban yang tinggi secara terus menerus ini menyebabkan dielectric losses, thermal
instability dan kenaikan temperatur konduktor dan bushing.
Memuainya seal mengakibatkan kandungan minyak yang ada dalam trafo
merembes ke bagian atas trafo. Akibat percampuran panas gas dengan minyak
trafo, maka terjadilah ledakan yang mengakibatkan kebakaran pada gardu.

 Tindakan Tidak Aman


Pengabaian terhadap pembebanan trafo yang melebihi kapasitas ideal trafo 320 MV
atau 80% dari kapasitas maksimal.

Kerugian

 Alat
Kerusakan trafo, komponen pendukung lainnya

 Material (Produk gagal)


lima gardu induk (GI) dengan total daya 263 MW yakni Taman Rasuna yang
menyalurkan beban listrik 41 MW, Duren Tiga 74 MW, Mampang Baru 106 MW,
Abadi Guna Papan 23 MW, dan Danayasa 19 MW mengalami pemadaman.
Kerugian

Seperti diberitakan sebelumnya, Gardu induk di Cawang meledak dan terbakar


sekira pukul 19.54 WIB. Kebakaran terjadi pada Interbuse Trafo (IBT)-2
Cawang.

Akibat kebakaran di IBT-2 Cawang yang memiliki daya 500 MVA trip, lima
Gardu Induk (GI) mengalami pemadaman, yaitu GI Taman Rasuna (41 MW),
GI Duren Tiga (74 MW), GI Mampang Baru (106 MW), GI Abadi Guna Papan
(23 MW), GI Danayasa (19 MW) padam dengan beban padam 263 Mega Watt
(MW).

Meledak dan terbakarnya trafo milik Gardu Induk PLN baik di Kembangan Jakarta
Barat dan Cawang, Jakarta Timur, mengakibatkan PT. Perusahaan Listrik negera
(PLN) mengalami kerugian trililunan rupiah.
Mengingat, harga dua trafo yang memiliki kapasitas masing-masing 500.000 volt
itu sekitar Rp 1,2 triliun. Kerugian itu belum termasuk biaya perbaikan, potensi
lost pendapatan yang hilang dari pelanggan karena tidak bisa produksi, juga
biaya konpensasi yang akan diberikan kepada masyarakat.

 Lingkungan (Tercemar, Rusak)


Pencemaran udara akibat muculnya asap akibat kebakaran.
Pencemaran suara, berupa suara ledakan dari trafo
Kemacetan lalulintas akibat lampu lalulintas disekitar jakarta padam.
Kepanikan masal akibat letak GITET berada dekan pemukiman.

 solusi
a. Meningkatkan kesadaran pihak pengelola GITET cawang untuk mengarahkan
pekerja bahwa pemantauan dan perawatan trafo sangatlah penting untuk jangka
hidup trafo. Contonya dengan membuat pelatihan dan peringatan prosedur kerja.
b. Memberikan tindakan tegas terhadap pelanggaran pada peraturan yang telah
ditetapkan.
c. Pihak PLN harus membuat regulasi tentang pembebanan trafo gardu induk untuk
seluruh gardu induk
d. Pada kondisi tidak aman memberikan tanda peringatan.
Seperti pada saat memuainya seal mengakibatkan kandungan minyak yang ada
dalam trafo merembes ke bagian atas trafo. Akibat percampuran panas gas dengan
minyak trafo yang berisiko membuat trafo meledak. Contohnya memberikan
sensor termal.

KESIMPULAN
1. Kecelakaan meledaknya 2 trafo GITET cawang disebebkan oleh faktor
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai