Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Keterbatasan Pengendalian Intern1


Terlepas dari bagaimana bagusnya desain operasinya, pengendalian intern hanya dapat
meberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan
pencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Kemungkinan pencapaian tersebut dipengaruhi
oleh keterbatasan bawaan yang melekat dalam pengendalian inern. Hal ini mencakup kenyataan
bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa
pengendalian intern dapat rusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut, seperti
kesalahan dan kekeliruan yang sifatnya sederhana. Disamping itu pengendalian dapat tidak
efektif karena adanya kolusi diantara dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan
pengendalian intern.

Factor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian intern entitas tidak
boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Meskipun hubungan
manfaat – biaya merupakan criteria utama yang harus dipertimbangkan dalam pendesainan
pengendalian intern, pengukuran secara tepat biaya dan manfaat umumnya tidak mungkin
dilakukan. Oleh karena itu, manajemen melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta
pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut.

1
Agoes, Op. Cit. hlm. 106
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan
informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham,
kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur
yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau
menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum
dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian
intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk
menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan
peraturan yang berlaku.

American Institute of Certified Public Accountants menerbitkan laporan khusus Pengendalian


Intern pada tahun 1949. Pada tanggal 19 Desember 1977 Amerika Serikat menerbitkan Undang-
undang Praktik Korupsi Luar Negeri (FCPA). Menanggapi kejatuhan lembaga keuangan yang
terjadi pada 1980-an, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) membentuk
COSO pada tahun 1985. COSO mengembangkan Control Integrated Framework 1992 dengan
menambahkan ruang lingkup konsep tentang manajemen dan strategi risiko. Pada tahun 2006
COSO menerbitkan Internal Control over Financial Reporting: Guidance for Smaller Public
Companies. COSO mempublikasikan Guidance on Monitoring Internal Control Systems pada
tahun 2009 sebagai panduan bagi perusahaan dalam melakukan pengawasan inter yang efisien
dan efektif. COSO telah mengeluarkan kerangka pengendalian intern baru yang disebut
Integreted Framework Internal Control atau lebih dikenal dengan COSO 2013. Di Indonesia,
perkembangan menarik terjadi dengan terbitnya Undang-undang nomor 1 tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2006. Hal ini mengandung arti bahwa konsep Internal
Control versi COSO diterapkan pada sektor pemerintahan di Indonesia.

3.2. Saran
Mahasiswa yang mempelajari Auditing harus menguasai pengendalian intern dengan sebaik
mungkin, tidak hanya secara teknis namun juga teoritis dan filosofisnya, seperti sejarah dan
perkembangan pengendalian intern. Sebaiknya pihak manajemen perusahaan segera
menerapkan COSO 2013 dalam sistem pengendalian intern agar dapat meraih tujuan perusahaan
dengan tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
ABeam Consulting. Present, Past and Future of Internal Control: A Survey of J-SOX Compliance. 2009.
https://www.abeam.com/research_reports/eng/RR071_E(Present,%20Past).pdf (accessed
March 05, 2014).

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Simposium Nasional Menyongsong Penerapan COSO
2013 dan ERM di Lingkungan BUMN. 16 December 2013.
http://www.bpk.go.id/news/simposium-nasional-menyongsong-penerapan-coso-2013-dan-erm-
di-lingkungan-bumn (diakses March 05, 2014).

Bev Linane, CPA, PSA. Internal Control – A History Lesson. 03 October 2012.
http://www.auditorsopinion.com/2012/10/03/internal-control-a-history-lesson/index.html
(diakses March 05, 2014).

BPKP, Tri Wibowo -. Internal Control: Sebuah Tinjauan Teoritis. 28 October 2008.
http://syarifuddin1978.wordpress.com/2008/10/28/internal-control/ (diakses March 05, 2014).

Brown, Carol E. Internal Control Concepts. 2004 January 1995.


http://www.shsu.edu/~aac_cwb/control1.htm#history (diakses March 05, 2014).

COSO. “Guidance for The Smaller Public Companies.” June 2006.


http://www.coso.org/documents/SB_Executive_Summary.pdf (diakses March 05, 2014).

—. “Guidance on Monitoring Internal Control Systems.” January 2009.


http://www.coso.org/documents/coso_guidance_on_monitoring_intro_online1_002.pdf
(diakses March 05, 2014).

J. Stephen McNally, CPA. “2013 COSO Framework & SOX Compliance.” June 2013.
http://www.coso.org/documents/coso%20mcnallytransition%20article-
final%20coso%20version%20proof_5-31-13.pdf (diakses March 05, 2014).

Khurniawan, Arie Wibowo. “ANALISA SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DIREKTORAT PEMBINAAN SMK
- BAB II Tinjauan Literatur.” Perpustakaan Universitas Indonesia. July 2008.
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/118760-T+25092-Analisa+sistem-Tinjauan+literatur.pdf
(diakses March 05, 2014).

Anda mungkin juga menyukai