Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 1 :

-Mahasiswa ke Pemerintah (Pemkot Surabaya)

Febri-Teknik Kimia ITS, untuk sosialisasi dengan pemerintah kota surabaya. Bahan
streryofoam sangat berbahaya dapat di munculkan perda baru agar memperhatikan bahan yang
berbahaya untuk kota surabaya.

-Mahasiswa ke Dosen Ajar(Dosen ITS)

Untuk memulai dengan perlombaan dari pengelolahan kebersihan lingkungan. Dengan


kompetisi agar pemahaman pengelolahan sampah menjadi bermanfaat.

Nilai kalori sampah dari proses sampah kota diatas 760 .000 joule per kilogram, sampah basah
di keringkan untuk mengelolahan sampah plastik untuk pemanasan dari pemanggangan
sampah yang di isentrasi dengan pengurangan sampah.

Steryfoam untuk briket dengan sampah basah yang ada partikel yang besar sehingga perlu di
press agar kadar air berkurang dengan kompresor.

-Insititusi (Pusat Pengembanga Riset) dan Yayasan (Peduli Bumi) dengan Dosen Ajar (Dosen
ITS)

Perhitungan ekonomis dari potensi tonnage sampah sehingga jumlahnya dapat di kurangi.

PS dapat dihancurkan selama 500 tahun dengan mengatur 2 tahun maka diperlukan riset dari
antar pengusaha. Salah pakai dan buang sehingga pendidikan pengolahan sampah diperlukan.

UU pengelolahan sampah dibentuk agar pelarangan pembuangan sampah di sungai bertujuan


dapat mengelolah sampah dengan bijak.

Diskusi 2:

-Mahasiswa ke Institusi (BPPT):

Indonesia dalam kondisi kantong belanja harus di beli sebagai bentuk pengusaha melakukan
upaya 3R, masyarakat dapat memulai dengan kebiasaan menggunakan tepak makan, gaya
hidup, dalam kondisi manajemen sampah yang di salahkan adalah pemerintah dalam
mengontrol dan sistem pengendalian pengelolahan sampah.
Penanggulangan sampah dengan peningkatan nilai ekonomis dalam mengelolah sampah
dengan cara yang ada. Pengembangan sampah dari bio plastik yang dapat biodegradasi yang
kelemahannya masih mahal dan prosesnya cukup sulit.

-Mahasiswa ke Institusi (Pusat Pengembangan Riset) :

Pemanfaatan sampah plastik 3R belum sampai akhir dengan daur ulang yang baik 19%. Sistem
pemilahan dari rumah harus di mulai. Di masyarakat tidak bisa membedakan mana sampah
mikro plastik dan sampah yang tidak bisa terurai. Dari pemilahan itu bisa lebih mudah dalam
pengelohan sampah sehingga dapat mengurangi import karena pengelolahan sampah yang
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai