RSUD BAJAWA
Menimbang :
b. Bahwa agar pelaksanaan asesmen pasien rawat Jalan dan rawat inap di RSUD
Bajawa dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan RSUD Bajawa
Ditkesad sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelaksanaan skrining gizi dan
kebutuhan fungsional di RSUD Bajawa
Mengingat :
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Ditetapkan di bajawa
Pada tanggal 2018
Semua Pasien di skrining untuk status gizi dan kebutuhan fungsional dan
dikonsultasikan untuk di asesmen lebih lanjut apabila dibutuhkan
Kebiajakan Khusus
1. Pasien disaring untuk resiko kekurangan gizi sebagai bagian dari asesmen
awal oleh perawat
2. Dokter spesialis gizi dan ahli gizi mengidentifikasi pasien yang memerlukan
asesmen nutrisional lebih lanjut
3. Pasien dengan resiko masalah gizi dengan kriteria:
a. Pasien anak dengan skore > 1
b. Pasien Obstetri dengan skore > 1
c. Pasien Ginekologi, pasien Jiwa, dan Medikal bedah dengan skore > 2, dan
atau dengan tambahan diagnosis khusus
akan mendapat asesmen gizi dalam waktu 24 jam
4. Pasien disaring untuk menilai kebutuhan asesmen fungsional lebih lanjut
sebagai bagian dari asesmen awal oleh perawat, asesmen fungsional pasien
anak usia 3 tahun s/d 18 tahun menggunakan WeeFim, bila hasil skor status
fungsional anak didapatkan nilai dibawah normal dari usia anak, maka
perawat akan melaporkan ke DPJP, pasien medikal bedah dan pasien
obstetri ginekologi (usia lebih dari 18 tahun) menggunakan barthel index, bila
didapatkan skore kurang dari 8 (ketergangtungan total) pasien
dikonsultasikan ke Rehabilitasi Medik melalui DPJP
5. Dokter spesialis Rehab Medik dan Fisioterapis mengidentifikasi pasien yang
memerlukan asesmen fungsional lebih lanjut
6. Pasien yang memerlukan asesmen fungsional sesuai kriteria diatas di
konsultasikan untuk penanganan lebih lanjut dalam waktu 24 jam
7. Pasien dengan resiko masalah gizi diidentifikasi terhadap risiko jatuh