Programmable Logic
Controller
(PLC)
MODUL P1
Programmable Logic Controller (PLC)
I. Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu memahami komponen-komponen PLC dan memahami addressing
Input/Output PLC
2. Praktikan mampu memahami dan mengimplementasikan PLC sebagai Safety
Instrumented System.
d. Unit Memori
Unit memori memiliki fungsi sebagai media penyimpanan program yang dapat
digunakan untuk aksi kontrol yang dijalankan oleh mikroprosesor dan data yang tersimpan
dari input untuk proses, begitu juga output sebagai aksi dari input yang telah diberikan.
2.2.Ladder Diagram
Salah satu metode pemrograman PLC yang sangat umum digunakan adalah yang
didasarkan pada penggunaan diagram tangga (ladder diagram). Menuliskan sebuah program,
dengan demikian menjadi sama halnya dengan menggambarkan sebuah rangkaian pensaklaran.
Diagram-diagram tangga terdiri dari dua garis vertical yang merepresentasikan rel-rel daya.
Komponen-komponen rangkaian disambungka sebagai garis-garis horizontal, yaitu anak-anak
tangga, di antara kedua garis vertical ini
4. Tiap-tiap anak tangga harus dimulai dengan sebuah input atau sejumlah input harus
berakhir dengan setidaknya sebuah output. Istilah input digunakan bagi sebuah langkah
kontrol, seperti misalnya menutup kontak sebuah saklar, yang berperan sebagai input
ke sebuah PLC. Istilah output digunakan untuk sebuah perangkat yang tersambung ke
output sebuah PLC, misalnya sebuah motor.
5. Perangkat-perangkat listrik ditampilkan dalam kondisi normalnya. Dengan demikian,
sebuah saklar yang dalam keadaan nomralnya terbuka hingga suatu objek menutupnya,
diperlihatkan sebagai terbuka pada diagram tangga. Sebuah saklar yang dalam keadaan
normalnya tertutup diperlihatkan sebagai tertutup.
6. Sebuah perangkat tertentu dapat digambarkan pada lebih dari satu anak tangga. Sebagai
contoh kita dapat memiliki sebuah relay yang menyalakan satu buah perangkat listrik
atau lebih. Huruf-huruf dan/atau nomor-nomor dipergunakan untuk memberi label bagi
perangkat tersebut pada tiap-tiap situasi kontrol yang dihadapinya.
7. Input-input dan output-output seluruhnya diidentifikasikan smelalui alamat-alamatnya,
notasi yang dipergunakan bergantung paad pabrikan PLC, yang bersangkutan. Alamat-
alamat ini mengindikasikan lokasi input atau output di dalam memori PLC
(A) ( B)
Gambar 10 (A) Gerbang Logika AND, (B) Truth table (tabel kebenaran)
(C)
Gambar 11. (A) Rangkaian OR; (B) Truth Table (Tabel kebenaran); (C) Gerbang OR
Gambar 11 (C) memperlihatkan sebuah sistem gerbang logika OR pada sebuah diagram
tangga. Diagram tangga tersebut dimulai dengan ||, simbol kontak normal-terbuka yang diberi
label ‘input A’ untuk merepresentasikan saklar A dan tersambung secara parallel padanya
adalah ||, simbol kontak normal-terbuka yang diberi label ‘input B’ untuk merepresentasikan
saklar B. Input A atau input B harus berada dalam keadaan tertutup agar perangkat output dapat
menyala.
Contoh sebuah sistem kontrol berbasis-gerbang OR dapat dilihat pada sebuah ban berjalan
yang memindahkan produk-produk botolan ke dalam sebuah kemasan dimana sebuah pelat
pembelok (deflector) akan diaktifkan untuk membelokkan botol-botol ke dalam sebuah wadah
yang menampung barang-barang yang ditolak apabila berat botol yang bersangkutan berada di
luar suatu batas toleransi tertentu atau botol tersebut tidak memiliki tutup.
Gambar 12 (C) memperlihatkan sebuah sistem gerbang NOT pada sebuah diagram tangga.
Kontak input A diperlihatkan sebagai normal-tertutup. Kontak ini tersambung secara seri
dengan sebuah output O. ketika tidak terdapat input ke kontak input A, kontak ini berada dalam
keadaan tertutup sehingga dihasilkan sebuah output. Ketika terdapat sebuah input ke kontak
input A, kontak ini membuka dan akibatnya tidak dihasilkan output apapun.
c. SoMachine Basic
SoMachine Basic software adalah perangkat lunak dari Schneider untuk memrogram PLC
yang digunakan. SoMachine Basic memiliki beberapa bahasa dalam pemrogramannya, selain
dengan ladder diagram (LAD), SoMachine Basic juga menggunakan Instruction List (IL)
untuk bahasa pemrogramannya. Berikut merupakan tampilan dari software SoMachine Basic.
(a)
(b)
Gambar 20. (a) Loading Screen dari SoMachine Basic (b) Tampilan awal pada
SoMachine Basic
3.2.Prodesur Percobaan
a. Siapkan alat dan bahan
b. Wiring dan tentukan input/output mixing tank ke input dan output PLC Schneider
TM221ME16R
Tabel 1.1 Input dan Output PCT 17 ke PLC Schneider TM221ME16R
Mixing Tank Plant I/O PLC Schneider TM221ME16R
Saklar On
Sensor 1 HH
Sensor 2 H
Sensor 3 L
Sensor 4 LL
Pompa In
Pompa Out
Buzzer
c. Lakukan pemrograman pada SoMachine Basic dengan plant berjalan dalam
kondisi normal, yakni air yang mulanya berada diantara sensor high dan low akan
bergerak naik dan turun dengan menggunakan pompa in/out. Akan tetapi, level air
tidak melampaui sensor high dan low. Kondisi normal juga ditandai dengan
indikator lampu hijau dan mixer yang menyala.
d. Setelah itu berikan kondisi disturbance berupa pompa in/out yang tidak berhenti
meskipun level air telah mencapai sensor high atau low. Dalam kondisi ini
indikator lampu kuning menyala dan mixer mati.
e. Berikan aksi berupa shutdown sistem atau alarm ketika level air mencapai sensor
high-high atau low-low guna memberikan proteksi pada plant. Dalam kondisi ini
buzzer dan indikator lampu merah menyala selama 5 detik kemudian plant
berhenti secara total (shutdown).