MAKALAH
Nama :
1. Ahmad Mudhofir
2. Subakir
3. Ali muhson
4. Reni arfani
A. PENGERTIAN
Telaah adalah penyelidikan; kajian; pemeriksaan; penelitian. Kurikulum
adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan
standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus
dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut dan evaluasi yang perlu pencapaian
kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan
pengalaman belajar peserta didik dalam mengambangkan potensi dirinya pada
satuan.
Telaah kurikulum adalah suatu kajian terhadap rencana atau bahan tertulis
yang dapat dijadikan pedoman bagi guru disekolah.Kurikulum wajib adanya pada
setiap mata pelajaran termasuk di dalamnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam.
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat
mata pelajaran yang memiliki karakteristik sendiri-sendiri salah satunya adalah
aspek Akidah yang menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-
nilai al-asma’ al-husna. Aspek akhlak menekankan pada kemampuan
caramelaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik.
B. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
a) KELAS VII SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Memahami dasar dan tujuan
1.1 Menjelaskan dasar dan tujuan akidah
akidah islam Islam
1.2 Menunjukkan dalil tentang dasar dan
tujuan akidah Islam
1.3 Menjelaskan hubungan Iman, Islam,
dan Ihsan
1.4 Menunjukkan dalil tentang Iman,
Islam, dan Ihsan
2. Meningkatkan keimanan kepada
2.1 mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah
Allah melalui pemahaman sifat- yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan
sifat-Nya ma’nawiyah.
2.2 Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli
dari sifat-sifat wajib Allah yang
nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan
ma’nawiyah.
2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil dan
jaiz bagi Allah SWT.
2.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku
orang beriman kepada sifat-sifat wajib,
mustahil dan jaiz Allah SWT dalam
kehidupan sehari-hari.
b) MATERI
MATERI 1[3]
a. Pengertian Akidah Islam
1. Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa
Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang berasal dari
kata aqada.Menurut bahasa, kata tersebut mempunyai arti ikatan dua utas tali
dalam satu simpul sehingga kedua tali tersebut menjadi demikian
tersambung.Dengan demikian, akidah menurut bahasa berarti ikatan
ل
إشلن ٱلششذيأن قأششارلواا أربشنأششا ٱل لشهر ثرشلم ٱبسششتأشقأقرمواا تأشتأشنأش شلزرل أعلأبيشه شرم ٱلبأملللئشأك شةر ألل تأأخششارفواا أوأل تأبحأزنشرشواا أوأببشش شررواا
دى ن ال لهه د
م د ت م س ودب دي يدنا ت
دى مللننا م ن هه د قلرآ ه ل مفيهم ال ل ه ذي أ هن لزم د ن ال ن م ضا د م دشهلهر در د د
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. (Q.S. an-Nisa’/4:59)
3. Bentuk-bentuk ketaatan kepada Allah swt., dan Rasul-Nya
4. Dampak positif ketaatan kepada Allah swt., dan Rasul-Nya
5. Membiasakan diri taat kepada Allah swt., dan Rasul-Nya
c. KHAUF
1. Pengertian khauf
Kata khauf berasal dari bahasa Arab, yang artinya takut. Islam mendidik
umatnya agar memiliki sifat khauf, yakni takut akan murka Allah swt.,
2. Perintah untuk memiliki khauf
Artinya:
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.(Q.S an-Nur/24:31)
3. Bentuk-bentuk perilaku Tobat kepada Allah swt.,
4. Dampak positif perilaku bertobat
5. Perilaku membiasakan diri Bertobat
c)Metode Pembelajaran, alokasi waktu, penilaian, media, alat dan sumber belajar
C. ANALISIS
Menurut kami kompetensi dasar untuk materi Akidah-akhlak pada standar
kompetensi Memahami dasar dan tujuan akidah islam dan standar
kompetensi meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-
sifat-Nyakurang tepat, karena, hanya menekankan kemampuan peserta didik pada
teorinya saja, padahal menurut kami untuk mata pelajaran Akidah-
akhlak seharusnya tidak hanya teori, melainkan peserta didik juga
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Indikator “menjelaskan cara
membiasakan diri beramal secara ikhlas” dalam materi Akhlak Terpuji Kepada
Allah swt., menurut kami kurang tepat, seharusnya indikatornya “membiasakan
diri beramal secara ikhlas”, karena ketika indikatornya “menjelaskan cara
membiasakan diri beramal secara ikhlas” siswa bisa saja menjawab tidak sesuai
dengan kenyataannya, hanya bertumpu pada materi, tetapi ketika indikatornya
“membiasakan diri beramal secara ikhlas”, menurut kami lebih aplikatif, untuk
menilai, guru bisa menggunakan strategi tertentuyang membuat siswa lebih rileks
sehingga dari situ guru bisa mengamati.
Menurut kami, secara umum materi mata pelajaran Akidah-akhlak sudah
baik, setiap pokok bahasan terdapat dalil yang menguatkan, sehingga selain siswa
mengetahui dasarnya, juga lebih mengasah kemampuan siswa dalam membaca
Al-Qur’an, di setiap akhir materi terdapat cerita-cerita hikmah inspiratif yang
dapat meningkatkan motivasi siswa, dan membuat siswa lebih tertarik,pada
standar kompetensi 1 dan 2 (Memahami dasar dan tujuan akidah
islam dan meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-
Nya)materinya sudah lengkap, Namun pada standar kompetensi 3(menerapkan
akhlak terpuji kepada Allah) materinya kurang lengkap, karena hanya terdapat
penjelasan materi tentang perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat saja, padahal
masih ada perilaku terpuji lainnya yaitu tawadu’ yang menurut kami juga harus
ada di dalam kompetensi dasar dan harus dipahami oleh siswa Madrasah
Tsanawiyah.
Untuk metode pembelajaran, menurut kami sudah cukup baik, karena guru
tidak hanya menggunakan metode ceramah yang biasanya jika hanya guru yang
terlalu lama menyampaikan materi membuat siswa mengantuk, tetapi kali ini
peserta didik juga dilibatkan dalam diskusi, sehingga terjadi interaksi dua arah
antara guru dan siswa,ketika siswa ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran akan
lebih memberikan pemahaman pada siswa.
Untuk penilaian mata pelajaran Akidah-akhlak, menurut kami kurang tepat
jika hanya menggunakan penilaian tertulis dan lisan mengenai materi saja,
seharusnya guru lebih menilai perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran, dari kegiatan pembelajaran bisa diamati karakter masing-masing
siswa.
Alokasi waktu yang tersedia dalam 1 pekan, menurut kami sangat kurang
untuk mata pelajaran Akidah-akhlak, karena hanya 2X40’’, tetapi jika guru bisa
memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan pembelajaran yang menarik maka
masalah alokasi waktu yang sangat minim bisa teratasi, tetapi ketika guru
menggunakan metode yang monoton, siswa cenderung mudah bosan,alokasi
waktu yang kurangpun bagi siswa terasa sangat lama.
BAB III
KESIMPULAN
Dkk, Junaidi Hidayat. 2007.Ayo Memahami Akidah dan Akhlak untuk MTS/SMP ISLAM
KELAS VII. Jakarta, Erlangga
Ibrahim dan Darsono. 2009.Membangun Akidah dan Akhlak untuk kelas VII Madrasah
Tsanawiyah. Solo,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri