Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Promosi Kesehatan :

Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan dan memandirikan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan, serta pengembangan lingkungan yang sehat (Depkes, 2000). Promosi kesehatan mencakup
aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan
potensi yang dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Pendidikan Kesehatan

Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu sendiri terjadi
proses pertumbuhan perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih
matang pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan

Pengertian Konseling

Konseling adalah suatu hubungan professional antara seorang konselor terlatih dan seorang klien.
Hubungan ini biasanya dilakukan orang per orang.

Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan
paduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik
bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan
menentukan jalan keluar/ upaya untuk mengatasi masalah tersebut (Saifuddin, 2001).

Promosi Kesehatan Pranikah

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Berdasarkan definisi sehat menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial secara utuh dan tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan. Jadi
kesehatan pasangan pra nikah penting sekali untuk mendukung tercapainya pernikahan yang langgeng
sampai hari tua. Pernikahan yang bisa saling mengisi dan beradaptasi, bisa mengatasi masalah yang
dihadapinya dengan bijaksana dan dewasa.

Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan pernikahan. Tes kesehatan
pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama pernikahan belum berlangsung. Jika pada saat pengecekan
ternyata ditemui ada masalah maka pengobatan dapat dilakukan setelah menikah.

Berikut ini adalah hal-hal penting terkait tes kesehatan bagi pasangan yang akan menikah (Raihana, 2008)
:

1. Infeksi Saluran Reproduksi/Infeksi Menular Seksual (ISR/IMS)

Tes kesehatan untuk menghindari adanya penularan penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual,
seperti sifilis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), dan penyakit hepatitis. Perempuan sebenarnya lebih
rentan terkena penyakit kelamin daripada pria. Jika salah satu pasangan menderita ISR/IMS, sebelum
menikah harus diobati dulu sampai sembuh. Selain itu, jika misalnya seorang pria mengidap hepatitis B
dan akan menikah, calon istrinya harus dibuat memiliki kekebalan terhadap penyakit hepatitis B tersebut.
Caranya, dengan imunisasi hepatitis B. Jika sang pasangan belum sembuh dari penyakit kelamin dan akan
tetap menikah, meskipun tidak menjamin 100 persen namun penggunaan kondom sangat dianjurkan.

2. Rhesus yang bersilangan

Kebanyakan bangsa Asia memiliki Rhesus positif, sedangkan bangsa Eropa rata-rata negatif. Terkadang,
pasangan suami-isteri tidak tahu Rhesus darah pasangan masing-masing. Padahal, jika Rhesusnya
bersilangan, bisa mempengaruhi kualitas keturunan.

3. Penyakit keturunan

Tes kesehatan pra nikah bisa mendeteksi kemungkinan penyakit yang bisa diturunkan secara genetik
kepada anak, semisal albino. Misalnya suami membawa sifat albino tetapi istrinya tidak, maka anak yang
lahir tidak jadi albino. Sebaliknya, jika istrinya juga membawa sifat albino, maka anaknya pasti albino.Jika
bertemu dengan pasangan yang sama-sama membawa sifat ini, pernikahan tidak harus dihentikan.

4. Cek Kesuburan (Fertilitas)

Jika pasangan ingin segera punya anak, perlu menjalani konseling pra nikah. Dalam hal ini dilakukan
pemeriksaan dengan tujuan agar kehamilan bisa dipersiapkan dan dijalankan dengan baik. Dibutuhkan
riwayat kesehatan dan kondisi sosialnya.
5. Pemeriksaan laboratorium

untuk mengetahui organ reproduksi juga diperlukan. Antara lain, pap smear (jika seorang perempuan aktif
secara seksual), rahim, dan status kekebalan terhadap penyakit (rubella, toksoplasma). Ada juga
pemeriksaan sel telur jik sebelumnya pasangan yang bersangkutan dianggap infertil (sulit punya anak).
Pemeriksaan dengan USG (Ultra Sonografi) bisa melihat apakah seorang perempuan menderita kista,
mioma, tumor, atau keputihan. Jika ada kelainan atau infeksi harus dibersihkan dulu karena bisa
menganggu proses kehamilan.

Upaya-Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasangan Pranikah

Menurut Pratiwi 2011, upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan pranikah sebagai berikut :

A. Upaya promotif

1. Penyuluhan tentang gizi pada pranikah

Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan alasan sibuk mempersiapkan
pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu terlalu dipusingkan. untuk itu penyuluhan tentang gizi
seimbang sanat diperlukan agar tidak terjadi kekurangan nutrisi

2. Sex Education

Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan pranikah agar hubungan nya
tetap harmonis. Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara penyuluhan seperti pendidikan
tentang kesehatan reproduksi, PMS (Penyakit Menular Seksual), cara dan waktu berhubungan
yang sehat, dan lain-lain.

3. Personal Hygiene

Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan pranikah. Dimana biasanya
pasangan pranikah terutama wanita lebih sering melakukan perawatan yang terdiri dari
perawatan payudara, kulit, rambut, kuku, genitalia dll.

4. Imunisasi CATIN

Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada wanita agar tidak terserang oleh
virus clostridium teteani, apabila nanti wanita tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan
maka si ibu tidak akan mudah mengalami infeksi dan perdarahan postpartum.

B. Upaya Preventif

1. Pemeriksaan papsmear

Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu terjangkit kanker
serviks. Dapat disarankan pada pasangan melakukan pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah
sakit

2. Pemeriksaan Hematologi

Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang menderita kelainan darah.
Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini
sebaiknya dilakukakan 6 bulan sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan
keluar hasil pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan penanggulangan
permasalahannya.

C. Upaya kuratif

Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah dengan memberikan
pengobatan secara intensif.Menyakinkan pada pasangan kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan
berarti tidak dapat menikah dan menjalani hidup sebagai seorang istri Perbaikan nutrisi pada pasangan
pra nikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan mencegah terjadinya infertilitas.

D. Upaya Rehabilitatif

Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat mengenai perawatan kanker serviks
tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada wanita yang akan menikah dan telah menjalani
pengobatan lanjutan. Disini dilakukan pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan
kepercayaan diri pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai seorang istri dan ibu nantinya

Anda mungkin juga menyukai