Anda di halaman 1dari 5

SV = EDV – ESV

Normalnya :

EDV : 120 mL

ESV : 50 mL

Ejection Fraction (EF) = Stroke Volume (SV) : Total Volume atau EF = SV/EDV

Normal = 50 -70%

Boderline = 40 -50%

Sistolik Heart Failure = <40%

Fungsi pembuluh darah koronaria adalah memasok darah ke miokardium karena


oksigen sangat penting untuk kontraksi miokardium secara normal.
Suplai darah miokardium berasal dari dua arteri koronaria yang berasal dari radiks
aorta, yaitu:
Arteri koronaria adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Muara arteri
koronaria ini terdapat di dalam sinus valsava dalam aorta, tepat di atas katup aorta. Sirkulasi
koroner terdiri dari : arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua
cabang besar, arteri desendens anterior kiri dan arteri sirkumfleksa kiri.
Arteri-arteri ini berjalan melingkari jantung dalam dua celah anatomi eksterna: sulkus
atrioventrikularis, yang melingkari jantung di antara atrium dan ventrikel, dan sulkus
interventrikularis, yang memisahkan kedua ventrikel.
1. a. coronaria dextra yang menyuplai sebagian besar ventrikel kanan berasal dari sinus anterior
aorta. Ia mempunyai cabang r. marginalis yang mendarahi ventrikel dextra dan r.
interventricularis posterior yang memperdarahi kedua ventrikel; Arteri koroner kanan
bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel kanan,permukaan bawah dan
belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node,dan 55% mensuplai SA Node.

2. Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden) dan arteri
sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu
sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan
ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel.
Pertemuan kedua lekuk ini dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian
dari jantung yang sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini
LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan kanan,
serta bagian interventrikuler septum.
Sirkumflex arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan
ventrikel kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.
Aliran darah koroner memiliki beberapa gambaran khusus:
1. aliran fasik. Aliran darah koroner akan sangat berubah selama siklus jantung, terutama akibat
tekanan jaringan yang tinggi selama sistol yang kira-kira mencapai 120 mmHg. Pembuluh darah
yang dekat dengan endokardium ventrikel kiri akan “diperas” selama sistol karena fase ini tekanan
ekstravaskuler(≈tekanan ventrikel kiri) melebihi tekanan di lumen arteri koronaria. Karena itu,
suplai darah ke ventrikel kiri sebagian terbatas saat fase diastol. Sebaliknya, tekanan jaringan
sistolik yang tinggi menekan darah keluar dari sinus koronaria dan vena-vena lain sehingga darah
kebanyakan mengalir ke kanan selama fase sistol
2. adaptasi terhadap kebutuhan O₂ umumnya dicapai melalui perubahan resistensi vascular.
Kebutuhan O₂ dari suatu organ meningkat ketika aktivitas fisik atau hipertensi;
3. aliran darah koroner berhubungan erat dengan kebutuhan O₂ di moikardium, jika suplai O₂ tak lagi
mengimbangi kebutuhan oksigen, misal pada frekuensi denyut jantung yang tinggi dengan periode
sistol yang panjang atau pada atau pada obstruksi aterosklerotik arteri koronaria, akan terjadi
insufisiensi koroner (hipoksia).
Skema sirkulasi koroner :
Aorta Coronary arteries – Arterioles - Ccapilaries – Venula - sinus koronarius - Raigt atrium.
Pembagian arteri koroner
1. Arteri koroner kanan (RCA)
RCA → atrium kanan, 55 % SA node, 90% AV node dan 90% bundle his,RV
a. conus branch : superior RV
b. Sinus node art. : SA node,atrium kanan dan atrium kiri
c. right ventriculer branch : RV wall
d. right atrial branch : RA
e. acute marginal branch : inferior RV, posterior apical dari interventrikular septum
f. av node branch : av node dan bagian bawah interatrial septum
g. PDA: posterosuperior interventrikular septum.
h. left ventrikuler branch : RV posterior
i. left atrial branch : LA

2. Arteri koroner kiri (LMCA) : LAD, LCX


LAD → ant LV, 2/3 septum intervenrtikuler bagian ant, apex,right bundle,left ant bundle
a. first diagonal branch : hight lateral of LV wall
b. second diagonal branch : lower lateral dinding apex
c. right ventrikuler branch : menuju conus branch dan berakhir di apical branch memperdarahi
anterior dan diafragmatik LV wall dan apex .
LCX →LV lateral posterior,45 % SA node,10 % av node, bundle of his dan branch
bundle(10 %), Left atrium
a. atrial circumflex branch : LA wall
b. sa node artery : 45 % sa node
c. obtuse marginal branch:memperdarahi dinding posterior vent kiri.
d. Posterior lateral branch: dinding posterior v.kiri

Vena Koronaria
Setelah darah melewati arteri pada sirkulasi koroner dimana nutrisi dan oksygen
dikirim ke otot jantung kemudian masuk ke dalam vena,dimana darah banyak mengandung
CO2 dan sisa metabolisme.
Darah yang di oxsygenisasi dialirkan ke sinus vascular besar pada permukaan
posterior dari jantung yang di sebut sinus coronary yang mana mengosongkan atrium kanan.
Sinus vascular adalah dinding vena yang tipis tidak mempunyai otot yang halus untuk
merubah diameter.Prinsip dari ketiga vena membawa darah masuk ke sinus coronaries yang
merupakan vena terbesar jantung yang mengalir ke aspek anterior jantung dan tengah vena
jantung mengalirkan aspek posterior jantung.
Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner .
Sistem vena jantung mempunya 3 bagian yaitu :
1. Vena tebesian merupakan system yang terkecil, menyalurkan sebagian darah vena
dari miokard langsung ke dalam RA, RV dan LV daripada melalui sinus coronaries. Darah
vena tertuang langsung kedalam LV dalam jumlah yang normal.
2. Vena kardiaka anterior mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian besar isi
vena ventrikel langsung ke atrium kanan.
3. Sinus koronarius dan cabang-cabangnya merupakan system vena yang paling besar dan paling
penting, berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium kanan melalui
ostium smus koronarius yang bermuara disamping vena cava inferior.

Tabel 2.1 Hubungan antara lesi miokard dan infark yang diakibatkan
Stenosis arteri koroner % kasus Daerah infark
LAD 40-50% Bagian anterior ventrikel kiri, anterior
septum interventrikuler
RCA 30-40% Dinding posterior ventrikel kiri,
bagianposterior septum interventrikuler.
LCX 15-20 % Dinding lateral ventrikel kiri

1.MABP tergantung pada CO dan TPR 2.CO tergantung pada HR


d a n S V 3.HR tergantung pada keseimbangan relatif aktivitas parasimpatis yang

HR 4.dan aktivitas simpatis, termasuk epinephrine yang

HR 5.SV akan meningkat sebagai respon terhadap aktivitas simpatis (extrinsic
controlof SV)6.SV juga meningkat bila VR meningkat (intrinsic control of SV
sesuai denganFrank-Starling law of heart)7.Venokonstriksi menyebabkan VR
meningkat secara simpatis
8.Skeletal muscle pump

VR

9.Respiratory pump

VR

10.Cardiac suction

VR

11.Volume sirkulasi darah efektif mempengaruhi berapa jumlah darah yang kembalike
jantung12.Pada jangka pendek volume darah tergantung pada transport cairan dari
interstitialke dalam plasma secara pasif melalui dinding kapiler 13.Pada jangka
panjang, volume darah tergantung pada keseimbangan Na (garam)dan air 14.Keseimbangan
garam dan air dikontrol oleh renin-angiotensin-aldosteron system(RAAS) dan
vasopressin15.TPR tergantung pada diameter arteriol dan viskositas darah16.Viskositas
darah tergantung pada jumlah sel darah merah (eritrosit)17.Diameter arteriolar
lebih memegang peranan penting dalam menentukan TPR.Diameter arteriolar dipengaruhi
oleh local (intrinsic) metabolic control yangmenyesuaikan aliran darah (blood flow) dengan
kebutuhan metabolic.18.Sebagai contoh, perubahan lokal pada otot skelet aktif menyebabkan
vasodilatasiarteriolar lokal dan meningkatkan aliran darah (blood flow) ke otot
skelet.19.Diameter arteriolar juga dipengaruhi oleh aktivitas simpatis20.Mekanisme
kontrol ekstrinsik menyebabkan vasokonstriksi arteriolar untuk meningkatkan TPR dan
MABP21. Diameter arteriolar juga dikontrol secara ekstrinsik dengan hormon vasopressindan
angiotensin II yang merupakan potent vasoconstrictor 22.Vasopressin dan angiotensin II
berperan penting dalam keseimbangan Na (garam)dan air

Anda mungkin juga menyukai