Anda di halaman 1dari 51

STUDI AMDAL

ANALISIS DAMPAK REKLAMASI PANTAI KAWASAN BAHU MALL,


MANADO

Paper ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah AMDAL Pesisir dan Lautan
yang dibina oleh Dr. H. Rudianto, MA

Disusun Oleh :
Nurin Nahdiyah (125080600111015)
Khoirotun Nisa’ (125080600111025)
Arlin Dwi Noviasri (125080601111039)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... ii

1. Reklamasi Pantai ......................................................................................................... 1

2. Kondisi Lokasi Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado .................................. 1

3. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) ...................................................... 3

4. Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai ........................................................................... 4

5. Rona Lingkungan Awal ................................................................................................ 4

5.1 Komponen Biogeofisik ........................................................................................ 5

6. Penapisan (Screening) Kegiatan Reklamasi Pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado .. 6

7. Pelingkupan (Scoping) Studi Kasus ............................................................................. 8

7.1 Identifikasi Dampak Potensial ............................................................................. 8

7.1.1 Komponen Biogeofisik ................................................................................ 9

7.1.2 Komponen Sosial Ekonomi........................................................................ 10

7.1.3 Komponen Sosial Budaya .......................................................................... 11

7.2 Evaluasi Dampak Potensial ..................................................................................... 13

7.3 Metode Identifikasi Dampak................................................................................... 15

7.4 Lingkup Wilayah Studi ............................................................................................. 20

7.4.1 Lingkup Wilayah Studi ...................................................................................... 20

7.4.2 Batas Waktu Kajian .......................................................................................... 20

7.5 Hasil Proses Pelingkupan ........................................................................................ 21

7.6 Prakiraan Dampak Penting...................................................................................... 22

8. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall,
Manado ............................................................................................................................. 27

9. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall
Manado ............................................................................................................................. 37

10. Kesimpulan ............................................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 46

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta lokasi reklamasi di Kel.Bahu Kec.Malalayang Kota Manado ....... 2

Gambar 2. Diagram Alir Pelingkupan Dampak Hipotetik ......................................... 19

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pendapatan nelayan di kota Manado sebelum dan sesudah reklamasi . 5

Tabel 2. Jumlah nelayan di kota Manado ............................................................. 6

Tabel 3. Jumlah penduduk yang terkena dampak tahun 2012 ............................. 7

Tabel 4. Hasil Pelingkupan pada Tiap Proses.................................................... 13

Tabel 5. Prakiraan dampak besar pada setiap tahapan kegiatan ....................... 16

Tabel 6. Skala Besaran Dampak ....................................................................... 22

Tabel 7. Prakiraan Dampak Penting .................................................................. 23

Tabel 8. RKL Pra Konstruksi .............................................................................. 27

Tabel 9. RKL Tahap Konstruksi ......................................................................... 30

Tabel 10. RKL Tahap Pasca Konstruksi ............................................................ 35

Tabel 11. RPL Tahap Pra Konstruksi ................................................................. 37

Tabel 12. RPL Tahap Konstruksi ....................................................................... 39

Tabel 13. RPL Pasca Konstruksi ....................................................................... 43

ii
Analisis Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado

1. Reklamasi Pantai
Reklamasi merupakan suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan
yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara
dikeringkan, misalnya di kawasan pantai. Reklamasi dilaksanakan mengikuti prosedur sejak
tahap perencanaan (pra), pelaksanaan dan pembangunan (proses) serta pemanfaatannya
(pasca) baik di atas dan atau di bawah lahan hasil reklamasi (Departemen Pekerjaan
Umum, 2008).
Reklamasi menjadi alasan utama dalam pengembangan kota sehingga alternatif
reklamasi pantai dilakukan dengan berbagai alasan. Tujuan reklamasi adalah menjadikan
kawasan berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan
baru tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan
pertokoan, pertanian, serta objek wisata (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001).
Menurut Undang - Undang No. 27 Tahun 2007 Pasal 34 tentang pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil, reklamasi wilayah peisir dan pulau-pulau kecil dilakukan dalam
rangka meningkatkan manfaat dan/ atau nilai tambah wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
ditinjau dari aspek teknis, lingkungan dan sosial ekonomi. Ada tiga hal wajib dijaga dan
diperhatikan dalam reklamasi pantai, antara lain:
a. Keberlanjutan kehidupan dan penghidupan masyarakat;
b. Keseimbangan antara kepentingan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
pesisir;
c. Persyaratan teknis pengambilan pengerukan dan penimbunan material.

2. Kondisi Lokasi Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado


Kota - kota besar di Indonesia merupakan kota – kota yang berada di tepi pantai
dengan jumlah penduduk yang besar dan kegiatan perekonomian yang pesat, tetapi
seringkali lahan yang tersedia tidak mendukung laju pertumbuhan dan perkembangan
wilayah yang berlangsung di suatu kota. Kota Manado merupakan salah satu kota yang
melakukan reklamasi pantai.
Kota Manado dikenal sebagai Kota Pantai (Waterfront City), dimana Pemerintah Kota
Manado telah mencanangkan wisata bahari sebagai jenis wisata andalan. Keindahan alam
dan potensi yang ada di kota Manado digunakan sebagai faktor pendukung dalam mencapai
tujuan pemerintah. Dengan keindahan dan kekayaan hayati perairan, Taman Laut Pulau
Bunaken merupakan tujuan utama wisatawan baik nusantara maupun mancanegara yang
berkunjung ke Sulawesi Utara. Selain terdapatnya Taman Laut Pulau Bunaken, wisata
1
andalan lainnya yaitu Kawasan Boulevard Manado. Kegiatan pariwisata yang sedang giat-
giatnya digalakkan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Manado merupakan kegiatan
pemanfaatan kawasan hasil reklamasi. Dari pemanfaatan kawasan tersebut dibangunlah
Kawasan Bisnis Bahu Mall sebagai pusat rekreasi pantai dan arena pusat hiburan.
(Pangemanan et al., 2002).
Manado merupakan kota bisnis yang dikenal sebagai salah satu provinsi yang pusat
bisnisnya yang maju pesat. Sehingga lokasi-lokasi seperti laut masih menjadi primadona
untuk dijadikan sebagai pusat perbelanjaan dan rekreasi. Bahkan tahun 2015 ini dikabarkan
sejumlah titik di kawasan pantai akan direklamasi. Diantaranya, rencana reklamasi pantai
akan dilakukan di kawasan lepas Manado Town Square (ManTos) sampai di kawasan Bahu
Mall (Lusi, 2015).

Teluk Manado

III
I
II
IV

V VI

VII VIII

Foto Udara Lokasi Reklamasi


Sumber : Google Earth
IX

Gambar 1. Peta lokasi reklamasi di Kel.Bahu Kec.Malalayang Kota Manado


Kota Manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di
belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Secra geografis
kota Manado terletak di antara 10°25’88” - 10°39’50” LU dan 1240°56’00” - 1240°56’00”.

2
Secara administratif kota Manado bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Minahasa
Utara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kabpaten
Minahasa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan sebelah barat
berbatasan dengan Laut Sulawesi.
Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas
keseluruhan 15.726 ha. Wilayah kepulauan meliputi pulau Bunaken, pulau Manado Tua dan
pulau Siladen (Manado Kota, 2012).

3. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Paragraf 5 mengenai Amdal Pasal 22,
menyebutkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki amdal. Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sedangkan proses pelaksanaan AMDAL terdiri atas beberapa tahapan, sebagai


berikut :
a. Penapisan atau penentuan rencana kegiatan wajib AMDAL atau tidak.
b. Pengumuman rencana kegiatan
c. Pelingkupan atau proses pemusatan studi pada hal-hal penting.
d. Penyusunan kerangka acuan bagi penyusunan Analisis dampak Lingkungan (KA)
e. Penyusunan dan penilaian Analisis Dampak Lingkunagn (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
f. Persetujuan Kelayakan Lingkungan.
Proses penapisan AMDAL merupakan proses untuk menentukan apakah suatu
rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Ketentuan apakah suatu rencana
kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
3
4. Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai
Rencana kegiatan reklamasi pantai yang akan dilakukan di Kawasan Bahu Mall,
sebagai berikut:
a. Tahap Pra Konstruksi
Prosedur awal dalam reklamasi adalah perencanaan (pra). Tahap pra konstruksi,
meliputi kegiatan survey teknis dan lingkungan, pemetaan dan pembuatan pra rencana,
perijinan, pembuatan rencana detail atau teknis. Pada dasarnya unsur pembentuk
lingkungan perkotaan di berbagai tempat relatif sama. Sedangkan susunannya
berlainan, sehingga bentuk, struktur dan pola lingkungan pada tiap lingkungan kota
berbeda-beda. Oleh karena itu analisa dampak reklamasi pantai terhadap lingkungan
perlu dilakukan guna dijadikan bahan pertimbangan terhadap tindakan reklamasi yang
akan dilakukan kedepan sehingga segala kemungkinan yang baik dan buruk sudah
dapat dipikirkan dan menjadi acuan guna keberlangsungan hidup manusia dan
lingkungan alam yang terjaga (Mardi, 2014).

b. Tahap Konstruksi
Pada tahapan konstruksi, meliputi kegiatan mobilisasi tenaga kerja, pengambilan
dan transportasi bahan material yang digunakan dalam pembangunan serta proses
pembangunannya, mobilisasi alat berat dan pembangunan sarana penunjang. Dalam
berjalannya kegiatan reklamasi ini tentunya akan memiliki berbagai dampak yang
ditimbulkan.
Tahapan reklamasi ini, pada tahun 2003 lahan reklamasi masih kelihatan kosong,
hanya di beberapa bagian saja terlihat bangunan dan ruang terbuka masih
mendominasi lahan.

c. Tahap Pasca Konstruksi


Pada tahapan pasca konstruksi, meliputi kegiatan demobilisasi peralatan dan
tenaga kerja, pematangan lahan, pemeliharaan lahan. Pada tahapan ini erat kaitannya
dengan dampak yang dihasilkan dari kegiatan reklamasi pantai

5. Rona Lingkungan Awal


Rona lingkungan hidup merupakan gambaran awal kegiatan yang didapatkan
berdasarkan data primer dan data sekunder, serta hasil penelitian sebelumnya. Berikut
komponen rona lingkungan di Kawasan Bahu Mall:

4
5.1 Komponen Biogeofisik
Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan
luas keseluruhan 15.726 ha. Secara umum, kondisi morfologi kota Manado terbentuk
karena karakteristik alam kota itu sendiri yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di
Indonesia. Kota ini memiliki bentang alam dengan unsur pantai, daratan, dan perbukitan
yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil dimana semakin menuju bagian kota
akan semakin landai dan rata. Topografi kota Manado bervariasi antara 0% hingga 40%
yang secara keseluruhan 94.53% terletak pada ketinggian 0-240m dpl.kondisi topografi
dan morfologi tersebut menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang
mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan. Pemukiman
tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, namun mengelompok secara memanjang
pada kawasan yang memiliki topografi dataryang terdapat diantara kawasan perbukitan
berlereng cukup tinggi. Kondisi fisik ini menyebabkan pemerintah kota menempuh
kebijakan pengembangan kota yaitu dengan reklamasi pantai untuk mendukung
perkembangan kota dengan berbagai kegiatannya.

5.2 Sosial Ekonomi


Kota Manado, sebagai kota yang kondisi geografisnya terletak di tepi pantai,
banyak nelayan tradisional yang sehari-hari menggantungkan hidup dari pantai dan laut.
Seperti halnya kelurahan Bahu yang letaknya terdapat di sepanjang pesisir pantai Teluk
Manado dimana mata pencaharian utama penduduk setempat sebagai nelayan. Tingkat
pendapatan nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan mereka di kawasan pantai
Teluk Manado dimana lokasinya pada sekitar terumbu karang yang merupakan habitat
bagi ikan-ikan tersebut.
Berikut merupakan tabel yang menunjukkan adanya reklamasi akan berpengaruh
pada hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan.
Tabel 1. Pendapatan nelayan di kota Manado sebelum dan sesudah reklamasi
Pendapatan Nelayan per-tahun (Rp) Penurunan
No Kelurahan
Sebelum Reklamasi Sesudah Reklamasi (%)
1. Wenang Selatan 6.506.500 2.904.000 55.37
2. Titiwungen 8.943.000 3.283.500 63.28
3. Bahu 7.304.000 3.444.000 52.85
Jumlah 22.763.500 9.631.500 57.67
Rataan 7.584.500 3.210.500
Sumber: Wagiu (2011)

5
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa kelurahan Bahu sebagai lokasi reklamasi
mengalami penurunan prosentase pendapatan nelayan sebanyak 52.85 %. Sebelum
adanya reklamasi, pendapatan nelayan kelurahan Bahu yaitu Rp. 7.304.000 per tahun.
Setelah adanya kegiatan reklamasi ini, pendapatan mereka turun setengah lipatnya
menjadi Rp. 3.444.000 per tahunnya. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan adanya
reklamasi di kawasan Bahu Mall sangat berdampak pada pendapatan nelayan sekitar.

5.3 Komponen Sosial Budaya


Kondisi sosial budaya pada Kota Manado, dimana terdapat profesi lain selain
menjadi seorang nelayan. Bagi nelayan yang menggantungkan pendapatnnya dari hasil
tangkapan ikan, bagi profesi lain. Adanya interaksi sosial antar masyarakat karena
tersedianya ruang terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam
bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut, berolahraga,
berkumpul dengan kerabat tanpa harus menggunakan fasilitas komersil.
Berikut merupakan tabel yang menunjukkan adanya reklamasi akan berpengaruh
pada nelayan yang beroperasi.
Tabel 2. Jumlah nelayan di kota Manado
Jumlah Nelayan (KK)
No. Kelurahan
Sebelum Reklamasi Sesudah Reklamasi
1. Wenang Selatan 63 47
2. Titiwungen 55 23
3. Bahu 35 20
Sumber: Wagiu (2011)
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kelurahan Bahu sebagai lokasi reklamasi
mengalami penurunan jumlah nelayan. Sebelum adanya reklamasi, jumlah nelayan pada
kelurahan Bahu yaitu 35 KK. Setelah adanya reklamasi, jumlah nelayan kelurahan Bahu
menjadi 20 KK. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan adanya reklamasi di kawasan
Bahu Mall sangat berdampak pada jumlah nelayan yang beroperasi mencari ikan.

6. Penapisan (Screening) Kegiatan Reklamasi Pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado


Pada tahap ini dilakukan screening atau penapisan dari kegiatan reklamasi pantai di
Kawasan Bahu Mall, Manado. Identifikasi dampak penting dilakukan berdasarkan 7 kriteria
menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Paragraf 5 mengenai Amdal Pasal 22 ayat 2, sebagai
berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
6
Kegiatan reklamasi pantai kawasan Bahu Mall, Manado ini terletak pada tiga
lingkungan kelurahan Bahu di kecamatan Malalayang. Berikut merupakan tabel yang
menunjukkan jumlah penduduk yang terkena dampak reklamasi:
Tabel 3. Jumlah penduduk yang terkena dampak tahun 2012
No Kelurahan Bahu Jumlah Penduduk
1. Lingkungan I 738
2. Lingkungan II 952
3. Lingkungan III 435
Total 2.145
Sumber: Muntiaha (2015)

2) Luas wilayah persebaran dampak


Luas kawasan yang direklamasi pada pesisir kelurahan Bahu yaitu 48 ha yang
dilakukan oleh 4 pengembang yaitu PT. Megasurya Nusa Lestari (15 ha), PT. Multi
Cipta Perkasa Nusantara (24 ha), PT. Bahu Cipta Persada (7.5 ha), dan PT. Papetra
Perkasa Utama (1.5 ha). Pada wilayah reklamasi tersebut, bermukim sejumlah nelayan
tradisonal dengan alat tangkap yang sederhana (Wagiu, 2011).

3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung


Lama pembangunan reklamasi pantai ini pada awalnya dimulai pada tahun
1990. Pembangunan mall modern pada kawasan Bahu Mall ini tidak berhenti hanya
pada beberapa gedung saja. Kawasan bisnis reklamasi teluk Manado ini sebagian
sudah selesai pembangunannya seperti kawasan Bahu Mall, Mega Mas, Manado Town
Square, ITC Marina Plasa, Boulevard Mall, IT Centre. Dengan demikian hingga tahun
2014, kawasan Bahu Mall ini selain menjadi tempat bisnis juga merpakan obyek wisata
yang sangat menarik.

4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak


Dengan berdirinya bangunan konstruksi di daerah pantai Teluk Manado yang
direklamasi, membawa perubahan terhadap lingkungan yang diantaranya terjadi
perubahan arus laut, yang berakibat menjauhnya ikan yang tadinya berdiam dan
mencari makanan di kawasan reklamasi. Akibatnya, komunitas nelayan tradisional yang
biasanya mencari dan menangkap ikan di kawasan tersebut, harus bertolak lebih jauh
dalam usaha mencari dan menangkap ikan (Wagiu, 2011).

5) Kumulatif Dampak
7
Pada dampak kumulatif, berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan di daerah
reklamasi pantai ini yang terjadi secara terus-menerus serta dapat pula berasal dari
kegiatan lain. Pembangunan reklamasi pantai dapat mengakibatkan dampak pada
lingkungan yang berlangsung secara terus-menerus sehinggga tidak dapat diterima lagi
oleh lingkungan pada akhirnya banyak biota laut yang mati baik flora maupun fauna
akibat dari timbunan tanah material pembangunan kawasan reklamasi pantai tersebut.

6) Berbalik atau tidaknya dampak (reversible or irreversible impact)


Pada dampak dari abrasi yang dihasilkan dari reklamasi pantai ini, termasuk dalam
kategori dampak yang tidak dapat berbalik (irreversible impact). Hal tersebut
dikarenakan, dampak yang ditimbulkan mengakibatkan adanya perubahan pada
lingkungan, misalnya pada rusaknya ekosistem terumbu karang Acropora sp. akibat
penimbunan material pembangunan reklamasi. Dengan adanya hal tersebut, dengan
dilakukannya penanganan (treatment) pada daerah reklamasi sangat membutuhkan
waktu yang lama untuk mengembalikan kawasan tersebut seperti sebelumnya.

7) Kriteria lain seseuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


Keberadaan mall modern di kawasan Bahu Mall dipastikan akan menambah
pelik kondisi lalu lintas terutama di bagian barat kota Manado. Mengingat di kawasan
tersebut hanya memiliki satu jalan protokol, sehingga akan mengganggu ketenangan
masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan bermotor. Kerusakan jalan oleh
kendaraan lalu lalang yang berpusat di satu jalan protokol juga merupakan dampak
yang terlihat jelas.

7. Pelingkupan (Scoping) Studi Kasus


Setelah dilakukan proses penapisan (screening) dalam analisis mengenai dampak
penting lingkungan (AMDAL), proses selanjutnya yaitu proses pelingkupan (scoping). Pada
tahap scoping dilakukan penetapan terhadap dampak penting dari kegiatan reklamasi pantai
Kawasan Bahu Mall Manado. Dampak penting ini merupakan dampak yang diperkirakan
akan muncul sebagai hasil dari rangkaian proses identifikasi dari interaksi antara tahapan
proyek dengan kondisi rona lingkungan awal. Proses pelingkupan untuk mengetahui
dampak potensial adalah sebagai berikut :
7.1 Identifikasi Dampak Potensial
Pada identifikasi dampak potensial, dilakukan analisa dampak yang terjadi
berdasarkan 3 komponen, yaitu berdasarkan dari komponen biogeofisik, sosial ekonomi

8
dan sosial budaya. Berikut merupakan penjelasan masing-masing komponen yang
terkena dampak perubahan atau terpengaruh adalah sebagai berikut :

7.1.1 Komponen Biogeofisik


a. Perubahan Bentuk Lahan
Perubahan bentuk lahan akan terjadi seiring dengan adanya kegiatan
pembangunan di suatu wilayah. Dengan demikian akan mempengaruhi
ekosistem yang ada di sekitar lingkungan pembangunan. Berikut merupakan
penjelasan mengenai perubahan bentuk lahan berdasarkan jenis kegiatan
pembangunan:
 Konstruksi : Kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan dan
transportasi
 Pasca Konstruksi : Perluasan kawasan mall modern
b. Penurunan Kualitas Air Laut
Penurunan kualitas air laut merupakan salah satu dampak potensial akibat
dari kegiatan pembangunan di suatu wilayah. Dampak dari penurunan kualitas air
laut ini akan mempengaruhi pada kelangsungan hidup dari biota laut dan
lingkungan perairannya. Berikut merupakan penjelasan mengenai penurunan
kualitas air laut berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Konstruksi : Kegiatan pembangunan sehingga bahan material masuk
ke perairan laut menyebabkan perairan keruh dan
mengganggu kelangsungan hidup biota laut, terjadinya
abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan pasir.
 Pasca Konstruksi : Berubahnya alur air mengakibatkan daerah diluar
reklamasi mendapat limpahan air yang banyak dan
mengakibatkan terjadinya abrasi dan banjir sehingga
kualitas air laut menurun.

c. Penurunan Kualitas Udara Bersih


Adanya reklamasi pantai pada kawasan rumah penduduk mengakibatkan
perubahan pada kualitas udara bersih. Kualitas udara merupakan faktor penting
dalam kelangsungan kehidupan makhluk hidup sehingga perlu diketahui adanya
perubahan.
 Konstruksi : polusi yang dihasilkan oleh kendaraan pengangkut
material maupun dari kemacetan yang dihasilkan di daerah
kawasan Kawasan Bahu Mall
9
 Pasca Konstruksi : Keberadaan mall modern di kawasan Bahu Mall akan
menambah kemacetan lalu lintas terutama di bagian barat
kota Manado dimana kawasan tersebut hanya memiliki
satu jalan protokol yang berpotensi meningkatkan kadar
emisi karbon sehingga menyebabkan pencemaran udara
d. Terganggunya Biota
Komponen biota sekitar area reklamasi akan mengalami penurunan populasi
biota perairan karena adanya perubahan lingkungan yang terjadi. Berikut
merupakan penjelasan mengenai terganggunya biota berdasarkan jenis kegiatan
pembangunan:
 Konstruksi : Dengan adanya tahap pembangunan reklamasi, biota
sekitar kawasan tersebut akan terganggu habitat dan
kehidupannya
 Pasca Konstruksi : Ketika dilakukan revegetasi lahan bekas reklamasi akan
berpengaruh langsung pada biota sekitar

7.1.2 Komponen Sosial Ekonomi


a. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Adanya reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall Manado ini yang awalnya
merupakan kawasan penduduk yang sebagian besar mata pencahariannya
sebagai nelayan, maka akan berdampak pada pendapatan masyarakat sekitar.
Berikut merupakan penjelasan mengenai perubahan pendapatan masyarakat
berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Pra Konstruksi : Adanya jual beli lahan yang akan di reklamasi oleh
pemerintah dengan masyarakat setempat
 Konstruksi : Penurunan pendapatan nelayan akibat menurunnya
kulaitas kelimpahan ikan pada daerah tangkapan yang
direklamasi
 Pasca Konstruksi : Dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan
reklamasi tersebut maka akan meningkatkan lowongan
pekerjaan yang tinggi untuk masyarakat sekitar. Kedua
nelayan dapat menjual hasil tangkapannya pada rumah
makan di kawasan Bahu Mall. Ketiga, adanya kawasan
reklamasi Bahu Mall ini mempengaruhi pada nilai jual
lahan di sekitar kawasan tersebut yang semakin tinggi.
Keempat, rumah yang dulunya difungsikan sebagai rumah
10
tinggal kini sebagiannya sudah berfungsi sebagai tempat
kos dan ada pula yang berfungsi menjadi rumah makan.

b. Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha


Adanya reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall Manado ini tentunya akan
terdapat banyak lowongan pekerjaan pada mall-mall yang terdapat pada
kawasan boulevard Manado. Berikut merupakan penjelasan mengenai
kesempatan kerja dan peluang berusaha berdasarkan jenis kegiatan
pembangunan:
 Konstruksi : Adanya perekrutan tenaga kerja untuk kegiatan
pembangunan kawasan Bahu Mall
 Pasca Konstruksi : Adanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
sebagi tenaga kerja di mall serta peluang usaha
masyarakat sekitar untuk membuka usaha di kawasan
Bahu Mall

7.1.3 Komponen Sosial Budaya


a. Perubahan Sikap Masyarakat
Adanya reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall Manado ini menyebabkan
perubahan sikap masyarakat. Berikut merupakan penjelasan mengenai
perubahan sikap masyarakat berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Pra Konstruksi : Tidak adanya sosialisasi mengenai reklamasi pantai pada
nelayan
 Pasca Konstruksi : Masyarakat menjadi konsumtif, akibat ketersediaan
fasilitas komersil yang ada, berkurangnya interaksi sosial
antar masyarakat, karena ketiadaan ruang terbuka publik
untuk memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi
jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut,
berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus
menggunakan fasilitas komersil.

b. Ketenangan Masyarakat
Adanya reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall Manado ini yang awalnya
merupakan kawasan penduduk yang sebagian besar mata pencahariannya
sebagai nelayan, maka akan berdampak pada pendapatan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, banyak nelayan yang mengambil keputusan untuk beralih
11
profesi lain. Berikut merupakan penjelasan mengenai beralihnya profesi
masyarakat nelayan berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Konstruksi : Pada saat transportasi bahan material pembangunan
mall modern di kawasan Bahu Mall akan menambah
kemacetan lalu lintas terutama di bagian barat kota
Manado dimana kawasan tersebut hanya memiliki satu
jalan protokol sehingga akan mengganggu ketenangan
masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan motor,
selain itu perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai
tambatan, karena seringkali kapal nelayan pecah
terhantam cor beton jalan;
 Pasca Konstruksi : Keberadaan mall modern di kawasan Bahu Mall akan
menambah kemacetan lalu lintas terutama di bagian barat
kota Manado dimana kawasan tersebut hanya memiliki
satu jalan protokol yang akan mengganggu ketenangan
masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan
bermotor.

12
Dampak potensial yang berpengaruh pada komponen lingkungan lebih detailnya
dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Pelingkupan pada Tiap Proses

Tahap
Tahap Pra Tahap
No Komponen Lingkungan Pasca
Konstruksi Konstruksi
Konstruksi
Komponen Biogeofisik
1 Perubahan Bentuk Lahan √
2 Penurunan Kualitas Air Laut √ √
3 Penurunan Kualitas Udara Bersih √ √
4 Terganggunya Biota √ √
Komponen Sosial Ekonomi
1 Perubahan Pendapatan Masyarakat √ √ √
2 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha √ √
Komponen Sosial Budaya
1. Perubahan Sikap Masyarakat √ √
2. Ketenangan Masyarakat √ √

7.2 Evaluasi Dampak Potensial


Berdasarkan tabel 2 diketahui macam dampak potensial yang ditimbulkan dari
kegiatan reklamasi pantai Kawasan Bahu Mall Manado. Berikut merupakan hasil
evaluasi dari masing-masing dampak potensial berdasarkan 3 komponen:
a. Komponen Biogeofisik
1. Perubahan Bentuk Lahan
Dampak terhadap perubahan bentuk lahan disebabkan oleh pembangunan
reklamasi pantai di kawasan Bahu Mall kelurahan Bahu. Dampak ini
berlangsung lama dan membuat perairan tercemar sehingga rentan terjadinya
sedimentasi. Dengan kriteria seperti ini maka dampak perubahan bentuk lahan
merupakan dampak negatif dan penting.
2. Penurunan Kualitas Air
Penurunan Kualitas Air disebabkan oleh beberapa faktor seperti mobilisasi
bahan dan alat material yang masuk ke perairan laut sehingga perairan keruh
dan mengganggu kelangsungan hidup biota laut, terjadinya abrasi di sekitar
pesisir akibat adanya pengerukan pasir. Dampak ini berlangsung lama dan

13
menyebabkan dampak lanjutan seperti penurunan kualitas air yang berpengaruh
besar pada organisme laut.
3. Biota Aquatik
Dengan adanya penurunan kualitas air laut akkibat dari sedimentasi, akan
menyebabkan ekosistem biota aquatik terganggu dimana kondisi perairan akan
keruh. Hal tersebut akan membuat ikan bermigrasi dari lingkungan tersebut
sehingga menyebabkan kelangkaan biota pada perairan tersebut.
4. Penurunan Kualitas Udara Bersih
Penurunan Kualitas Udara disebabkan keberadaan Bahu Mall sehingga
menimbulkan kemacetan, dimana terdapat banyak polusi yang mengandung
emisi-emisi karbon dan dapat mengakibatkan pencemaran udara. Dampak ini
berlangsung lama dan menyebabkan dampak lain berupa perubahan tingkat
kesehatan masyarakat, sehingga dengan kriteria dampak besar dan dampak
penting, dampak ini tergolong dampak negatif besar dan penting.

b. Komponen Sosial Ekonomi


1. Pendapatan Masyarakat
Pada tahap kegiatan konstruksi reklamasi pantai Kawasan Bahu Mall,
terdapat beberapa dampak yang merugikan masyarakat sekitar khususnya para
nelayan. Adanya penurunan hasil penangkapan dan pendapatan nelayan
merupakan dampak yang ditimbulkan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya
populasi ikan yang bermigrasi ke wilayah yang lebih jauh. Sehingga nelayan
harus melaut dengan jalur yang lebih jauh dari sebelumnya.
Dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan reklamasi tersebut maka
akan meningkatkan lowongan pekerjaan yang tinggi untuk masyarakat sekitar.
Kedua nelayan dapat menjual hasil tangkapannya pada rumah makan di
kawasan Bahu Mall. Ketiga, adanya kawasan reklamasi Bahu Mall ini
mempengaruhi pada nilai jual lahan di sekitar kawasan tersebut yang semakin
tinggi. Keempat, Rumah yang dulunya difungsikan sebagai rumah tinggal kini
sebagiannya sudah berfungsi sebagai tempat kos dan ada pula yang berfungsi
menjadi rumah makan.

2. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha


Reklamasi pantai Kawasan Bahu Mall ini berpotensi untuk membuka
lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, nelayan dan khususnya
pengangguran. Hal tersebut ditunjukkan pada tahap kegiatan pra konstruksi dan
14
konstruksi, dimana disediakan lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
sebagai tenaga kerja di mall serta peluang usaha masyarakat sekitar untuk
membuka usaha di kawasan Bahu Mall.

c. Komponen Sosial Budaya


1. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
Dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan reklamasi tersebut maka
akan meningkatkan lowongan pekerjaan yang tinggi untuk masyarakat sekitar.
Kedua nelayan dapat menjual hasil tangkapannya pada rumah makan di
kawasan Bahu Mall. Ketiga, adanya kawasan reklamasi Bahu Mall ini
mempengaruhi pada nilai jual lahan di sekitar kawasan tersebut yang semakin
tinggi. Keempat, rumah yang dulunya difungsikan sebagai rumah tinggal kini
sebagiannya sudah berfungsi sebagai tempat kos dan ada pula yang berfungsi
menjadi rumah makan.

2. Ketenangan Masyarakat
Reklamasi pantai Kawasan Bahu Mall ini memiliki dampak pada tahap
konstruksi dan pasca konstruksi. Hal tersebut ditunjukkan pada saat transportasi
bahan material pembangunan mall modern di kawasan Bahu Mall akan
menambah kemacetan lalu lintas terutama di bagian barat kota Manado dimana
kawasan tersebut hanya memiliki satu jalan protokol sehingga akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan
motor. Begitupun ketika pasca konstruksi, jalan protokol kawasan Boulevard ini
akan semakin parah dengan kemacetan di sekitar kawasan penduduk. Selain itu
perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai tambatan, karena seringkali kapal
nelayan pecah terhantam cor beton jalan hasil reklamasi.

7.3 Metode Identifikasi Dampak


Pada kegiatan reklamasi pantai kawasan Bahu Mall Manado, dapat memberikan
dampak pada komponen lingkungan yang ada di Kelurahan Bahu, Kecamatan
Malalayang, Manado. Besaran dampak yang diakibatkan akan dievaluasi dengan
menggunakan matriks.
Pengkajian prakiraan dampak berdasarkan pada tahapan kegiatan reklamasi
pantai kawasan Bahu Mall. Berikut ini merupakan hasil analisis pada setiap tahap
kegiatan yang dilakukan dalam Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado:

15
Tabel 5. Prakiraan dampak besar pada setiap tahapan kegiatan
Aktivitas Proyek
Tahap Pra Tahap Pasca
No Tahap Konstruksi
Konstruksi Konstruksi
Komponen Lingkungan
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
Komponen Biogeofisik
1 Perubahan Bentuk Lahan x x x x x
2 Penurunan Kualitas Air Laut x x x x x x
3 Penurunan Kualitas Udara Bersih x x x x x
4 Terganggunya Biota x x x x
Komponen Sosial Ekonomi
1 Perubahan Pendapatan Masyarakat x x x x x x
2 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha x x x x x x x
Komponen Sosial Budaya
1 Perubahan Sikap Masyarakat x x x x x
2 Ketenangan Masyarakat x x x x
Keterangan:

Tahap Pra Konstruksi: Tahap Konstruksi: 5. Reklamasi lahan


1. Studi kelayakan 1. Mobilisasi tenaga Kerja Tahap Pasca Konstruksi:
dan detail desain 2. Mobilisasi alat dan material 1. Penanganan Lingkungan
2. Survey lokasi 3. Pembangunan akses jalan 2. Revegetasi lahan
3. Perizinan lokasi 4. Pembangunan sarana 3. Peresmian Kawasan Bahu
penunjang Mall

16
 Berdasarkan penjelasan mengenai dampak potensial dan analisa pada tabel diatas
diketahui bahwa dampak positif penting yang ditimbulkan dari reklamasi pantai di
kawasan Bahu Mall Manado adalah sebagai berikut:
1. Kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar kawasan reklamasi meningkat
dimana dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan reklamasi tersebut maka
akan meningkatkan lowongan pekerjaan yang luas untuk masyarakat sekitar serta
peluang usahanya tinggi.
2. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja maka secara tidak langsung membantu
tingkat kesejahteraan, tingkat perekonomian masyarakat setempat dan
meningkatkan pendapatan pemerintah.
3. Adanya kawasan reklamasi Bahu Mall ini mempengaruhi pada nilai jual lahan di
sekitar kawasan tersebut yang semakin tinggi
4. Adanya peluang bagi nelayan dimana mereka dapat menjual hasil tangkapannya
pada rumah makan di kawasan Bahu Mall.
5. Penambahan fungsi rumah. Rumah yang dulunya difungsikan sebagai rumah tinggal
kini sebagiannya sudah berfungsi sebagai tempat kos dan ada pula yang berfungsi
menjadi rumah makan.
Selain dampak positif terdapat juga dampak negatif penting yang ditimbulkan dari
reklamasi kawasan Bahu Mall Manado, diantaranya:
1. Adanya perubahan bentuk lahan yang awalnya kawasan rumah masyarakat
menjadi reklamasi kawasan Bahu Mall, yang pada akhirnya berpotensi terjadinya
sedimentasi
2. Penurunan kualitas air, disebabkan oleh mobilisasi bahan dan alat material yang
masuk ke perairan laut sehingga perairan keruh dan mengganggu kelangsungan
hidup biota laut, terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan pasir.
3. Penurunan kualitas udara bersih, karena keberadaan Bahu Mall akan menambah
kemacetan lalu lintas terutama di bagian barat kota Manado dimana kawasan
tersebut hanya memiliki satu jalan protokol yang berpotensi meningkatkan kadar
emisi karbon sehingga menyebabkan pencemaran udara.

17
Berdasarkan pada keseluruhan prakiraan dampak dari analisa melalui matriks maka
didapatkan hasil bahwa pada tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan banyak dampak
negatif bila dibandingkan dengan pada tahap yang lainnya. Dampak yang dihasilkan pada
tahap konstruksi, lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material
pembangunan kawasan Bahu Mall. Hal tersebut menimbulkan perubahan pada lingkungan
sekitar seperti adanya perubahan kualitas air laut, penurunan kualitas udara bersih, dan
pendapatan nelayan yang semakin berkurang.
Selain terdapatnya tahap yang menimbulkan dampak negatif, tahap kegiatan yang
menimbulkan banyak dampak positif terdapat pada tahap kegiatan pra konstruksi dan pasca
konstruksi. Hal tersebut terlihat pada tahap pra konstruksi saat perizinan penggunaan lahan dan
pada tahap pasca konstruksi dimana pendapatan masyarakat sekitar menjadi meningkat

18
Dampak Potensial :
Rencana Kegiatan : Dampak Potensial : BIOGEOFISIK
1. Pra konstruksi BIOGEOFISIK 1. Produktivitas
2. Konstruksi 1. Perubahan Lahan
3. Pasca konstruksi Bentuk Lahan 2. Perubahan
2. Penurunan Bentang Lahan
Kualitas Air 3. Kerusakan Jalan
Identifikasi Dampak 3. Terganggunga Evaluasi
4. Sedimentasi dan
Potensial Biota Aquatik Dampak Abrasi
4. Penurunan Potensial 5. Kebisingan dan
Kualitas Udara Polusi Udara
SOSIAL EKONOMI 6. Terganggunga
Metode Matriks 1. Menurunnya Biota
Leopold Pendapatan 7. Kualitas Air
Nelayan SOSIAL EKONOMI
2. Meningkatnya 1. Pendapatan
Kesempatan Masyarakat
Kerja dan 2. Kesempatan
Peluang Kerja dan
Berusaha Berusaha
SOSIAL BUDAYA SOSIAL BUDAYA
1. Persepsi 1. Sikap
Masyarakat Masyarakat
Rona Lingkungan Awal : 2. Ketenangan Terhadap Proyek
1. Biogeofisik Masyarakat
2. Sosial ekonomi
3. Sosial budaya

Gambar 2. Diagram Alir Pelingkupan Dampak Hipotetik

19
7.4 Lingkup Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi dan batas waktu kajian dari kegiatan reklamasi pantai Kawasan
Bahu Mall Manado, meliputi:
7.4.1 Lingkup Wilayah Studi
a. Batas Proyek
Batas proyek reklamasi pantai merupakan ruang dimana rencana kegiatan
terletak yaitu di jalan Boulevard kota Manado kecamatan Malalayang. Luasan
tanah reklamasi yaitu 7500 meter.
b. Batas Ekologi
Batas ekologi dari reklamasi pantai ini meliputi batas yang masih
dipengaruhi persebaran dampak melalui udara, tanah ataupun air. Persebaran
dampaknya diamati melalui wilayah pemukiman masyarakat sekitar proyek.
c. Batas Sosial
Batas sosial yang terkena dampak dari kegiatan reklamasi pantai ini yaitu
masyarakat sekitar proyek dengan cakupan wilayahnya yaitu Kecamatan
Malalayang.
d. Batas Administrasi
Batas administrasi kegiatan reklamasi pantai ini sebagai berikut:
Kelurahan : Bahu
Kecamatan : Malalayang
Kabupaten : Manado
Provinsi : Sumatera Utara

7.4.2 Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian kegiatan AMDAL reklamasi pantai ini selama 24 tahun mulai dari
kegiatan persiapan studi, pengumpulan dan analisis data sampai penyelesaian dan
pengumpulan laporan hasil studi

20
7.5 Hasil Proses Pelingkupan
Dampak Penting Hipotetik
Apabila evaluasi terhadap potensi dampak dari kegiatan reklamasi pantai Kawasan
Bahu Mall Manado telah dilakukan, maka dapat diperoleh dampak hipotetik sebagai
berikut:
a. Komponen Biogeofisik
 Kualitas Air Laut
 Biota Aquatik
 Kualitas Udara Bersih
b. Komponen Sosial Ekonomi
 Perubahan Pendapatan Masyarakat
 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
c. Komponen Sosial Budaya
 Sikap Masyarakat Terhadap Proyek

Apabila telah diketahui dampak hipotetik yang ditimbulkan dari kegiatan reklamasi
pantai kawasan Bahu Mall Manado, maka diperoleh dampak penting yang benar-benar
harus diperhatikan baik pada tahapan pra konstruksi, konstruksi, maupun pasca konstruksi.
Berikut merupakan dampak yang harus di prioritaskan kelangsungannya:

Klasifikasi dan prioritas


 Perubahan sosial ekonomi masyarakat
 Pembenahan kualitas air dan udara bersih.

21
7.6 Prakiraan Dampak Penting
Kegiatan reklamasi pantai di kawasan Bahu Mall Manado, dapatmenimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup baik bersifat positif ataupun negatif dan bersifat penting ataupun
tidak penting. Besaran dampak penting diidentifikasi dengan menggunakan matriks Leopold
yang telah dimodifikasi. Berikut merupakan skala kualitas lingkungan berdasarkan besaran:

Tabel 6. Skala Besaran Dampak


No Skala Presentase (%) Keterangan Dampak
1 1 10-20 Sangat kecil
2 2 20-40 Kecil

3 3 40-60 Sedang

4 4 60-80 Besar

5 5 80-100 Sangat besar

Berdasarkan analisis prakiraan dampak hipotetik, berikut merupakan matriks identifikasi


prakiraan dampak:

22
Tabel 7. Prakiraan Dampak Penting

Pra-Konstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi


No Komponen Lingkungan
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
A BIOGEOFISIK
4 3 3 2 2
1 Perubahan Bentuk Lahan 3 3 2 2 2
3 3 4 4 2 2
2 Penurunan Kualitas Air Laut 3 3 3 3 3 2
2 2 2 2 3
3 Penurunan Kualitas Udara Bersih 3 3 3 3 4
3 3 3 3
4 Terganggunya Biota 2 2 3 2
B SOSIAL EKONOMI
Perubahan Pendapatan 3 4 3 2 4 4
1 Masyarakat 1 3 4 3 4 4
Kesempatan Kerja dan Peluang 4 3 3 2 4 3 3
2 Berusaha 3 2 2 2 3 3 2
C SOSIAL BUDAYA
3 4 3 2 4 4
1 Perubahan Sikap Masyarakat 1 3 2 2 3 4
2 2 2 4
2 Ketenangan Masyarakat 3 3 2 3
Keterangan:

Tahap Pra Konstruksi: Tahap Konstruksi: 5. Reklamasi lahan


1. Studi kelayakan 1. Mobilisasi tenaga Kerja Tahap Pasca Konstruksi:
dan detail desain 2. Mobilisasi alat dan material 1. Penanganan Lingkungan
2. Survey lokasi 3. Pembangunan akses jalan 2. Revegetasi lahan
3. Perizinan lokasi 4. Pembangunan sarana penunjang
23
3. Peresmian Kawasan
Bahu Mall

24
Berkaitan mengenai penjelasan pada setiap tahapan kegiatan, akan dijelaskan di
bawah ini dengan membandingkan pada rona awal lingkungan yang diantaranya adalah:
1. Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap pra konstruksi ini, terdapat 2 bidang yang terkena dampak, yaitu
sosial ekonomi dan sosial budaya. Pada tahap bidang sosial ekonomi, pendapatan
masyarakat terganggu yaitu memiliki dampak yang ditimbulkan. Dalam kasus
reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado ini memiliki dampak yang ditimbulkan
yaitu pada sosial ekonomi dengan komponen perubahan pendapatan masyarakat dan
perubahan sikap masyarakat adalah 3/1 yang masih tergolong sedang dengan
persentase 40-60.

2. Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi ini, dampak terjadi pada semua bagian atau komponen.
Pada komponen biogeofisik, terdapat 4 komponen diantaranya yaitu perubahan
bentuk lahan, penurunan kualitas air bersih dan udara bersih, serta terganggunya
biota. Dalam kasus reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado ini memiliki
dampak yang ditimbulkan yaitu pada keempat komponen dengan nilai 4/3 yang
tergolong besar yaitu dengan persentase 60-80 dan bersifat negatif karena secara
tidak langsung akan merusak kondisi biogeofisik. Sedangkan pada komponen sosial
ekonomi, komponen perubahan pendapatan masyarakat dan peluang bekerja dengan
rata-rata nilai 4/3 dan termasuk kategori sedang yaitu 40-60 dan bersifat positif karena
pada kegiatan tersebut akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Kemudian
pada bidang sosial budaya pada komponen perubahan sikap masyarakat dan
ketenangan masyarakat dengan rata-rata nilai 4/3 (60-80) dampak yang ditimbulkan
dan bersifat negatif.

3. Tahap Pasca Konstruksi


Pada tahap pasca konstruksi, dampak terjadi pada semua bagian atau komponen.
Pada komponen biogeofisik, dengan nilai yang kecil yaitu rata-rata 2/2 dengan
persentase 20-40 dan bersifat negatif. Selanjutnya pada sosial ekonomi dengan
komponen perubahan pendapatan masyarakat dan peluang berusaha hanya
mendapat nilai 2/2 karena dampak yang ditimbulkan kecil dengan persentase 20-40
dan bersifat negatif karena mereka akan mengalami penurunan pendapatan setelah
kegiatan reklamasi ini berakhir. Selanjutnya untuk sosial budaya yaitu pada komponen
persepsi masyarakat mendapatkan dampak yang cukup besar dengan nilai 4/4
dengan persentase 60-80 dan bersifat negatif, karena komponen ini dilihat
25
berdasarkan pada biogeofisik dan sosial ekonomi, apabila dampak yang ditimbulkan
pada kedua komponen sebelumnya besar maka akan mempengaruhi sikap
masyarakat mengenai adanya kegiatan ini.

26
8. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado

Tahap Pra Konstruksi:


Tabel 8. RKL Pra Konstruksi
Indikator
Bentuk Lokasi Periode Instansi
Dampak keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaan Pengelolaan pengelolaan
No. Lingkungan Pengelolaan
Dampak Lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan
Yang Dikelola Lingkungan
Hidup hidup hidup hidup
Hidup
1. Dilakukan studi Lokasi yang Terbangunnya  Datang Pesisir pantai 6 bulan Instansi
kelayakan untuk digunakan kawasan secara Teluk sebelum pelaksana yaitu
mendapatkan sebagian kecil/ boulevard langsung manado, infrastruktur PT. Megasurya
gambaran besarnya rumah sebagai pusat ketempat Kelurahan dimulai Nusa Lestari
mengenai penduduk dan bisnis dan lokasi yang Bahu, PT. Multi Cipta
pembangunan area obyek wisata akan Kecamatan Perkasa
penangkapan direklamasi Malalayang Nusantara
nelayan  Dipertimbangk Kota Manado PT. Bahu Cipta
an lokasi Persada
tersebut PT. Papetra
apakah layak Perkasa Utama
direklamasi
jembatan atau
tidak dari segi

27
lingkungan

2. Melakukan Pembebasan  Tidak  Dilakukan Pesisir pantai 6 bulan Instansi


permohonan lahan dan terjadinya sosialisasi Teluk sebelum pelaksana yaitu
izin lahan perizinan kesalahpaha secara manado, infrastruktur PT. Megasurya
kepada terhadap man tranparansi Kelurahan dimulai Nusa Lestari
masyarakat masyarakat mengenai kepada Bahu, PT. Multi Cipta
setempat yang lahannya pembebasan masyarakat Kecamatan Perkasa
akan terkena lahan  Pemilik lahan Malalayang Nusantara
dampak  Tidak terjadi yang Kota Manado PT. Bahu Cipta
pembangunan kesenjangan lahannya Persada
sosial akan terkena PT. Papetra
mengenai reklamasi, Perkasa Utama
tujuan sebaiknya
dibangun diberi modal
kawasan dahulu untuk
boulevard di membuka
kota Manado usaha mikro.

3. Kesempatan Merekrut Menambah  Mengutamaka Pesisir pantai 6 bulan Instansi


kerja dan tenaga kerja lapangan n penduduk Teluk sebelum pelaksana yaitu

28
peluang usaha untuk bekerja di pekerjaan setempat manado, infrastruktur PT. Megasurya
usaha mikro seperti usaha kerika Kelurahan dimulai Nusa Lestari
tersebut serta mikro dari perekrutan Bahu, PT. Multi Cipta
membuka masyarakat  Memberikan Kecamatan Perkasa
usaha sendiri sekitar sosialisasi Malalayang Nusantara
kepada calon Kota Manado PT. Bahu Cipta
pekerja Persada
 Memberikan PT. Papetra
bantuan Perkasa Utama
modal terlebih
dahulu untuk Instansi
membuka Pengawas yaitu
usaha kecil- Kepala Desa
kecilan.

29
Tahap Konstruksi
Tabel 9. RKL Tahap Konstruksi
Indikator
Bentuk Lokasi Periode Instansi
Dampak keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaan Pengelolaan pengelolaan
No. Lingkungan Pengelolaan
Dampak Lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan
Yang Dikelola Lingkungan
Hidup hidup hidup hidup
Hidup
1. Perubahan Pembukaan Tidak Menghindari Pesisir pantai Dari saat tahap Instansi
bentuk lahan lahan untuk menyebabkan penebangan Teluk manado, konstruksi pelaksana yaitu
pembangunan kerusakan pohon Kelurahan hingga pasca PT. Megasurya
dan transportasi lahan dan sembarangan Bahu, konstuksi Nusa Lestari
lingkungan Kecamatan PT. Multi Cipta
sekitar Malalayang Perkasa
Kota Manado Nusantara
PT. Bahu Cipta
Persada
PT. Papetra
Perkasa Utama
Instansi
Pengawas yaitu
Dinas
Perhubungan

30
2. Penurunan Bahan material Tidak Penggunaan Pesisir pantai Dari saat tahap Instansi
kualitas air bangunan yang menyebabkan alat dan Teluk manado, konstruksi pelaksana yaitu
masuk ke pencemaran air teknologi yang Kelurahan hingga pasca PT. Megasurya
perairan laut ramah Bahu, konstuksi Nusa Lestari
lingkungan Kecamatan PT. Multi Cipta
Malalayang Perkasa
Kota Manado Nusantara
PT. Bahu Cipta
Persada
PT. Papetra
Perkasa Utama
Instansi
Pengawas yaitu
Dinas Kantor
LH dan Dinas
Kesehatan
3. Penurunan Kemacetan Tidak Penerapan Sepanjang Secara Instansi
kualitas udara akibat menimbulkan standar K3 pesisir pantai periode pelaksana yaitu
bersih reklamasi pencemaran untuk Teluk disesuaikan PT. Megasurya
menimbulkan udara. Debu, keselamatan manado, dengan Nusa Lestari
pencemaran dan bahan pekerja. Kelurahan kebutuhan PT. Multi Cipta
udar material Bahu, supaya Perkasa
(banyaknya bahan Kecamatan terlaksana Nusantara

31
emisi karbon) bangunan Malalayang seoptimal PT. Bahu Cipta
dapat Kota Manado mungkin. Persada
mengganggu PT. Papetra
kesehatan Perkasa Utama
masyarakat Instansi
dan pekerja Pengawas yaitu
: Dinas Kantor
LH dan Dinas
Kesehatan
Instansi
Penerima
Laporan :
Kantor
Lingkungan
Hidup
4. Gangguan biota Masuknya Tidak Pendekatan Sepanjang Dari saat tahap Instansi
air material menyebabkan teknologi dan pesisir pantai konstruksi pelaksana yaitu
bangunan ke pencemaran air penenrapan Teluk manado, hingga pasca PT. Megasurya
dalam air laut standar k3 Kelurahan konstuksi Nusa Lestari
Bahu, PT. Multi Cipta
Kecamatan Perkasa
Malalayang Nusantara
Kota Manado PT. Bahu Cipta

32
Persada
PT. Papetra
Perkasa Utama
Instansi
Pengawas
yaitu, Kantor LH
dan Dinas
pertanian,
perikanan dan
Kehutanan
Instansi
penerima
laporan yaitu
Kantor LH
5. Gangguan Mobilisasi Kesehatan Pengelolaan air Sepanjang Tahap pada Instansi
kesehatan peralatan masyarakat limbah sampah, pesisir pantai saat pasca pelaksana yaitu
reklamasi meningkat buangan Teluk manado, kontruksi PT. Megasurya
material dan Kelurahan Nusa Lestari
kualitas udara Bahu, PT. Multi Cipta
Kecamatan Perkasa
Malalayang Nusantara
Kota Manado PT. Bahu Cipta
Persada

33
PT. Papetra
Perkasa Utama
Instansi
Pengawas yaitu
dinas kesehan
dan kantor LH.
Instansi
penerima
laporan yaitu
Kantor LH

34
Tahap Pasca Konstruksi
Tabel 10. RKL Tahap Pasca Konstruksi
Indikator
Bentuk Lokasi Periode Instansi
Dampak keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaan Pengelolaan pengelolaan
No. Lingkungan Pengelolaan
Dampak Lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan
Yang Dikelola Lingkungan
Hidup hidup hidup hidup
Hidup
1. Penanganan Kegiatan Terciptanya Penanganan Sepanjang Pasca operasi Instansi
bahan dan reklamasi dan kesehatan, dan dilakukan pesisir pantai pembangunan pelaksana yaitu
material penanganan debu debu tidak dengan bantuan Teluk manado, PT. Megasurya
reklamasi material bertebaran alat yang Kelurahan Nusa Lestari
bangunan sehingga tidak memadai untuk Bahu, PT. Multi Cipta
mengganggu membersihkan Kecamatan Perkasa
pernafasan lingkungan Malalayang Nusantara
yang terkena Kota Manado PT. Bahu Cipta
dampak dari Persada
material PT. Papetra
bangunan Perkasa Utama
Instansi
Pengawas yaitu
DISKES, kantor
LH. Dan
DISHUB

35
Instansi
penerima
laporan yaitu
Kantor LH dan
DISHUB
2. Revegetasi Kegiatan Terciptanya Penanaman Sepanjang Pasca operasi Instansi
lahan pembanguan kembali kembali pesisir pantai pembangunan pelaksana yaitu
dan transportasi kawasan yang tanaman Teluk manado, PT. Megasurya
alat serta produktif setempat yang Kelurahan Nusa Lestari
material sifatnya cepat Bahu, PT. Multi Cipta
tumbuh serta Kecamatan Perkasa
yang berfungsi Malalayang Nusantara
produktif Kota Manado PT. Bahu Cipta
Persada
PT. Papetra
Perkasa Utama
Instansi
Pengawas yaitu
DISKES, kantor
LH. Dan
DISHUB
Instansi
penerima

36
laporan yaitu
Kantor LH dan
DISHUB
3. Pembayaran Sebagai tanda Terjaganya Hasil pekerjaan Di sekitar Pasca operasi Instansi
upah para balas jasa kesejahteraan dievaluasi dan pesisir pantai pembangunan pelaksana yaitu
pekerja keikutsertaan serta sikap menentukan Teluk manado, PT. Megasurya
dalam saling pemberian upah Kelurahan Nusa Lestari
pembangunan menghargai Bahu, PT. Multi Cipta
kawasan Bahu antara pekerja Kecamatan Perkasa
Mall Manado dan pihak Malalayang Nusantara
pembangun Kota Manado PT. Bahu Cipta
Persada
PT. Papetra
Perkasa Utama

9. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall Manado

Tahap Pra Konstruksi


Tabel 11. RPL Tahap Pra Konstruksi
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
No Metode Waktu
Jenis Dampak Indikator / Sumber Lokasi
. Pengumpulan dan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Pantau
Analisis Data Frekuensi

37
1. Dilakukan Terbangunny Lokasi yang Melakukan Di Dilakukan PT. Kepala Dinas
studi a kawasan digunakan pemetaan sepanjang berkali kali Megasurya Desa Kel. Perhubungan
kelayakan boulevard sebagian terhadap lokasi pesisir sebelum Nusa Lestari Bahu, Kec. Kota Manado
untuk sebagai kecil/ yang pantai Teluk dilakukan PT. Multi Malalayang,
mendapatkan pusat bisnis besarnya digunakan manado, pembangu Cipta Kota
gambaran dan obyek rumah untuk Kelurahan nan Perkasa Manado
mengenai wisata penduduk dan pengembangan Bahu, Nusantara
pembangunan area proyek Kecamatan PT. Bahu
penangkapan Malalayang Cipta
nelayan Kota Persada
Manado PT. Papetra
Perkasa
Utama
2. Melakukan  Tidak Pembebasan  Mengirimkan Daerah Dilakukan PT. Kepala Kepala Desa
permohonan terjadinya lahan dan surat pemukiman sampai Megasurya Desa Kel. Kel. Bahu,
izin lahan kesalahpaha perizinan permohonan sekitar benar- Nusa Lestari Bahu, Kec. Dinas
kepada man terhadap reklamasi lokasi benar PT. Multi Malalayang, Perhubungan
masyarakat mengenai masyarakat pantai proyek mendapat Cipta Kota Kota Manado
setempat pembebasan yang  Melakukan kan izin Perkasa Manado
lahan lahannya sosialisasi Nusantara
 Tidak terjadi akan terkena pengembang PT. Bahu
kesenjangan dampak an proyek Cipta
sosial pembangunan kepada Persada

38
mengenai masyarakat PT. Papetra
tujuan Perkasa
dibangun Utama
kawasan
boulevard di
kota Manado
3. Kesempatan Menambah Merekrut Melakukan Di wilayah Dilakukan PT. Kepala Dinas Tenaga
kerja dan lapangan tenaga kerja wawancara pemukiman dalam 1 Megasurya Desa Kel. Kerja dan
peluang pekerjaan untuk bekerja terhadap masyarakat kali tahap Nusa Lestari Bahu, Kec. Sosial Kota
berusaha seperti usaha di usaha masyarakat sekitar pada PT. Multi Malalayang, Manado
mikro dari mikro tersebut yang proyek masa pra Cipta Kota
masyarakat serta merasakan konstruksi Perkasa Manado
sekitar membuka dampak dari Nusantara
usaha sendiri proyek PT. Bahu
reklamasi Cipta
pantaiini Persada
PT. Papetra
Perkasa
Utama

Tahap Konstruksi
Tabel 12. RPL Tahap Konstruksi

39
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
No Metode Waktu
Jenis Dampak Indikator / Sumber Lokasi
. Pengumpulan dan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Pantau
Analisis Data Frekuensi
1. Perubahan Tidak Pembukaan Melakukan Di wilayah Dilakukan PT. Kepala Dinas LH Kota
bentuk lahan menyebabkan lahan untuk analisis pemukiman berkali-kali Megasurya Desa Kel. Manado
kerusakan pembangunan keproduktifan masyarakat hingga Nusa Lestari Bahu, Kec. Kepala Desa
lahan dan dan lahan setelah sekitar adanya PT. Multi Malalayang, Kel. Bahu,
lingkungan transportasi adanya proyek perubahan Cipta Kota Kec.
sekitar perubahan lahan Perkasa Manado Malalayang,
tidak Nusantara Kota Manado
merusak PT. Bahu
lingkunga Cipta
n Persada
PT. Papetra
Perkasa
Utama
2. Penurunan Tidak Bahan Melakukan Di wilayah Dilakukan PT. Kepala Dinas LH Kota
kualitas air menyebabkan material analisis kondisi pemukiman berkali-kali Megasurya Desa Kel. Manado
pencemaran air bangunan perairan agar masyarakat hingga Nusa Lestari Bahu, Kec. Kepala Desa
laut yang masuk terhindar dari sekitar menguran PT. Multi Malalayang, Kel. Bahu,
ke perairan pencemaran proyek gi Cipta Kota Kec.
penurunan Perkasa Manado Malalayang,

40
kualitas air Nusantara Kota Manado
PT. Bahu
Cipta
Persada
PT. Papetra
Perkasa
Utama
3. Penurunan Tidak Kemacetan Melakukan Di wilayah Dilakukan PT. Kepala Dinas LH Kota
kualitas udara menimbulkan akibat analisis pemukiman berkali-kali Megasurya Desa Kel. Manado
bersih pencemaran reklamasi perubahan masyarakat hingga Nusa Lestari Bahu, Kec. Kepala Desa
udara. Debu, menimbulkan kualitas udara sekitar menguran PT. Multi Malalayang, Kel. Bahu,
dan bahan pencemaran bersih proyek gi Cipta Kota Kec.
material bahan udar penurunan Perkasa Manado Malalayang,
bangunan (banyaknya kualitas Nusantara Kota Manado
dapat emisi karbon) uadar PT. Bahu
mengganggu bersih Cipta
kesehatan Persada
masyarakat PT. Papetra
dan pekerja Perkasa
Utama
4 Gangguan Tidak Masuknya Melakukan Di Dilakukan PT. Kepala Dinas LH Kota
biota air menyebabkan material analisis apakah sepanjang berkali-kali Megasurya Desa Kel. Manado
pencemaran air bangunan ke biota yang pesisir hingga Nusa Lestari Bahu, Kec. Kepala Desa

41
laut dalam air terkena pantai Teluk dapat PT. Multi Malalayang, Kel. Bahu,
dampak bisa manado, meminima Cipta Kota Kec.
dilindungi atau Kelurahan lisir Perkasa Manado Malalayang,
diminimalisir Bahu, gangguan Nusantara Kota Manado
dampaknya Kecamatan terhadap PT. Bahu
Malalayang biota air Cipta
Kota Persada
Manado PT. Papetra
Perkasa
Utama
5 Gangguan Kesehatan Mobilisasi Melakukan Di Dilakukan PT. Kepala Dinas LH Kota
kesehatan masyarakat peralatan survey dan sepanjang berkali-kali Megasurya Desa Kel. Manado
meningkat reklamasi analisis pesisir hingga Nusa Lestari Bahu, Kec. Kepala Desa
gangguan pantai Teluk dapat PT. Multi Malalayang, Kel. Bahu,
kesehatan manado, meminima Cipta Kota Kec.
yang sering Kelurahan lisir Perkasa Manado Malalayang,
muncul Bahu, gangguan Nusantara Kota Manado
Kecamatan terhadap PT. Bahu
Malalayang kesehatan Cipta
Kota Persada
Manado PT. Papetra
Perkasa
Utama

42
Tahap Pasca Produksi
Tabel 13. RPL Pasca Konstruksi
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
No Metode Waktu
Jenis Dampak Indikator / Sumber Lokasi
. Pengumpulan dan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Pantau
Analisis Data Frekuensi
1. Penanganan Terciptanya Kegiatan Melakukan Di Dilakukan PT. Kepala Desa DISHUB
bahan dan kesehatan, dan reklamasi dan kegiatan sepanjang berkali kali Megasurya Kel. Bahu, Kota
material debu debu penanganan bersih-bersih di pesisir sampai Nusa Lestari Kec. Manado
reklamasi tidak material sekitar lokasi pantai Teluk benar- PT. Multi Malalayang, Dinas
bertebaran bangunan pembangunan manado, benar Cipta Kota Manado kesehatan
sehingga tidak proyek Kelurahan tercipta Perkasa Dinas BLH Kota
mengganggu Bahu, lingkunga Nusantara kesehatan Manado
pernafasan Kecamatan n yang PT. Bahu BLH Kota Kepala
Malalayang bersih Cipta Manado desa Kel.
Kota Persada Bahu
Manado PT. Papetra
Perkasa
Utama Dinas
kesehatan
BLH Kota
Manado
2. Revegetasi Terciptanya Kegiatan Menganalisa Di Dilakukan PT. Kepala Desa DISHUB

43
lahan kembali pembanguan jenis pohon sepanjang berkali kali Megasurya Kel. Bahu, Kota
kawasan yang dan yang bersifat pesisir dan sampai Nusa Lestari Kec. Manado
produktif transportasi produktif dan pensusuk benar- PT. Multi Malalayang, Dinas
alat serta mampu sekitar benar Cipta Kota Manado kesehatan
material kembali lagi pantai Teluk tercipta Perkasa Dinas BLH Kota
manado, lingkunga Nusantara kesehatan Manado
Kelurahan n yang PT. Bahu BLH Kota Kepala
Bahu, bersih dan Cipta Manado desa Kel.
Kecamatan seperti Persada Bahu
Malalayang konsiai PT. Papetra
Kota semula Perkasa
Manado Utama
3. Pembayaran Terjaganya Sebagai tanda Membayar Secara Dilakukan perwakilan  Kepala Desa  Kepala
upah para kesejahteraan balas jasa upah sesuai personal secara Kementrian Kec. Labang, Desa Kec.
pekerja serta sikap keikutsertaan perjanjian yang terhadap personal Pekerjaan Kab. Labang,
saling dalam sudah ada para sampai Umum Balai Bangkalan –  Perwakilan
menghargai pembangunan pekerja urusan Besar Madura Kementrian
antara pekerja kawasan pembangun selesai Pelaksanaan  Dinas Pekerjaan
dan pihak Bahu Mall an Jalan pengelola Umum Balai
pembangun Manado Jembatan Nasional V dan Besar
Suramadu keuangan Pelaksanaa
aset daerah n Jalan
Nasional V

44
10. Kesimpulan
Berdasarkan studi amdal yang dianalisa dalam studi kasus Reklamasi Pantai
Kawasan Bahu Mall Manado, dapat diambil kesimpulan diantaranya :
 Pada tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif bila
dibandingkan dengan pada tahap yang lainnya. Dampak yang dihasilkan pada tahap
konstruksi, lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material
pembangunan kawasan Bahu Mall. Hal tersebut menimbulkan perubahan pada
lingkungan sekitar seperti adanya perubahan kualitas air laut, penurunan kualitas
udara bersih, dan pendapatan nelayan yang semakin berkurang.
 Selain terdapatnya tahap yang menimbulkan dampak negatif, tahap kegiatan yang
menimbulkan banyak dampak positif terdapat pada tahap kegiatan pra konstruksi
dan pasca konstruksi. Hal tersebut terlihat pada tahap pra konstruksi saat perizinan
penggunaan lahan dan pada tahap pasca konstruksi dimana pendapatan
masyarakat sekitar menjadi meningkat.
 Perubahan sosial ekonomi masyarakat dan pembenahan kualitas air dan udara
bersih merupakan dampak penting yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah
dan segera dilakukan pembenahan hingga tercapainya kesejahteraan masyarat.
Dampak tersebut harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan yang berpedoman
pada RKL dan RPL yang telah dibuat untuk meminimalisir dampak penting yang
ditimbulkan dari reklamasi kawasan Bahu Mall Manado.

45
DAFTAR PUSTAKA

 BAPPEDA. 2015. Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado. Pemerintah Kota
Manado
 Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-
pulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat, Jakarta: Ditjen Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil.
 Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan
Reklamasi Pantai. Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Jakarta
 Jerry. 2013. Star Square Mall Akan Menambah Kemacetan Di Manado. Diakses dari
http://beritamanado.com/star-square-mall-akan-tambah-macetkan-manado/ pada
tanggal 26 Februari 2015
 Kamagi, G.P., J. Tjakra, J.E.Ch. Langi, Dan G. Y. Malingkas. 2013. Analisis Life
Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Bangunan Rukan
Bahu Mall Manado). Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.8, Hal: 549-556
 Lusi. 2015. Kawasan Mantos Akan di Reklamasi. Diakses dari
http://www.topiksulut.com/kawasan-mantos-akan-di-reklamasi/ pada tanggal 26
Februari 2015
 Madjowa, Verrianto. 2003. Badai Hantam Lokasi Reklamasi Pantai Manado. Diakses
dari http://tempo.co.id/hg/nusa/sulawesi/2003/12/20/brk,20031220-10,id.html pada
tanggal 26 Februari 2015
 Mardi. 2014. Ombak Rusak Kawasan Bisnis Manado. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/944078/25/ombak-rusak-kawasan-bisnis-manado-
1419941565 pada tanggal 26 Februari 2015
 Pangemanan, Pankie N. L et al. 2002. Profil Pariwisata Pesisir Kabupaten Minahasa,
Kota Manado dan Kota Bitung, Sulawesi Utara. Jakarta
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 Prisbitari et al. 2014. Dokumen AMDAL Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan
Usaha Penambangan Golongan Galian C (PASIR dan BATU) PT. Puser Bumi
Indonesia. Universitas Gajah Mada Yogyakarta
 Sjafi’i, B.I.E., Dietriech G. B., dan Iwan G. 2001. Analisis Pemanfaatan Ruang
Kawasan Pesisir Teluk Manado, Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir & Lautan Vol. IV,
No.1

46
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Wagiu, Max. 2011. Dampak Program Reklamasi Bagi Ekonomi Rumah Tangga
Nelayan Di Kota Manado. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vo. VII No.1 Hal:
12-16

47
1

Anda mungkin juga menyukai