Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia


untuk dapat menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat
terpenuhi apabila sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, karena pendidikan merupakan
sarana utama bagi kita semakin siap untuk menghadapi perkembangan
negara ini.
Dalam hal ini negara Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna
memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga sebagai
mahasiswa jurusan teknik sipil fakultas teknik Universitas Islam 45 Bekasi
mengajukan tugas akhir sebuah perencanaan gedung 10 lantai disertai
dengan 1 basement untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat sarjana
teknik sipil S-1 dan untuk menjadi tenaga yang bersumber daya dan
mampu bersaing dalam dunia kerja.
Dalam perencanaan sebuah gedung untuk perkantoran yang strukturnya
bertingkat harus memperhatikan beban yang akan dipikul suatu struktur
bangunan. Kriteria-kriteria tersebut membutuhkan ketelitian dan keamanan
yang tinggi dalam perhitungan konstruksi. Faktor yang mempengaruhi
kekuatan konstruksi adalah beban-beban yang akan dipikul seperti beban
mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Selain itu dalam
perencanaan juga memperhatikan keekonomisan gedung dan efisiensi
biaya.
Komponen struktur gedung itu dendiri terdiri dari pondasi, sloof, kolom,
balok, plat lantai. Masing-masing komponen tersebut harus dihitung untuk
mengetahui dimensinya sehingga dapat diketahui kuat atau tidak pada
struktur tersebut.

1
2

Pada perencanaan ini ditentukan gedung 10 lantai dengan 1 basement


dengan sistem daktail parsial diwilayah gempa 4 (SNI 1726-2012).
Sedangkan untuk perhitungan analisis strukturnya dalam pembebanan
digunakan sofware ETABS 9.5.0.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bagian latar belakang,
dapatlah diambil suatu rumusan yang akan digunakan sebagai acuan.
Berdasarkan uraian diatas maka maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. mengingat bahwa ada peraturan baru yaitu SNI 2847 : 2013, penulis
ingin Mengkomparasikan dengan peraturan yang lama yaitu SNI 2847
:2002
2. Bagaimana memilih kriteria beban gempa yang sesuai untuk gedung
tersebut sesuai dengan standar perencanaan beban gempa terbaru yaitu
SNI-1726-2012 dan mengkomparasikan dengan standar yang lama
yaitu SNI 1726 : 2012
1.3 Batasan Masalah
1. Dalam perencanaan gedung ini tidak menghitung RAB (rencana
anggaran biaya)
2. Tidak menghitung tulangan geser
3. hanya menghitung tulangan plat, balok, kolom, dan gaya gempa

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui berapa perbandingan hasil perencanaan tulangan


lentur balok yang masih menggunakan peraturan lama SNI 03 – 2847
– 2002 dengan hasil perencanaan ulang berdasarkan SNI 2847:2013
dan SNI 1726-2012.
2. Untuk mengetahui berapa perbandingan hasil perencanaan tulangan
geser balok yang masih menggunakan peraturan lama SNI 03- 2847 –
3

2002 dengan hasil perencanaan ulang berdasarkan SNI 2847 : 2013


dan SNI 1726-2012.
3. Untuk mengetahui berapa perbandingan hasil perencanaan tulangan
lentur dan tulangan geser kolom yang masih menggunakan peraturan
lama SNI 03- 2847 – 2002 dengan hasil perencanaan ulang
berdasarkan SNI 2847:2013 dan SNI 1726 : 2002 dan SNI 1726 : 2012

1.4 Manfaat penelitian


Manfaat pada Tugas Akhir ini ada 2 macam yang hendak dicapai yaitu
1. Perencanaan gedung ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan di bidang perencanaan struktur, khususnya dalam
perencanaan struktur beton bertulang tahan gempa yang mengacu pada
standar terbaru.
2. Secara praktis, perencanaan gedung ini diharapkan dapat dipakai
sebagai salah satu referensi dalam merencanaan struktur bangunan
gedung tahan gempa.

1.5 Standar Perencanaan


1. Standar yang digunakan merujuk pada :
a. Standar Perencanaan Struktur Beton Bertulang (SNI-2847-2013)
b. Standar Perencanaan Gedung Tahan Gempa (SNI-1726-2012)
c. Peraturan Pembebanan Bangunan Untuk Gedung (PPBUG 1987)
d. Standar Perencanaan Struktur Beton Bertulang (SNI-2847-2002)
e. Standar Perencanaan Struktur Beton Bertulang (SNI – 1726 – 2013)

1.6 Sistemetika Penulisan


Tahapan-tahapan dalam penyusunan penelitian ini dijabarkan dalam
beberapa bab yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada Bab I berisi tentang latar belakang, maksud dan
tujuan, batasan masalah serta sistematika penulisan.
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada Bab II Tinjauan pustaka berisi tentang teori-teori yang
digunakan dalam perencanaan tersebut.
BAB III METEODOLOGI PENELITIAN
Pada Bab III ini berisi tentang langkah-langkah
perencanaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai