Struktur Atom
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom.
Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. semua
elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+) . sementara itu
neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton
yang bermuatan positif (+) pada inti atom.
Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada
kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom akan saling
bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori Atom
Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang
menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat.
Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian
dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914)
Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran mengenai susunan
parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam
memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom
disebut model atom.
2. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak peluru.
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun dari inti
kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya suatu
keboleh jadian saja.
1. Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil
ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke
anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron”.
Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat
antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainya. Antonine Henri
Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktof yang
sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan
listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub
positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu
atom.
Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908) melalui
percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik grafitasi akan
mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka
akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson
diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron 0.
2. Proton
Jika massa elektron 0 bearti suatu partikel
tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataan nya partikel materi mempunyai massa yang
dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen
dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada katode.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan
sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya, sehingga partikel ini
disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1
3. Inti atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan
lempang tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka
sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng
sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest
Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC.
Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan
sebagai berikut.
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari
inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga
atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti
atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen
penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi.
James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu
bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini
disebut neutron dan dilambangkan
C. Menetukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur
atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun, atom tersusun atas
inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara
sistematis dapat digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang sangat kecil di
mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron. Jumlah proton dalam
inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa atom inti ditentukan oleh
banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan
elektron ) dangan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat
dituliskan :
Z : nomor atom
A : nomor massa
1.
1. Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari nomor massa
2. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka nomor
atom juga merupakan jumlah elekton
3. Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam sebelum
mengisi level luar
Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik.
1. Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor golongan (kecuali
helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut dengan golonga 0 bukan golongan
8). Hal ini berlaku diseluruh golongan unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-unsur
transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa barium terletak pada golongan 2, bearti barium
memiliki 2 elektron pada tingkat teluar.
2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
D. Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan partikel
penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)
Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana :
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
Atau
Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom
tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom bersifat netral
maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya, sehingga nomor atom juga menujukkan
jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor
atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur
1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa berbeda
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya
sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut
berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop
2. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
3. Isoton
1. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap atom
dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak kulit.
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan inti
atom.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya
tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit
tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
2. Elektron Valensi
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah
elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.
Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit
terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk menentukan jumlah
elektron valensi
Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia
yang sama pula.
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion,
atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau
dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-
bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan
medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).
Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus dengan besar
muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan
dan gaya[1]:
Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan sebuah
vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap
sebagai gradien dari potensial listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan
menghasiklan potensial listrik, gradien potensial listrik dapat ditentukan.
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara
dua titik muatan, yang terpisahkan jaraktertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.
Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di
antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya [1]. Interaksi antara benda-benda
bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja
melampaui jarak separasi [2]. Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah
gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan
kedua muatan tersebut [3]. Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-
menarik atau saling tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan
sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan
saling tarik-menarik [4].
Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan
satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom, molekul, dan ion. Jadi baik
atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg secara umum disebut
partikel
1. Atom adalah: Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya mengandung
proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron. Ada juga
– punya karekteristik tertentu, yaitu punya jumlah proton dan elektron yang sama (jika tdk sama
disebut ion)
Analogi sederhana: Setiap orang yang sering membaca, kita sebut sikutu buku, ceritanya kita punya 4
teman yang punya hobi membaca, sehingga kita simpulkan keempat teman kita ini sikutubuku karena
sikutu buku=unsur
Gabungan/ikatan dari beberapa atom bukan membentuk unsur tapi membentuk molekul. Bedakan
2. Molekul adalah: Gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya ketika berbicara
molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan 1 atom). Molekul adalah partikel
– Jika gabungan dari atom unsur yang sama jenisnya maka disebut Molekul Unsur, Contohnya: O2, H2,
O3, S8
– Jika gabungan dari atom unsur yang berbeda jenisnya maka disebut Molekul Senyawa, Contohnya:
3. Ion adalah: atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu
jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda.
Beberapa Kesimpulan:
Unsur itu partikelnya bisa berupa atom/molekul unsur. Unsur2 yang partikelnya berupa atom, berarti
unsur tersebut bisa berdiri sendiri atau hanya mengandung satu atom saja, penulisannya ditulis
dengan lambang unsurnya, misalnya C (karbon), He (Helium). Bila partikelnya berupa molekul maka
artinya unsur tersebut dibentuk dari gabungan atom yang berjenis sama, dia tidak bisa berdiri sendiri,
unsur2 tersebut ditulis dengan lambang unsurnya disertai dengan jumlah atom penyusunya.
Contohnya: O2, H2. Makanya unsur oksigen tidak pernah ditulis hanya huruf O saja, melainkan
ditambah angka 2 sebagai arti bahwa Unsur ini dibentuk dari 2 atom oksigen.
JENIS-JENIS MATERI/ZAT
Materi/Zat secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal dapat
berupa unsur, atau berupa senyawa. Sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen atau
disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula sebagai zat tunggal yang sudah tidak
Saya hanya ingin menekankan “unsur hanyalah sebutan saja untuk atom-atom yg yang punya karakter
sama (punya jumlah proton yg sama)”. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada
intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya
Bisa dibilang unsur adalah atom itu sendiri, contohnya: jika ada H2O, maka kita bisa bilang: terdiri dari
2 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen, padahal Hidrogen dan oksigen keduanya adalah unsur.
2. Senyawa: Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-mengait.
Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda. Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda,
namun senyawa tetap disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak dapat di
Contoh:
Reaksi antara Hidrogen(H) dan oksigen (O2), diperoleh zat baru yang disebut air, yaitu:
H + O2 ——–> H2O
Pada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur penyusunnya.
Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang
terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air
oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen adalah selalu 8 :
“setiap senyawa adalah molekul namun setiap molekul belum tentu senyawa”. Senyawa adalah
gabungan minimal 2 atom berbeda, sedangkan molekul gabungan minimal 2 atom bisa sama bisa
juga berbeda.
3. Campuran: Zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak tetap susunannya dari
unsur dan senyawa. Campuran merupakan materi yang terdiri dari dua atau zat tunggal. Materi yang
kita jumpai sehari-hari hampir semuanya campuran. Bahkan kita sering membuat campuran bahan,
3.1. Larutan adalah: campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Ukuran
partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 nm, sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan
microskop ultra sekalipun. dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan medium pelarutnya. Zat
Contoh larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula mana air dalam larutan gula. Beberapa
contoh larutan adalah larutan garam, larutan asam basa dan lain-lain.
Proton juga merupakan nama perusahaan otomotif Malaysia, lihat Proton (perusahaan
otomotif).
Struktur quark proton
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1,6 ×
10−19 coulomb dan massa 938 MeV (1,6726231 × 10−27kg, atau sekitar 1.836 kali massa
sebuah elektron).
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan neutron yang berada di bagian inti
(tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan
netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di
bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga
dengan istilah nukleus atau nukleon (nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan
dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
ATOM : Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat
positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan
neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen
yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsufIndia dan Yunani. Pada abad
ke-17 dan ke-18, parakimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan
bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode
kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan
struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah
tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantumyang digunakan para fisikawan
kemudian berhasil memodelkan atom.
Ilustrasi atom helium yang memperlihatkan inti atom (merah muda) dan
distribusi awan elektron (hitam). Inti atom (kanan atas) berbentuk simetris bulat, walaupun untuk inti atom yang lebih rumit ia tidaklah selalu demikian.
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil
yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan
menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom
berpusat pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur
paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalamipeluruhan
radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron
pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital,
yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun
memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom
menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom
tersebut.
Inti atom terdiri atas proton dan neutron yang terikat bersama pada pusat atom. Secara kolektif,
proton dan neutron tersebut disebut sebagai nukleon (partikel penyusun inti). Diameter inti atom
berkisar antara 10 pangkat minus 15 hingga 10 pangkat minus 14 m. Jari-jari inti diperkirakan
sama dengan A dibagi 1,07 akar 3 fm, dengan A adalah jumlah nukleon. Hal ini sangatlah kecil
dibandingkan dengan jari-jari atom. Nukleon-nukleon tersebut terikat bersama oleh gaya tarik-
menarik potensial yang disebut gaya kuat residual. Pada jarak lebih kecil daripada 2,5 fm, gaya
ini lebih kuat daripada gaya elektrostatikyang menyebabkan proton saling tolak menolak.
Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama, disebut nomor atom. Suatu
unsur dapat memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Variasi ini disebut sebagai isotop. Jumlah
proton dan neutron suatu atom akan menentukan nuklida atom tersebut, sedangkan jumlah
neutron relatif terhadap jumlah proton akan menentukan stabilitas inti atom, dengan isotop unsur
tertentu akan menjalankan peluruhan radioaktif.
PROTON : Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 ×
10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27kg, atau sekitar 1836 kali massa
sebuah elektron). Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di
bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom
bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton
di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga
dengan istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau
berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
Struktur quark proton
NEUTRON :
Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan
memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit lebih berat
dari proton. Putarannya adalah ½.
Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang terdiri
dari sebuah proton) terdiri dari proton dan neutron.
Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki waktu paruh sekitar 10 menit, meluluh dengan
memancarkan elektron dan antineutrinountuk menjadi proton. Metode peluruhan yang sama
(peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom biasanya adalah
neutron dan proton, yang berubah menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan
penyerapan pion. Sebuah neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari
dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalahantineutron.
Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak
bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat menembus,
membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat pentin sebagai agen dalam
perubahan nuklir.
ELEKTRON :
Elektron adalah partikel subatomik yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebaga e-.
Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia
dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massaproton.
Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang
berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagaipositron, yang identik
dengan elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron,
keduanya kemungkinan dapat saling berhamburataupun musnah total, menghasilan sepasang
(atau lebih)foton sinar gama. Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga
partikel lepton pertama, berpartisipasi dalam interaksi gravitasi,
interaksi elektromagnetik daninteraksi lemah. Sama seperti semua materi, elektron memiliki sifat
bak partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga ia dapat
bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya. Oleh karena elektron termasuk
fermion, dua elektron berbeda tidak dapat menduduki keadaan kuantum yang sama sesuai
denganasas pengecualian Pauli.
Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetismedan konduktivitas termal, elektron
memainkan peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap pengamat
akan menghasilkan medan magnetikdan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh
medan magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun
memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom yang terdiri
dari proton dan neutron, membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa
total atom.
Perkiraan teoritis rapatan elektron untuk atom Hidrogen dalam beberapa orbit
elektron
KF-BAS/v/wikipedia