Anda di halaman 1dari 120

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1 Wilayah Administrasi
Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten di wilayah
pantai barat-selatan Provinsi Aceh dengan ibukotanya Suka Makmue.
Kabupaten ini terbentuk secara definitif berdasarkan Undang-undang Nomor
4 Tahun 2002, tepatnya tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran
Kabupaten Aceh Barat. Luas wilayah Kabupaten Nagan Raya sebesar
3.544,91 km2 (354,491 ha), atau sekitar 6,25 persen dari luas wilayah
Provinsi Aceh.
Di awal pembentukannya, Kabupaten Nagan Raya terdiri atas 5
kecamatan, yakni Beutong, Darul Makmur, Kuala, Seunagan, dan Seunagan
Timur. Sejalan dengan kebutuhan daerah dan tuntutan pelayanan kepada
masyarakat, pemekaran kecamatan merupakan keharusan. Hingga akhir
tahun 2012, Kabupaten Nagan Raya terdiri atas 10 kecamatan, 222 desa,
dan 30 mukim, dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan
Kabupaten Aceh Barat;
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat;
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya dan
Samudera Indonesia;
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues serta
Kabupaten Aceh Barat Daya.
Kecamatan yang ada di Kabupaten Nagan Raya, meliputi Darul
Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, Beutong, Seunagan, Suka
Makmue, Seunagan Timur, Beutong Ateuh Banggalang dan Tripa Makmur.
Luas wilayah antarkecamatan bervariasi. Kecamatan yang paling luas

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 1 -


wilayahnya adalah Darul Makmur dan Kecamatan Beutong. Luas wilayah
Darul Makmur dan Beutong masing-masing mencapai 30,38 persen dan
28,70 persen dari luas wilayah Kabupaten Nagan Raya. Luas wilayah yang
relatif kecil adalah Kecamatan Suka Makmue sebesar 1,45 persen dan
Kecamatan Seunagan 1,60 persen. Secara rinci luas wilayah setiap
Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya tersaji pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Nagan Raya
Menurut Kecamatan Tahun 2012

Jarak Dari
Luas Luas
Ibukota Kota Kec Ke
Kecamatan Wilayah Wilayah
No Kecamatan Ibu Kota Kab
(Km2) (%)
(Km)
1 Kuala Pesisir Padang Rubek 7,634.29 2.15 23
2 Kuala Ujong Fatihah 8,805.75 2.48 6
3 Suka Makmue Lueng Baro 5,156.31 1.45 3
4 Seunagan Jeuram 5,673.29 1.60 10
5 Seunagan Timur Keude Linteng 25,161.03 7.10 15
6 Beutong Babussalam 101,731.44 28.70 26

7 Beutong Ateuh Kuta Teungoh 40,591.94 11.45 62


Banggalang
8 Tadu Raya Alue Bata 38,003.01 10.72 10
9 Tripa Makmur Kabue 14,036.67 3.96 32
10 Darul Makmur Alue Bili 107,697.40 30.38 48
Jumlah 354,491 100

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2012

2.1.2 Kondisi Geografis


Secara geografis, wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk kedalam
zona dataran rendah atau datar yang berada pada titik kordinat antara
03º40’-03º38’ Lintang Utara dan 96º11’- 96º48’ Bujur Timur. Dengan posisi
ini, Kabupaten Nagan Raya berbatasan langsung dengan 4 kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 2 -


lainnya, yaitu Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Barat Daya.
Lebih lanjut, kabupaten ini berada pada ketinggian 0 sampai dengan 800
meter dari permukaan laut.
Penyebaran desa relatif merata antarkecamatan. Kecamatan Darul
Makmur merupakan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak, yaitu
sebanyak 40 desa (18,01 persen). Disusul Kecamatan Seunagan sebanyak 35
(15,77 persen) desa dan Kecamatan Seunagan Timur sebanyak 34 desa
(15,31 persen). Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang memiliki jumlah desa
paling sedikit, yaitu hanya 4 desa. Lebih jelasnya tentang jumlah kemukiman
dan gampong/desa di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2
Jumlah Kemukiman dan Gampong/Desa menurut Kecamatan
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan Kemukiman Gampong/Desa

1 Kuala Pesisir 3 16
2 Kuala 2 17
3 Suka Makmue 2 19
4 Seunagan 5 35
5 Seunagan Timur 4 34
6 Beutong 4 24
7 Beutong Ateuh Banggalang 1 4
8 Tadu Raya 2 22
9 Tripa Makmur 2 11
10 Darul Makmur 5 40
Jumlah 30 222
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka, Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 3 -


Gambar 2.1
Jumlah Desa/Gampong Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Kecamatan 35 34 40
Kuala Pesisir
Kuala 24
Suka Makmue 16 17 19 22
Seunagan
Seunagan Timur 11
Beutong 4
Beutong ateuh Banggalang
Tadu Raya
Ttripa Makmur
Darul Makmur Gampong/Desa
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka, Tahun 2012

2.1.3 Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan suatu parameter dinamis yang dipengaruhi


oleh faktor lingkungan dalam suatu musim pertanaman dan merupakan
faktor anthropogenic dimana dapat dijelaskan dalam jangka beberapa tahun,
dekade atau abad. struktur tanah mengendalikan sifat fisik tanah seperti
ketersediaan air untuk tanaman, aerasi, dan temperatur yang sangat
berhubungan dengan perkembangan tanaman. Struktur tanah yang baik
untuk pertumbuhan tanaman, tergantung pada adanya agregat yang
berdiameter 1 sampai 10 mm yang cukup stabil terhadap pembasahan.
Tanah disebut mempunyai struktur yang bagus, jika total pori sebanyak 60
% dan total pori makro pada saat kapasitas lapang sebanyak 20 %
berdasarkan volume tanah. Tanah di Kabupaten Nagan Raya secara umum
telah mengalami proses perkembangan yang berlanjut secara intesif
sehingga terbentuknya lapisan tanah yang datar.
Bila dilihat dari struktur dan jenis tanah di Kabupaten Nagan Raya,
terdiri dari jenis tanah podzolit coklat, Alluvial, Podzolit merah kuning,

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 4 -


Andosol, Rock Out Croups, Renzina, Litosol, Mediteran dan beberapa jenis
tanah lainnya. Jenis tanah yang ada diwilayah Kabupaten Nagan Raya
berpengaruh besar terhadap pengembangan sektor pertanian dan
perkebunan serta jenis tanaman yang cocok di kembangkan.

2.1.4 Topografi
Kabupaten Nagan Raya termasuk dataran rendah memiliki variasi
ketinggian antara 0-12 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian Topografi
Kabupaten Nagan Raya adalah dataran rendah dimana sebagian besar desa
yang ada di Kabupaten Nagan Raya berada di wilayah dataran rendah, yaitu
sebanyak 168 desa atau 76,17 persen. Sisanya merupakan desa yang
terletak dipinggir pantai, lembah dan lereng. Kecamatan yang langsung
berhadapan dengan Samudera Indonesia ada tiga Kecamatan yaitu
Kecamatan Darul Makmur, Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu
Raya. Untuk lebih jelasnya tentang topografi Kabupaten Nagan Raya dapat
dilihat pada tabel 2.3 dan 2.4.
Tabel 2.3
Jumlah Desa Menurut Letak Desa Berdasakan Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Letak Topografi
No Kecamatan Lembah/ Jumlah
Lereng Dataran
Das Total
1 Darul Makmur 2 0 38 40
2 Kuala 0 0 17 17
3 Kuala Pesisir 2 7 7 16
4 Tadu Raya 0 3 19 22
5 Beutong 3 0 21 24
6 Seunagan 0 0 35 35
7 Suka Makmue 1 0 18 19
8 Seunagan Timur 2 1 31 34
9 Beutong ateuh Banggalang 3 0 1 4
10 Ttripa Makmur 0 0 11 11
Jumlah 13 11 198 222
Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 5 -


Tabel 2.4
Jumlah Desa dan Letak Desa Berdasakan Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Letak Desa
No Kecamatan Berbatasan Tidak Berbatasan Jumlah
dengan Laut dengan Laut Total
1 Darul Makmur 4 36 40
2 Kuala 0 17 17
3 Kuala Pesisir 10 6 16
4 Tadu Raya 2 20 22
5 Beutong 0 24 24
6 Seunagan 0 35 35
7 Suka Makmue 0 19 19
8 Seunagan Timur 0 34 34
9 Beutong ateuh Banggalang 0 4 4
10 Ttripa Makmur 1 10 11
Jumlah Total 17 205 222
Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012

Kelas kemiringan lahan 0-3 % menempati areal seluas 6,49%,


bergelombang dengan kemiringan 8-15 % menepati areal seluas 18,07%,
kecuraman dengan lereng 20-40% dengan luas areal sebesar 11,2% dan
kemiringan diatas 40% menempati areal seluas 0,73% Untuk lebih jelasnya
tentang Topografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5
Kemiringan lahan Menurut Kelasnya/Jenisnya dan Persentase
Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Kemiringan Lahan Luas Areal


No Uraian
(%) (%)
1 Kelas Kemiringan 0–3 52.49
2 Wilayah Berombak 3–8 6.49
3 Wilayah Bergelombang 8 – 15 11.02
4 Wilayah Hampir Curam 15 – 25 18.07
5 Wilayah Curam 25 – 40 11.2
6 Wilayah Kemiringan >40 0.73
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 6 -


Gambar 2.2
Peta Kelas Lereng Kabupaten Nagan Raya

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Secara topografi Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah dataran,


di mana untuk Kecamatan seperti: Darul Makmur, Kuala Pesisir dan Tadu
Raya berada di pesisir pantai selat Samudra Indonesia. Secara keseluruhan
Kabupaten Nagan Raya rawan terhadap banjir dan erosi. Wilayah utara dari
Kabupaten Nagan Raya merupakan distribusi hutan lindung, diantaranya
Kecamatan Beutong merupakan kawasan hutan lindung terbesar dan
sebagian kecil terdapat di Kecamatan Darul Makmur, Tadu Raya dan
Seunangan Timur, sehingga kawasan hutan lindung yang sudah ditetapkan
tersebut tidak boleh di alih fungsi atau perambahan untuk fungsi-fungsi lain
karena akan dapat berpotensi untuk terjadinya erosi. Kabupaten Nagan Raya
juga merupakan daerah dataran yang memiliki daerah lebih besar dari
daerah pesisir pantai. Dilihat dari jenis tanah, Kabupaten Nagan Raya
memilki jenis tanah Podzolit merah kuning yang terluas dibandingkan dengan
jenis tanah lainnya. Pengelompokan dan Bobot jenis tanah atas kepekaan
tanah terhadap erosi. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Nagan Raya

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 7 -


sangat beragam. Sebagian besar merupakan jenis tanah Kambisol yang
bercampur dengan jenis tanah lainnya, seperti: Gleisol, regosol, andosol,
alluvial, dan podsolik.

2.1.5 Klimatologi
Kabupaten Nagan Raya memiliki suhu udara minimum 21,7°-19,2°
sampai dengan suhu maksimum 30,8°-28.9°. Selama ini curah hujan paling
tinggi terjadi pada bulan Agustus, sedangkan curah hujan tetap terjadi pada
bulan September dan Desember. Walaupun kebiasaan musim hujan di
daerah dimulai dari September hingga Desember namun bila di lihat dari
rata-rata curah hujan dan hari hujan selama periode Januari sampai dengan
Desember 2011 masing-masing 328.1 mm dan 16 hari Hujan (hh)dan selama
musim kemarau Januari sampai Agustus 2010 rata-rata curah hujan masing-
masing 389,31 mm dan 18,50 hari Hujan (hh). Curah hujan tertinggi pada
tahun 2011 yaitu pada bulan Agustus 774,3 mm/bulan dan hari hujan
tertinggi yaitu bulan desember 22 hari. Sedangkan curah hujan terendah
pada bulan Mei 136,1 mm/bulan hari hujan terendah pada bulan Juli yaitu 8
hari, umumnya diwilayah pesisir seperti ditunjukkan pada tabel 2.6 dan 2.7
berikut ini.
Tabel 2.6
Perkembangan Curah Hujan menurut Bulan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 2011

Curah Hujan
Bulan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Januari 289,7 479,3 203,1 529,3 457.9
Februari 254,3 184,9 98,8 280,9 171
Maret 241 637,2 235,8 537,2 457.9
April 56,1 368 261,9 596,5 417.9
Mei 218,5 116,6 337,4 393,6 136.1
Juni 377,4 518,5 104,8 367,3 169.2
Juli 229,7 151,5 185,2 284 182.8
Agustus 173,7 402,1 397,4 125,7 774.3

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 8 -


September 337,2 139,5 267 705,9 210.7
Oktober 606,7 547 97,9 542,4 324.3
Nopember 452,4 442,5 679,4 499 311.3
Desember 366,6 428,1 263,6 162 324.3
Jumlah Total 3603,3 4415,2 3132,3 5023,8 3937.7
Rata-Rata 300,3 367,9 261,0 418,7 328.1
Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 2.7
Jumlah Hari Hujan menurut Bulan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

Hari Hujan
Bulan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Januari 12 19 16 18 18
Februari 8 11 7 20 11
Maret 16 24 17 21 11
April 23 20 12 19 19
Mei 12 13 14 17 16
Juni 20 18 5 21 9
Juli 17 13 13 16 8
Agustus 13 12 17 16 18
September 14 12 15 16 16
Oktober 20 17 17 16 21
Nopember 17 19 24 23 19
Desember 15 20 18 14 22
Jumlah Total 187 198 175 217 188
Rata-Rata 16 17 15 18 16
Sumber : BPPS, Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Penilaian faktor iklim digambarkan dalam bentuk curah hujan, karena


curah hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi tanah, baik terhadap kesuburan
maupun kerusakan tanah. Klasifikasi curah hujan menurut Kepmentan
No.837/Kpts/UM/II/1980 ditunjukkan pada tabel 2.8

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 9 -


Tabel 2.8
Intensitas Hujan harian Rata-Rata

Intensitas Tingkat Nilai


No
Hujan Kepekaan Bobot
1 < 13,6 mm/hari Tidak peka 15
2 13.6 – 20.7 mm/hari Tidak peka 30
3 20.7 – 27.7 mm/hari Tidak peka 45
4 27.7 – 34.8 mm/hari Peka 60
5 > 34.8 mm/hari Sangat Peka 75
Sumber : Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980

Selanjutnya bila ke tiga faktor yaitu: kemiringan lahan, kepekaan


tanah, dan intensitas curah hujan dijumlahkan bobotnya. Maka nilai bobot ke
tiga faktor tersebut <124 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan
Produksi Biasa (HPB) atau Hutan Produksi Konversi (HPK), nilai bobot 125 –
174 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan
nilai bobot >175 mempunyai kelas kesesuaian lahan untuk Hutan Lindung.
Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Nagan Raya dipengaruhi oleh
angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat
musim penghujan tiba (September s.d Desember) cuaca didominasi oleh
angin barat (dari samudra indonesia) yang bergabung dengan angin dari
Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan Musim kemarau (Juni s.d
Agustus cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten
Nagan Raya mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara
terlebih lagi bila berlangsung El Nino.
Suhu udara di Kabupaten Nagan Raya berkisar antara 21,50C –
31,20C. Pada daerah pantai, suhu udara maksimum bisa mencapai 29,50C–
31,20C, sedangkan di daerah pegunungan suhu minimum dapat mencapai
hingga 20,40C – 21,50C. Kabupaten Nagan Raya memiliki curah hujan
antara 3132,3 – 5023,8 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 418,7
mm dan mempunyai 217 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara
rata-rata 1.009,6 milibar.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 10 -


2.1.6 Hidrologi
Kabupaten Nagan Raya memiliki potensi sumber daya air sungai dan
anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan dari darat ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Kondisi sungai pada umumnya panjang, berliku dan melebar di daerah
daratan bagian hilir. Kabupaten Nagan Raya memiliki 5 (lima) sungai besar
yaitu Krueng Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan
Krueng Seumanyam sedangkan anak-anak sungai berjumlah 10 (sepuluh)
yang terdiri dari sungai krueng Cut, Krueng Neuang, Krueng Trang, Krueng
Agam, Krueng Isep, Krueng Ukam, Krueng Buloh, Krueng Mangkom, Krueng
Baro dan Krueng Kila Banyak sungai di Kabupaten Nagan Raya yang memiliki
topografi, morfologi dan ketersediaan air sungai yang berpotensi untuk
dibangun waduk atau embung sebagai prasarana yang dapat menjamin
ketersediaan air baku domestik, pertanian dan industri. sampai saat ini
Kabupaten Nagan Raya memiliki 1 (satu) bendungan besar yaitu bendungan
irigasi Jeuram yang bisa mengaliri di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan
Beutong, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Seunagan Timur dan Kecamatan
Kuala.
Sistem jaringan irigasi di Kabupaten Nagan Raya yaitu berasal dari 5
aliran sungai besar yang masih alami, dan di daerah ini terdapat sebuah
bangunan bendungan irigasi tepatnya didaerah Jeurama yang masih perlu
untuk dikembangkan agar mampu mengairi seluruh daerah pertanian di
wilayah Kabupaten Nagan Raya guna terwujudnya percepatan pertumbuhan
ekonomi daerah.
Secara umum banjir dan genangan air dikabupaten Nagan Raya dapat
digolongkan sebagai banjir kiriman, banjir local dan banjir pasang,
khususnya kawasan yang berada sepanjang garis pantai. Wilayah Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 11 -


Nagan Raya memiliki air tanah yang bersifat payau dan tawar. Daerah
dengan air tanah payau terdapat pada bagian selatan yang
merupakandaerah pesisir, sedangkan daerah yang memilki air tanah tawar
berada di bagian barat, timur dan utara.
Kabupaten Nagan Raya dialiri oleh 5 aliran sungai utama Krueng
Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan Krueng
Seumanyam, sungai sungai ini merupakan sumber air utama bagi kebutuhan
masyarakat sekitarnaya untuk bercocok tanam sebagai air minum atau air
baku.
Tabel 2.9
Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan Prioritas Pengelolaan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

NO. DAS/SUB DAS DAS PRIORITAS


1 Krueng Beutong DAS Prioritas
2 Krueng Nagan DAS Prioritas
3 Krueng Lamie DAS Prioritas
4 Krueng Seumayam DAS Prioritas
5 Krueng Isep DAS Prioritas
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999,


tanggal 7 Mei 1999).
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi
Prioritas 1: dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas
tertinggi untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi
Prioritas 2: dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua
untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi
Prioritas 3: dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas ketiga
untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi
Prioritas 4: dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak perlu diberikan
prioritas dalam penanganannya.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 12 -


2.1.7 Geologi
Geologi yang menyusun wilayah Nagan Raya terdiri dari batuan
sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian utara Nagan Raya serta
batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian Timur Nagan
Raya . Susunan formasi batuan dan endapan yang menyusun wilayah Nagan
Raya terdiri dari aluvium, campuran estuarin dan marin yang masih muda,
aluvium sungai muda, gambut yang berada di bagian tengah Nagan Raya
(di sepanjang jalan arteri), aluvium, endapan laut yang muda (pasir-pasir
pantai, kerikil) yang berada di bagian utara Nagan Raya serta formasi batuan
basalt, andesit, tefra berbutir halus dan tefra berbutir kasar yang berada di
bagian selatan Nagan Raya .

2.1.8 Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya terbagi atas beberapa
bagian atau fungsi yaitu daerah daratan yang berfungsi sebagai daerah
pemukiman dan lahan perkebunan serta pertanian, dan daerah rawa
terdapat di sepanjang pantai. Pemanfaatan lahan cenderung ke arah bagian
utara, terutama kegatan budidaya pertanian (tanaman pangan, perkebunan,
perikanan/tambak), pemukiman penduduk serta perdagangan dan jasa.
Secara morfologi wilayah Nagan Raya terbagi pada tiga wilayah yaitu:
wilayah pantai, wilayah tengah dan wilayah pedalaman. Kawasan
pemukiman perkotaan yang tumbuh dan berkembang di Wilayah Kabupaten
Nagan Raya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Ibukota Kecamatan,
terutama yang dilintasi oleh jalan negara dari barat ke timur atau sebaliknya.
Berdasarkan kondisi eksisting, dengan tujuan untuk mempercepat
perkembangan Kabupaten Nagan Raya, Khususnya Ibu Kota Kabupaten.
Data-data tersebut akan membawa kepada usaha agar dapat
mempertahankan lahan untuk kegiatan tersebut, konsep Agribisnis menjadi
konsep orientasi Nagan Raya ke depan. Untuk itu dari beberapa hal di atas,

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 13 -


perlu dibuat rencana terpadu yang sesuai dengan kebutuhan terhadap
perkembangan Kabupaten Nagan Raya. Kawasan penggunaan lahan
campuran (mix use are) akan semakin jelas terealisasi, kemudian asumsi
terhadap penurunan lahan pertanian akan terjadi setiap tahun dan akan
mempengaruhi pendapatan masyarakat dan daerah, sehingga konsep-
konsep yang berbasis agro perlu dilakukan.
Penggunaan di Kabupaten Nagan Raya didominasi oleh hutan,
perkebunan dan pertanian lahan kering. Pada Tahun 2012, penggunaan
lahan untuk bandara sebesar 103,25 Ha atau 0,03 %, danau sebesar 115,56
Ha atau 0,03 %, hutan sebesar 168.541,49 Ha atau 47,54 %, industri
sebesar 82,35 Ha atau 0,02, untuk perkebunan sebesar 43.859.81 Ha atau
12,37 %, untuk perkebunan masayarakat 1.308,45 Ha atau 0,37 %, untuk
pemukiman sebesar 6.894.40 atau 1,94 %, untuk pertanian lahan kering
104.083,66 atau 29,36 %, untuk rawa sebesar 13,176.77 Ha atau 3,72 %,
untuk sawah 8,869.84 Ha atau 2,50 %, untuk sungai 2,640.06 Ha atau 0,74
% dan untuk tanah terbuka 4,815.49 Ha atau 1,36 %, dari luas wilayah
Kabupaten Nagan Raya. Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Nagan
Raya untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut ini.
Tabel 2.10
Penggunaan Lahan Eksisting
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Luas Lahan Persentase Luas Lahan


No Keterangan
(Ha) (%)
1 Bandara 103.25 0.03
2 Danau 115.56 0.03
3 Hutan 168,541.49 47.54
4 Industri 82.35 0.02
5 Perkebunan 43,859.81 12.37
6 Perkebunan Masyarakat 1,308.45 0.37
7 Pemukiman 6,894.40 1.94
8 Pertanian Lahan Kering 104,083.66 29.36
9 Rawa 13,176.77 3.72
10 Sawah 8,869.84 2.50

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 14 -


11 Sungai 2,640.06 0.74
12 Tanah Terbuka 4,815.49 1.36
Jumlah 354,491.13 100.00
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.1.9 Pengelolaan Kawasan Lindung


Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung
lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna
mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya
bertujuan untuk:
a) Mengarahkan fungsi kawasan lindung yang meliputi rencana
pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi
kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan
setempat dan kawasan bencana;
b) Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang
berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air;s
c) Mengendalikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga
tetap berfungsi lindung.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan
lindung di Kabupaten Nagan Raya seluas 126.756.19 Ha adalah:
a) Kawasan lindung
Kawasan hutan lindung di Kabupaten Nagan Raya terdapat wilayah
Kecamatan Seunagan Timur seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong
seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong Ateuh Benggalang seluas
30.833,04 Ha dan Kecamatan Darul Makmur seluas 21.422,45 Ha.
b) Kawasan perlindungan setempat
Kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupaten Nagan Raya
dibagi dalam tiga jenis yaitu kawasan sempadan pantai seluas 329,44

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 15 -


Ha, kawasan sempadan sungai seluas 9.596,88 dan kawasan sekitar
danau 210,01 Ha.

2.1.10 Pengelolaan Kawasan Budidaya


Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya
bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung Kabupaten Nagan Raya di
lingkungan wilayah perencanaan menciptakan lapangan kerja, terciptanya
keserasian dengan rencana struktur ruang yang dikembangkan. Adapun
kawasan budidaya meliputi kawasan pemukiman, kawasan pertanian
tanaman pangan, kawasan tanaman tahunan/perkebunan, kawasan
peternakan, kawasan perikanan dan kawasan pariwisata, kawasan
Pengembangan hutan rakyat, kawasan industri, kawasan lahan basah,
kawasan lahan kering dan transmigrasi. Luas area budidaya perikanan
menurut Kecamatan tahun 2012 di Kabupaten Nagan Raya sebagai mana
pada tabel 2.11.
Tabel 2.11
Luas Kawasan Lindung dan Budidaya
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Luas Areal
No Uraian
Kawasan Lindung (Ha)
Kawasan Hutan Lindung
1 Kawasa Hutan Lindung 126,756.19
Kawasan Yang Memberi Perlindungan
Kawasan Bawahnya
1 Kawasan Rawa gambut 4,764.06
Kawasan Perlindungan Setempat
1 Kawasan Spamdan Pantai 329.44
2 Kawasan Spamdan Sungai 9,596.88
3 Kawasan sekitar Danau 210.01
Kawasan Hutan Produksi
1 Hutan Produksi 15,840.80
2 Hutan Produksi Terbatas 4,742.04
3 Hutan Produksi Koversi 4,658.14
Kawasan Rawan Bencana Alam
1 Kawsan Rawan Longsor 16,523.94
2 Kawsan Rawan Pasang dan Abrasi 15,702.08

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 16 -


3 Kawsan Rawan Kebakaran 1,363.60
4 Kawasan Rawan Banjir 92,352.58
Kawasan Pertanian
1 Kawasan Lahan Basah 11,605.82
2 Kawasan Lahan Kering 69,727.37
Kawasan Perkebunan
1 Perkebunan Besar 83,625.39
2 Perkebunan Rakyat 2,064.40
Kawasan Peternakan
1 Peternakan Besar 113.30
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.11 di atas memperlihatkan luas pemanfaatan lahan Kabupaten


Nagan Raya pada Tahun 2012. Luas lahan tersebut memberikan gambaran
perbandingan terhadap lahan kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Status Penguasaan Lahan di wilayah Kabupaten Nagan Raya saat ini yang
terindentifikasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: Hak Guna tanah (HGU)
dan Hak Milik. Penggunaan lahan yang termasuk status HGU diantaranya
Hak Penguasaan Hutan (HPH), Perkebunan Besar dan Hutan Tanaman
Industri (HTI). Pemanfaatan lahan juga untuk berbagai kegiatan pemukiman,
pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa serta perkantoran.

Tabel 2.12
Luas Kawasan Hutan Lindung dan Budidaya
Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya
Kawasan
Kawasan Hutan Lindung
No Kecamatan Budidaya
(Ha) (%) (Ha) (%)
1 Darul Makmur 21,422 16.90 6,514 25.81
2 Kuala 0 0 0 0
3 Kuala Pesisir 0 0 0 0
4 Tadu Raya 0 0 0 0
5 Beutong 72,241 56.99 8,822 34.95
6 Seunagan 0 0 0 0
7 Suka Makmue 0 0 0 0
8 Seunagan Timur 2,259 1.78 9,905 39.24
9 Beutong ateuh Banggalang 30,833 24.32 0 0
10 Ttripa Makmur 0 0 0 0
Jumlah 126,756 100 25,241 100
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 17 -


2.1.11 Kawasan Rawan Bencana Alam
Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan
dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan
sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara
lain berupa gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah
longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi
bahwa wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki kondisi yang memungkinkan
terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa,
timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah
Daerah Kabupaten Nagan Raya yaitu dapat menghambat estafet
pembangunan yang akan dilaksanakan.
Secara geologis daerah Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu
wilayah di Aceh yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam
yang berkaitan dengan bahaya geologi. Jika mengacu pada data geologi
wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk daerah yang berada di zona
patahan aktif, jalur penujaman pertemuan lempeng Asia dan Australia yang
membelah pulau sumatera dari Aceh sampai sulat sunda yang dikenal
dengan patahan semangko. Zona tersebut terdapat diwilayah bagian tengah
bersamaan dengan kapupaten lainnya dipropinsi Aceh. Wilayah Kabupaten
Nagan Raya juga berpotensi terjadi banjir karena banyaknya sungai sungai
besar yang berada di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Umummya penyebab
terjadinya banjir di Kabupaten Nagan Raya akibat perusakan hutan di
daerah aliran sungai, tidak berfungsinya drainase dengan baik dan
banyaknya pengalihan fungsi lahan tanpa memperhatikan kelestatrian hutan.
Bencana lainya yang berpotensi terjadi adalah bersumber dari prilaku
manusia yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan kelalaian masyarakat
dan lainnya, seperti kebakaran, konflik social dan pencemaran lingkungan.
Sementara itu penambangan, pasir, batu gunung, batu kerikil, penambangan
batu bara, penambangan emas dan pengalian serta penambangan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 18 -


penambangan liar yang banyak terjadi kemungkinan besar dimasa yang akan
menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan dan berpotensi
menimbulkan bencan untuk itu pemerintah Kabupaten Nagan Raya
diperlukan membuat kebijakan kebijakan dan upaya yang secara
berkesinambungan dalam menanggulangi bencana di kawasan kawan yang
rawan bencana.
Pengembangan kawasan rawan bencana merupakan usaha untuk
menjaga keseimbangan terhadap kondisi alam yang rawan terjadinya
perubahan. Perubahan itu terjadi karena banjir, tanah longsor, angin puting
beliung dan gempa bumi serta perubahan lainnya. Kawasan rawan bencana
tersebut harus dilindungi dari pemukiman penduduk melalui berbagai
perencanaan yaitu membentuk sistem penanggulangan dampak bencana dan
daerah terbuka hijau sehingga dapat meminimalisir terjadinya dampak dari
perubahan kondisi tersebut.
Daerah yang rawan bencana yaitu daerah pesisir laut, perbukitan dan
pinggiran sungai (DAS) Adapun jenis bencana dan Daerah-Derah yang rawan
terjadi bencana dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut:
Tabel 2.13
Lokasi Rawan Bencana Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Jenis Bencana
No Kecamatan Tanah Gempa Angin Puting
Banjir Kebakaran
Longsor Bumi Beliung
Angin Puting
1 Darul Makmur Banjir Kebakaran - Gempa Bumi
Beliung
Angin Puting
2 Kuala - - - Gempa Bumi
Beliung
3 Kuala Pesisir - Kebakaran - Gempa Bumi -
Angin Puting
4 Tadu Raya Banjir Kebakaran - Gempa Bumi
Beliung
Angin Puting
5 Beutong - Kebakaran - Gempa Bumi
Beliung
Angin Puting
6 Seunagan Banjir - - Gempa Bumi
Beliung
Angin Puting
7 Suka Makmue Banjir - - Gempa Bumi
Beliung

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 19 -


Seunagan Angin Puting
8 Banjir - - Gempa Bumi
Timur Beliung
Beutong ateuh Tanah Angin Puting
9 - - Gempa Bumi
Banggalang Longsor Beliung
10 Ttripa Makmur Banjir Kebakaran - Gempa Bumi
-
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.1.12 Demografi
Masalah kependudukan antara lain meliputi jumlah, komposisi, dan
distribusi penduduk, merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan
dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi
potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika
berkualitas rendah. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan
pembangunan nasional, dalam menangani permasalahan penduduk,
Pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah
penduduk tapi juga menitik beratkan pada peningkatan kualitas sumber daya
manusianya. Karenanya, program perencanaan pembangunan manusia harus
mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan
penduduk.
Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2007 sebesar
140.141 (penduduk laki-laki sebesar 69.815 jiwa dan perempuan sebesar
70.326 jiwa), pada 2008 sebesar 142.959 jiwa (penduduk laki-laki sebesar
70.975 jiwa dan perempuan sebesar 71.984 jiwa). Pada tahun 2012 jumlah
penduduk Kabupaten Nagan Raya sebesar 149.164 jiwa (penduduk laki-laki
sebesar 74.238 jiwa dan perempuan sebesar 74.926 jiwa) atau meningkat
sebesar 4,34 % dari Tahun 2008 dengan rata rata laju pertumbuhan pada
tahun 2008 -2012 sebesar 0,85 % per tahun. Gambaran lebih lanjut
mengenai jumlah penduduk sebagaimana terlihat pada Tabel 2.14.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 20 -


Tabel 2.14
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Nagan Raya 2008 -2012

Rata-Rata
Tahun Laju
N JENIS
Petumbuhan
o Kelamin Penduduk
(2007-2012)
2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Laki-laki 69,815 70,975 71,069 71,922 73,300 74,238 1.24

2 Perempuan 70,326 71,984 73,150 73,123 73,308 74,926 1.28


3 Jumlah 140,141 142,959 144,219 145,045 146,608 149,164 1.26

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012

Sejak tahun 2008, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten ini terus


bertambah. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2007 tercatat
mencapai 2,01 persen. Pada periode 2012 laju pertumbuhannya sebesar
1,74 persen. Penurunan ini merupakan salah satu keberhasilan
pembangunan kependudukan. Disamping keberhasilan keluarga berencana
yang pada mulanya untuk mengendalikan jumlah penduduk, peranserta dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumberdaya manusia (dalam
hal ini anak) telah tumbuh akibat kemajuan pembangunan. Sehingga menuju
keluarga berkualitas merupakan pencapaian yang diinginkan pembangunan
kependudukan selanjutnya.
Penyebaran penduduk antar Kecamatan dapat dilihat terbanyak di
Kecamatan Darul Makmur yaitu sebanyak 39.944 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang yaitu
sebanyak 1.730 jiwa untuk lebih jelas dapat dilihat sebagaimana pada tabel
2.15 berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 21 -


Tabel 2.15
Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Jenis Kelamin
Rumaht Rasio Jenis
No Kecamatan
angga Laki-laki Perempuan Kelamin

1 Darul Makmur 10.125 20.481 19.463 105


2 Tripa Makmur 1.969 4.031 4.054 99
3 Kuala 4.713 9.62 9.345 103
4 Kuala Pesisir 3.657 7.333 7.1 103
5 Tadu Raya 3.186 5.909 5.532 107
6 Beutong 3.139 6.433 6.391 101
7 Beutong Ateuh Baggalang 451 888 842 105
8 Seunagan 3.905 7.338 7.457 98
9 Suka Makmue 2.04 4.119 4.087 101
10 Seunagan Timur 3.346 6.071 6.367 95
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012

Gambaran jumlah penduduk menjadi penting, jika dilihat dari


perkembangan dan laju pertumbuhan penduduk dan persebaran penduduk
antar Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya masih timpang, sehingga
kepadatan untuk masing-masing Kecamatan belum merata. Kepadatan
penduduk terpusat di daerah perkotaan yang umumnya memiliki segala
fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk
wilayah perdesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering
timbul akibat kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan,
kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus
menjadi perhatian khusus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan,
seperti memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah yang masih
kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian
masyarakat setempat serta sarana lainnya seperti sekolah dan sarana
kesehatan. Hal ini sekaligus harus berkaitan dengan daya dukung lingkungan
dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan
lapangan kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga dapat
memperlambat arus urbanisasi.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 22 -


2.1.10.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami
peningkatan dari 37 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2007 meningkat
menjadi 40 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2011. Kepadatan
penduduk di Kecamatan Kuala dari 227 jiwa pada Tahun 2007 dan menurun
menjadi 157 jiwa per km2 pada Tahun 2011. Sementara tingkat kepadatan
terbesar pada Tahun 2011 di Kecamatan seunagan yaitu sebanyak 261 jiwa
per km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong
Ateuh Banggalang 4 jiwa per km2 pada Tahun 2011. Gambaran lebih lanjut
mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat
dilihat sebagaimana Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
NO Kecamatan
2007 2008 2009 2010 2011
1 Darul Makmur 41 41 42 45 39
2 Kuala 227 228 230 263 157
3 Kuala Pesisir 58 58 59 71 189
4 Tadu Raya 29 29 29 39 33
5 Beutong 10 10 10 11 13
6 Seunagan 93 93 93 103 261
7 Suka Makmue 234 232 234 247 159
8 Seunagan Timur 45 45 45 47 49
9 Beutong ateuh Banggalang - - - - 4
10 Ttripa Makmur - - - - 43
Jumlah Total 37 37 37 42 40
Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012

Distribusi penduduk belum dapat ditabulasi dengan baik dan hal ini
merupakan fakta yang ditemui dilapangan. Dari Tabel 2.16, di atas
menunjukkan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Nagan Raya adalah
39 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 23 -


Seunagan dan yang terkecil yaitu di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang,
hal ini disebabkan wilayah Kecamatan yang sangat luas.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia
Ukuran kemajuan pembangunan manusia yang tercermin dari Human
Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Nagan Raya telah memperlihatkan kemajuan yang
menggembirakan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia
yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan
dan ekonomi. Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Nagan
Raya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2007-2011,
Pada tahun 2007 IPM Kabupaten Nagan Raya adalah 67,64, angka ini
termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 65-
80, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas
80-100.
Pada tahun 2011, IPM Kabupaten Nagan Raya mencapai 69,68 atau
mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen dari IPM tahun 2007. Kenaikan ini
terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2011 yaitu Indeks Usia
Harapan Hidup sebesar 0,39 persen dari 69,31 (pada tahun 2007), Rata rata
lama sekolah sebesar 0,43 persen dari 7,32 (pada tahun 2007) serta
kenaikan indeks daya beli sebesar 3,18 persen dari 59,7 (pada tahun 2005).
Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Aceh, IPM Kabupaten Nagan Raya
pada tahun 2010 lebih rendah sebesar 2,27, dan IPM Kabupaten Nagan Raya
mempunyai rata-rata laju pertumbuhan lebih rendah sebesar 0,33 persen
dibanding rata-rata pertumbuhan IPM Provinsi Aceh. Gambaran umum
mengenai IPM dan Komponenya dapat terlihat pada Tabel 2.17 dan Gambar
2.3 berikut ini.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 24 -


Tabel 2.17
IPM beserta Komponennya
Kabupaten Ngan Raya Tahun 2006-2011

Laju Pertumbuhan
(Tahun)
No Uraian
2006 2007 2008 2009 2010 2011

IPM Kabupaten
1 66,88 67,64 68,47 68,74 69,18 69,68
Nagan Raya
2 Usia harapan hidup 69,20 69,31 69,42 69,53 69,64 69,7
Rata rata lama
3 6,70 7,32 7,32 7,34 7,57 7,75
sekolah
Pengeluaran
4 586,23 589,38 599,28 601,67 604,08 608,3
perkapita
5 IPM Provinsi Aceh 69,41 70,35 70,76 71,31 71,70 72,16
Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambar 2.3
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

IPM Provinsi Aceh IPM Kabupaten Nagan Raya

72,16
71,70
71,31
70,76
70,35

69,68
69,18
68,47 68,74
67,64

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 25 -


Gambar 2.4
Usia Harapan Hidup, Pengeluaran Perkapita dan Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

Sumber: Badan Pusat Statistik, Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Dari gambar 2.7 diatas terlihat bahwa pada tahun 2011 usia harapan
hidup sebesar 69,68 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2007-2011
sebesar 0,31 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama rata rata
lama sekolah 7,75 dan pengeluaran perkapita sebesar Rp.608,27 ribu.

2.2.2 Angka Kemiskinan


Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dari
angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak
diharapkan oleh semua pemerintah daerah. Ukuran kemiskinan dapat dilihat
dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis
kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2006-2011, prosentase penduduk

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 26 -


miskin di Kabupaten Nagan Raya cenderung mengalami penurunan, hal ini
menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan.
Pada tahun 2007 persentase penduduk miskin sebesar 33,61 persen
dan pada tahun 2011 menjadi 23,38 persen atau secara persentase
berkurang 10,23 persen. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai
angka kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya dapat terlihat sebagaimana
Tabel 2.18 dan Gambar 2.5.

Tabel 2.18
Jumlah, Persentase Perkembangan Penduduk Miskin (P0), Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011
Indeks
Jumlah Persentase Indeks
Keparahan
No Tahun Penduduk Penduduk Kedalaman
Kemiskinan
miskin Miskin Kemiskinan (P1)
(P2)
1 2007 47,101 33.61 7.75 2.55
2 2008 40,186 28.11 7.62 2.26
3 2009 37,814 26.22 5.12 1.47
4 2010 34,912 24.07 4.43 1.15
5 2011 34,277 23,38
Sumber: Badan Pusat Statistik, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambar.2.5
Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011

Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Tahun 2006-2010


12,00

10,00 2,40 2,55 2,26

8,00 8,01 7,75 7,62 Indeks Keparahan


1,47 Kemiskinan (P2)
6,00
1,15
5,12
4,43 Indeks Kedalaman
4,00
Kemiskinan (P1)
2,00

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012


2006 2007 2008 2009 2010

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 27 -


Dari gambar Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) diatas dapat dilihat tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan (P1 dan P2), di Kabupaten Nagan Raya, pada tahun 2006
kedalaman kemiskinan mencapai 8,01. P1 merupakan ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas
miskin. Makin besar indeks ini, maka makin besar rata-rata kesenjangan
pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan P2
pada waktu yang sama sebesar 2,40. P2 memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Pada tahun 2010 terjadi
perbaikan sehingga P1 tercatat 4,43 dan P2 sebesar 1,15.
Peliknya masalah kemiskinan mendesak pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah untuk segera melakukan langkah-langkah nyata dalam
penanggulangannya, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan nasional
maupun daerah, penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong
percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) pada tahun
2015. Guna dapat memenuhi harapan dan pencapaian target tersebut,
penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk membantu penduduk yang
berada di bawah garis kemiskinan dan mencegah terjadinya kemiskinan
baru.
Program utama yang dicanangkan untuk itu meliputi penyediaan
kebutuhan pokok untuk keluarga miskin dan pengembangan budaya usaha
masyarakat miskin. Namun mengingat kemiskinan merupakan masalah yang
kompleks dan multidimensi, maka dalam menanggulangi kemiskinan
dibutuhkan strategi penanggulangan yang komprehensif yang meliputi
kebijakan makro dan lintas sektor secara berkelanjutan.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 28 -


2.3 Aspek Pelayanan Umum
Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan
gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu
terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan
urusan pilihan.

2.3.1 Layanan Urusan Wajib


Layanan urusan wajib Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun
2007-2012 terdiri dari 25 (Dua Puluh Lima) urusan, di antaranya yaitu :

A. Urusan Pendidikan
Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan
urusan strategis yang masih menjadi kewenangan negara, namun karena
keistimewaan dan kekhususan daerah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Aceh dalam penyelenggaraan
pendidikan juga sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan
masyarakat Kabupaten Nagan Raya, yaitu pendidikan yang Islami
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Qanun Aceh Nomor 23 Tahun
2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, yang kemudian direvisi menjadi
Qanun No.5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Pengembangan sektor pendidikan di Kabupaten Nagan Raya
merupakan prioritas utama pembangunan yang perlu perhatian yang
maksimal dan komprehensif sehingga dengan penetapan anggaran dibidang
pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kemajuan peradaban daerah
dan bangsa Indonesia secara umumnya. Pemerintah kabupaten Nagan Raya
terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta
mewujudkan pemerataan pendidikan melalui leding sektor terkait dengan
bidang Pendidikan.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 29 -


Pembangunan dan perkembangan urusan pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator berikut :

a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)


Untuk mengetahui banyaknya penduduk usia sekolah yang bisa
memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk
yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka
partisipasi sekolah. Meningkatnya angka partisipasi sekolah menunjukkan
adanya keberhasilan di bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan
upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bagi seluruh penduduk.
Dari Tabel 2.18, terlihat bahwa angka partisipasi sekolah anak-anak usia 7-
12 Tahun pada Tahun 2011 telah mencapai 98,06 persen. Bila dilihat
menurut jenis kelamin, tampak bahwa angka partisipasi sekolah anak
perempuan usia 7-12 tahun sedikit lebih tinggi dibandingkan anak laki-Iaki
pada usia yang sama.
Pada tahun yang sama angka partisipasi sekolah anak usia 13-15
Tahun di Kabupaten Nagan Raya mencapai 97,84 persen, dimana 97,74
persen untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan 97,84 persen.
Terlihat bahwa angka partisipasi sekolah untuk anak perempuan usia 13-15
lebih tinggi daripada anak laki-laki pada usia yang sama. Hal demikian juga
terjadi pada kelompok usia 16-18 Tahun, dimana angka partisipasi sekolah
anak laki-laki 77,79 persen lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah
anak perempuan 86,68 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
2.19 berikut ini.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 30 -


Tabel 2.19
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011

Kelompok Jenjang Jenis Kelamin


NO
Umur Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
(L) (P) (L)+(P)
1 07-12 SD/MI 97,84 98,33 98,06

2 13 - 15 SMP/MTS 97,74 97,95 97,84

3 16 -18 SMA/MA 77,79 86,68 81,19

4 19 - 24 Universitas 23,11 28,91 25,83

Jumlah Total 296,48 311,87 302,92

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambaran tersebut di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi usia


penduduk, angka partisipasi sekolahnya semakin rendah. Hal ini dapat
dimengerti mengingat biaya dan sarana pendidikan belum menyentuh
masyarakat secara keseluruhan. Sehingga kelompok masyarakat yang
kurang beruntung secara ekonomi harus memendam keinginan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sementara kesadaran menempuh
pendidikan bagi kaum perempuan semakin baik, hingga angka partisipasi
sekolah penduduk perempuan lebih baik daripada laki-laki.

b) Angka Partisipasi Kasar (APK)


Angka partisipasi sekolah kasar untuk tingkat sekolah dasar di
Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 105,16 persen. Pada
jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 96,94 persen dan
pada jenjang SLTA sebesar 86,16 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai
Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah dapat terlihat pada Tabel 2.20.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 31 -


Tabel.2.20
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012

Tahun Laju
Pertumbuhan
NO Jenjang Pendidikan rata-rata
2010 2011 2012 2010-2012
(%)
1 SD/MI
Jumlah siswa yang bersekolah
1.1. 18,204 17,485 18,278 0.14
di jenjang pendidikan SD/MI
jumlah penduduk kelompok
1.2. 17,382 17,209 17,381 0.00
usia 7-12 tahun
1.3. APK SD/MI (Persen) 104.73 101.60 105.16 0.14
2 SMP/MTs
Jumlah siswa yang bersekolah
2.1. di jenjang pendidikan 7,734 8,140 8,036 1.29
SMP/MTs
Jumlah penduduk kelompok
2.2. 8,015 8,208 8,290 1.13
usia 13-15 tahun
2.3. APK SMP/MTs (Persen) 96.49 99.17 96.94 0.16
3 SMA/MA/SMK
Jumlah siswa yang bersekolah
3.1. di jenjang pendidikan SMA / 5,997 6,326 6,305 1.68
MA / SMK
Jumlah penduduk kelompok
3.2. 5,025 7,391 7,318 13.35
usia 16-18 tahun

3.3. APK SMA/MA/SMK (Persen) 85.29 85.59 86.16 0.34

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

c) Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka partisipasi sekolah murni untuk tingkat sekolah dasar di


Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 88,28 persen. Pada
jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 69,59 persen dan
pada jenjang SLTA sebesar 61,27 persen. Angka partisipasi tersebut pada
umumnya lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah (kasar) seperti
yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini terjadi karena ada diantara kelompok

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 32 -


umur tersebut bersekolah tidak sesuai jenjang pendidikan dan umurnya.
Seperti ada anak berumur 12 tahun yang telah duduk di bangku SLTP atau
sebaliknya, ada anak usia 13-14 tahun tetapi masih duduk di bangku sekolah
dasar. Terdapat kecenderungan menurunnya Angka Partisipasi Sekolah pada
kelompok umur sekolah SD, SLTP, dan SLTA. Hal tersebut terjadi baik pada
anak laki-laki maupun perempuan.

Tabel 2.21
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012

Tahun
Laju Pert.
NO Jenjang Pendidikan rata-rata
2010 2011 2012
(%)
1 SD/MI

Jumlah siswa yang bersekolah


1.1. 15,904 15,088 15,344 -1.19
di jenjang pendidikan SD/MI
Jumlah penduduk kelompok
1.2. 17,382 17,209 17,381 0.00
usia 7-12 tahun
1.3. APK SD/MI (Persen) 91.50 87.68 88.28 -1.19
2 SMP/MTs
Jumlah siswa yang bersekolah
2.1. di jenjang pendidikan SMP/ 7,094 5,957 5,769 -6.66
MTs
Jumlah penduduk kelompok
2.2. 8,015 8,208 8,290 1.13
usia 13-15 tahun
2.3. APK SMP/MTs (Persen) 88.51 72.58 69.59 -7.70
3 SMA/MA/SMK
Jumlah siswa yang bersekolah
3.1. di jenjang pendidikan SMA/MA 5,025 4,484 4,484 -0.20
/ SMK
jumlah penduduk kelompok
3.2. 7,363 7,391 7,318 -3.53
usia 16-18 tahun

3.3. APK SMA/MA/SMK 68.25 60.67 61.27 -3.53

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, khususnya untuk


jenjang pendidikan SD dan SLTP semestinya juga diikuti dengan peningkatan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 33 -


kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan, terutama mengenai daya tampung
ruang kelas, sehingga program wajib belajar sembilan tahun yang
dicanangkan oleh pemerintah dapat berhasil.

d) Fasilitas Pendidikan
Guna mengatasi kekurangan daya tampung, Pemerintah perlu
menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan seperti menambah
pembangunan unit gedung baru dengan prioritas pada daerah yang angka
partisipasi sekolahnya masih rendah dan daerah terpencil, dan merehabilitasi
gedung-gedung SD dan SLTP dengan prioritas gedung yang rusak berat
serta mengangkat guru kontrak untuk ditempatkan pada sekolah yang
kekurangan guru.
- Perkembangan Sekolah dan Ruang Kelas Menurut Jenjang
Pendidikan
Perkembangan jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan selama
lima Tahun terakhir di Kabupaten Nagan dari tahun 2007-2012 mengalami
peningkatan baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama. Untuk
pendidikan umum dimana jenjang pendidikan SD pada tahun 2007 terdapat
122 sekolah dan menjadi 135 sekolah pada tahun 2012. Untuk jenjang
pendidikan SMP pada tahun 2007 terdapat 27 sekolah dan pada tahun 2012
menjadi 36 sekolah, untuk jenjang pendikan SMA pada tahun 2007 terdapat
13 sekolah dan pada tahun 2012 menjadi 18 sekolah dan untuk jenjang SMK
pada tahun 2007 terdapat 2 sekolah dan pada tahun 2012 mengalami
penambahan satu sekolah yaitu menjadi 3 sekolah. Untuk penddikan agama
dilihat berdasarkan jenjang pendidikan MI, MTS, dan MA dari tahun 2007
sampai dengan tahun 2012 hanya bertambah dua sekolah untuk jenjang
pendidkan MTS. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan sekolah menurut
jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.22.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 34 -


Tabel.2.22
Perkembangan Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Tahun
NO Jenjang Pendidikan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan Umun
1 TK 0 0 0 29 33 36
2 Sekolah Dasar (SD) 112 126 132 132 132 135
3 Sekolah Menengah Pertama
27 25 24 30 33 36
(SMP)
4 Sekolah Menengah Atas
13 14 14 13 18 18
(SMA)
5 Sekolah Menengah Kejuruan
2 2 2 3 3 3
(SMK)
Pendidikan Agama
1 RA 0 0 0 6 6 6
2 Maddrasah Ibtidaiyah (MI) 19 19 21 19 19 19
3 Madrasah Tsanawiyah (MTS) 6 8 7 8 9 9
4 Madrasah Aliah (MA) 3 3 3 3 3 3
Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012.

Perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan baik


pendidikan umum maupun pendidikan agama selama lima tahun terakhir di
Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan seperti terlihat pada
tabel 2.22. Pada tahun 2007 ruang kelas yang tersedia untuk jenjang
pendidikan SD sebanyak 660 ruang kelas dan pada tahun 2012 meningkat
menjadi 952 ruang kelas, tahun 2007 untuk jenjang SMP ruang kelas yang
terdedia sebanyak 185 ruang kelas dan tahun 2012 meningkat menjadi 285
ruang kelas. Untuk jenjang SMA ruang kelas yang tersidia pada tahun 2007
sebanyak 109 ruang kelas dan meningkat menjadi 187 ruang kelas dan
ruang kelas yang tersedia untuk jenjang SMK tahun 2007 sebanyak 17 ruang
kelas dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 32 ruang kelas. Untuk lebih
jelas gambaran perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang
pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.23.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 35 -


Tabel.2.23
Perkembangan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Jenjang Tahun
NO
Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan Umun
1 TK
2 SD 660 768 773 788 821 952
3 SMP 185 179 181 275 312 285
4 SMA 109 119 119 165 172 187
5 SMK 17 19 19 22 22 32
Pendidikan Agama
1 RA 9 9 12
2 MI 99 121 137 137 137 144
3 MTS 33 35 36 38 38 58
4 MA 12 15 14 14 14 14
Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012.

- Perkembangan Peserta Didik dan Tenaga Pendidik (Guru)


Menurut Jenjang Pendidikan.
Perkembangan peserta didik selama lima tahun terakhir rata rata
mengalami peningkatan. Perkembangan peserta didik perserta didik pada
jenjang pendidikan umum untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) pada tahun
2007 sebanyak 17.156 siswa dan pada tahun 2012 menurut menjadi 15.710
siswa. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2007
sebanyak 6.918 siswa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 6,997 siswa,
untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2007 sebanyak 3.626
siswa dan meningkat menjadi 5.274 siswa pada tahun 2012 sedangkan
untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2007 sebanyak
416 siswa dan meningkat menjadi 538 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat
berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada
jenjang pendidikan SMA yaitu sebannyak 7,38 % per tahun.
Perkembangan peserta didik perserta didik pada jenjang pendidikan
Agama untuk tingkat Maddrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2007 sebanyak 2,524

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 36 -


siswa dan meningkat menjadi 2.568 siswa pada tahun 2012, untuk jenjang
pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) 837 siswa tahun 207 dan
meningkat menjdi 1038 siswa tahun 2012, sedangkat untuk tingkat
Maddrasah Aliah (MA) tahun 2007 sebanyak 418 siswa dan meningkat
menjadi 493 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju
pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan
MTS yaitu sebannyak 4,42% pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan
perserta didik dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang
pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.24.
Tabel. 2.24
Perkembangan Peserta Didik dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata
Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun Laju Pert,


Jenjang rata-rata
NO Pendidi Tahun
kan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2007-2012
(%)

Pendidikan Umun
1 TK 0 0 0 1,795 1,811 1,820 0.69
2 SD 17,156 19,211 16,769 15,626 15,643 15,710 -1.75
3 SMP 6,918 7,164 6,460 6,562 6,721 6,997 0.23
4 SMA 3,626 4,341 4,341 4,721 4,878 5,274 7.78
5 SMK 461 508 508 607 596 538 3.14

Pendidikan Agama
1 RA 0 0 0 180 187 76 -35.02
2 MI 2,524 2,715 2,831 2,578 2,571 2,568 0.35
3 MTS 837 1,166 1,104 1,172 1,097 1,039 4.42
4 MA 418 573 461 649 567 493 3.36
Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012.

Laju pertumbuhan rata-rata pertahun tenaga pendidik (Guru) menurut


jenjang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada tabel 2.24
untuk jenjang pendidikan umum, tingkat pendidikan SD rata-rata
pertumbuhan tenaga pendidik pertahun sebesar 4,97 %, SMP 15,09 %, SMA

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 37 -


15,43 % dan SMK sebesar 38,34 % pertahun. Untuk Jenjang pendidikan
Agama tingkat pendidikan MI 9,93 % pertahun, MTS 11,12 % pertahun dan
MA sebanyak 8,13 % pertahun.
Gambaran lebih lanjut perkembangan tenaga pendidik (Guru) dan laju
pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten
Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.25.
Tabel.2.25
Perkembangan Tenaga Pendidik (Guru) dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata
Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun Laju
Pertumbuhan
N Jenjang
O Pendidikan
Satuan rata-rata
2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun 2007-
2012 (%)
Pendidikan Umum
1 SD Orang 1,467 1,133 1,188 1,667 1,852 1,870 4.97

2 SMP Orang 359 423 511 577 643 725 15.09

3 SMA Orang 222 214 288 359 446 455 15.43

4 SMK Orang 15 13 40 50 56 76 38.34


Pendidikan Agama

1 MI Orang 109 360 201 189 175 175 9.93

2 MTs Orang 36 123 51 59 61 61 11.12

3 MA Orang 23 58 35 37 34 34 8.13
Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2012.

- Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid dan


Rasio Murid dengan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan

Perkembangan rasio tenaga pendidik (Guru) dengan murid selama


lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.25. Pada tahun ajaran 2007 untuk
jenjang pendidikan SD, seorang guru mengawasi dan membimbing sekitar
12 orang murid dan pada tahun 2012 jumlah murid SD yang diawasi seorang
guru menjadi 8 murid. Ini merupakan peningkatan yang signifikan, karena
semakin sedikit jumlah murid yang diawasi oleh seseorang guru, maka

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 38 -


diharapkan kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan semakin
berhasil dengan baik.
Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Umum,
untuk jenjang pendidikan SLTP pada tahun 2007 seorang guru
mengawasi/mendidik 19 murid dan pada tahun 2012 menurun secara
signifikan menjadi 10 murid diawasi oleh seorang guru. Pada jenjang
pendidikan SLTA pada tahun ajaran 2007 jumlah murid yang diawasi
seorang guru adalah 16 murid, kemudian pada tahun ajaran 2012 seorang
guru menangani 16 murid. Untuk jenjang SMK pada tahun 2007 seorang
guru mengawasi 31 Murid pada tahun 2012 juga terjadi penurunan yang
sangat signifikan dimana seorang guru mengawasi/membimbing 7 murid.
Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Agama
juga mengalami perubahan dimana untuk jenjang pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) pada tahun 2007 seoarang guru membimbing/mengawasi 23
murid dan pada tahun 2012 menurun menjadi 15 murid di bimbing seorang
guru. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) tahun 2007
seorang guru membimbing 23 murid dan tahun 2012 menurun seorang guru
membimbing 17 murid. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Aliah (MA)
tahun 2007 seorang guru membimbing 18 murid dan tahun 2012 menurun
menjadi seorang guru membimbing 15 murid.
Untuk perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas juga
menunjukkan penurunan yang signifikan selama lima tahun terakhir dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 terutama pada kelompok sekolah
umum. Untuk jenjang SD tahun 2007 satu ruang kelas di isi oleh 27 siswa
pada tahun 2012 menurun menjadi 17 siswa begitu juga dengan tingkat
SLTP, SMA juga mengalami penurunan yang sigifikan dari tahun 2007 sampai
dengan tahun 2012, sedangkan untuk pendidikan agama jenjang pendidkan
Maddrasah Aliah (MA) dari Tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 tidak
mengalami penurunan dimana dalam satu ruang kelas di isi oleh 35 orang siswa
seperti tergambar pada tabel 2.26.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 39 -


Perkembangan rasio murid terhadap guru pada pendidikan umum dan
pendidikan Agama, menunjukan peningkatan jumlah guru terutama pada
kelompok pendidikan umum, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan
Pertama (SLTP), SLTA dan SMK mengindikasikan terjadi pertambahan jumlah
guru yang cukup besar sejak tahun ajaran 2007 hingga tahun 2012. Secara
keseluruhan rasio siswa-guru saat ini sangat rendah hal ini menunjukkan
bahwa lebih banyak guru dari yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
pendidikan yang berkualitas dan efisien. Angka ini di bawah rata-rata
Indonesia, khusus untuk sekolah dasar satu guru melayani 20,1 siswa.
Bila dilihat dari segi perbandingan antara jumlah ruang kelas yang di isi
murid juga terjadi penurunan, sehingga pembelajaran seorang murid lebih
terawasi oleh pengajar atau guru dan dengan adanya penurunan jumlah
siswa yang mengisi ruang kelas akan berdampak pada kenyamanan para
siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Untuk lebih jelas mengenai
pekembangan rasio tanaga pendidik (Guru) dengan murid dan rasio murid
dengan ruang kelas dapat dilihat pada tabel 2.26 dan 2.27.
Tabel.2.26
Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid Menurut
Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Jenjang Tahun
No Satuan
Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan Umum

1 TK Orang
2 SD Orang 12 17 14 9 8 8
3 SMP Orang 19 17 13 11 10 10
4 SMA Orang 16 20 15 13 11 12
5 SMK Orang 31 39 13 12 11 7
Pendidikan Agama
1 RA Orang
2 MI Orang 23 8 14 14 15 15
3 MTs Orang 23 9 22 20 18 17
4 MA Orang 18 10 13 18 17 15
Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 40 -


Tabel. 2.27
Perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Jenjang Tahun
NO
Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan Umun
1 SD 26 25 22 20 19 17
2 SMP 37 40 36 24 22 25
3 SMA 33 36 36 29 28 28
4 SMK 27 27 27 28 27 17
Pendidikan Agama
1 MI 25 22 21 19 19 18
2 MTS 25 33 31 31 29 18
3 MA 35 38 33 46 41 35
Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012.

e) Angka Melek Huruf


Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas
yang bisa membaca dan menulis. Kemampuan baca tulis penduduk
merupakan ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan, yang
tercermin dari data angka melek huruf, yaitu persentase penduduk usia 15
tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan lainnya.
Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Nagan Raya terus mengalami
peningkatan dari 89,70 % pada tahun 2007 hingga mencapai 93,65 pada
tahun 2010 persen, sisanya sebanyak 6,35 persen adalah penduduk usia 15
tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf dan pada tahun
2011 menjadi 93,77 %, sisanya sebanyak 2,33 persen adalah penduduk usia
15 tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf. Selama tahun
2007 sampai dengan tahun 2011 persentase penduduk Kabupaten Nagan
Raya yang mampu membaca dan menulis terus mengalami peningkatan,
dimana dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 persentase penduduk
Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis meningkat

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 41 -


sebesar 4,07 Persen sedang propinsi Aceh dari tahun 2007 sampai dengan
tahun 2011 persentase penduduk propinsi aceh yang mampu membaca dan
menulis hanya meningkat sebesar 1,02 Persen. Bahkan angka ini bila
dibandingkan dengan propinsi Aceh tidak berbeda jauh, seperti terlihat pada
gambar 2.6 dibawah ini.
Gambar 2.6
Angka Melek Huruf Penduduk Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Kabupaten
Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber:Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagan Raya dan BAPPEDA, Rencana


Kerja Pemerintah Aceh Tahun 2012

f) Angka Rata-Rata Lama Sekolah


Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan
oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis
pendidikan. Berdasarkan gambar 2.13, menunjukkan bahwa angka rata-rata
lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka rata-rata lama
sekolah adalah 7,32 tahun dan menjadi 7,75 tahun pada tahun 2011. Bila
dibandingkan dengan provinsi Aceh angka rata-rata lama sekolah Kabupaten
Nagan Raya lebih rendah. Pada tahun 2007 menunjukkan bahwa angka rata-

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 42 -


rata lama sekolah propinsi Aceh 8,50 tahun dan pada tahun 2011 mengalami
peningkatan menjadi 8,90 tahun. Gambaran lebih jelas angka rata-rata lama
sekolah Kabupaten Nagan Raya dan Provinsi Aceh dapat dilihat pada gambar
2.7.
Gambar 2.7
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011

Kabupaten Nagan Raya Propinsi Aceh

7,80
7,75
7,70
8,90
7,60 8,81
7,57
% 7,50

7,40 8,63

7,30 7,34
7,32
7,32
7,20 8,50
7,10
2…

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya dan Indeks Pembangunan Manusia
Propinsi Aceh Tahun 2012

Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dapat dilihat


dari kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas. Persentase
penduduk usia 10 tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada
jenjang minimal SLTP sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga
terlihat perbedaan pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi
laki-laki yang menamatkan pendidikan setara SLTP keatas lebih besar
daripada perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib
belajar, maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami
peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 43 -


Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10
tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dapat
terlihat padaTabel 2.29.
Tabel 2.29
Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011

Jenis Kelamin
Jenjang
NO Satuan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Pendidikan
(L) (P) (L)+(P)
1 Belum/Tdk Tamat SD Persentase 19.74 26.09 22.81
2 SD Persentase 29.00 32.61 30.75
3 SLTP Persentase 25.68 20.05 22.95
4 SLTA Persentase 21.32 13.49 17.53
5 D1/D2/D3 Persentase 1.55 4.87 3.15
6 D4/S1 Persentase 2.71 2.89 2.80
7 S2/S3 Persentase 0 0 0
8 SLTP+ Persentase 51.26 41.30 46.43
Sumber: Badan Pusat statistik, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang


belum/tidak tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari
pada laki-laki. Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang
menamatkan pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada
laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam
masyarakat yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan.

g) . Angka Putus Sekolah


Angka putus sekolah yang mencerminkan anak-anak usia sekolah yang
sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang
pendidikan tertentu sering digunakan sebagai ukuran dari tingkat pendidikan.
Penduduk yang putus sekolah/belum pernah sekolah menurut kelompok
jenjang pendidikan berbeda nyata pada tahun 2011. Pada jenjang sekolah
dasar, persentase anak usia sekolah yang putus sekolah sebesar 1,94

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 44 -


persen, sedangkan untuk jenjang pendidikan SLTP membesar menjadi 2,16
persen. Anak putus sekolah untuk jenjang pendidikan SLTA jauh lebih tinggi
yaitu mencapai 18,81 persen. Gambaran lembih lanjut angka putus sekolah
penduduk Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.30.
Tabel 2.30
Persentase Penduduk Putus Sekolah atau Belum Pernah Sekolah
Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011

Jenis Kelamin
Jenjang
No Satuan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Pendidikan
(L) (P) (L)+(P)
1 Sekolah Dasar Persentase 2,16 1,67 1,94

2 Sekolah Lanjutan Persentase 2,26 2,05 2,16


Tingkat Pertama
3 Sekolah Lanjutan Persentase 22,21 13,32 18,81
Tingkat Atas
Sumber: Badan Pusat statistik, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

h) Pendidikan Berbasis Nilai Islami


Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus berupaya meningkatkan
pendidikan berbasis nilai Islami antara lain dengan melakukan pembinaan-
pembinaan kepada guru-guru yang nantinya bisa ditransfer kepada siswa di
setiap jenjang sekolah. Khusus untuk murid Sekolah Dasar telah
dilaksanakan pengajian Al-Qur’an sebagai kegiatan ekstrakurikuler dalam
rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an dan pemahaman isi
kandungannya. Selain itu penambahan jam pelajaran agama Islam pada
tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK adalah merupakan upaya untuk
meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islam di kalangan siswa. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nagan Raya 2012-2017 sesuai
dengan visi dan misi kabupaten Ngan Raya. Dalam upaya penerapan
pendidikan berbasis nilai nilai Islami, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
terus melakukan upaya penyediaan akses layanan pendidikan berbasis

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 45 -


syariah baik formal maupun non formal bagi masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupannya.

B. Urusan Kesehatan
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk
yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Pembangunan
Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat
untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang- Undang
Dasar 1945 pasal 28 ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
dan No 36 Tahun 2010 tentang Kesehatan. Pembangunan Kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, yang antara lain diukur dengan Index Pembangunan Manusia
(IPM). Dalam hal ini untuk melihat gambaran tentang kemajuan upaya
peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari indikator
penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis
pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan dan
memelihara mutu pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya
manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis
termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat perlu
mendapat perhatian utama.
Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa
inikator berikut ini :

a) Derajat dan Status Kesehatan Penduduk


Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualifikasi fisik
penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Indikator
utama yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan penduduk adalah
angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Selain itu aspek penting
lainnya yang turut mempengaruhi kualitas fisik penduduk adalah status
kesehatan yang antara lain diukur melalui angka kesakitan dan rata-rata

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 46 -


lama sakit. Berdasarkan indikator kesejahtraan bidang kesehatan Kabupaten
Nagan Raya tabel 2.30 menunjukkan Angka Kematian Bayi per 1000
Kelahiran hidup di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 15
orang per seribu kelahiran dan pada tahun 2012 menurun menjadi 13 orang
perseribu kelahiran. Jumlah kelahiran bayi di Kabupaten Nagan Raya
mengalami peningkatan yang signifikan hal ini terlihat dari jumlah kelahiran
bayi pada tahun 2010 berjumlah 1.780 orang dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 2.895 orang. Untuk kasus balita gizi buruk di kabupaten
Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 110 orang atau 1,07 % balita
menderita gizi buruk dan pada tahun 2012 mengalami penurunan yang
signifikan menjadi 32 orang atau 0,02 % balita menderita gizi buruk.
Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan
dapat terlihat pada Tabel 2.31.
Tabel 2.31
Indikator kesejahteraan bidang kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012

Tahun
No Indikator Satuan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Angka Kematian
Bayi (IMR) per-
1 Orang 0 0 15 18 40 13
1000 kelahiran
hidup
Jumlah kematian
3 Orang 0 0 0 58 17 36
bayi
Jumlah kelahiran
4 Orang 0 0 0 1,780 2,970 2,895
bayi
0.02
5 Balita Gizi Buruk % 0 0 1.07 0.07 0.09
Jumlah Balita Gizi
6 Orang 0 0 110 7 18 32
Buruk
7 Jumlah Balita Orang 6,246 8,099 10,249 10,647 19,770 18,571
Angka Harapan
8 Hidup Kab Nagan Tahun 69.31 69.42 69.53 69.64 69.70 0
Raya
Angka Harapan
9 Tahun 68.40 68.50 68.60 68.70 68.80 0
Hidup prov Aceh
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 47 -


Angka harapan hidup penduduk Provinsi Aceh secara umum lebih
rendah daripada penduduk Kabupaten Nagan Raya. Pada tahun 2007
harapan hidup penduduk provinsi Aceh adalah 68,4 tahun dan di Nagan Raya
69,3 tahun. Begitu pula pada tahun 2011 masing-masing 68,8 tahun dan
69,7 tahun. Dengan demikian kualitas hidup kesehatan penduduk Nagan
Raya di atas rata-rata penduduk Provinsi Aceh, seperti terlihat pada Gambar
2.8 di bawah.
Gambar 2.8
Angka Harapan Hidup Penduduk
KabupatenNagan Raya dan Provinsi Aceh 2007-2011

AHH Provinsi Aceh AHH Kabupaten Nagan Raya


70,00

69,70
69,64
69,50 69,53
69,42
69,31
69,00
68,80
68,70
68,50 68,60
68,50
68,40

68,00

67,50
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber: Dinas Kesehatan dan BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Angka harapan hidup 69,7 tahun menunjukkan bahwa seseorang bayi


yang dilahirkan pada tahun 2011 di Kabupaten Nagan Raya, mempunyai
peluang hidup sampai 69,7 tahun. Berarti hampir satu tahun lebih panjang
usianya daripada rata-rata penduduk Aceh. Status kesehatan penduduk
memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk dan biasanya
dapat dilihat melalui indikator angka kesakitan, yaitu persentase penduduk

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 48 -


yang mengalami gangguan kesehatan selama sebulan sebelum pencacahan
hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tabel 2.32
Angka Kesakitan dan Rata-rata Lamanya Sakit
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011
Tahun
NO Indikator Kesehatan Satuan
2010 2011
1 Angka Kesakitan Persentase 32,96 30,65
2 Rata-Rata Lama Sakit Hari 6,11 6,23
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 2.32, Capaian Kinerja dibidang Kesehatan di


Kabupaten Nagan Raya dilihat dari segi angka kesakitan dan rat-rata
lamanya sakit, menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mengalami
keluhan kesehatan dan merasa terganggu aktivitasnya pada tahun 2011
mengalami penurunan dibanding keadaan tahun 2010, yaitu dari 32,96
persen menjadi 30,65 persen. Dilihat dari rata-rata lamanya sakit dan
terganggu kesehatannya sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas
sehari-hari hampir tidak terjadi perubahan, yaitu menderita sakit selama 6,11
hari menjadi 6,23 hari pada 2010-2011.

b. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan


Untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan
penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan
merupakan salah satu faktor penentu utama. Puskesmas dan puskesmas
pembantu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan karena dapat
menjangkau penduduk sampai di pelosok. Namun ketersediaannya masih
dirasakan sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini.
Selama periode 2008-2012 ketersediaan sarana kesehatan tidak mengalami
perubahan yang berarti. Jumlah rumah sakit umum 1 (Satu) buah,
puskesmas 13 (Tiga Belas) buah, puskesmas pembantu 44 (Empatpuluh

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 49 -


Empat) buah dan jumlah Polindes 53 (Limapuluh Tiga) buah selama periode
2008-2012 hampir tidak mengalami perubahan kecuali penambahan sebuah
Polindes. Sementara sarana penunjang kesehatan lainnya seperti apotek
juga harus tersedia. Tercatat 6 apotek di Kabupaten Nagan Raya pada tahun
2012. Gambaran lebih lanjut sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten
Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel, 2.33.
Tabel 2.33
Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2012

Tahun
No Uraian Satuan
2008 2009 2010 2011 2012
1 Rumah Sakit Umum Unit 1 1 1 1 1
2 Rumah sakit Swasta Unit 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Unit 10 13 13 13 13
4 Puskesmas Pembantu Unit 44 42 44 44 44
5 Pulindes Unit 52 52 53 53 53
6 Posyandu Unit 250 250 250 250 251
7 Apotek Unit 2 2 4 4 6
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Jumlah dokter yang melayani masyarakat semakin bertambah,


demikian pula tenaga medis lain seperti bidan dan perawat. Tahun 2008
tercatat 8 (Delapan) dokter umum dan 1 (Satu) dokter gigi yang bekerja
diKabupaten Nagan Raya, pada tahun 2012 menjadi 45 orang dokter umum
dan 6 orang dokter gigi. Gamabaran Jumlah tenaga medis dan non medis
Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel 2.34.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 50 -


Tabel 2.34
Jumlah tenaga medis dan non medis
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2012

Tahun
No Uraian Satuan
2008 2009 2010 2011 2012
1 Dokter Spesialis Orang 0 0 0 0 0
2 Dokter Umum Orang 8 13 34 34 45
3 Dokter Gigi Orang 1 3 3 3 6
4 Bidan Orang 125 173 157 157 300
5 Perawat Orang 98 98 65 105 109
6 Tenaga Gizi Orang 10 10 10 10 11
7 Tenaga Kesehatan Masyarakat Orang 12 15 15 15 30
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Rasio sarana, prasarana dan tenaga kesehatan di Kabupaten Nagan


Raya seperti terlihat pada tabel 2.35. Pada tahun 2008 rasio seorang dokter
di Kabupeten Nagan Raya mesti melayani 15.884 penduduk dan pada tahun
2012 rasio seorang dokter mesti melayani 2,925 penduduk merupakan hal
yang memprihatinkan dan menunjukkan jumlah dokter yang ada di
Kabupaten Nagan Raya masih sangat kurang dan hal ini menyebabkan
pelayanan kesehatan masyarakat tidak maksimal dan mungkin dapat
terabaikan. Pada tahun 2008 rasio satu Puskesmas di Kabupaten Nagan Raya
melayani 14,296 Penduduk dan pada tahun 2012 mengalami penurunan
satu Puskesmas melayani 11,474 penduduk hal ini terjadi karena adanya
penambahan 3 (Tiga) Puskesmas antara tahun 2008 – 2012. Rasio Pustu
perpenduduk antara tahun 2008 sampai 2012 tidak terjadi penurunan yang
signifikan rasio pelayanan tiap satu Pustu perpenduduk di mana pada tahun
2008 satu pustu melayani 3.249 penduduk dan pada tahun 2012 menurun
menjadi satu pustu melayani 3.390 penduduk. Gambaran lebih lanjut Rasio
Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Nagan Raya dapat
dilihat pada tabel 2.35.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 51 -


Tabel 2.35
Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2012
Tahun
No Uraian Satuan
2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Penduduk Orang 142,959 144,219 145,045 146,608 149,164
Rasio Dokter per
2 Orang 15,884 9,014 3,920 3,962 2,925
penduduk
Rasio Puskesmas
3 Orang 14,296 11,094 11,157 11,278 11,474
per Penduduk
Rasio Pustu per
4 Orang 3,249 3,434 3,296 3,332 3,390
Penduduk
Rasio Polindes per
5 Orang 2,749 2,773 2,737 2,766 2,814
Penduduk
Rasio Puskesmas
6 Persen 10.00 7.69 7.69 7.69 7.69
per Penduduk
Rasio Pustu per
7 Persen 2.27 2.38 2.27 2.27 2.27
Penduduk
Rasio Polindes per
8 Persen 1.92 1.92 1.89 1.89 1.89
Penduduk
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang diupayakan agar


persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan tenaga
kesehatan lainnya). Pada tahun 2010 sebanyak 52,11 persen persalinan
dilakukan oleh tenaga kesehatan, lalu menurun pada tahun 2011 menjadi
45,93 persen.
Tabel 2.36
Persentase Penolong Persalinan Bayi
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011

Tahun
Indikator Satuan
2010 2011
Tenaga Kesehatan % 52,11 45,93
Dokter % 5,03 6,34
Bidan % 47,89 54,07
Tenaga paramedis lain % 0,64 0
Bukan tenaga Kesehatan % 46.43 39,59
Dukun Tradisional % 46,43 39,59

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 52 -


Famili % 0 0
Lainnya % 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 2.37 di atas terlihat capaian kinerja dibidang


kesehatan yang berhubungan dengan persalinan dimana, mayoritas
persalinan yang dibantu oleh bidan terjadi peningkatan selama 2010-2011.
Persalinan yang dibantu oleh dokter juga mengalami peningkatan dari 5,03
persen tahun 2010 menjadi 6,34 persen pada tahun 2011. Hal ini
menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam membangun kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keselamatan ibu dan anak pada
persalinan sehingga memilih bidan dan dokter sebagai penolong bersalin.
Sementara itu persentase persalinan yang dibantu oleh bukan tenaga
kesehatan tahun 2010 sebesar 46,43 persen. Penolong persalinan ini
umumnya dilakukan dengan bantuan dukun tradisional pada saat pasien
setelah pulang kerumah. Hal ini terjadi kemungkinan karena kemampuan
masyarakat membayar tenaga kesehatan, atau mungkin akibat
ketidaktahuan terhadap besarnya risiko melahirkan yang tidak ditangani oleh
tenaga profesional, serta kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi
tradisional. Pada tahun 2011 penolong persalinan dukun tradisional menurun
menjadi mencapai 39,59 persen.

c. Pemberian ASI Balita


Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling penting bagi
pertumbuhan dan kesehatan bayi karena selain mengandung nilai gizi yang
cukup tinggi juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Pada tahun 2011 rata-rata lamanya bayi usia 24-59 bulan disusui
selama 18,48 bulan. Sementara itu bayi tersebut pada umumnya hanya
mengkonsumsi ASI saja (ASI eksklusif) selama sekitar 4,27 bulan. Pendeknya
pemberian konsumsi ASI saja menunjukkan kegiatan pemberian ASI eksklusif

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 53 -


bagi bayi selama 6 bulan masih belum mengenai sasaran. Oleh sebab itu
sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil sebaiknya digalakkan
kembali. Untuk lebih jelas rata-rata lama balita mendapat asi dapat dilihat
pada Tabel 2.37.
Tabel 2.37
Rata-rata Lama Balita Usia 24-59 Bulan Mendapat ASI
Kabupaten Nagan Raya 2011

Rata-Rata Lama Disusui Tahun


(bulan) 2010 2011
ASI 20,12 18,48
ASI saja 6,77 4,27
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

d. Kondisi Kesehatan lingkungan


Menilai keadaan lingkungan sehat ada 4 (empat) indikator yaitu (1)
persentase keluarga yang memiliki persediaan air minum sehat, (2) keluarga
yang memiliki jamban sehat, (3) persentase keluarga yang mengelola
sampah dan (4) keluarga yang mengelola air limbahnya dengan baik.
Keadaan ini masih jauh dari yang diharapkan karena situasi lingkungan yang
kurang sehat dan perilaku hidup sehat yang masih perlu mendapat perhatian
serta kerusakan lingkungan akibat bencana yang demikian parah sehingga
indikator keberhasilan program ini belum mencapai target. Sampai tahun
2011 pembenahan kondisi ini terus dilakukan dengan penyuluhan,
pergerakan masyarakat serta peningkatan sarana dan prasarana yang
memadai, dengan demikian diharapkan akan terbentuk desa sehat sekaligus
sebagai cikal bakal kabupaten/kota sehat.
Berdasarkan Tabel 2.38 dibawah terlihat bahwa Air bersih merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi rumahtangga dalam kehidupan sehari-
hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan
minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 54 -


yang terus menerus diupayakan pemerintah. Pada tahun yang sama
rumahtangga yang menggunakan air minum bersih mencapai 78,91 persen.

Tabel 2.38
Persentase Rumahtangga Menurut Beberapa
Fasilitas Perumahan dan Daerah Tempat Tinggal
Kabupaten Nagan Raya 2010-2011

Tahun
Indikator Kualitas Perumahan
2010 2011

Persentase Rumahtangga dengan:


Air Minum Bersih*) 75,37 78,91
Jamban Sendiri dengan Tangki Septik 46,15 40,81
Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Sistem pembuangan kotoran/air besar manusia sangat erat kaitannya


dengan kondisi lingkungan dan risiko penularan suatu penyakit, khususnya
penyakit saluran pencemaan. Klasifikasi sarana pembuangan dilakukan
berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
Masalah kondisi lingkungan dengan tempat pembuangan kotoran manusia
tidak terlepas dari aspek kepemilikan terhadap sarana yang digunakan,
terutama dikaitkan dengan tanggung jawab dalam pemeliharaan dan
kebersihan sarana fasilitas rumah tinggal adalah ketersediaan jamban sendiri
dengan tangki septik. Masih pada tahun yang sama, rumahtangga di
Kabupaten Nagan Raya yang mempunyai fasilitas jamban sendiri dan
mempunyai tangki septik sebesar 40,81 persen.

C. Urusan Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi


Perkembangan indutri kecil selama lima tahun teraakhir terlihat bahwa
rata-rata pertumbuhan untuk industri kecil sebesar 20% pertahun pada
tahun 2007 sebanyak 393 unit, menjadi 716 unit pada tahun 2012, dan
usaha mikro tahun 2007 sebanyak 78 unit, menjadi 1044 unit pada tahun

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 55 -


2012. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Usaha Kecil Menengah
di kabupaten Nagan Raya terlihat pada beberapa indikator kinerja
sebagaimana Tabel 2.39 berikut.
Tabel 2.39
Jumlah Industri, Usaha Mikro Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Omset/Bulan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012

Rata-Rata
Tahun Pertumbuhan
No Uraian Satuan (%)
2007 2008 2009 2010 2011 2012 %
Industri
Jumlah Industri
1 Unit 393 1,117 998 721 740 716 16.67
Kecil
Industri
2 Unit - - - - - - -
Menengah
3 Industri Besar Unit -
UMKM
Jumlah Usaha
1 Unit 78 492 538 664 675 1,044 16.67
Mikro
Tenaga Kerja Industri, UMKM & Omset
Jumlah Tenaga
1,84 1,82
1 Kerja pada Orang 816 1,933 1,841 1,841 16.67
5 3
Industri
Jumlah Tenaga
2 Orang 96 758 801 851 865 865 16.67
Kerja pada UMKM
Jumlah Omset Rp
1 9 12 10 11 15 16.67
3 UMKM/bulan (juta)
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha


Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel
2.40 berikut
Tabel 2.40
Capaian Kinerja Urusan Koperasi
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

N Tahun
Uraian Satuan
o 2007 2008 2009 2010 2011 2012

I Jumlah Koperasi
1 Jumlah Koperasi Unit 153 154 163 165 169 202
2 Jumlah Koperasi Unit 33 39 40 42 49 62

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 56 -


Aktif
Jumlah Koperasi
3 Unit 120 115 123 123 120 140
Tidak Aktif
Jumlah Koperasi
3 Unit 5 10 13 15 18 22
yang dibina
Jumlah Anggota
4 Orang 3,983 4,097 4,831 4,976 5,654 6,282
Koperasi

II Persentase Jumlah Koperasi

1 Jumlah Koperasi Aktif % 21.57 25.32 24.54 25.45 28.99 30.69


Jumlah Koperasi
2 % 78.43 74.68 75.46 74.55 71.01 69.31
Tidak Aktif
Jumlah Koperasi Aktif
3 % 15.15 25.64 32.50 35.71 36.73 35.48
yang dibina
Jumlah Pertumbuhan
4 % 0.65 5.84 1.23 2.42 19.53
Koperasi
Jumlah Pertumbuhan
5 % 2.86 17.92 3.00 13.63 11.11
Anggota Koperasi
Jumlah Pertumbuhan
6 % 1.32 1,038 1.17 1.27 10.85
Omzet Koperasi
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2012

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi seperti


tergambar pada tabel 2.40 diatas. Pada tahun 2007 jumlah koperasi
sebanyak 153 unit koperasi dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 202
unit koperasi dan jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2012 sebanyak 62
unit koperasi sedangkan koperasi yang tidak aktif pada tahun yang sama
yaitu sebanyak 140 unit koperasi, hal ini menunjukkan 69 % koperasi yang
ada di Kabupaten Nagan Raya tidak aktif.

D. Urusan Seni Budaya dan Pemuda dan Olah Raga


Terkait dengan bidang olahraga, sampai dengan tahun 2012,
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah membangun dan mengembangkan
sarana olahraga. Fasilitas olahraga tersebut tersebar di kecamatan dan ibu
kota Kabupaten Nagan Raya dengan jumlah lapangan/sarana Olahraga pada
tahun 2007 berjumlah 20 unit dan pada tahun 2012 meningkat 100%

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 57 -


menjadi 40 Unit. Sedangkan jumlah klub olahraga yang menjadi wadah
dalam pengembangan kegiatan olahraga di Kabupaten Nagan Raya sampai
tahun 2012 adalah sebanyak 197 klub olah raga dengan jumlah cabang olah
raga sebanyak 10 cabang. Dalam focus seni dan budaya jumlah kegiatan
pagelaran seni dan budaya yang telah diselenggarakan sangat sedikit hal ini
seperti terlihat pada tabel dibawah dimana pada tahun 2012 hanya satu kali
begitu juga dengan organisasi dibidang seni hanya sedikit. Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya masih perlu mendorong pengembangan kegiatan
seni dan budaya kearah yang lebih berkembang sehingga kegiatan seni
tersebut dapat berkontribusi dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata.
Pelaksanaan pembangunan urusan kebudayaan juga perlu diarahkan untuk
pencapaian sasaran terwujudnya pengembangan nilai budaya dan
pengelolaan keragaman serta kekayaan budaya yang ada di Kabupaten
Nagan Raya.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan seni dan budaya dan
Pemuda Dan Olah Raga terlihat pada beberapa indikator kinerja
sebagaimana Tabel 2.41 berikut.

Tabel.2.41
Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
N Tahun
Uraian Satuan
o 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah lapangan
unit 20 25 25 30 35 40
/sarana olahraga
2 Jumlah Klub Olah
klub 197 197 197 197 197 197
raga
3 Jumlah cabang
buah 10 10 10 10 10 10
Olah raga
4 Jumlah kegiatan
buah 1 1 3 1 2 1
pagelaran seni

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 58 -


dan budaya
5 Jumlah Organisasi
buah 5 7 7 7 7 7
kepemudaan
6 Jumlah Pemuda orang 36,004 36,780 37,521 38,296 39,026 39,860

7 Jumlah organisasi
orang 1 1 1 1 1 1
di bidang budaya

Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten


Nagan Raya Tahun 2012

E. Urusan Penanaman Modal Daerah


Urusan penanaman modal daerah sangat ditentukan oleh Keamanan
dan ketertiban serta peran pemerintah dalam melakukan promosi terhadap
potensi-potensi daerah yang didukung oleh data dan informasi yang lengkap.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus melakukan promosi potensi Daerah
baik di tingkat lokal maupun Nasional. Ketersediaan data dan iformasi
tentang potensi daerah di Kabupaten Nagan Raya masih belum memadai,
untuk mendukung data informasi yang lengkap pemerintah terus melakukan
upaya pembenahan dan melakukan kajian kajian akademis yang dapat
mendukung informasi potensi daerah kabupaten Nagan Raya. Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya untuk memudahkan akses informasi akan melakukan
publikasi secara online.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal
Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.42
berikut.
Tabel 2.42
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012
Tahun
NO Uraian Satuan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Meningkatnya
1 promosi potensi % 0 20 35 45 55 65
daerah

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 59 -


Tersedianya data
dan informasi sarana
2 % 0 10 15 20 55 65
dan prasarana
daerah
Sumber: BAPPEDA, Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

F. Urusan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting tidak hanya
untuk mencapai kepuasan individu, tetapi juga untuk memenuhi
perekonomian rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Indikator ketenagakerjaan merupakan indikator penting dalam perencanaan
dan evaluasi pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun di bidang sosial.
Indikator ketenagakerjaan misalnya dapat memberikan gambaran tentang
daya serap ekonomi terhadap pertumbuhan penduduk dan produktivitas
tenaga kerja. Apabila perekonomian tidak dapat menyerap pertumbuhan
tenaga kerja yang ada, maka tentu saja akan terjadi peningkatan
pengangguran yang selanjutnya dapat mengakibatkan masalah-masalah
sosial. Urusan ketenaga kerjaan ditinjau dari berbagai aspek sebagai berikut:

a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah proporsi penduduk
usia kerja yang termasuk ke dalam angkatan kerja, yakni mereka yang
bekerja dan mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah
proporsi penduduk mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan kerja.
Mereka yang mencari pekerjaan atau yang termasuk kelompok
pengangguran adalah mereka yang aktif mencari pekerjaan, mereka yang
sedang mempersiapkan usaha, mereka yang sudah mempunyai pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja, atau mereka yang tidak mencari kerja karena
putus asa dan menerima tawaran pekerjaan.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.43 menyajikan
kedua indikator tersebut yakni TPAK dan TPT serta TKK (Tingkat

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 60 -


Kesempatan Kerja) Kabupaten Nagan Raya tahun 2008-2011. TKK adalah
proporsi angkatan kerja yang saat ini bekerja terhadap seluruh angkatan
kerja.
Tabel 2.43
Capaian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Tingkat Pengangguran
Terbuka, dan Tingkat Kesempatan Kerja Kabupaten Nagan Raya Tahun
2008-2011

Indikator Tahun
No
Ketenagakerjaan 2008 2009 2010 2011
Tingkat Partisipasi Angkatan
1 65.60 67.80 61.38 66.10
Kerja (TPAK)
Tingkat Pengangguran
2 5.00 4.80 3.94 7.13
Terbuka (TPT)
Tingkat Kesempatan Kerja
3 95.00 95.20 96.06 92.87
(TKK)
Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Pada periode 2008-2011 TPAK cenderung stabil, walaupun mengalami


fluktuasi. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang
terlibat dalam kegiatan ekonomi mengalami perubahan. Jika diperhatikan
lebih mendalam ternyata TPT di kabupaten ini mengalami penurunan yang
signifikan, namun kembali meningkat drastis pada 2011. Tercatat pada 2008
TPT sebesar 5 persen menjadi 3,94 persen pada 2010, kemudian melonjak
menjadi 7,13 persen. Kondisi yang sebaliknya terjadi pada proporsi
penduduk yang bekerja terhadap angkatan kerja (TKK) untuk periode yang
sama, seperti terlihat pada tabel.
Perubahan TPAK dan TPT setidaknya memberi gambaran, jika
berkurangnya penduduk yang aktif dalam dunia kerja disebabkan oleh
semakin banyaknya penduduk yang bersekolah. Sementara penduduk yang
tidak bekerja mengalami pasang surut, kadangkala mereka memperoleh
pekerjaan, di lain waktu mereka menganggur. Barangkali dibutuhkan jalan
keluar seperti pekerjaan sampingan atau pekerjaan alternatif jika pekerjaan
utamanya terhenti.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 61 -


Tabel 2.44 menunjukkan proporsi pengangguran terbuka menurut
ijazah tertinggi yang dimiliki. Secara umum, tingkat jumlah penganggur
terbuka lebih banyak yang berpendidikan tinggi. Tercatat 78,27 persen
penganggur telah menamatkan SLTP/sederajat. Sedangkan penganggur
yang tidak punya ijazah atau paling tinggi tamat SD atau sederajat mencapai
21,73 persen.
Tabel 2.44.
Proporsi Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011

Tahun
Ijazah Tertinggi yang
NO Satuan
Dimiliki 2010 2011

1 Paling tinggi SD persentase 12,78 21,73

2 SLTP keatas persentase 87,22 78,27

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

b. Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan

Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah yang cukup sedang


berbenah dalam pembangunan dan kegiatan ekonominya, sehingga dapat
berpisah dari Kabupaten Aceh Barat menjadi daerah otonomi yang berdiri
sendiri. Salah satu ciri daerah yang telah maju adalah struktur
perekonomiannya ditopang oleh sektor tersier atau jasa-jasa, sedangkan
sektor pertanian mulai berkurang peranannya.
Tabel 2.45 menunjukkan bahwa proporsi penduduk yang bekerja di
sektor jasa-jasa sebesar 34,82 persen pada tahun 2011. Sektor pertanian
masih memegang peranan cukup besar dengan penduduk yang di sektor ini
mencapai 56,82 persen. Sektor industri atau sekunder paling sedikit
menyerap tenaga kerja yaitu hanya 8,36 persen.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 62 -


TabeI 2.45
Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok
Lapangan Usaha Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011

Kelompok Tahun
No Satuan
Lapangan Usaha 2010 2011

1 Pertanian Persentase 57,03 56,82

2 Industri Persentase 8,12 8,36

3 Jasa-Jasa Persentase 34,84 34,82


Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.46 menyajikan distribusi persentase penduduk yang bekerja


menurut status pekerjaan. Proporsi penduduk berumur 15 tahun ke atas
yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 22,44 persen pada tahun
2011. Penduduk yang berusaha dibantu pekerja tak dibayar mencapai 32,27
persen pada tahunyang sama. Sementara penduduk yang bekerja dengan
status berusaha sendiri sebesar 14,42 persen.

Tabel 2.46.
Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011

Tahun
No Status Pekerjaan Satuan
2010 2011
1 Berusaha sendiri % 16,85 14,42
2 Berusaha dibantu pekerja tak dibayar % 26,50 32,27
3 Berusaha dibantu buruh tetap % 2,76 3,56
4 Buruh/karyawan % 31,31 22,44
5 Pekerja bebas pertanian % 2,85 1,41
6 Pekerja bebas nonpertanian % 0,65 1,57
7 Pekerja tidak dibayar % 19,08 24,35

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 63 -


Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

G. Urusan Perhubungan
Sarana dan prasarana perhubungan di Kabupaten Nagan Raya
meliputi angkutan darat, jaringan jalan, dan terminal penumpang. Sektor
angkutan umum untuk pengangkutan orang atau umum di dukung oleh
akses lintas barat timur yang merupakan status jalan nasional. Untuk
mempercepat arus pengangkutan umum pemerintah perlu melakukan
penataan jalan kabupaten untuk pembuatan jalan tembus dan
memperpendek jarak tempuh dengan membuka akses jalan baru melalui
jalan-jalan kawasan transmigrasi dan jalan perkebunan sehingga arus
transportasi umum dapat tembus sampai kekawasan pedalaman sehingga
pengangkutan barang barang hasil produksi masyarkat dapat terangkut
dengan lancar.
Berdasarkan Tabel 2.47 jumlah orang yang terangkut dengan
angkutan umum pada Tahun 2007 sebanyak 11.000 orang dan pada Tahun
2012 meningkat menjadi 250.230 orang atau meningkat 95,60 persen bila
dibandingkan dengan Tahun 2007. Untuk jumlah barang yang terangkut
dengan angkutan umum pada Tahun 2007 sebanyak 5.679 ton dan pada
Tahun 2012 meningkat menjadi 197.000 ton atau meningkat 97,12 persen
bila dibandingkan dengan Tahun 2007, terjadinya peningkatan baik jumlah
orang maupun jumlah barang karena lancarnya arus transportasi seiring
perbaikan lintas jalan nasional jalur barat selatan dan adanya perbaikan jalan
Kabupaten yang berdampak pada mulai tumbuhnya kegiatan pembangunan
serta ekonomi masyarakat diberbagai sektor sehingga kebutuhan masyarakat
untuk pengangkutan umum semakin tinggi. Untuk lebih jelas yang
berhubungan dengan perkembangan jumlah orang dan penumpang yang
terangkut dengan akungkutan umum dapat dilihat Tabel 2.47 dan 2.48
berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 64 -


Tabel.2.47
Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun
N
Uraian Satuan
o
2007 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah 210.00
1 Orang 11.000 140.100 181.440 192.000 250.230
orang 0
Jumlah 176,00
2 Ton 5,679 10,800 15,300 164,000 197,000
Barang 0
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2012

Sarana dan prasarana untuk mendukung adanya jalur angkutan


perairan/laut perlu menjadi perhatian pemerintah, hal ini dikarenakan jalur
pengangkutan yang tersedia terutama untuk pengangkutan barang hanya
lewat darat sehingga untuk mendukung pengembagan Kabupaten Nagan
Raya sebagai Kawasan Agro Industri maka pembangunan infrastruktur
seperti pelabuhan juga fasilitas lainya yang dapat mendukung hadirnya
tranportasi laut terutama untuk pengankutan barang, perlu menjadi
perhatian pemerintah.
Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran
penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik,
pertahanan dan keamanan. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan
jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan, maka
jalan dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas. kondisi jalan
kabupaten di Kabupaten Nagan Raya ditunjukkan pada Tabel 2.48

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 65 -


Tabel.2.48
Panjang Jalan Jumlah kendaraan dan Izin Trayek
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Tahun
No Uraian Satuan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Panjang
1 Jalan KM 327.30 381.40 490.40 509.80 617.50 642.90
Kabupaten
Panjang
2 Jalan KM 117.60 117.60 117.60 117.60 117.60 117.60
Propinsi
Panjang
3 KM 82.00 82.00 82.0 82.00 82.00 82.00
Jalan Negara
Panjang
4 Jalan KM 58.6 60.1 109.3 35.2 128.7 127.3
Kecamatan
Jumlah
5 Kendaraan Unit 47 70 74 82 88 100
Penumpang
Jumlah
6 Kendaraan Unit 631 1,200 1,700 1,800 2,100 2,800
Barang
7 Jumlah Bus Unit 22 29 36 40 45 55
Izin Trayek
Izin Trayek
1 Unit 1 1 1 1 1 1
perkotaan
Izin Trayek
2 Unit 1 1 1 1 1 1
perdesaan
Jumlah Izin
3 unit 2 2 2 2 2 2
Trayek
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 2.48, statusnya, jalan yang ada di Kabupaten


Nagan Raya terdiri dari jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan
jalan Kecamatan. Total panjang jalan kabupaten di Kabupaten Nagan Raya
pada Tahun 2012 lebih kurang 642,90 km, atau meningkat sebesar 49,09
persen jika dibandingkan dengan panjang jalan Kabupaten pada Tahun 2007
sepanjang 327 KM. Panjang jalan propinsi sepanjang 117,60 KM sedangkan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 66 -


jalan Nasional yang melintasi daerah Kabupaten Nagan Raya sepanjangk 82
KM begitu juga dengan jalan Kecamatan sampai dengan Tahun 2012 sudah
memiliki panjang jalan sepanjang 127,3 KM. Untuk jalan Kecamatan dari
Tahun 2007 sampai dengan 2012 mengalami peningkatan sepanjang 68,6
KM. Jaringan jalan Kecamatan berfungsi menghubungkan antar kawasan
dan/atau permukiman di dalam Kecamatan atau desa.

H. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka


penanggulangan kemiskinan adalah melalui program pemberdayaan
masyarakat. Kebijakan tersebut diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan masyarakat, membangunan perilaku, serta pengorganisasian
masyarakat. Program kegiatan penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dari tahun ke tahun belum menunjukan
hasil yang cukup baik, hal ini tercermin dari jumlah prosentase Kepala
Keluarga (KK) miskin yang masih tinggi di kabupaten Nagan Raya walaupun
dari Tahun ketahun terus menunjukan penurunan angka kemiskinan.
Pemberdayaan masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Nagan Raya melalui pembinaan terhadap kelembagaan yang ada
di masyarakat. Berdasarkan Tabel 2.49, kelembagaan PKK hingga Tahun
2012 berjumlah 222 lembaga. Begitu juga dengan kelompok Kepemudaan
berjumlah 222 Kelompok dan Desa Swadaya berjumlah 222 Desa seperti
terlihat pada Tabel 2.51. Program pemberdayaan masyarakat dan
Kepemudaan saat ini belum terkoordinir secara optimal, baik pada tingkat
nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Rendahnya partisipasi
masyarakat, dunia usaha, dan organisasi-organisasi kepemudaan dalam
peningkatan SDM dan produktivitas pemuda menyebabkan fokus
pemberdyaan pemuda belum mengarah pada peningkatan keterampilan
hidup (life skill) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 67 -


kelangsungan hidup (livelihood). Pembinaan-pembinaan yang selama ini
dilakukan baik oleh lembaga pemerintah maupun non pemerintah masih
bersifat parsial (satu aspek saja) dan belum menyeluruh (holistic).
Pemerintah perlu mrancang program pemberdyaan secara berkelanjutan
terutama untuk pemberdyaan pemuda, karena pemuda merupakan
komponen bangsa yang sering dijadikan indicator keberhasilan ataupun
kemunduran suatu Daerah atau Bangsa karena pemuda merupakan pelopor
perubahan (tranformation agent) dalam pembangunan suatu suatu Daerah.

Tabel. 2.49.
Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK aktif)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun
NO Uraian
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 LPM - - - - - -
2 PKK 222 222 222 222 222 222
3 Kelompok Pemuda 222 222 222 222 222 222
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga
Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Tabel. 2.50.
Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK) yang dibina
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun
NO Uraian
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 LPM - - - - - -
2 PKK 222 222 222 222 222 222
3 Kelompok Pemuda 222 222 222 222 222 222
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga
Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 68 -


Tabel. 2.51
Jumlah Desa menurut Status Desa
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Tahun
NO Status Desa
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Desa Swadaya 222 222 222 222 222 222
2 Desa Swakarya 0 0 0 0 0 0
3 Desa Swasembada 0 0 0 0 0 0
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Salah satu masalah dalam melakukan pemberdayan masyarakat


terkait dengan penanggulangan kemiskinan adalah lemahnya data base
tentang KK atau penduduk miskin itu sendiri. Hal ini terlihat dari adanya
selisih jumlah KK miskin berdasar data dari Dinas Sosial dan KB dengan data
dari BPS. Hal ini bisa terjadi karena metode pengambilan data yang berbeda
dan indikator tentang kemiskinan yang berbeda. Walau demikian data dari
Dinas Sosial dan data dari BPS jumlah KK dan penduduk miskin pada tahun
2012 mengalami penurunan dibanding Tahun 2007.

I. Urusan Kebudayaan

Pengembangan sektor kebudayan di Kabupaten Nagan Raya masih


belum optimal hal ini terlihat dari Tabel 2.52 jumlah gedung kesenian yang
ada di Kabupaten Nagan Raya berjumlah 1 Unit, Kegiatan Pergelaran seni
dan budaya pada tahun 2012 hanya satu kali dilaksanakan seerta organisasi
yang berkipral bidang seni di Kabupaten Nagan Raya hanya 1 oranisasi.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 69 -


Untuk lebih jelas kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.52 berikut.

Tabel.2.52
Capaian Kinerja Urusan Seni, Budaya
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun
No Uraian Satuan
2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Group Kesenian Unit - - - - - -


2 Gedung Kesenian Unit - - - 1 1 1
3 Kegiatan pagelaran seni
Buah 1 1 3 1 2 1
dan budaya
5 Organisasi di bidang
orang 1 1 1 1 1 1
budaya
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2012

Pemerintah perlu memberikan perhatian terhadap pengembangan dan


pelestarian kebudayaan karena sektor kebudayaan akan dapat menunjang
sektor pariwisata di Kabupaten Nagan Raya. Hal ini disebabkan karena pilar
pariwisata bertumpu pada wisata budaya dan wisata alam. Potensi bidang
kebudayaan di Kabupaten Nagan Raya akan terjaga kelestariannya bila
adanya lembaga budaya yang terus menerus melaksanakan peran
pelestarian.

J. Urusan Kearsipan

Permasalahan pengemabangan Sumber daya Manusia tidak hanya


menyangkut penyediaan layanan pendidikan formal bagi peserta didik, tetapi
juga harus didukung oleh fasilitas perpustakaan yang memadai. Dalam
mendukungkung pemberantasan buta aksara (illiteracy) dan upaya untuk
mencerdaskan seluruh rakyat serta mendukung pembelajaran sepanjang
hidup (life long learning) maka pemerintah perlu melakukan upaya

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 70 -


penyediaan sarana perpustakaan yang memadai disetiap kecamatan dan
perlu membudayakan kepada masyarakat budaya membaca dari tabel
dibawah terlihat jumlah pengunjung pustaka masih sangat terbatas yaitu
hanya 145 orang pada tahun 2012, hal ini juga disebab kan oleh
keterserdiaan buku maupun fasilaitas lainya dipustaka belum memadai.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.53 dan 2.54 berikut.
Tabel 2.53
Jumlah Pustaka Daerah Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2012 (unit)
No Kecamatan 2008 2009 2010 2011 2012
1 Seunagan 3 1 1 - -
2 Beutong 2 1 - 1 -
3 Seunagan Timur 2 1 1 - -
4 Suka Makmue 1 1 1 - -
5 Kuala 2 1 2 - -
6 Kuala Pesisir 1 1 - - 2
7 Tadu Raya 1 1 1 - -
8 Darul Makmur 2 1 1 - -
9 Tripa Makmur - - - 1 1
10 BeutongAteuh Banggalang - - - 1 -
Jumlah 14 8 7 3
Sumber: Badan Kearsipan dan Kepustakaan Kabupaten Nagan Raya tahun 2012

Tabel 2.54
Perkembangan jumlah Pengunjung Pustaka
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 - 2012

Jumlah
Tahun Satuan Pengunjung

2008 Orang 35
2009 Orang 46
2010 Orang 55

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 71 -


2011 Orang 104
2012 Orang 115
Sumber: Badan Kearsipan dan Kepustakaan Kabupaten Nagan Raya tahun 2012

K. Urusan Komunikasi dan Informatika


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan
Informatika terlihat dari jumlah Desa yang memiliki akses telephone seluler
hampir seluruh desa di Kabupaten Nagan Raya sudah memiliki akses jaringan
telekomunikasi dimana dari 222 Desa yang ada di Kabupaten Nagan Raya
181 Desa sudah memiliki akses jaringan telephone begitu juga halnya
dengan jaringan Internet hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Nagan
Raya sudah memiliki akses. Untuk mempercepat akses masyarakat terhadap
informasi publik terhadap informasi yang berhubungan dengan kebijakan
pemerintah maka pemerintah Kabupaten Nagan Raya perlu menyediakan
sarana dan prasarana informasi teknologi yang memadai baik ditingkat
Kecamatan maupun untuk setiap SKPD yang ada di Kabupaten Nagan Raya.

L. Urusan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Pelayanan urusan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan


masyarakat di Kabupaten Nagan Raya dilihat dari segi jumlah personil
Linmas mengalami penurunan dimana pada Tahun 2007 berjumlah 920
orang dan pada tahun 2012 menjadi 852 orang, dilihat dari segi jumlah pos
kamling yang ada di Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2007 berjumlah 27 unit dan pada tahun 2012 meningkat menjadi
84 unit. Jumlah lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada tahun 2007
berjumlah 3 unit dan pada tahun 2012 jumlah LSM tumbuh sangat pesat
yaitu sebanyak 53 unit dengan berbagai bidang kegiatan. Untuk partai politik
yang akatik di Kabupaten Nagan Raya sebanyak 13 partai Politik dimana 10
Partai Nasional dan 3 Partai lokal. Kinerja pembangunan pada pelayanan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 72 -


urusan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan masyarakat terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.55, 2.56 dan 257 berikut.

Tabel. 2.55
Jumlah Linmas dan Pos Siskamling
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012
Jumlah Linmas Jumlah
NO Tahun
(Orang) Pos Siskamling
1 2007 920 27
2 2008 920 27
3 2009 920 42
4 2010 920 84
5 2011 920 84
6 2012 852 84
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.56
Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012

NO Tahun Jumlah LSM Jumlah LSM Aktif

1 2007 3 3
2 2008 7 7
3 2009 14 14
4 2010 28 28
5 2011 43 43
6 2012 50 50
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.57
Jumlah Partai Politik
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012

Jumlah Partai Jumlah Partai


NO Tahun
Politik Nasional Politik Lokal
1 2007 42 0
2 2008 42 6

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 73 -


3 2009 42 6
4 2010 42 6
5 2011 42 6
6 2012 10 3
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2012
M. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Berdasarkan metode/alat KB yang digunakan, tampaknya metode
suntik dan pil KB masih menjadi pilihan utama. Pada tahun 2011 suntik KB
digunakan oleh 68,95 persen akseptor dan pil KB digunakan oleh 31,05
persen pengguna. Alat ini digunakan karena kepraktisan dan kemudahannya
dan kemungkinan masih dominan digunakan akseptor sampai beberapa
waktu mendatang. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja
sebagaimana Tabel 2.58 berikut.
Tabel 2.58
Persentase Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas dan Pernah Kawin
Menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan, 2010-2011

Tahun
No Metode Kontrasepsi
2010 2011
1 Suntik KB 73,15 68,95
2 Pil KB 20,82 31,05
3 Lainnya 6,03 0,00
Persentase perempuan berumur 15-49
4 tahun dan berstatus kawin dan sedang 47,64 48,59
menggunakan alat/cara KB
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat BAPPEDA Kab.Nagan Raya Tahun 2012

N. Urusan Pemerintahan Umum

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum


terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana berikut.

a) Urusan Syariat Islam


Pelaksanaan Syari`at Islam secara kaffah merupakan periotas utama
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, sehingga persoalan syariat Islam

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 74 -


menjadi bagian integral dalam pelaksanaan Pemerintahan di Kabupaten
Nagan Raya. Karena pelaksanaan pelayanan urusan syariat islam dinilai
belum memadai. Hal ini terlihat dari belum optimalnya pemanfaatan tempat
peribadatan, kurangnya tenaga pelayanan baik dalam kualitas maupun
kuantitas, sedangkan Persoalan lain yang dihadapi saat ini adalah kurangnya
pemahaman peran dan fungsi Teugku Imuem dalam pelaksanaan Sayariat
Islam dan juga disebabkan belum semua unsur perangkat pemerintahan
gampong dan mukim diatur dengan peraturan yang setara dan sinergi.
Dalam kegiatan kemasyarakatan peran unsur-unsur pemerintahan gampong
seperti Teungku Imuem dalam meningkatkan pelayanan dibidang
peribadatan dan kemasyarkatan memiliki peran yang sangat penting baik
dalam membudayakan kembali menghidupkan meunasah dengan shalat
berjamaah dan pengajian, membimbing dan mengawasi kegiatan warga
masyarakat agar sesuai dengan syariat Islam, serta menyelesaikan sengketa
dalam keluarga dan masyarakat berdasarkan syari`at yang telah menyatu
dengan adat.
Dalam upaya mempercepat implementasi Syariat Islam secara Kaffah
hingga ke tingkat pemerintahan paling rendah (gampong) diwilayah
Kabupaten Nagan Raya didukung oleh kehidupan beragama masyarakat
kabupaten Nagan Raya yang sudah berjalan dengan baik dan adat istiadat
masyarakat yang masih terpelihara dengan baik sehingga bila pemerintah
dapat mengelola dengan baik maka akan menjadi potensi untuk dapat
menyukseskan pelaksanaan syariat islam dengan kaffah dimasyarakat.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya saat ini terus berupaya menata
kembali pemerintahan gampong baik sarana maupun prasarana untuk
mendukung pelaksanaan syariat islam. Untuk terlaksananya syariat islam
secara kaffah tersebut berdasarkan data fasilitas peribadatan di Kabupaten
Nagan Raya sangat mendukung untuk terealisasinya syariat Islam. Kinerja

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 75 -


pembangunan pada pelayanan urusan Syariat Islam terlihat pada fasilitas
peribadatan dan dayah sebagaimana Tabel 2.59 berikut.

Tabel.2.59
Jumlah sarana dan prasarana Ibadah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
No Tahun
Sarana dan
Satuan
Prasarana 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Masjid unit 213 213 213 227 227 227


2 Meunasah unit 250 250 250 253 261 260
3 Musalla unit 40 40 40 42 42 42
4 Dayah unit 156 156 156 201 201 201
Jumlah unit 659 659 659 723 731 730
Sumber: Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Dalam upaya mempercepat implementasi Syariat Islam hingga ke


tingkat pemerintahan paling rendah (gampong), yang perlu dilakukan adalah
pelaksanaan syariat secara konsisten dan berkesinambungan serta perlu
menjadi perhatian semua pihak terkait terutama pihak eksekutif dan legislatif
di Kabupaten Nagan Raya dengan segera dapat merampungkan Qanun yang
dapat mendukung pelaksanaan syariat sapai ketingkat Pemerintahan
Gampong, meskipun untuk sementara pemerintah Kabupaten menggunakan
Qanun syariat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh.
Secara umum masyarakat Nagan Raya menyikapi dengan antusias
agar pelaksanaan syariat dapat dilaksanakan dengan baik sampai ketingkat
gampong. Pada tahun 2007 sudah beberapa pelanggar syariat yang telah
memberlakukan pelaksanaan sanksi. Pelaksanaan sanksi syariat terhadap
pelanggar sudah berjalan walaupun belum maksimal. Gambaran mengenai
pelanggaran Syariat Islam dapat dilihat pada tabel 2.60.
Tabel.2.60
Pelanggaran Syariah Islam

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 76 -


Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Sarana dan Tahun
Satuan
No prasarana 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pelanggaran Qanun
1 No 14 thn 2003 Orang 2 0 0 0 0 0
Khalawat/Mesum
Sumber: Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

b) Urusan Ketahanan Pangan

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam bidang


ketahanan pangan mengacu pada sistem ketahanan pangan secara
komprehensif meliputi empat subsistem, yaitu: (i) ketersediaan pangan
dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, (ii) distribusi
pangan yang lancar dan merata, (iii) konsumsi pangan setiap individu yang
memenuhi kecukupan gizi seimbang, yang berdampak pada (iv) status gizi
masyarakat. Dengan demikian, sistem ketahanan pangan tidak hanya
menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan ditingkat
makro tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di tingkat
rumah tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga, terutama
anak dan ibu hamil dari rumah tangga miskin. Dalam upaya mengatasi
kerawanan pangan di Kabupaten Nagan pemerintah terus berupaya
meneingkatkan sawah sawah produktif disetiap kecamatan yang ada di
Kabupaten Nagan Raya, dari tabel 2.61 dibawah terlihat luas lahan sawah
untuk tiap kecamatan dikabupaten Nagan Raya dimana Kecamatan Kuala
mempunyai luas lahan sawah terbesar yaitu sebanyak 3,708 Ha atau 18,
97% dari Luas Lahan Sawah Kabupaten sebanyak 19,544 Ha sedangkan
Kecamatan Tadu Raya Kecamatan merupakan kecamatan yang memiliki area
persawahan dikabupaten Nagan Raya yaitu hanya seluas 831 Ha atau 4,25
% dari total luas lahan sawah Kabupaten.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketahanan Pangan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2,61 dan 2,62
berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 77 -


Tabel 2.61
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Luas Lahan Sawah Persentase Luas
NO Kecamatan
(Ha) (%)
1 Beutong 3,329.00 17.03
2 Beutong Banggalang* - 0.00
3 Seunangan Timur 2,468.00 12.63
4 Seunangan 1,977.00 10.12
5 Suka Mankmue 2,924.00 14.96
6 Kuala 3,708.00 18.97
7 Kuala Pesisir 1,730.00 8.85
8 Darul Makmur 2,577.00 13.19
9 Tripa Makmur* - 0.00
10 Tadu Raya 831.00 4.25
Jumlah Total 19,544.00 100.00
Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Catatan=Tripa Makmur* Data masih di Kecamatan Induk.
Tabel 2.62
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi
Sawah Intensifikasi Menurut Kecamatan di
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011

Lua (Ha) Rata-Rata


Produksi
No Kecamatan Produksi
Tanam Panen (Ton)
(Ton/Ha)
1 Darul Makmur 2,087 2,087 9,000 4.31
2 Kuala 3,533 3,533 20,000 5.66
3 Kuala Pesisir 860 860 3,870 4.50
4 Tadu Raya 450 450 1,800 4.00
5 Beutong 2,736 2,736 18,000 6.58
6 Seunagan 1,957 1,957 12,000 6.13
7 Suka Makmue 2,721 2,721 16,000 5.88
8 Seunagan Timur 2,400 2,400 16,000 6.67

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 78 -


9 Beutong ateuh Banggalang- - -
10 Ttripa Makmur - - -
Jumlah 16,744 16,744 96,670 5.77
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka BPS Nagan Raya Tahun 2012

2.3.2 Layanan Urusan Pilihan


Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun
2007-2011 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu:
A. Pertanian
Potensi sektor pertanian di wilayah Kabupaten Nagan Raya beraneka
ragam dan tersebar diseluruh Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Nagan
Raya merupakan potensi besar dalam mendukung proses ketahanan pangan.
Potensi sektor pertanian ini sangat menjajanjikan karena didukung oleh
luasnya area pertanian yang masih tersedia di Kabupaten Nagan Raya
sehingga untuk mempercepat pengembangan sektor pertanian pemerintah
Kabupaten Nagan harus memfokuskan pengembangan infrastruktur
pertanian yang memadai dan meningkatkan pemamfaatan teknologi pra dan
pasca panen. Karena permasalahan utama pengembagan sektor pertanian di
wilayah Kabupaten Nagan Raya terutama untuk sub sektor tanaman pangan
belum didukung oleh irigasi tehnis yang memadai dan masih lemahnya
pemahaman masyarakat dalam pemamfaatan teknologi pra dan pasca
panen.
Bidang pertanian unggulan meliputi tanaman pangan, perkebunan,
perkebunan, peternakan dan prikanan. Tanaman pangan unggulan di
Kabupaten Nagan Raya padi dengan jumlah produksi sebanyak 190,440 Ton
pada tahun 2012 dan rata-rata produksi per Ha, 5 Ton, jagung dengan jumlah
produksi 1,853 Ton, kedelai dengan jumlah produksi 3,299, kacang tanah
dengan jumlah produksi 475 Ton, ubi kayu jumlah produksi 3,213 dsn ubi
jalar dengan jumlah produksi sebanyak 2,032 Ton pada Tahun 2012.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 79 -


Sedangkan tanaman holtikultura unggulan Rambutan luas area sebesar 933
Ha, dengan jumlah produksi 7,464 Ton pada tahun 2012, Durian luas areal 641
Ha dengan jumlah produksi 16,640 Ton pada tahun 2012, Pisang luas area
sebesar 222 Ha dengan jumlah produksi sebesar 40,294 Ton pada Tahun 2012.
Peningkatan produktivitas pertanian pangan dan hortikultura menjadi
prioritas pemerintahan Kabupaten Nagan Raya ke depan dalam mendukung
pengembangan kabupaten Nagan Raya sebagai Kawasan Agro Industri,
dimana dengan peningkatan produktivitas yang tinggi akan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan petani ke arah yang lebih baik. Kinerja
pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada beberapa
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.63, 2.64 dan 2.65 berikut.
Tabel.2.63
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Luas (Ha) Rata-Rata


Produksi
No Jenis Lahan Luas Luas Panen Produksi
(Ton)
Areal (Ha) (Ha) (Ton/Ha)
1 Sawah Basah 32,715 32,706 183,204 6
2 Sawah Kering 2,412 2,405 7,236 3
Jumlah 35,127 35,111 190,440 5
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.64
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Komoditas
Palawija, Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Luas (Ha) Rata-Rata


No Komoditas Luas Areal Produksi Produksi
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Jagung 909 1,853 2.04
2 Kedelai 3,218 3,299 1.03
3 Kacang tanah 3,076 475 0.15
4 Kacang hijau 266 234 0.88
5 Ubi kayu 169 3,213 19.01
6 Ubi jalar 100 2,032 20.32
Jumlah 7,738 11,106 1.44

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 80 -


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2012

Tabel.2.65
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Komoditas
Hortikultura di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Luas (Ha) Rata-Rata


No Komoditas Luas Areal Produksi Produksi
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Mangga 270 2,297 9
2 Rambutan 933 7,464 8
3 Jeruk Manis 210 2,112 10
4 Langsat 241 1,276 5
5 Sawo 91 321 4
6 Durian 641 16,640 26
7 Jambu 62 469 8
8 Nenas 6 106 18
9 Pisang 226 40,294 178
10 Pepaya 46 770 17
Jumlah 2,726 71,749 26
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2012

Permasalahan yang sangat substansial dalam pengembangan komoditi


pangan dan hortikultura adalah permasalahan ketersediaan bibit/benih
unggul dan pemasaran. Penggunaan varietas unggul sering menjadi kendala
dimana petani masih sangat tergantung dari bantuan pemerintah akibat
belum tersedianya unit produksi bibit/benih unggul yang representatife dan
mudah diakses oleh masyarakat. Selama ini sebagian besar kebutuhan
bibit/benih unggul masih didatangkan dari luar daerah dengan harga yang
mahal sehingga penggunaan bibit/benih unggul oleh petani masih sangat
minim dan cendrung bergantung dari bantuan pemerintah. Untuk mengatasi
permasalahn tersebut maka sangat diperlukan ketersediaan unit produksi
bibit dengan kapasitas modern dan didukung oleh Sumberdaya yang handal

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 81 -


sehingga tidak tergantung lagi dari daerah lain dan dapat menjadi sentral
penghasil bibit varietas unnggul untuk petani kawasan barat selatan.
Jenis lembaga pertanian yang ada di wilayah Kabupaten Nagan Raya
beragam dimana diantaranya lembaga lembaga tani yang ada di Kabupaten
Nagan Raya yang paling banyak jumlahnya yaitu Kelompok Tani yaitu
sebanyak 739 Kelompok yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada dalam
wilayah Nagan Raya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table 2.66 dibawah
ini.

Tabel 2.66
Jenis Kelembagaan Pertanian
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Jenis Kelembagaan Satuan Jumlah

1BBU Unit 2
2Koperasi Tani Unit 10
3UPJA Unit 51
4Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Unit 5
5Kios Pertanian Unit 16
6Kelompok Tani Unit 739
Kelompok Tani Nelayan Andalan
7 Unit 14
(KTNA)
Jumlah 837
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2012

B. Kehutanan dan Perkebunan


Sektor kehutanan dan perkebunan sebagai salah satu sektor unggulan
yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap proses pengembangan
Kabupaten Nagan Raya. Maka untuk itu diperlukan pengelolaan yang tepat
dan optimal dalam pengembangannya terkait dengan pemamfaatan
keseluruhan sektor Kehutanan dan perkebunan yang dapat memberikan
dampak positif bagi masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam pengembagan kawasan hutan pemerintah Kabupaten Nagan
Raya telah menetapkan kawasan hutan lindung dan pengelolaan kawasan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 82 -


hutan dengan tujuan untuk memilihara daya dukungnya agar bermamfaat
bagi masyrakat, melindungi kawasan kawasan yang memiliki potensi sumber
air dan resapan air serta melindungi kawasan hutan lindung untuk tidak
beralih fungsi menjadi kawasan budidaya serta mencari terobosan baru
dalam mendapatkan kompensansi dari pemamfaatan hutan lindung sehingga
kelestarian lingkungan dapat terus terjaga.
Sektor perkebunan telah memberikan sumbangan yang cukup berarti
terhadap perekonomian daerah Kabupaten Nagan Raya termasuk sumber
pendapatan masyarakat. Sedangkan dari sisi aspek sosial, usaha perkebunan
telah mampu memberikan lapangan pekerjaan yang cukup luas bagi
masyarakat dimana secara langsung ikut mengurangi pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan masyarkat. Kabupaten Nagan Raya mempunyai
potensi areal yang luas untuk pengembangan perkebunan mencapai 77.164
Ha. Kawasan perkebunan di Kabupen Nagan Raya saat ini di kelola oleh
masyarakat dan Perusahaan Swasta. Jenis tanaman perkebunan yang
dominan dikelola oleh masyarakat saat ini adalah kelapa sawit, karet, kelapa
dalam, kelapa hibrida, pinang, kakau, kopi, cengkeh,pala, jahe,kunyit, lada,
dan kemiri sedangkan jenis tanaman perkebunan yang dikelola perusahaan
perkebunan adalah kelapa sawit. Pengembangan perkebunan rakyat
mencakup seluruh kecamatan di Kabupaten Nagan Raya sedangkan untuk
pengembangan kawasan perkebunan perusahaan dipusatkan pada
Kecamatan Darul Makmur dan Tadu Raya.
Luas areal perkebunan pada tahun 2007 di Nagan Raya mencapai
32,962 Ha, mengalami peningkatan pada tahun 2012, menjadi 58,638 Ha
dimana hal ini cenderung disebabkan karena semakin kondusifnya keamanan
dan lancarnya arus transportasi darat di lintas barat selatan. Peningkatan
luas areal tertinggi terjadi pada komoditi kelapa sawit dimana pada tahun
2007 seluas 13,822 Ha mengalami kenaikan sebesar 39,322 Ha atau sebesar
65 % pada Tahun 2012. kemudian diikuti oleh karet seluas 9,155 Ha pada

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 83 -


tahun 2007 meningkat menjadi 11.549 Ha atau 21% pada Tahun 2012 . Kelapa
Sawit masih mendominasi luas areal perkebunan di Kabupaten Nagan Raya,
yakni 58,638 Ha Ha yang diikuti oleh Karet 11.549 Ha dan Kakau 5,372 Ha
serta Kelapa Dalam 1,350 Ha. Lebih jelas mengenai luas areal berbagai
komoditi unggulan perkebunan di Kabupaten Nagan Raya tahun 2007 sampai
dengan tahun 2012 disajikan dalam Tabel.2.67
Tabel 2.67
Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat dan Besar Menurut
Komoditi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 - 2012

Tahun
No Komoditas Satuan
2007 2008 2009
Luas Tanam
1 Kelapa sawit Ha 13,822 14,052 27,435
2 Karet Ha 9,155 9,861 10,269
3 Kelapa Ha 2,873 3,055 1,259
4 Kopi Ha 1,360 1,360 150
5 Kakao Ha 3,328 4,033 4,051
6 Nilam Ha 10 70 -
7 Pinang Ha 258 258 571
8 Pala Ha 158 158 123
9 Sagu Ha 1,271 1,471 110
10 Kapuk/Randu Ha 475 475 21
11 Kemiri Ha 12 62 71
12 Aren Ha 236 236 19
13 Kunyit Ha 4 15 12
Jumlah 32,962 35,106 44,089
Tahun
No Komoditas Satuan
2010 2011 2012
Luas Tanam
1 Kelapa sawit Ha 37,444 38,649 39,322
2 Karet Ha 10,293 10,870 11,549
3 Kelapa Ha 1,352 1,351 1,350
4 Kopi Ha 152 150 148
5 Kakao Ha 4,993 5,052 5,372
6 Nilam Ha 102 45 15
7 Pinang Ha 554 547 547
8 Pala Ha 123 122 122
9 Sagu Ha 113 112 112

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 84 -


10 Kapuk/Randu Ha 21 21 21
11 Kemiri Ha 69 69 69
12 Aren Ha 18 13 12
13 Kunyit Ha 13 11 1
Jumlah 55,246 57,010 58,638
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2012

Jumlah produksi berbagai komoditi perkebunan di Kabupaten Nagan


Raya pada tahun 2012 untuk komoditi sawit, kemiri, kakau dan pinang
mengalami kenaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2007,
dimana komoditi sawit mengalami kenaikan produksi sebesar 70%, komoditi
kemiri 84 persen, komoditi pinang 59 persen, dan komoditi kakau 57 persen
sedangkan beberapa komoditi lain pada tahun 2012 tidak mengalami
peningkatan signifikan, bahkan ada beberapa komoditi yang mengalami
penurunan jumlah produksi jika dibandingkan dengan tahun 2007. Komoditi
karet pada tahun 2012 mengalami penurunan jumlah produksi sebanyak 16
persen jika dibandingkan dengan tahun 2007.
Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada komoditi kemiri yaitu 84
persen yang diikuti oleh sawit 70 persen, pinang 59 persen, dan kakau 56
persen sedangkan terendah terjadi pada komoditi sagu sebesar -92,50
persen kemudian di ikuti oleh kopi sebesar -91,50 persen dan kapuk 89
persen. Produksi kelapa sawit masih merupakan yang tertinggi diantara
komoditi perkebunan lainnya yaitu sebesar 144,980 ton TBS atau (96,17
persen), dari total jumlah produksi perkebunan rakyat dan besar menurut
komoditi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 2.68 dan 2.69.
Tabel 2.68
Produksi Perkebunan Rakyat dan Besar Menurut Komoditi
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 - 2012

Tahun
No Komoditas Satuan
2007 2008 2009
1 Kelapa sawit Ton 43,983 49,980 83,088
2 Karet Ton 3,988 3,929 3,307
3 Kelapa Ton 1,239 1,248 666

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 85 -


4 Kopi Ton 565 567 50
5 Kakao Ton 569 571 1,343
6 Nilam Ton 25 5 -
7 Pinang Ton 92 93 233
8 Pala Ton 24 26 35
9 Sagu Ton 240 245 14
10 Kapuk/Randu Ton 53 57 6
11 Kemiri Ton 3 5 17
12 Aren Ton 50 48 7
13 Kunyit 1 8 6
Tahun
No Komoditas Satuan
2010 2011 2012
1 Kelapa sawit Ton
130,501 141,561 144,980
2 Karet Ton 3,304 3,322 3,431
3 Kelapa Ton 670 668 659
4 Kopi Ton 51 52 48
5 Kakao Ton 1,415 1,331 1,335
6 Nilam Ton 6 - -
7 Pinang Ton 220 228 225
8 Pala Ton 35 35 33
9 Sagu Ton 15 18 18
10 Kapuk/Randu Ton 6 7 6
11 Kemiri Ton 16 19 19
12 Aren Ton 7 5 5
13 Kunyit Ton 5 5 5
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2012

Tabel 2.69
Rata-Rata Produksi Perkebunan Rakyat dan Besar Menurut Komoditi
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun
No Komoditas Satuan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Luas Tanam
1 Kelapa sawit Ton/Ha 3.18 3.56 3.03 3.49 3.66 3.69
2 Karet Ton/Ha 0.44 0.40 0.32 0.32 0.31 0.30
3 Kelapa Ton/Ha 0.43 0.41 0.53 0.50 0.49 0.49
4 Kopi Ton/Ha 0.42 0.42 0.33 0.34 0.35 0.33
5 Kakao Ton/Ha 0.17 0.14 0.33 0.28 0.26 0.25
6 Nilam Ton/Ha 2.50 0.07 0.05 0.06 0.05 0.05
7 Pinang Ton/Ha 0.36 0.36 0.41 0.40 0.42 0.41
8 Pala Ton/Ha 0.15 0.16 0.28 0.28 0.29 0.27

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 86 -


9 Sagu Ton/Ha 0.19 0.17 0.13 0.13 0.16 0.16
10 Kapuk/Randu Ton/Ha 0.11 0.12 0.28 0.28 0.33 0.30
11 Kemiri Ton/Ha 0.25 0.08 0.23 0.23 0.28 0.28
12 Aren Ton/Ha 0.21 0.20 0.35 0.37 0.41 0.39
13 Kunyit Ton/Ha 0.25 0.53 0.52 0.42 0.44 0.44-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2012
Pengembangan komoditi perkebunan di Nagan Raya terutama untuk
perkebunan rakyat selama ini masih menghadapi beberapa permasalahan
substansial yang hampir sama dengan permasalahan di sektor pertanian
pangan dan hortikultura, yaitu permasalahan ketersediaan bibit unggul dan
penanganan pasca panen. Sebagian besar bibit unggul masih harus
didatangkan dari daerah lain dan sulit diakses oleh petani, serta harga yang
relative mahal. Akibatnya petani cenderung menggunakan bibit yang bukan
klon/varietas anjuran sehingga berimbas pada rendahnya produktivitas
perkebunan rakyat terutama jika dibandingkan dengan perkebunan besar.
Permasalahan pasca panen terutama berkaitan dengan masih rendahnya
harga komoditi di tingkat petani sehingga hasil kebun tidak dimanfaatkan
secara optimal. Rendahnya harga komoditi perkebunan ditingkat petani
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yang terpenting adalah akibat
rendahnya kualitas pengolahan hasil panen, lemahnya sistim kelembagaan
petani, dan minimnya ketersediaan unit pengolahan hasil perkebunan.
Perkembangan jumlah Rumah Tangga Petani perkebunan di
Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel 2.70
Tabel.2.70
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani perkebunan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 -2012
No Uraian Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Petani Perkebunan
1 Suka Makmue Orang - 942 895 915 932 961
2 Seunagan Orang 4,360 3,907 3,311 3,270 3,313 3,405
3 Seunagan Timur Orang 3,544 3,451 2,755 2,930 2,464 2,647
4 Beutong Orang 2,981 2,820 7,627 8,182 8,174 3,592
5 Beutong Orang
- - - - 481 537
Banggalang

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 87 -


6 Kuala Orang 15,555 11,456 3,631 3,691 3,857 3,941
7 Kuala Pesisir Orang - 3,027 4,594 4,859 4,855 5,001
8 Tripa Makmur Orang - - - - 3,849 4,133
9 Tadu Raya Orang - 3,715 5,285 5,563 5,584 6,246
10 Darul Makmur Orang 9,588 10,457 17,407 18,691 15,283 15,387
Jumlah 36,028 39,775 45,505 48,101 48,792 45,850
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2012
C. Pariwisata
Potensi pariwisata Kabupaten Nagan Raya secara umum cukup
menarik, dan memiliki potensi wisata bahari, Lokasi suaka alam dan objek
wisata alam serta situs-situs sejarah yang terdapat di Kabupaten Nagan Raya
dapat dikembangkan untuk di jadikan obyek wisata lokal, nasional dan
mungkin ke internasional. Sebaran obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten
Nagan Raya untuk lebih jelas dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.71 berikut.
Tabel. 2.71
Objek wisata Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Jumlah Objek
No Kecamatan Jenis objek wisata
Wisata
Wisata Alam Krueng Isep
1 Beutong Panorama Singgah Mata 3
Bendungan Irigasi Jeuram
Wisata Pantai Indah Naga
2 Kuala Pesisir 2
Wisata Pantai Seunagan
3 Tripa Makmur Wisata Pantai Suak Dama 1
4 Tadu Raya Danau Laut Tedu 1
5 Seunagan Timur Makam Habib Muda Seunangan 1
6 Mesjid Jamik Syaikhunna Gudang
Kuala 1
Buloh
Jumlah 9
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012

Pengembangan obyek wisata dan daya tarik wisata di Kabupaten


Nagan Raya belum dikelola dengan baik. Hal ini terlihat dari Beberapa
kawasan wisata yang sudah dijadikan tujuan wisata, belum didukung oleh
sarana dan prasaran yang memadai yang dapat menununjang sektor

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 88 -


pariwisata begitu juga dengan promosi wisata belum dikemas dengan baik
oleh Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Jika sektor pariwisata
dikembangkan dengan baik maka akan memberikan dampak yang cukup
besar bagi pengembangan ekonomi daerah dan dapat mendorong
tumbuhnya sektor sektor jasa lainnya. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
kedepan akan mengupayakan pengembangan sektor wisata secara terpadu
antara wisata sungai, pantai, dan danau serta wisata religi. Pemerintah juga
perlu mengupayakan kerja sama lintas sektor dalam mengemas sektor
wisata baik promosi, pemasaran serta kerja sama pengembangan atau
pengelolaan sektor wisata dengan pihak swasta.
Jumlah ketersediaan akomodasi berupa hotel sebagai pendukung
pariwisata di Kabupaten Nagan Rayal hanya 1 unit. Hotel bintang hampir
tidak ada di temui di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Kalau melihat kondisi
yang ada saat ini, wisatawan tidak terlalu mementingkan apakah hotel
tersebut bintang ataupun non bintang tapi yang paling utama sarana
pendukung dikawasan wisata memadai. Jumlah sarana dan fasilitas
pariwisata dapat dilihat pada Tabel 2.72.
Tabel 2.72
Jumlah Sarana/fasilitas pariwisata (unit)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

No Jenis sarana Satuan TAHUN


2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Hotel Unit 0 0 0 0 0 1
2 Rumah makan / Unit 12 12 15 17 21 25
Restoran
3 Warung kopi/cafe Unit 15 15 19 20 25 25
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012

D. Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Nagan Raya memiliki wilayah sepanjang pantai yang


berhadapan langsung dengan Samudra indonesia, dengan kewenangan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 89 -


pengelolaan pantai sejauh 4 mil laut dari tepi garis pantai pasang surut dan
tergolong sebagai daerah lahan basah memiliki potensi yang sangat besar
untuk pengembangan sektor prikanan baik prikanan air tawar maupun laut.
Bidang perikanan tawar dapat dikembangkan dengan memamfaatkan lahan-
lahan rawa tanpa merusak rawa, juga dapat dikembangkan di kawasan
Danau Tadu. Danau yang keberadaannya berhampiran dengan laut atau
rawa sangat cocok dikembangkan ikan bandeng, ikan nila, kerapu, udang
dan kepiting. Sedangkan untuk danau yang tanpa terpengaruh denagan air
laut sangat cocok dikembangkan ikan lele, ikan mas, ikan nila, ikan jurong
serta ikan khambulan.
Produksi perikanan di Kabupaten Nagan Raya selama lima tahun
terakhir mengalami pertumbuhan baik pada jenis perikanan tangkap maupun
perikanan budidaya. Pada tahun 2007 total produksi perikanan Nagan Raya
adalah sebesar 169 ton dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 1.120 ton atau mengalami peningkatan sebesar 312,83 persen dari
produksi tahun 2007. Luas lahan perikanan darat pada tahun 2007 seluas
356 Ha dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 433 Ha atau mengalami
peningkatan 20,26 persen dari luas lahan tahun 2007. Pertumbuhan nilai
produksi tahun 2012 sebesar 21,58 persen sedangkan pertumbuhan lahan
perikanan darat tahun 2012 hanya 4,12 persen pertahun. Untuk lebih jelas
kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan perikanan dapat
dilihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.73 berikut.
Tabel.2.73
Produksi Budidaya Perikanan Darat, Nilai Produksi, dan Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2009

N Tahun
Uraian Satuan
o 2007 2008 2009
1 Jumlah Produksi Ton 169 211 304
2 Nilai Produksi Rp 4,271,500,000 5,271,750,000 7,608,500,000
Luas Lahan Budidaya
3 Ha 356 367 380
Perikanan Darat
4 Rata-Rata Produksi (Ton/Ha) Ton 0.47 0.57 0.80

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 90 -


Pertumbuhan Jumlah Produksi
5 % 0 25.00 44.33
Pertahun
Pertumbuhan Nilai Produksi
6 % 0 23.42 44.33
Pertahun
Pertumbuhan Luas Lahan
Budidaya Perikanan Darat
7 pertahun % 0 3.23 3.54

N
Uraian Satuan 2010 2011 2012
o
1 Jumlah Produksi Ton 461 921 1,120

2 Nilai Produksi Rp 11,528,500,000 23,024,250,000 27,992,500,000

Luas Lahan Budidaya


3 Ha 400 415 433
Perikanan Darat
4 Rata-Rata Produksi (Ton/Ha) Ton 1.15 2.22 2.59

Pertumbuhan Jumlah Produksi


5 %
Pertahun 51.52 99.72 21.58
Pertumbuhan Nilai Produksi
6 % 51.52 99.72 21.58
Pertahun
Pertumbuhan Luas Lahan
7 Budidaya Perikanan Darat % 5.26 3.85 4.12
pertahun
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Tahun Raya 2012

Untuk produksi perikanan darat yaitu budidaya tambak di Kabupaten


Nagan Raya selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan Pada tahun
2007 total produksi budidaya tambak wilayah Nagan Raya adalah sebesar 6,
3 ton dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 79,5 ton atau
mengalami peningkatan sebesar 92,08 persen dari produksi tahun 2007.
Luas lahan budidaya tambak pada tahun 2007 seluas 13,5 Ha dan pada
tahun 2012 meningkat menjadi 30 Ha atau mengalami peningkatan 55 %
persen dari luas lahan tahun 2007. Pertumbuhan nilai produksi tahun 2012
sebesar 38,26 persen. Untuk lebih jelas produksi budidaya tambak, nilai
produksi, dan luas areal dapat dilihat pada Tabel 2.74 dan 276 berikut.
Tabel.2.74
Produksi Budidaya Tambak, Nilai Produksi, dan Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012

No Uraian Satuan 2007 2008

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 91 -


2009

Jumlah Produksi
1 Ton 6.30 8.70 13.00
Budidaya Tambak
Nilai Produksi Budidaya
2 Rp 157,500,000.00 217,500,000.00 325,000,000.00
Tambak
3 Luas areal Tambak Ha 13.50 15.50 16.50

4 Rata-Rata Produksi Ton 0.47 0.56 0.79


Pertumbuhan Jumlah
5 % 0 38.10 49.43
Produksi Pertahun
Pertumbuhan Nilai
6 % 0 38.10 49.43
Produksi Pertahun
Pertumbuhan Luas
Lahan Budidaya
7 % 0 14.81 6.45
Perikanan Darat
pertahun

N Uraian 2010 2011 2012


Satuan
o
Jumlah Produksi
1 Ton 20.00 57.50 79.50
Budidaya Tambak
Nilai Produksi Budidaya
2 Tambak Rp 500,000,000.00 1,437,500,000.00 1,987,500,000.00

3 Luas areal Tambak Ha 17.50 24.20 30.00


4 Rata-Rata Produksi Ton 1.14 2.38 2.65

Pertumbuhan Jumlah
5 % 53.85 187.50 38.26
Produksi Pertahun
Pertumbuhan Nilai
6 %
Produksi Pertahun 53.85 187.50 38.26
Pertumbuhan Luas Lahan
7 Budidaya Perikanan % 6.06 38.29 23.97
Darat pertahun
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2012

Untuk produksi perikanan budidaya kolam di Kabupaten Nagan Raya


selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan pada
tahun 2007 total produksi budidaya kolam wilayah Nagan Raya adalah sebesar
158,9 ton dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 1.008, 2
ton atau mengalami peningkatan sebesar 84,24 persen dari produksi tahun
2007. Luas lahan budi daya kolam pada tahun 2007 seluas 340,5 Ha dan
pada tahun 2012 meningkat menjadi 398,5 Ha atau mengalami peningkatan
15 % persen dari luas lahan tahun 2007. Untuk lebih jelas Produksi Budidaya

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 92 -


kolam, Nilai Produksi, dan Luas Areal dapat dilihat pada Tabel 2.75 dan 276
berikut.

Tabel.2.75
Produksi Budidaya Kolam, Nilai Produksi, dan Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012

No Uraian Satuan 2007 2008 2009

1 Jumlah Produksi Budidaya Kolam Ton 158.90 196.17 283.64

2 Nilai Produksi Budidaya Kolam Rp 3,972,500,000 4,904,250,000 7,091,000,000

3 Luas areal Kolam Ha 340.50 349.50 360.00

No Uraian Satuan 2010 2011 2012

1 Jumlah Produksi Budidaya Kolam Ton 433.14 832.48 1,008.20

2 Nilai Produksi Budidaya Kolam Rp 10,828,500,000 20,812,000,000 25,205,000,000

3 Luas areal Kolam Ha 379.00 387.20 398.50

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2012

Tabel.2.76
Jumlah dan Nilai Produksi Prikanan Menurut Jenis
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012
Jumlah Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya
Sat
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012
uan
1 Laut Ton 1,323.60 1,457.20 1,457.20 68,813.50 445.11 -
Air payau/
2 Ton 6.30 8.70 13.00 20.00 57.50 79.50
Tambak
Air Tawar /
3 Ton 158.90 196.17 283.64 433.14 832.48 1,008.20
Kolam
Perairan
4 Ton 3.50 6.00 7.70 8.00 30.99 32.00
Umum
Jumlah Total Ton 1,492.30 1,668.07 1,761.54 69,274.64 1,366.08 1,119.70
Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya
Satu
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012
an

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 93 -


1 Laut Rp 36,430,000 5,275,952 5,275,952 2,064,390 8,902,200 -

2 Air payau Rp 157,500,000 217,500,000 325,000,000 500,000,000 1,437,500,000 1,987,500,000


3,972,500,0
3 Air Tawar Rp 4,904,250,000 7,091,000,000 10,828,500,000 20,812,000,000 25,205,000,000
00
Perairan
3 Rp 87,500,0 150,000,000 192,500,000 200,000,000 774,750,00 800,000,000
Umum
Jumlah Total Rp 4,253,930 5,277,025,952 7,613,775,952 11,530,564,390 23,033,152,200 27,992,500,000

Jumlah Produksi Perikanan Tangkap


Sat
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012
uan
1 Laut * Ton 90.42 94.52 99.00 97.72 82.06 91.94

2 Air payau Ton 4.52 4.99 5.87 4.41 5.01 5.24

3 Air Tawar Ton 107.34 111.63 129.05 127.33 175.05 196.67

Jumlah Total Ton 202.28 211.14 233.92 229.46 262.12 293.85

Nilai Produksi Perikanan Tangkap


Sat
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012
uan
1 Laut Rp 1,356,300,000 1,417,800,000 1,485,000,000 1,465,800,000 1,230,900,000 1,379,100,000

2 Air payau Rp 90,400,000 99,800,000 117,400,000 88,200,000 100,200,000 104,800,000

3 Air Tawar Rp 1,610,100,000 1,674,450,000 1,935,750,000 1,909,950,000 2,625,750,000 2,950,050,000

Jumlah Total Rp 3,056,800,000 3,192,050,000 3,538,150,000 3,463,950,000 3,956,850,000 4,433,950,000

Sumber : BPS dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2012

Perkembangan jumlah kelompok nelayan dan pembinaan nelayan


yang dilakukan pemerintah dengan instansi terkait dikabupaten Nagan Raya
sebagaimana terlihat pada Tabel 2.77 dibawah. Dimana jumlah nelayan tetap
meningkat dari 120 orang pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 313
orang di tahun 2012, jumlah kelompok nelayan pada tahun 2007 sebanyak
18 kelompok dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 28 kelompok atau
meningkat sebesar 35,71 persen pada tahun 2012, jumlah nelayan yang
dibina pada tahun 2012 sebanyak 78 orang atau meningkat sebanyak 61,54
persen dari tahun 2007 yang hanya 30 orang nelayan yang dibina. Untuk

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 94 -


lebih jelas Jumlah Nelayan, Kelompok dan Pembinaan Nelayan Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2007- 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.77 berikut.

Tabel.2.77
Jumlah Nelayan, Kelompok dan Pembinaan Nelayan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012

No Uraian Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Nelayan Tetap (Orang) Orang 120 168 195 220 313 313
2 Nelayan Tidak Tetap Orang 150 175 198 230 235 235
3 Jumlah Petambak Orang 30 30 39 45 58 78
Jumlah Petani Ikan
4 Orang 450 450 500 548 600 600
Kolam
Jumlah Petani Ikan
5 Orang 40 55 70 70 83 83
Peraian Umum
6 Kelompok Nelayan Kelompok 18 28 28 28 28 28
Jumlah Nelayan yang
7 Orang 30 30 39 45 58 78
dibina
Jumlah Petambak yang
8 Orang 180 280 280 280 280 280
dibina
Jumlah Kelompok 0 0 0 0 0 0
9 Kelompok
Nelayan yang dibina
Jumlah petani ikan
10 Orang 520 535 609 663 751 761
yang dibina
Jumlah kelompok
11 Kelompok 23 30 38 42 50 51
Budidaya Ikan
Jumlah kelompok
12 Kelompok 10 10 10 10 10 12
pengolahan Ikan
Jumlah Kelompok
13 pengolahan ikan yang Kelompok 10 10 10 10 10 12
dibina
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2012

Tabel. 2.78

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 95 -


Jumlah Alat Tangkap Ikan dan Jumlah Armada Penangkapan Ikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012
N Jenis Alat
Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
o Tangkap
1 Purseine Unit 0 0 0 0 0 0
2 Pukat Pantai Unit 6 6 6 14 16 16
3 Jaring Insang Unit 210 210 240 280 330 358
3 Jaring Udang Unit 87 88 88 88 88 88
4 Pancing Unit 160 160 160 260 165 165
5 Serok Unit 0 0 0 0 0 0
6 Bubu Unit 198 201 205 205 205 250
7 Seser Unit 45 60 60 65 65 65
Jumlah Armada Penangkapan Ikan ( Unit)
N
Jenis Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
o
1 Perahu Motor Unit 69 75 60 60 60 60
2 Kapal Motor Unit 68 76 79 88 88 88
Perahu Tidak
3 Unit 85 90 105 105 120 121
Bermotor
Sumber : BPS dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2012

Jumlah Alat Tangkap Ikan dan Jumlah Armada Penangkapan Ikan


sebagaimana tergambar pada tabel 2.78 di atas untuk pukat pantai pada
tahun 2007 sebanyak 6 unit dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 16
unit, jaring ingsang pada tahun 2007 sebanyak 210 unit dan pada tahun
2012 meningkat menjadi 358 unit, sedangkan untuk armada penangkapan
ikan perahu motor pada tahun 2007 sebanyak 69 unit mengalami penurunan
pada tahun 2012 menjadi 60 unit, untuk kapal motor pada tahun 2007
sebanyak 60 unit dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 88 unit.
Fasilitas pendukung perikanan dan kelautan tempat pelelangan ikan
pada tahun 2012 yang tersedia di Kabupaten Nagan Raya sebanyak 4 unit
berkurang satu unit dari tahun 2007, jumlah pasar ikan pada tahun 2007

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 96 -


sebanyak 6 unit dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 9 unit sedangkan
untuk balai benih ikan terdapat 2 unit, untuk unit pembenihan rakyat
mengalami penurunan dimana pada tahun 2007 terdapat 6 unit dan pada
tahun 2012 menunurun menjadi 5 unit. Untuk lebih gambaran fasilitas
pendukung sektor prikanan dan kelautan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat
Pada Tabel 2.79.
Tabel.2.79
Fasilitas pendukung perikanan dan kelautan ( Unit)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012

No Jenis Fasilitas Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pusat Pelelangan 0 0 0 0 0 0
1 Unit
Ikan
Tempat Pelelangan
2 Unit 5 5 5 4 4 4
Ikan
3 Jumlah Pasar ikan Unit 6 6 6 7 8 9
Jumlah Balai Benih
4 Unit 2 2 2 2 2 2
Ikan (BBI)
Jumlah Unit
5 Unit 6 6 6 5 5 5
Pembenihan Rakyat
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Jumlah prasarana yang tersedia di sektor Kelautan dan Perikanan


masih sangat minim bila dibandingkan dengan potensi perikanan Kabupaten
Nagan Raya. Kondisi ini mencerminkan bahwa pengembangan sektor
perikanan di Kabupaten Nagan Raya ini belum didukung oleh ketersediaan
sarana dan prasarana yang memadai. Untuk itu kedepan perlu
pengembangan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan seperti
pelabuhan perikanan, pengembangan balai benih ikan, pengembangan
sarana tangkap serta motorisasi armada perikanan dalam upaya
meningkatkan daya jelajah dan produktivitas nelayan.

Tabel.2.80
Kondisi Hutan Bakau
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 97 -


No Uraian Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Luas areal hutan


1 Ha 362.16 362.16 362.16 362.16 362.16 362.16
Bakau
Luas areal
2 kerusakan hutan Ha 187.84 187.84 187.84 187.84 187.84 187.84
Bakau
Sumber : BPS dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2012

Perlarindungan terhadap sepadan pantai dengan melakukan


rehabilisasi hutan bakau dikawasan pantai untuk melindungi wilayah pantai
dan kelestarian fungsi pantai. Luas areal hutan bakau yang terdapat di
wilayah Kabupaten Nagan Raya sebagaimana tergambar pada Tabel 2.80
yaitu seluas 362,16 Ha dan jumlah kerusakan hutan bakau di kabupaten
Nagan Raya seluas 187,84 Ha atau sebesar 48,13 persen dari total luas
hutan bakau yang ada di kabupaten Nagan Raya, hal ini mnenunjukkan
tingkat kerusakan hutan bakau di Kabupaten Nagan Raya sudah sangat
parah. Kerusakan hutan bakau ini berakibat pada terjadinya abrasi pantai,
menurunnya wilayah pelestarian biota laut, juga akan berdampak pada
penurunan tangkapan dilaut.
Untuk mengamankan kembali kawasan pantai dan mengurangi
kerusakan hutan bakau yang tingkat kerusakannya sudah sangat parah mulai
dari pantai bagian barat sampai bagian selatan di wilayah Kabupaten Nagan
Raya maka pemerintah perlu bertidak cepat untuk melakukan upaya
rehabilisasi kembali dengan penanaman kembali hutan bakau sesuai dengan
potensi lahan yang tersedia sehingga kawasan pantai tetap terjaga dari
abrasi dan dapat berfungsi sebagai kawasan penyangga pantai serta
meningkatnya wilayah pelestarian biota laut.

h. Urusan Industri dan Perdagangan

Industri kecil dan menengah merupakan salah satu kekuatan ekonomi


Kabupaten Nagan Raya yang sudah teruji ketangguhannya. Hal ini terbukti

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 98 -


pada saat krisis ekonomi dan gempa bumi di Kabupaten Nagan Raya sektor
industri masih mampu bertahan. Sektor industri di Kabupaten Nagan Raya
didominasi oleh industry kecil dan menengah. Jumlah industri kecil yang
terus meningkat dari tahun ketahun dengan penggunaan teknologi
sederhana mampu menjadi penyerap tenaga kerja yang sangat tinggi.
Pengembangan industri dan perdagangan sangat ditentukan oleh Komitmen
pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk selalu mengembangkan industri
kecil dan menengah diantaranya melalui pemberian kemudahan ijin usaha
dan pembinaan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM), penyusunan
kebijakan industri terkait dengan industri penunjang IKM, pelatihan dan
akses permodalan, serta pengembangan sentra-sentra industri potensial.
sehingga Industri Kecil dan Menengah (IKM)i terus berkembang dan tumbuh
menjadi salah satu kekuatan ekonomi dan memberi kontribusi terhadap
PDRB.
Populasi industri kabupaten Nagan Raya didominasi oleh industri kecil.
Jumlah usaha industri kecil terus mengalami perkembangan dimana pada
tahun 2007 industri kecil berjumlah 393 unit dan pada tahun 2012 meningkat
mencapai 716 unit dengan rata-rata pertumbuhan 16,67 persen pertahun.
Sementara itu, jumlah usaha mikro juga mengalami peningkatan yang
signifikan dimana pada tahun 2007 berjumlah 78 unit dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 1.044 unit dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 16,67
persen pertahun. Peningkatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh
tumbuh dan berkembangnya industri kecil dan mikro. Sedangkan jumlah
industri besar sampai tahun 2012 mengalami stagnasi atau dengan kata lain
tidak mengalami peningkatan unit usaha. Perkembangan Kinerja
pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada beberapa
indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.81 berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 99 -


Tabel 2.81
Jumlah Industri, Usaha Mikro Kecil Menengah, Tenaga Kerja Omset/Bulan
dan Rata Rata Pertumbuhan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012

Rata-Rata
Tahun
No Uraian Satuan (%)
2007 2008 2009 2010 2011 2012 %
Industri
1 Jumlah Industri Kecil Unit 393 1,117 998 721 740 716 16.67
2 Industri Menengah Unit - - - - - - -
3 Industri Besar Unit - - - - - 1 -
UMKM
Jumlah Usaha 1,04
Unit 78 492 538 664 675 16.67
1 Mikro 4
Tenaga Kerja Industri, UMKM & Omset
Jumlah Tenaga
Kerja pada Orang 816 1,933 1,845 1,823 1,841 1,841 16.67
1 Industri
Jumlah Tenaga
Orang 96 758 801 851 865 865 16.67
2 Kerja pada UMKM
Jumlah Omset Rp
3 1 9 12 10 11 15 16.67
UMKM / bulan (Juta)
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun
2012

Kondisi sektor industri tahun 2012 di Nagan Raya didominasi oleh


usaha kecil dan mikro, dengan jumlah tenaga kerja pada sektor industri
kecil tahun 2007 sebanyak 816 orang dan meningkat signifikan pada tahun
2012 sebanyak 1.841 orang dengan rasio pertumbuhan rata-rata pertahun

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 100 -


sebesar 16,67 persen begitu juga dengan jumlah tenaga kerja pada sektor
UMKM dimana pada tahun 2007 berjumlah 96 orang dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 865 orang dengan rasio pertumbuhan rata-rata sebesar
16,67 persen.
Sektor industri Kecil Menengah merupakan bagian yang cukup penting
dan strategis terhadap pembangunan ekonomi Nagan Raya. Peran strategis
tersebut terkait dengan jumlah, sebaran dan potensi yang dimiliki bahkan
perannya dapat menciptakan lapangan kerja yang cukup memadai serta
menjadi faktor utama pendorong sektor riil. Komitmen pemerintah untuk
mendorong tumbuhnya sektor industri terutama yang berhubungan dengan
sektor unggulan perkebunan di Nagan Raya yaitu kelapa sawit memiliki
peluang yang besar untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Nagan Raya
seperti industri pengolahan minyak goreng dan industri pengolahan CPO.
Disamping itu juga pemerintah dapat meningkatkan pemberdayaan terhadap
industri rumah tangga yang pada akhirnya dapat berkembangnya pelaku
kewirausahaan dan memiliki keungulan kompetitif usaha kecil menengah di
Kabupaten Nagan Raya.

i. Urusan Ketransmigrasian
Dalam pengembangan kawasan transmigrasi Pemerintah Kabupaten
Nagan Raya telah melakukan pengaturan kawasan transmigrasi secara
terrencana dan memasukkan kawasan transmigrasi dalam rencana tata
ruang daerah dengan memprioritaskan lokasi transmigrasi di wilayah-wilayah
kecamatan baru yang masih terbelakang hal ini dilakukan untuk mendorong
berkembangnya daerah daerah terpencil, penyebaran pemukiman penduduk
dan untuk meningkatkan pemamfaatan lahan-lahan di daerah daerah terpecil
yang lahannya masih tersedia luas belum dimamfaatkan sehingga dengan
adanya transmigrasi dapat tumbuh daerah pertanian atau perkebunan baru
serta dapat menumbuhkan kegiatan-kegiatan ekonomi baru yang dapat lebih

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 101 -


menyebar tidak terkonsentrasi pada satu kawasan atau wilayah tertentu
saja.
Jumlah lokasi transmigrasi dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2012 sebanyak 13 lokasi dengan jumlah kepala keluarga pada tahun 2007
sebanyak 3.901 orang dan pada tahun 2012 bertambah menjadi sebanyak
4.608 Orang atau bertambah sebanyak 15,34 persen dari tahun 2007.
Jumlah kepala keluarga terbanyak pada tahun 2012 di lokasi transmigrasi
UPT.I. Seneuam Gampong Blang Luah sebanyak 361 orang kepala keluarga
pada UPT.I. Seneuam Gampong Blang Luah terjadi penurunan jumlah kepala
keluarga sebanyak 58 kepala keluarga jika dibandingkan dengan tahun 2007
yang berjumlah sebanyak 419 orang kepala keluarga, kemudian di ikuti
UPT.V. Lamie Gampong Krueng Itam sebanyak 340 orang kepala keluarga
dilokasi ini terjadi peningkatan jumlah kepala keluarga sebanyak 208 orang
kepala keluarga jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang berjumlah
sebanyak 132 kepala keluarga sedangkan lokasi transmigrasi yang paling
sedikit ditempati di UPT.III. Seneuam Gampong Sumber Makmur sebanyak
87 orang kepala keluarga pada tahun 2012 dan bertambah 7 kepala keluarga
jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang berjumlah sebanyak 80 Orang
kepala keluarga. Untuk lebih jelas Lokasi Transmigrasi dan Jumlah Kepala
Keluarga di Kabupaten Nagan Raya sebagaimana terlihat pada Tabel 2.82
berikut.

Tabel 2.82
Lokasi Transmigrasi dan Jumlah Kepala Keluarga
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012
Jumlah kepala Keluarga (KK)

No Lokasi Satuan Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012


UPT.I. Krueng Tadu
1 Gampong Simpang Orang 121 121 150 150 150 150
Jaya
UPT.II. Krueng Tadu
2 Orang 171 171 171 171 171 171
Gampong Batu Raya

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 102 -


UPT.III. Krueng Tadu
3 Gampong Sember Orang 211 211 211 211 211 211
Daya
UPT.IV. Krueng Tadu
4 Orang 126 126 126 126 126 126
Gampong Bumi Sari
UPT.V. Lamie
5 Orang 132 340 340 340 340 340
Gampong Krueng Itam
UPT.VI. Lamie
6 Gampong Rantau Orang 101 310 310 310 310 310
Selamat
UPT.VII. Lamie
7 Orang 91 96 96 96 96 96
Gampong Lamie Gagak
UPT.I. Seneuam
8 Orang 419 361 361 361 361 361
Gampong Blang Luah
UPT.II. Seneuam
9 Orang 142 158 158 158 158 158
Gampong Makarti Jaya
UPT.III. Seneuam
10 Gampong Sumber Orang 80 87 87 87 87 87
Makmur
UPT.IV. Seneuam
11 Gampong Sumber Orang 300 313 313 313 313 313
Bakti
UPT.Despot Alue Siron
12 Orang 0 0 83 173 173 173
Gampong Alue Siron
UPT. Beutong Ateuh
13 Orang 0 0 0 0 100 100
Blang Puuk
Jumlah Orang 3,901 4,302 4,415 4,506 4,607 4,608
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2012

2.4. Aspek Daya Saing Daerah


Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan
pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan
suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan
salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai
tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah
terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek
diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur,
iklim berinvestsai dan sumber daya manusia.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 103 -


2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus
memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk
dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi
peningkatan daya saing daerah. Sektor pertanian merupakan tulang
punggung perekonomian daerah di Provinsi Aceh. Demikian pula halnya di
Kabupaten Nagan Raya. Bahkan proporsi sektor pertanian di kabupaten ini
lebih besar dua kali lipat daripada sumbangan sektor pertanian pada
perekonomian Provinsi Aceh. Sekitar 58,83 persen kegiatan ekonomi
Kabupaten Nagan Raya disumbangkan oleh sektor primer itu.
Meskipun berangsur menurun dalam beberapa tahun terakhir, peran
sektor primer ini masih dominan di Kabupaten Nagan Raya. Subsektor
tanaman perkebunan dan subsektor tanaman bahan makanan menjadi
primadona perekonomian daerah, karena keduanya masing-masing
menyumbang 26,64 persen dan 17,13 persen terhadap kegiatan ekonomi di
wilayah itu.
Sektor perdagangan menyumbang 17,23 persen terhadap kegiatan
ekonomi daerah. Sedangkan sektor bangunan dan sektor jasa masing-
masing menyumbang 7,20 persen dan 5,74 persen.
Penduduk yang menggantungkan penghidupan pada mata
pencaharian pertanian juga sangat besar, yakni 63.85 persen. Sektor lain
yang menjadi sandaran utama kehidupan penduduk adalah sektor jasa dan
sektor perdagangan yang masing-masing tercatat sebesar 16,49 persen dan
7,75 persen.
Gambar.2.9
Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian dan Nonpertanian,
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 104 -


Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi


daerah di antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB


Perekonomian Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011 dapat
dilihat pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB
Kabupaten Nagan Raya merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas
proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011
sebesar Rp.2.766,29 Milyar, nilai ini meningkat sebesar 45,14% dari
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb Tahun 2007 yang memiliki
nilainya sebesar Rp.1.905,92 Milyar. Sektor dominan yang memberikan andil
besar dalam perkembangan nilai PDRB ADHB Kabupaten Nagan Raya adalah
sektor pertanian dan perdagangan serta jasa-jasa, seperti terlihat pada Tabel
2.83 dan Gambar 2.10.
Tabel 2.83
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB ADHB
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Tahun Pert Rata-
No Sektor
2007 2008 2009 2010 2011 Rata
1 Pertanian 64.44 63.76 61.88 60.42 58.83 -2.25
Pertambangan &
2 1.37 1.45 1.68 1.84 1.93 8.95
penggalian
3 Industri pengolahan 2.03 1.90 1.85 1.80 1.82 -2.69
4 Listrik,gas & air bersih 0.17 0.20 0.25 0.29 0.32 17.13

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 105 -


5 Konstruksi 5.18 5.74 6.41 6.78 7.20 8.58
Perdagangan, hotel, &
6 15.71 16.06 16.38 16.76 17.23 2.34
restoran
Pengangkutan &
7 4.61 4.66 5.21 5.68 5.95 6.59
komunikasi
Keuangan, sewa, & jasa
8 0.83 0.82 0.88 0.92 0.96 3.70
perusahaan
9 Jasa-jasa 5.66 5.41 5.47 5.50 5.74 0.35
Jumlah 100 100 100 100 100 100
Sumber: BPS Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Gambar 2.10
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB ADHB
dan PDRB ADHK Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 (Rp. Milyar)

PDRB ADHB PDRB ADHK

3.000,00 2.766,29
2.543,01
2.500,00 2.375,11
2.229,26
1.905,92
2.000,00
Milyar Rupiah

1.500,00
929,59 967,86 1.012,02
867,02 898,48
1.000,00

500,00

0,00
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun

Sumber: BPS Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Dari Tabel di atas tergambar bahwa perekonomian di wilayah


Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2011 didominasi oleh Sektor Pertanian
dengan kontribusi 45,04 persen yang berarti bahwa sektor pertanian masih
menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian di wilayah
Kabupaten Nagan Raya. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 106 -


menonjol bagi perekonomian daerah adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran sebesar 25.25 persen serta Sektor Jasa-jasa sebesar 11,30 persen.
Dari gambar di atas terlihat bahwa perkembangan kontribusi sektor
dalam PDRB ADHB dan PDRB ADHK di wilayah Kabupaten Nagan Raya pada
tahun 2011 terlihat PDRB ADHB sebesar Rp.2.766.29 milyar. Sedangkan
PDRB ADHK lebih rendah, yaitu sebesar Rp.1.012.02 milyar. Perkembangan
kontribusi sektor dalam PDRB ADHB dan PDRB ADHK di wilayah Kabupaten
Nagan Raya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 terus mengalami
peningkatan tiap tahun seperti terlihat pada gambar 2.16.

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHK


PDRB ADHK Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2007 sebesar
Rp.867,02 milyar dan pada tahun 2011 meningkat menjadi sebesar Rp.
1.012,02 Milyar. Kontribusi PDRB ADHK terbesar disumbang oleh sektor
pertanian yaitu sebesar 48,86 persen pada tahun 2007 dan 45,04 persen
pada tahun 2011, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan
restoran, jasa-jasa dan pengangkutan dan komunikasi. Gambaran PDRB
ADHK lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.84 dan Gambar 2.11.

Tabel 2.84
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Atas Dasar Harga Konstan (Hk)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

Tahun Pert
No Sektor Satuan Rata-
2007 2008 2009 2010 2011 rata
1 Pertanian % 48.86 47.24 46.24 45.63 45.04 -2.01
Pertambangan&
2 % 1.60 1.75 1.89 1.98 2.03 6.13
penggalian
3 Industri pengolahan % 3.23 3.26 3.23 3.19 3.22 -0.08
Listrik,gas & air
4 % 0.21 0.24 0.26 0.28 0.30 9.33
bersih
5 Konstruksi % 4.20 4.52 4.84 5.02 5.17 5.33
Perdagangan, hotel,
6 % 25.49 25.67 25.56 25.40 25.25 -0.24
& restoran

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 107 -


Pengangkutan &
7 % 5.30 5.85 6.18 6.49 6.75 6.23
komunikasi
Keuangan, sewa, &
8 % 0.91 0.92 0.93 0.93 0.94 0.81
jasa perusahaan
9 Jasa-jasa % 10.20 10.56 10.87 11.07 11.30 2.59
Jumlah 100 100 100 100 100 0.00
PDRB KONSTAN 2000 5.49 3.63 3.46 4.12 4.56 4,25
Sumber: BPS Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambar.2.11
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) (Rp. Milyar)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

1050
1.012,02
1000
967,86

950 929,59

898,48
900
867,02

850

800

750
PDRB ADHK
2007 2008 2009 2010 2011

Sumber: BPS Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Sementara dalam periode tahun 2007-2011, jika dilihat berdasarkan


rata-rata laju pertumbuhan PDRB ADHK, Listrik, Gas dan Air Bersih
mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 9,33 persen per tahun,
kemudian diikuti oleh Pengangkutan dan Komunikasi 6,23 persen per tahun,

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 108 -


Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,13 Persen, Konstruksi sebesar
sebesar 5,33 persen per tahun, Bank & Lembaga Keuangan lainnya 0,81
persen per tahun, serta Jasa-jasa sebesar 2,59 persen per tahun. Laju
pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten Nagan Raya selama kurun waktu 2007-
2011 sebesar 4,25 persen per tahun dengan nilai PDRB ADHK tahun 2011
sebesar Rp.1,012,02 Milyar.

c. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Meskipun cenderung moderat, perekonomian Kabupaten Nagan Raya
mengalami pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir. Sektor-sektor
perekonomian yang mempunyai peran besar seperti pertanian, perdagangan
dan jasa-jasa masih sangat dominan mempengaruhi perkembangan ekonomi
di daerah Kabupaten Nagan Raya. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi
Nagan Raya tercatat 4,12 persen. Kemudian setahun 2011 meningkat
menjadi 4,56 persen.
Beberapa sektor ekonomi yang menjadi motor penggerak dengan laju
pertumbuhan lebih tinggi daripada rata-rata secara umum adalah sektor
pertambangan dan penggalian, sektor listrik dan air minum, sektor
bangunan/konstruksi, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor jasa-
jasa juga mengalami pertumbuhan diatas 6 persen per tahun dalam periode
5 tahun terakhir.
Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tinggi pada umumnya
bukan sektor yang mendominasi kegiatan ekonomi di Nagan Raya. Sektor
listrik dan air minum mengalami pertumbuhan 10,97 persen pada 2011,
setelah sebelumnya tumbuh 12,24 persen. Sektor pengangkutan naik 8,75
persen pada 2011 dan 9,36 persen pada 2010. Kemudian sektor
bangunan/konstruksi naik 7,67 persen pada 2011, setahun sebelumnya
meningkat 8,03 persen.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 109 -


Sementara itu, sektor ekonomi yang mempunyai andil besar seperti
sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami
pertumbuhan dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi secara umum. Sektor
pertanian naik 3,20 persen pada 2011, angka ini lebih tinggi daripada tahun
sebelumnya yang tumbuh 2,76 persen. Sedangkan sektor perdagangan,
hotel, dan restoran mengalami pertumbuhan 3,94 persen, lebih tinggi
daripada tahun 2010 yang tercatat 3,47 persen. Gambaran pertumbuhan
ekonomi dan sektor dominan yang mendukung pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.85 dan gambar, 2.12.

Tabel 2.85
Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Dominan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011
Tahun
No Sektor
2007 2008 2009 2010 2011
1 Pertanian 0.22 0.20 1.26 2.76 3.20
2 Pertambangan & penggalian 17.08 12.86 12.21 8.87 7.32
3 Industri pengolahan 1.79 4.59 2.41 2.82 5.69
4 Listrik & air minum 72.32 15.30 14.54 12.24 10.97
5 Konstruksi 31.77 11.61 10.81 8.03 7.67
6 Perdagangan, hotel, & restoran 12.06 4.38 2.99 3.47 3.94
7 Pengangkutan & komunikasi 4.62 14.38 9.31 9.36 8.75
8 Keuangan, sewa, & jasa perusahaan 8.85 4.13 4.43 4.88 5.46
9 Jasa-jasa 6.78 7.24 6.59 6.00 6.68
PDRB KONSTAN 2000 5.49 3.63 3.46 4.12 4.56
Sumber: BPS Nagan Raya Dalam AngkaTahun 2012
Tabel 2.12
Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Dominan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 110 -


Pertanian Perdagangan, Hotel dan Retoran PDRB Konstan
14,00

12,00 12,06

10,00

8,00

6,00
5,49
4,38 4,56
4,00 4,12 3,94
3,63 3,46 3,47
2,99 3,20
2,76
2,00
1,26
0,00 0,22 0,20
1 2 3 4 5

Sumber: BPS, Inkesra Nagan Raya Tahun 2012

Gambar 2.13
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nagan Raya
dan Provinsi Aceh Tahun 2007-2011

Kabupaten Nagan Raya Aceh


8
7 7,23
pertumbuhan (%)

6 5,89
5,49 5,32
5
3,97 4,56
3,63 4,12
4
3 3,46
2 1,88
1
0
2007 2008 2009 2010 2011 tahun

Sumber: BPS Nagan Raya dan Aceh Tahun 2012

Berdasarkan gambar 2.13 di atas memperlihatkan laju pertumbuhan


ekonomi Kabupaten Nagan Raya dibandingkan dengan Provinsi Aceh

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 111 -


menunjukkan pada Tahun 2007 sebesar 5,49 persen sedangkan propinsi
pada Tahun 2007 sebesar 7,23 persen. Pada Tahun 2011 pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Nagan Raya sebesar 4,56 persen sedangkan propinsi
Aceh sebesar 5,89 persen, hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Nagan Raya masih dibawah provinsi Aceh.

2.4.2 Fasilitas Wilayah/Infratruktur


Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing
daerah dalam ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas
ekonomi di berbagai sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah).
Semakin lengkap ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin
kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait
dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat dari fasilitas
perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energi dan telekomunikasi.

a. Fasilitas Perhubungan Darat


Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas
akan memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas
barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil
pertanian dari pedesaaan.

- Kondisi Jaringan Jalan


Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Nagan Raya pada tahun
2007 mencapai 585,50 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah
wewenang negara 82 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Aceh
117,6 kilometer. Sedangkan sepanjang 385,9 kilometer di bawah wewenang
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Tahun 2012 jumlah panjang jalan ini
meningkat meningkat sepanjang 969,7 km. Penambahan ini disebabkan oleh
adanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar Kecamatan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 112 -


maupun antar desa di Kabupaten Nagan Raya sepanjang tahun 2012.
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.86 dan Tabel 2.87.
Tabel 2.86
Kondisi Panjang Jaringan Jalan Menurut Status Jalan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Rata-rata
Tahun Pert/
No Uraian Satuan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jalan Negara Km 82.0 82.0 82.0 82.0 82.0 82.0 0.000
2 Jalan Provinsi Km 117.6 117.6 117.6 117.6 117.6 117.6 0.000
3 Jalan Kabupaten Km 327.3 381.4 490.4 509.8 617.5 642.9 63.12
Jalan
4 Kecamatan Km 58.6 60.1 109.3 35.2 128.7 127.3 13.72

Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.87
Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Status Jalan
Tahun
No Keadaan Satuan 2007

Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan

I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.0 0.0 21.6 3.8
b. Kerikil KM 0.0 0.0 240.3 35.6
c. Tanah KM 0.0 0.0 0.0 19.3
d. Tidak Diperinci KM 0.0 0.0 0.0 00
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 106.6 3.8 3.8
b. Sedang KM 0.0 3.0 241.7 30.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 4.0 81.8 6.0
d. Rusak Berat KM 0.0 4.0 0.0 287.6

Status Jalan
Tahun
No Keadaan Satuan
2008
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 113 -


a. Diaspal KM 0.0 0.0 21.6 6.0
b. Kerikil KM 0.0 0.0 283.5 15.7
c. Tanah KM 0.0 0.0 0.0 38.4
d. Tidak Diperinci KM 0.0 0.0 0.0 0.0
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -8.0 3.8 9.8
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 12.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 4.0 81.8 5.0
d. Rusak Berat KM 0.0 4.0 54.1 300.5

Status Jalan
Tahun
No Keadaan Satuan
2009
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.1 2.0 22.8 7.0
b. Kerikil KM 0.0 0.0 369.5 37.1
c. Tanah KM 0.0 0.0 0.0 65.2
d. Tidak Diperinci KM 0.0 0.0 0.0 0.0
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -4.0 3.8 16.8
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 35.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 2.0 81.8 7.0
d. Rusak Berat KM 0.0 4.0 163.1 268.5

Status Jalan
Tahun
No Keadaan Satuan
2010
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.1 2.0 26.3 3.8
b. Kerikil KM 0.0 0.0 381.5 13.8
c. Tanah KM 0.0 0.0 0.0 17.7
d. Tidak Diperinci KM 0.0 0.0 0.0 0.0
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -3.0 3.8 20.5
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 10.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 2.0 81.8 5.0
d. Rusak Berat KM 0.0 3.0 182.5 291.8

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 114 -


Status Jalan
Tahun
No Keadaan Satuan
2011
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.0 0.0 29.3 4.8
b. Kerikil KM 0.0 0.0 465.1 40.3
c. Tanah KM 0.0 0.0 0.0 83.6
d. Tidak Diperinci KM 0.0 0.0 0.0 0.0
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 79.0 -3.0 3.8 25.3
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 39.0
c. Rusak Ringan KM 3.0 0.0 81.8 10.0
d. Rusak Berat KM 0.0 3.0 290.2 253.0

Status Jalan
Tahun
No Keadaan Satuan
2012
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.0 0.0 32.6 6.0
b. Kerikil KM 0.0 0.0 476.2 45.4
c. Tanah KM 0.0 0.0 0.0 75.9
d. Tidak Diperinci KM 0.0 0.0 0.0 0.0
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -3.0 3.8 31.3
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 39.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 0.0 81.8 10.0
d. Rusak Berat KM 0.0 3.0 315.6 247.0
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

- Perhubungan Laut
Sistem transportasi laut di Kabupaten Nagan Raya memiliki peranan
penting dalam mendukung pergerakan barang. Kondisi eksisting transportasi
laut di Kabupaten Nagan Raya digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan,

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 115 -


perjalanan wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut
serta penelitian.

- Perhubungan Udara
Perhubungan udara di Kabupaten Nagan Raya berdasarkan
perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/penyusunan Visibility
rencana peluasan Bandara Cut Nyak Dhien yang dilanjutkan dengan
penyusunan Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan
2010 dengan lokasi di Kecamatan Suka Makmue yang diperkirakan akan
diperluas landasan akan selesai tahun 2016 mendatang dengan fungsi
lapangan udara sebagai penunjang di kawasan Pantai Barat.
Untuk mendukung rencana pengembangan pembangunan Bandara
Nagan Raya tersebut, beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan
sebagai basis kegiatan ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan
dikembangkan sebagai pusat bisnis dan sekaligus meningkatkan kinerja
operasi bandara secara keseluruhan. Persiapan awal dalam mengantisipasi
pelaksanaan pembangunannya, di sekitar lokasi yang ditetapkan perlu
pembebesan lahan, penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam
mengantisipasi Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan
Area Bebas Bangunan serta Kawasan Ambang Kebisingan.

- Pengairan/Irigasi
Dalam struktur perekonomian Kabupaten Nagan Raya, sektor
pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut
sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian.
Data rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.88 dan
Tabel 2.89.
Tabel 2.88
Penggunaan Lahan Meneurut Jenis
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 116 -


Luas Lahan Penggunaan Lahan
No Keterangan
(Ha) (%)

1 Bandara 103.25 0.03


2 Danau 115.56 0.03
3 Hutan 168,541.49 47.54
4 Industri 82.35 0.02
5 Perkebunan 43,859.81 12.37
6 Perkebunan Masyarakat 1,308.45 0.37
7 Pemukiman 6,894.40 1.94
8 Pertanian Lahan Kering 104,083.66 29.36
9 Rawa 13,176.77 3.72
10 Sawah 8,869.84 2.50
11 Sungai 2,640.06 0.74
12 Tanah Terbuka 4,815.49 1.36
Jumlah 354,491.13 100.00
Sumber : Rencana Tata Ruang BAPPEDA Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.89
Luas lahan Sawah Teraliri Jaringan Irigasi (Ha)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Luas lahan Sawah (Ha)/Tahun
NO Uraian
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Irigasi Teknis 7,386 7,386 7,426 7,426 7,775 7,775
2 Irigasi Semi Teknis 2,885 2,885 3,180 3,242 3,242 3,242
3 Irigasi Sederhana (Irigasi
1,050 1,080 1,230 1,310 2,110 3,310
Desa)
Sumber: Dinas Pengairan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.4.4 Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci
keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus
benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja
yang kratif, terampil, kreatif, disiplin, produktif dan professional serta mampu
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai
SDM dapat terlihat di antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 117 -


SLTP, SLTA, Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan
penduduk.
Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dilihat dari
kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal tersebut
bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang minimal SLTP
sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat perbedaan
pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki yang
menamatkan pendidikan setara SLTP keatas lebih besar daripada
perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar,
maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami
peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya.
Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang belum/tidak
tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari pada laki-laki.
Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang menamatkan
pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada laki-laki. Hal
ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam masyarakat
yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan.
Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10
tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dapat
terlihat padaTabel 2.90.

Tabel 2.90
Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011

Jenjang Jenis Kelamin


NO
Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81
2 SD 29.00 32.61 30.75
3 SLTP 25.68 20.05 22.95
4 SLTA 21.32 13.49 17.53
5 D1/D2/D3 1.55 4.87 3.15

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 118 -


6 D4/S1 2.71 2.89 2.80
7 S2/S3 0 0 0
8 SLTP+ 51.26 41.30 46.43
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, Statistik Kesra 2012
.
Gambaran mengenai komposisi penduduk dan angka ketergantungan
dapat dilihat pada tabel 2.91. Tingkat Ketergantungan penduduk selama
periode 2008-2010 menunjukkan angka beban ketergantungan Kabupaten
Nagan Raya hampir tidak berbeda. Pada tahun 2008 rata-rata dari 100
penduduk usia produktif menanggung sekitar 69 penduduk tidak produktif.
Pada tahun 2010 angka ketergantungan penduduk Kabupaten Nagan Raya
menjadi sekitar 66. Menurunnya angka beban ketergantungan diikuti pula
dengan menurunnya proporsi penduduk usia muda (<15 tahun) dan naiknya
proporsi penduduk produktif, meskipun penduduk tua sedikit meningkat.
Tabel 2.91
Komposisi Penduduk dan Angka Ketergantungan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2010

0-14 15-64 Angka


Tahun 65 tahun +
tahun tahun Ketergantungan
2008 31,36 59,23 9,41 68,84
2009 31,37 59,23 9,40 68,83
2010 30,12 60,42 9,46 65,50
Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Dari Tabel 2.91 diatas terlihat meningkatnya proporsi penduduk


produktif dibandingkan proporsi penduduk tua serta penurunan penduduk
produktif, akhirnya menurunkan angka ketergantungan secara keseluruhan.
Struktur umur penduduk Kabupaten Nagan Raya berada pada tahap transisi
antara penduduk muda menjadi penduduk tua. Hal ini karena proporsi
penduduk mudanya (di bawah 15 tahun) kurang dari 40 persen, tetapi
proporsi penduduk tuanya (usia 65+) masih kurang dari 5 persen.

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 119 -


PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 120 -

Anda mungkin juga menyukai