Disusun Oleh :
Suhendra (2A414495)
Kls : 4 IC 01
UNIVERSITAS GUNDARMA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT penulis panjatkan atas karunia dan
rahmatnya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang berjudul “Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan program Strata-1 jurusan
Teknik Mesin Universitas Gunadarma.
Dalam penulisan ini, penulis banyak memperoleh masukan-masukan dan
saran, Makalah ini berisikan tentang penjelasan lebih mendalam mengenai nilai-
nilai Pancasila dan contoh kasus penyimpangan nilai-nilai Pancasila alhamdulilllah
telah selesai penulis susun dengan baik, untuk bisa dipahami oleh pembaca.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi mengenai nilai-nilai
Pancasila.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat Indonesia
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dijadikan Dasar Negara
Indonesia.
3
4
Jadi yang punya nilai itu tidak hanya sesuatu yang berwujud benda material saja,
tetapi juga sesuatu.yang tidak berwujud benda material. Bahkan sesuatu yang bukan
benda material itu dapat menjadi nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia.
“Pemerintah harus waspada, gejolak seperti di Ambon sudah menjalar dan tidak
hanya terjadi di Ambon,” kata Zulkarnain kepada Tempo, Ahad 25 September 2011.
Bom bunuh diri di Solo sendiri, tambah dia, merupakan imbas dari ketidakseriusan
pemerintah dalam menuntaskan kasus Ambon. Konflik yang terjadi di Ambon,
tambah dia, telah menyulut banyak kelompok yang bersiap jihad ke Ambon. Hanya,
pengetatan pintu-pintu masuk ke Ambon membuat banyak kelompok yang akhirnya
memutuskan untuk menyalurkan niatan jihadnya di luar Ambon. “Ini sebab-akibat,
di Ambon, polisi tidak tegas dan terkesan diskriminatif,” kata Zulkarnain sembari
mencontohkan tidak transparannya polisi dalam mengungkap kasus kematian
seorang tukang ojek di Ambon. “Kami tahunya si tukang ojek di Ambon itu tidak
diotopsi. Jadi jangan heran kalau ada yang marah,” ujar dia. Tak hanya itu, polisi
dalam kerusuhan di Ambon dinilai juga tidak transparan dalam menjelaskan terkait
isu penembakan oleh sniper. Zulkarnain melihat, selama pemerintah ataupun
penegak hukum tidak tegas dan transparan dalam menyikapi kasus Ambon, selama
itu pula aksi-aksi seperti yang terjadi di Solo akan terus terulang.
Dari kedua kasus tersebut diatas menandakan bahwa sudah tidak relevannya
warga indonesia dengan nilai pancasila khususnya pada sila pertama. Dari kasus
pertama dikatakan bahwa pelaku melakukan hal tersebut dengan alasan jihad,
sedangkan pada kasus kedua yaitu menunjukkan bahwa adanya pendangkalan iman
seseorang. Hal tersebut jelas sangat bertentangan dengan nilai pada sila pertama
tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu menghilangkan nyawa seseorang
sekalipun alasannya adalah berjihad dan membela agama islam. Belajar dari kasus
pengeboman yang sering terjadi di berbagai daerah seharusnya pemerintah
mengadakan tindakan yang tegas kepada pelaku bom, memberikan hukuman
kepada pelaku. Pada kasus pengeboman yang semakin marak ini terlihat pemerintah
yang seolah jalan ditempat,tidak adanya tindakan yang pasti. Tindakan dari
pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya bentuk tindakan
provokasi terhadap kerukunan umat beragama. Banyaknya kasus bom
menunjukkan kegagalan pemerintah dalam memayungi keamanan pada
masyarakat, kegagalan dalam menjaga kerukunan umat beragama yang notabennya
indonesia terdiri dari beragam agama.
9
miskin seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi.
Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama
oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai.
Bantuan sosial juga sangat dibutuhkan oleh mereka seperti kepada orang-orang
penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim piatu. Sarana transportasi juga harus
diperhatikan pada daerah terisolir untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi
produktif bagi masyarakat miskin.
Dari dua kasus perpecahan diatas memang harus dilakukan tindakan tegas dari
pihak berwenang. Adanya tindakan tegas untuk membubarkan aliran yang dapat
menyesatkan umat islam, dan jika tetap membantah maka harus diberikan hukuman
yang dapat menimbulkan efek jera. Bisa juga dilakukan dengan melakukan
pendekatan secara spiritual. Sedangkan dalam kasus keluarnya papua seharusnya
pemerintah dapat menghimbau kepada seluruh menteri-menterinya untuk
Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk
bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus, menghilangkan
kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap kebijaksanaan
dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN,dan juga menumpas setiap gerakan separatis
secara tegas dan tidak kenal kompromi.
Bila kita melihat urutannya, maka semestinya UU ITE yang disahkan pada April
2008 digunakan untuk membersihkan konten porno dari dunia internet demi
melindungi generasi muda dari degradasi moralitas. Namun, adakah perubahan
berarti informasi dan industri pornografi via internet di Indonesia sejak diterbitnya
UU ITE April 2008 dan UU Pornografi Oktober 2008 silam? Bukankah kasus
pelanggaran Pasal 27 ayat 1 lebih banyak daripada ayat 3 UU 11/2008? Mengapa
pula seorang ibu yang menyampaikan unek-unek menjadi korban mal praktik
perusahaan rumah sakit harus kembali menjadi korban sementara para oknum
rumah sakit berleha-leha? Apakah dengan kekuasaan jaringan dan finansial, maka
manajemen Omni bisa menyewa pengacara (bahkan jaksa) membuat yang benar
jadi salah, salah jadi benar? Mengapa kepolisian tidak menyelidiki siapa yang
menyebarluaskan email private dari Bu Prita?
b. Kemiskinan di Papua
Jayapura, Kompas – Jumlah penduduk miskin di sejumlah provinsi
diperkirakan meningkat sejalan dengan melonjaknya harga pelbagai kebutuhan dan
tariff transportasi. Kemiskinan itu makin terasa karena pendapatan penduduk
umumnya tidak meningkat–kalaupun ada peningkatan hal itu tidak signifikan.
Menurut data yang diperoleh di Papua, Senin (21/3), jumlah penduduk miskin di
pulau yang amat kaya sumber daya alam itu 80,07 persen atau sekitar 1,5 juta jiwa
dari 1,9 juta penduduk Papua (data tahun 2001). Angka ini tidak berubah karena
sejak diberlakukannya Undang-Udnang (UU) Otonomi Khusus sejak akhir 2001-
Maret 2005, sejumlah daerah belum memberi kontribusi bagi pemberantasan
sejumlah kategori kemiskinan. Angka kemiskinan di Papua diperkirakan akan
meningkat dengan kenaikan harga BBM. Provinsi lain yang juga kaya sumber daya
alam seperti Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi masalah berat dari tingginya
15
Dari kasus tersebut seharusnya pemerintah lebih tergerak untuk melakukan sesuatu
dan melakukan perubahan bagi kehidupan warga di Papua. Pemerintah terjun
langsung memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah tersebutsupaya tidak
ada oknum yang ingin memanfaatkannya. Pemerintah juga harus melakukan
pemerataan pembangunan, transportasi, pendidikan, kesehatan dan lainnya di
pedesaan, tidak hanya di kota-kota besar.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang kami bahas mengenai nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut,
1. Nilai-nilai Pancasila adalah sangat penting dalam setiap kehidupan
bermasyarakat, Nilai-nilai dalam Pancasila bertujuan membentuk sikap
positif manusia sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
Berbicara tentang nilai, maka nilai berarti sesuatu yang berguna, berharga,
indah yang memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya.
2. Dalam Pancasila terkandung nilai dalam sila-sila Pancasila, yaitu
ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang
semuanya adalah hak segala bangsa Indonesia.
3. Lemahnya pengetahuan tentang nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila
Pancasila membuat begitu banyaknya contoh-contoh kasus yang sering
terjadi di Indonesia yang berkaitan dengan penyimpangan nilai-nilai sila
Pancasila.
3.2 Saran
Berdasarkan bahasan materi yang telah kami jelaskan, maka berikut saran
yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut,
1. Kita sebagai bangsa Indonesia harus lebih memahami Pancasila sebagai
dasar negara, dan memahami arti dalam sila Pancasila.
2. Selalu tingkat jiwa nasionalisme dalah kehidupan berbangsa dan bernegara.
16
DAFTAR PUSTAKA,
http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=27868
http://politik.kompasiana.com/2009/11/25/hukuman-pencurian-kakao-jadi-
acuan/