PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
MUHAMMAD NUR FATCHI
NIM : 010114A071
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi uremia. Gagal ginjal biasanya berakibat akhir dari kehilangan fungsi
ginjal lanjut secara bertahap. Pada umumnya penyakit ini baru dapat dideteksi
melalui tes urine dan darah. Gejalanya yang bersifat umum membuat
dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010.
Indonesia), pada tahun 2007 terdapat sekitar 70.000 orang penderita gagal
2013 menjadi 9.180 orang. Di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 499.800
secara teratur. Selama ini dikenal dua metode dalam penanganan gagal ginjal.
Pertama dengan cara transplantasi ginjal dan kedua dengan cara hemodialisa.
ginjal kronik untuk menghilangkan sisa toksik, kelebihan cairan dan untuk
hidrostatik menyebabkan aliran darah yang besar dari air plasma (dengan
impotensi, depresi akibat sakit yang kronik dan ketakutan terhadap kematian
sehingga diperlukan konseling dan psikoterapi (Brunner & Suddarth,2013).
dampak yaitu secara fisik komplikasi yang sering terjadi diantaranya adalah
yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya
seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri (Yosep & Sutini, 2014).
Hipnoterapi sangat berguna untuk mengatasi beragam kasus berkenaan
tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik. Sedangkan menurut Ioanna
pola diri organization (seperti kognitif, respon, attentional, dan gaya persepsi)
Amerika.
seperti induksi dan deepening, pasien akan dibimbing terapis dari pikiran
sadar ke pikiran bawah sadar. Pasien Pada kondisi seperti ini akan memasuki
kondisi hipnosis yang lebih dalam, sehingga gelombang otak yang semula
alpha. Otak dalam kondisi alpha akan memproduksi hormon serotonin dan
kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang akan menjalani terapi
menunjukkan ada perbedaan kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang akan
diberikan intervensi dengan hasil p value 0,000 (< 0,05) dan ada pengaruh
hipnoterapi terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang akan
sedang dan 2 orang mengalami depreti berat saat akan dilakukan hemodialisa.
B. Rumusan masalah
depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di rsud
Ambarawa ? ”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Ambarawa.
2. Tujuan Khusus
RSUD Ambarawa.
D. Manfaat Penelitian
hipnoterapi.
3. Bagi Peneliti
pembelajaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
Pada umumnya penyakit ini baru dapat dideteksi melalui tes urine dan
(Ariani,2016).
(Ariani,2016) adalah :
1. Stadium 1
2. Stadium 2
3. Stadium 3
4. Stadium 4
tiga bulan
5. Stadium 5
Pada tahap ini disebut sebagai kondisi gagal ginjal, yaitu ginjal
waktu ke waktu dapat naik turun. Diagnosis ini biasanya baru bisa
adalah :
1. Hiperkalemia
2. Perikarditis
3. Hipertensi
rennin-angiotensin-aldosteron.
4. Anemia
5. Penyakit Tulang
pembatasan kalium.
a. Pengertian
b. Komplikasi Hemodialisa
fungsi ginjal
3. Depresi
a. Pengertian
psikis seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri. (Yosep &
Sutini, 2014).
c. Gejala Depresi
meninggal
d. Tingkat depresi
1. Depresi ringan
2. Depresi sedang
mudah tersinggung
3. Depresi berat
inisiatif berkurang
1) Penatalaksanaan farmakologi
(Hawari,2011).
diantaranya :
a) Pendekatan psikodinamik
mengurangi hukuman.
c) Pendekatan kognitif
f. Pengukuran Depresi
katagori :
1 = gejala ringan
2 = Gejala sedang
3 = Gejala berat
4 = Gejala berat sekali
4. Hipnoterapi
a. Pengertian
mempunyai dua jenis pikiran yang bekerja secara simultan dan saling
sadar (conscious mind) adalah proses mental yang manusia sadari dan
sadar adalah 88%. Dari sini dapat kita ketahui bahwa pikiran bawah
sadar.
c. Tahap-tahap Hipnoterapi
1. Pre-induction
Pada tahap awal ini ahli hipnoterapi dan klien untuk pertama
psikologis pasien.
2. Suggestibility Test
klien.
3. Induction
4. Deepening
5. Suggestion
6. Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, ahli hipnoterapi secara
kekuatan pikiran.
melahirkan
tidak wajar
cita
ginjal kronik untuk mengeluarkan zat-zat toksik dan limbah tubuh yang
dalam keadaan normal diekresikan oleh ginjal yang sehat. Dialisis juga
jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak
Suddarth,2013).
perilaku. Bahkan beberapa kasus medis serius seperti kanker dan serangan
dan deepening, pasien akan dibimbing terapis dari pikiran sadar ke pikiran
bawah sadar. Pasien pada kondisi seperti ini akan memasuki kondisi
hipnosis yang lebih dalam, sehingga gelombang otak yang semula berada
atau lebih dalam lagi ke gelombang theta frekuensinya 4-7 hertz. Ketika
alami yang menghasilkan sensasi nyaman dan dalam hypnosis state ini,
sistem metabolisme tubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas dari
------------------- = Diteliti
= Tidak diteliti
D. Hipotesis Penelitian
antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris
(Notoatmodjo,2010).
a. Ada perbedaan tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
b. Ada perbedaan tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
tahun 2017.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment pre dan post control group
kontrol dengan suatu kelompok intervensi yang serupa tetapi tidak perlu
kelompok kontrol dan intervensi tidak dilakukan secara acak atau random.
Keterangan :
A1 : Tanpa intervensi
A2 : Terapi hipnoterapi
perlakuan
perlakuan
diberikan hipnoterapi
diberikan hipnoterapi
RSUD Ambarawa.
1. Populasi
menurut Nursalam (2011), besar populasi < 1000 dihitung dengan cara :
𝑁.z2 .p.q
n= 𝑑 (𝑁−1)+z2 .p.q
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
Q : 1-p (100-P)
42.19,62 .0,5.0,5
n= 0,05 (42−1)+19,62 .0,5.0,5
42.3,8416.0,25
= 0,05 (41)+ 3,8416.0,25
40,3368
= 2,05 + 0,9604
40,3368
= = 13,399 dibulatkan menjadi 13
3,0104
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah sampel di atas maka diperoleh
orang.
ini :
hemoglobin
3. Pasien dalam keadaan yang tidak sadar
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya berbeda
natara satu objek dengan objek lainnya (Sujarweni, 2014). Variabel penelitian
menurut Sujarweni (2014). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua
variabel, yaitu :
E. Definisi Operasional
1. Instrumen Penelitian
depresi yang dibuat oleh Max Hamilton pada tahun 1960 (Aspuah, 2013).
HDRS merupakan alat pengukur gejala depresi yang dapat
individu. Alat tes ini terdiri dari 17 item pertanyaan pilihan ganda yang
fokus pada perasaan sedih, rasa bersalah, dan harga diri. Isi dari alat ukur
Skor yang diperoleh dalam skala ini adalah total nilai dari respon
adalah :
0-7 : Normal
8 - 13 : Depresi Ringan
14 - 18 : Depresi Sedang
19 - 22 : Depresi Berat
a. Prosedur perijinan
Ambarawa
Ambarawa
b. Penentuan Asisten
Januari 2018,
menit
Januari 2018,
G. Etika Penelitian
a. Informed consent
b. Anonymity
c. Confidentiality
d. Beneficiency
e. Justice
hari senin dan kamis, sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan
a. Editing
terisi dan data yang dibutuhkan sudah lengkap, jelas, relevan dan
yaitu :
c. Coding
berbentuk angka atau bilangan. Hal ini untuk mempermudah pada saat
analisa dan juga mempercepat pada saat entry data. Selanjutnya jumlah
berikut:
d. Tabulating
analisis data.
e. Entering
f. Transfering (Pemindahan)
g. Cleansing
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan (Notoatmodjo,2010).
I. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
sebagai berikut:
value > 0,05 maka distribusi data normal dan jika p value < 0,05 maka
b. Uji Homogenitas
c. Uji Hipotesis
maka Ho ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
Hawari Dadan. 2011. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi, Jakarta : Penerbit:
Balai Penerbit FKUI
Ioanna.2016.Effect Of Perceived Social Support On The Levels Of Anxiety And
Depression Of Hemodialysis Patients di Yunani 2016. Diunduh dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5149439/pdf/MSM-28-
361.pdf [22/11/2017]
Kusumanto, R., & Iskandar, Y. 2010. Depresi, Suatu problema Diagnosa dan
Terapi pada praktek umum. Jakarta: Yayasan Dharma Graha.
Notoatmojo Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehata. RINEKA CIPTA.
Jakarta
Nuari & Widayati.2017. Gangguan Pada Sistem Perkemihan & Penatalaksanaan
Keperawatan. Yogyakarta : DEEPUBLISH
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Pedoman Pewawancara Petugas
Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013
Setiawan Toni.2009.Hipnotis & Hipnoterapi.GARASI.Jogjakarta
Sujarweni.2014. Metodologi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Gava Media
A. Pengertian
berada pada kondisi hipnosis. Terapi yang digunakan berupa sugesti melalui
seni komunikasi yangkhas, dan ditujukan kepada pikiran bawah sadar dengan
tujuan untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik.
B. Tujuan
C. Tenaga
a. Terapis
b. Peneliti
D. Kelengkapan sarana
b. Alat tulis
E. Durasi