Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

LANDASAN HISTORIS
Pancasila digali dari bangsa Indonesia. (Nilai –nilai
dalam Pancasila).
Pengalaman dalam Ketaatnegaraan Indonesia terjadi
penggantian UUD. UUD 1945 digantiikan Konstitusi RIS
(1949) menjadi UUDS (1950), kembali ke UUD 1945
(Dekrit Presiden). Dalam Pembukaan UUD 1945 itu
tetap tercantum Nilai-nilai Pancasila.
Pancasila mendapat tempat yang berbeda dalam
pandangan rezim yang berkuasa.
ORLA : Pancasila ditafsirkan dengan Nasionalis, Agama,
Komunis (NASAKOM) yang disebut dengan TRISILA,
kemudian diperas menjadi EKASILA (Gotongroyong).
ORBA : Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan P4
ditetapkan MPR melalui TAP MPR No.II/MPR/ 1978.
Penafsiran rezim itu, membuat kenyataan dalam
masyarakat dan bangsa berbeda dengan nilai-nilai
Pancasila yang sesungguhnya.

1
Tuntutan Reformasi dalam segala bidang. Dalam kenyataan
ini MPR melalui TAP MPR No. XVIII/MPR/ 1998 tentang
penegasan Pancasila sebaagai Dasar Negara, mengandung
Ideologi Nasional sebagai Cita-Cita dan Tujuan Negara.
Isi Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998.
Pasal : 1
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD
1945 adalah Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia harus dilaksanakan saecara kosisten dalam
kehidupan bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti :
1. Pancasila adalah dasar dari :
a. Pemerintah Indonesia .
b. Semua Peraturan Perundangan.
c. Aparatur Negara dan Aparatur Pemerintah.
d. Kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Pancasila adalah Ideologi Nasional sebagai Cita-Cita dan
Tujuan Negara.
Pasal: 2
Ketetapan MPR RI No. XVIII/MPR/1998, maka Ketetapan
MPR No.II/MPR/1978 tentang P4 (EKAPRASETIA PANCA
KARSA dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi).
2
Ketetapan NO. XXV /MPRS/1966, dalam konsiderans
ketetapan ini dotegaskan dan ditetapkan, bahwa faham
atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme pada inti
hakekatnya bertentangan dengan Pancasila.
LANDASAN KULTURAL
Pandangan hidup bagi suatu bangsa adalah sesuatu hal
yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bangsa itu
sendiri. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup
adalah bangsa yang tidak memiliki kepribadian dan jati diri
sehingga bangsa itu mudah terombang ambing dari
pengaruh yang berkembang dari luar negeri.
Kepribadian yang lahir dari dalam dirinya sendiri akan lebih
mudah menyaring masuknya nilai-nilai yang datang dari
luar sehingga dapat memperkokoh nilai-nilai yang sudah
tertanam dalam diri bangsa itu sendiri. Pancasila sebagai
kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan
pencerminan nilai-nilai yang telah lama tumbuh dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dirumuskan
dalam Pancasila.

3
Pancasila bukanlah pemikiran dari satu orang seperti
ideologi komunis yang merupakan pemikiran Karl Mark,
begitu juga teori individualistic (liberalis) merupakan
pemikiran Herbert Spenser. Pancasila merupakan
pemikiran konseptual dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia
seperti : It. Soekarno, Drs Moh Hatta, Mr. Muh Yamin,
Prof.Mr.Dr Soepomo dan tokoh-tokoh lainnya.
LANDASAN FILOSOFIS
Secara filosofis dan objektif, nilai-nilai yang tertuang dalam
sila-sila Pancasila merupakan filosofis bangsa Indonesia
sebelum mendirikan negara Republik Indonesia. Seperti :
Berketuhanan, bangsa yang berkemanusian yang adil dan
beradab dan bangsa yang selalu berusaha
mempertahankan persatuan bagi seluruh rakyat untuk
mewujudkan keadilan sosial.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber
bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi
jiwa dari perundang-undangan yang berlaku.
Memasuki Globalisasi bangsa Indonesia harus tetap
memiliki nilai-nilai yaitu Pancasila sebagai sumber nilai
dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai
Pembangunan Nasional dalam bidang Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan.
4

LANDASAN YURIDIS
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 “Setioap warganegara berhak
mendapatkan pendidikan”.
UU No. 20 tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan
Nasional”.
Keputusan Dirjen Dikti DEPDIKNAS No.43/DIKTI/KEP/2006,
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok Matakuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai