T qm
a
b
qk
q = Tds = luas daerah di bawah kurva. Pada gambar (4), qab = Tds Luas
Sa
daerah yang diarsir. Mudah dimengerti pula, bahwa usaha yang dilakukan sistem
dalam suatu siklus reversible sama dengan luas siklus pada diagram T-S, karena
ΔU pada proses siklus = 0 sehingga persamaan Hukum I Termodinamika akan
menjadi W= q. Jika kita mengkaji gambar (4), maka W = qm qk sama dengan
luas daerah di dalam siklus. Siklus Carnot khususnya mudah digambarkan dalam
diagram T-S, karena berupa persegi panjang, hingga qm , qk , dan W dengan mudah
dapat dihitung dengan ilmu ukur.
I II
373 K 273
Gambar 2.5 Soal
(Sumber : Rapi, 2009)
323 dT 323
S1 c p c p ln 0,144c p
T 373
373
323 dT 323
Su c p
373
T
c p ln
373
0,168c p
V1 2
Dinding pemisah
Gas hampa
V1 = V2
Gambar 6.
(Sumber : Rapi, 2009)
Jika dinding pemisah dibuka maka gas akan berekspansi bebas ke kanan, sampai
terjadi keseimbangan. Proses ini berlangsung secara irreversible. Sesuai dengan
hukum I Termodinamika:
dq cv dT p dv
Keadaan awal dan keadaan akhir sistem keadaan setimbang maka persamaan
dq dS bisa digunakan untuk menghitung perubahan entropi. Dengan
T
mengkombinasikan hukum I dan II Termodinamika akan diperoleh persamaan:
T dS = cv dT + p dV
dT p
dS = cv T T dv
dV
cvdT nR
V
Karena pada percobaan Joule temperature konstan atau dT = 0, maka persamaan
dia atas menjadi:
dV
dS nR
V
dV 2V1
S nR V nR ln V 1 nR ln 2
Jadi S nRln 2 (nilainya positif)
Jadi disimpulkan pada proses irreversible ΔS bernilai positif, dengan kata lain
entropi bertambah.
T
Sebagai Lingkungan
Sistem
q adalah reservoir
T
Gambar 7. Reversible
ΔS sistem = + q/T
ΔS Lingkungan = -q/T
ΔS alam = ΔS sistem + ΔS lingkungan = + (q/T) – (q/T) = 0