(3) tidak hanya terbatas pada suatu proses, oleh karena persamaan ini hanya
menyatakan suatu hubungan antara sifat-sifat sistem dan perbedaan antara nilai sifat-
sifat ini dalam dua keadaan setimbang yang bedekatan. Dengan menggunakan
persamaan (3), maka hubungan-hubungan koordinat Termodinamika yang lain dapat
diturunkan dengan mengambil sepasang koordinat Termodinamika sebagai variabel
bebas. Sudah diketahui bahwa U dan S merupakan fungsi keadaan sistem, maka
dapat dinyatakan oleh dua koordinat Termodinamika mana saja. Misalnya U dan S,
dinyatakan sebagai fungsi dari T dan V, maka secara matematik dapat ditulis:
U f T ,V dan S f T ,V , maka diferensial totalnya adalah sebagai berikut.
U U T V V T
dU dT dV
T V V T
S S
dS dT dV
4
5
Dari kombinasi hukum I dan II Termodinamika diperoleh persamaan berikut.
dU T dS p dV
T dS dU p dV 6
d
T
T V
U
d
T
T V
U
dV
p
dV
U
p dV
V
T
Atau:
1 U 1 U
dS dT p
T T T V
dV
V T
Sehingga diperoleh:
S 1 U
7
T V T T V
S 1 U
p
V T V
8
T T
Agar persamaan (7) dan (8) dapat dinyatakan dengan besaran-besaran yang diukur,
maka dapat dilakukan dengan menerapkan satu konsep matematika yaitu jika z
z z
merupakan fungsi dari x dan y, maka: atau
y x
2z 2z , xy yx
sehingga bila dimasukkan z = S , x = V, dan y = T, maka didapatkan:
S S
9
V T T V
V T T V
Dengan mensubstitusikan persamaan (7) dan (8) ke persamaan (9), maka diperoleh:
S S
V T T V
V T T V
1 U 1 U
p
V T T T T V
V T T V
2 1 2 1 U
p
1 U p U
2
T V T T T T V T V
V T
2 1 2 1 U
p
1 U p U
2
T V T T T T V T V
V T
1 U 1 p
p
T2 V T T
T V
U p
p T 10
V T T V
U p
T p
V T T V
T
p
Cari dulu nilai sebagai berikut.
V
V
p T p V
T V V KV K
p
T
p
Substitusikan nilai T
K ke persamaan (10), maka diperoleh:
V
U T
p 11
V T K
1 1
K
Jika persamaan (11) diterapkan pada sistem gas ideal dengan nilai T dan p,
maka diperoleh:
T
U
p
V T K
U T 1
T
p
V
T 1
p
T
U p
p
V T K
U
pp
V T
U
0 12
V T
Jadi berdasarkan persamaan (12) didapatkan bahwa energi dalam gas ideal
tidak bergantung pada volume sistem.
V
V T
T p
persamaan (10) ke persamaan di atas, maka diperoleh persamaan berikut.
c p cV
U V
p
V T
T p
pV
c p cV T
T V T p
p V
Substitusikan nilai T
K dan T
V , sehingga diperoleh:
V p
cp cV T V
K
T2V
cp cV 13
K
c c
Berdasarkan persamaan (13), perbedaan antara nilai p V dapat ditentukan untuk
setiap larutan yang diketahui nilai β dan K-nya. Harga-harga T, V, dan K biasanya
positif, tetapi harga β bisa bernilai positif, negatif maupun nol. Untuk air pada tekanan
atmosfir dan suhu 4oC, β = 0 dan antara suhu 0oC sampai 4oC, β bernilai negatif.
c c
Oleh karena itu, β2 selalu berharga positif atsu nol sedangkan nilai p V .
T V T
T2V
Berdasarkan persamaan (13) diperoleh bahwa: cp , maka didapatkan:
cV K
TV
S
cp
cp 2V
15
K
T V T T K
Dengan mensubstitusikan persamaan (11) ke persamaan (8), maka diperoleh:
S 1 U
p
V T V
T T
S 1 T
p p
V T T K
S 1 T
V T TK
S
16
V T K