Anda di halaman 1dari 2

63

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian serta perhitungan selama melaksanakan tugas akhir,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. Laju korosi atau Corotion Rate yang terjadi di lokasi penelitian yaitu PT

Pertamina Geothermal Energy berkisar antara 0,0487 mpy yang dapat

digolongkan kedalam kondisi sangat baik atau Outstanding sampai

dengan 1,7033 mpy yang dapat digolongkan ke dalam kondisi baik

atau Exellent.

2. Sisa umur pakai ( Remaining Service Life) pipa yang berada di lokasi

penelitian PT Pertamina Geothermal Energy berkisar antara 2,6

tahun sampai dengan 112,4 tahun.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi di PT Pertamina

Geothermal Energy antara lain

 Senyawa reservoir panas bumi khususnya senyawa korosif

H2S (hidrogen sulfida) yang berkisar antara 3,11 mmol/ kg

kondensat sampai dengan 8,25 mmol/ kg kondensat dengan

nilai korelasi linear sebesar R² = 0,856 atau sekitar 85,6 %

 Suhu operasional uap yang tinggi berkisar antara 171˚ C

sampai dengan 195,4 ˚C. dengan nilai korelasi linear

sebesar R² = 0,350 atau sebesar 35 %.

repository.unisba.ac.id
64

6.2 Saran

1. Metoda perawatan yang dapat dilakukan untuk setiap pipa baik elbow,

pipe body maupun weld areas adalah dengan.

 Memperbaiki bagian pipa yang sudah tidak mampu menahan beban

operasi dengan mengunakan mechanical support clamp atau

material komposit atau dengan melakukan penggantian pipa

menyeluruh.

 melakukan repainting dan repair coating serta insulator di lokasi

mainhole jika terdapat indikasi kerusakan yang parah untuk

mencegah serangan corrosion under Insulation.

 Perbaiki support pipeline yang terkorosi.seperti pada lapisan

pelindung calcium cilicate serta well floors.

 Monitoring secara rutin kualitas uap sumur dan kemungkinan

meningkatnya kandungan Gas H2S (Hidrogen Sulfida ) yang bersifat

sangat korosif pada logam.

repository.unisba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai