Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan Ke : IV (Ke -Empat)

Judul Praktikum : Poligon Tertutup


Hari / Tanggal : jumat/23 Maret 2018
Tempat : Lapangan Percobaan Universitas Jambi
Nama / NIM : Estrelita Nababan / J1B115042
Kelompok : III (tiga)
Kelas : TEP R-001
Asisten Praktikum :

1. Ridho Ilham Samudra / D1A014129


2. Ardi Satriawan / D1A014047
3. Ahmad Jamal / D1A014055
4. Dhamayanti Shinta A. / D1A014101

PRINSIP TEORI
Poligon tertutup adalah kerangka dasar yang membentuk poligon segi banyak
yang menutup .Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian ke
titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi . Sehingga akan membentuk segi
banyak .Fungsi dari kembali ketitik awal adalah untuk mengkoreksi besaran sudut pada
tiap segi banyak tersebut.

Berdasarkan fungsinya, poligon dibedakan menjadi ;

1. Poligon untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik–titik yang
cukup baik, dalam arti menjangkau semua wilayah.
2. Poligon yang berfungsi sebagai titik-titik pertolongan untuk mengambil detail
lapangan.

Untuk memudahkan dalam memahami sudut-sudut yang ada dalam pengukuran poligon,
maka perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut :

1. Sudut dalam adalah selisih antara dua arah (jurusan) yang berlainan.
2. Azimuth (sudut arah) adalah sudut yang dihitung terhadap arah utara magnetis, dan
arah ini berhimpit dengan sumbu Y pada peta.

Agar poligon tersebut terarah (tertentu orientasinya), maka perlu salah satu sisi diketahui
sudut arahnya (azimuth).Untuk memperoleh azimuth tiap sisi poligon, syaratnya harus
diketahui azimuth awalnya (α1). Penentuan azimuth awal dapat dicari dengan langjah-
langkah sebagai berikut :

1. Sumbu I theodolit diatur dalam keadaan vertikal (gelembung nivo seimbang), dan
bacaan sudut horisontal menunjukkan angka 00˚00’00” pada arah magnetis bumi.
2. Putar theodolit dan arahkan ke titik P2 pada bacaan biasa, kemudian balikkan
teropong pada keadaan luar biasa (LB) dan bacalah sudut yang dibentuk dengan arah
titik.

Penentuan azimuth awal (α1) dihitung dengan rumus :


α1 = (HB2 + (HLB2 – 180°)) / 2
Untuk azimuth-azimuth selanjutnya dihitung dengan rumus :
a. Untuk pengukuran searah jarum jam :
α2 = α1 + 180º – ( β2 ± ∆fβ) α3 = α2 + 180º – ( β3 ± ∆fβ)

TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan pengamatan ,


pengambilan data dengan menggunakan kompas,meteran dan theodolit serta mahasiswa
dapat mengetahui bentuk dari polygon tertutup .

ALAT DAN BAHAN :


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah meteran, kompas, dan
theodolite.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Prosedur Kerja Menggunakan Theodolit ,Meteran dan Kompas

Mulai Mulai

Menyiapkan alat yang akan Menyiapkan alat yang akan


digunakan, seperti theodolite digunakan,
dan kompas

Menentukan titik awal


Memberi tanda sebagai pengukuran pada lahan ,lalu
patokan titik utama dan setting dan kalibrasi theodolit
pengukuran seterusnya
Memulai pengukuran jarak
Memulai pengukuran jarak dengan menggunakan theodolit
dengan menggunakan meteran theodolit
Untuk menentukan arah utara
theodolit
Lakukan pengukuran sudut menggunakan kompaas
menggunakan kompas
Kemudian beri tanda pada titik
yang telah diukur
kemudian mencatat hasil
pengukuran yang diukur
dikertas untuk di gambar Melakukan pengukuran jarak
pada setiap titik pengukuran dan
mencatat
Selanjutnya menggambar jarak
dan sudut di millimeter blok
dan melakukan perhitungan menggambar jarak dan sudut di
polygon tertutup. millimeter blok dan melakukan
perhitungan polygon tertutup.
SELESAI

SELESAI
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Data dan Perhitungan


Tabel 1. Hasil Pengukuran jarak dan sudut

Kompas dan Meteran Theodolit


Sudut Sudut
Titik Jarak Azimut Jarak Azimut
Dalam BA BB Dalam
(m) (o) (m) (o)
(O) (o)
A–B 115 306 64 3,09 1,93 116 306 54
B–C 105 18 108 2,04 0,2 184 12 123
C–D 100 75 123 2,28 1,29 99 84 108
D – A 195,65 190 65 3,93 2,61 261 189 75

Perhitungan Poligon Tertutup :

Koordinat Poligon Tertutup dari Hasil Pengukuran menggunakan Kompas dan Meteran

A. Perhitungan Koordinat Titik A-B (1042 m, 1042 m)


XA = XA + (dAB sin AB)
= 1042 m + (115 m sin 306 o)
= 948,9630456 m
YA = YA + (dAB cos AB)
= 1042 m + (115 m cos 306 o)
= 1109,595304 m
B. Perhitungan Koordinat Titik B-C (948,9630456 m , 1109,595304 m)
XB = XB + DBC sin BC
= 948,9630456 m + (105 m sin 18o)

= 981,40983 m
YB = YB + DBC cos BC

= 1109,595304 m + (105 m cos 18o)

= 1209,456238 m

C. Perhitungan Koordinat Titik C- D (981,40983m , 1209,456238 m)

XC = XC + DCD sin CD

= 981,40983m + (100 m sin 75o)

= 1078,002413 m

YC = YC + DCD cos CD

= 1209,456238 m + (100 m cos 75o)

= 1235,338143 m

D. Perhitungan Koordinat Titik D-A (1078,002413 m , 1235,338143 m )

XD = XD + DDE sin DE

= 1078,002413 m + (195,65 m sin 190 o)

= 1044,028147 m

YD = YD + DDE cos DE

= 1235,338143 m + (195,65 m cos 190 o)

= 1042,660506 m
Tabel 2. Koordinat X, Y dan XY, YX Pada Titik A, D, C, B dari Pengukuran
Kompas dengan Meteran

Koordinat X (m) Y (m) Koordinat XY (m2) YX (m2)


A 1042 1042 A 1086452,247 1087877,329
D 1044,028147 1042,660506 D 1289727,792 1123990,541
C 1078,002413 1235,338143 C 1303796,743 1212372,997
B 981,40983 1209,456238 B 1022629,043 1260253,4
A 1042 1042 jumlah 4702605,852 3705394,267

Luas Poligon Tertutup dari Hasil Pengukuran menggunakan Kompas dan Meteran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑋𝑌−𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑋
L =
2
4702605,852− 3705394,267 997211,585
= = = 498605,7925 m2
2 2

Koordinat Poligon Tertutup dari Hasil Pengukuran menggunakan Theodolite

A. Perhitungan Koordinat Titik A-B (1042m, 1042m)


XB = XA + (dAB sin AB)
= 1042 m + (116 m sin 306 o)
=287948,1540 m

YB = YA + (dAB cos AB)


= 1042 m + (116 m cos 306 o)
= 1110, 183089 m

B. Perhitungan Koordinat Titik B-C (287948,1540m, 1110, 183089 m)


XC = XB + (dBC sin BC)
= 287948,1540 m + (184 m sin 120)
= 287986,4098 m
YC = YB + (dBC cos BC)
= 1110, 183089 mm+ (184m cos 12o)
= 1290,162248 m
C. Perhitungan Koordinat Titik C-D (287986,4098 m, 1290,162248 m)
XD = XC + (dCD sin CD)
= 287986,4098 m + (99 m sin 840)
= 288084,8675 m
YD = YC + (dCD cos CD)
= 1290,162248 m + (99m cos 84o)
= 1300,510566 m

Tabel 3. Koordinat X, Y dan XY, YX Pada Titik A, B, C, dan D dari Pengukuran


Theodolit
Koordinat X (m) Y (m) Koordinat XY (m2) YX (m2)
A 1042 1042 A 1355132,01 300184431,9
D 288084,8675 1300,510566 D 371676220,3 374529368,8
C 287986,4098 1290,162248 C 319717,642 3714998377
B 287948,1540 1110, 183089 B 300041976,5 1156810,779
A 1042 1042 jumlah 673393046,5 4390868,988

Luas Poligon Tertutup dari Hasil Pengukuran Menggunakan Theodolite


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑋𝑌−𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑋
L =
2
673393046,5−4390868,988 669002177,5
= = = 334501088,7 m2
2 2

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari pengukuran jarak dan sudut pada polygon tertutup dengan
lahan yang datar didapatkan polygon berbentuk segiempat dengan jumlah sudut dalam
sebesar 360o.
Dari hasil pengukuran yang didapatkan dari kompas dan meteran berbeda dengan
hasil pengukuran menggunakan theodolit. Perbedaan ini dikarenakan oleh kompas yang
digunakan kurang teliti atau kurang akurat. Perbedaan yang terjadi juga bisa dikarenakan
human error yang salah membaca alat ukur yang digunakan.
.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat


mengetahui cara pemakaian dari theodolit, pengukuran menggunakan theodolit dan
kompas serta mengetahui bagaimana bentuk dari polygon tertutup.

Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya alat-alat yang digunakan


pada saat praktikum lebih diperhatikan agar pada saat pengukuran tidak terjadi
kesalahan dalam mengukuran dan hasl pengukuran

DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi, Hendriawan. 2010. Laporan Praktikum Ilmu Ukur. Diakses dari https://
www.scribd.com/ document/ 42908590/ Laporan-Polygon-Ilmu-Ukur-Tanah,

Adi . M 2012.Pengantar Ilmu ukur tanah polygon


https://tianjemeduson.wordpress.com/2012/10/08/pengantar-ilmu-ukur-tanah-poligon/

Anda mungkin juga menyukai