PRINSIP TEORI
Poligon tertutup adalah kerangka dasar yang membentuk poligon segi banyak
yang menutup .Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian ke
titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi . Sehingga akan membentuk segi
banyak .Fungsi dari kembali ketitik awal adalah untuk mengkoreksi besaran sudut pada
tiap segi banyak tersebut.
1. Poligon untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik–titik yang
cukup baik, dalam arti menjangkau semua wilayah.
2. Poligon yang berfungsi sebagai titik-titik pertolongan untuk mengambil detail
lapangan.
Untuk memudahkan dalam memahami sudut-sudut yang ada dalam pengukuran poligon,
maka perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Sudut dalam adalah selisih antara dua arah (jurusan) yang berlainan.
2. Azimuth (sudut arah) adalah sudut yang dihitung terhadap arah utara magnetis, dan
arah ini berhimpit dengan sumbu Y pada peta.
Agar poligon tersebut terarah (tertentu orientasinya), maka perlu salah satu sisi diketahui
sudut arahnya (azimuth).Untuk memperoleh azimuth tiap sisi poligon, syaratnya harus
diketahui azimuth awalnya (α1). Penentuan azimuth awal dapat dicari dengan langjah-
langkah sebagai berikut :
1. Sumbu I theodolit diatur dalam keadaan vertikal (gelembung nivo seimbang), dan
bacaan sudut horisontal menunjukkan angka 00˚00’00” pada arah magnetis bumi.
2. Putar theodolit dan arahkan ke titik P2 pada bacaan biasa, kemudian balikkan
teropong pada keadaan luar biasa (LB) dan bacalah sudut yang dibentuk dengan arah
titik.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mulai Mulai
SELESAI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Koordinat Poligon Tertutup dari Hasil Pengukuran menggunakan Kompas dan Meteran
= 981,40983 m
YB = YB + DBC cos BC
= 1209,456238 m
= 1078,002413 m
= 1235,338143 m
= 1044,028147 m
= 1042,660506 m
Tabel 2. Koordinat X, Y dan XY, YX Pada Titik A, D, C, B dari Pengukuran
Kompas dengan Meteran
Luas Poligon Tertutup dari Hasil Pengukuran menggunakan Kompas dan Meteran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑋𝑌−𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑋
L =
2
4702605,852− 3705394,267 997211,585
= = = 498605,7925 m2
2 2
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari pengukuran jarak dan sudut pada polygon tertutup dengan
lahan yang datar didapatkan polygon berbentuk segiempat dengan jumlah sudut dalam
sebesar 360o.
Dari hasil pengukuran yang didapatkan dari kompas dan meteran berbeda dengan
hasil pengukuran menggunakan theodolit. Perbedaan ini dikarenakan oleh kompas yang
digunakan kurang teliti atau kurang akurat. Perbedaan yang terjadi juga bisa dikarenakan
human error yang salah membaca alat ukur yang digunakan.
.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi, Hendriawan. 2010. Laporan Praktikum Ilmu Ukur. Diakses dari https://
www.scribd.com/ document/ 42908590/ Laporan-Polygon-Ilmu-Ukur-Tanah,