Anda di halaman 1dari 10

2.

1 Pengertian
Gulma adalah segala tanaman yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan. Bunga
mawar pun, jika tumbuh di tengah sayuran juga termasuk Gulma. Kebanyakan Gulma
adalah tanaman yang cepat tumbuh dan dapat menghasilkan sejumlah besar biji dalam
waktu singkat. Biasanya bijinya mudah tersebar, misalnya bunga dandelion dengan buahnya
yang bisa tersebar hanya dengan angin kecil. Beberapa gulma akan terus menebarkan
bijinya walaupun pohonnya telah dicabut. Di atas tanah, dari gulma kebun biasa, bunga-
bunganya akan membuat setumpuk biji berambut pada timbunan kompos jika ditaruh disitu
dan tidak dihancurkan. Gulma lain seperti tumbuhan rambat bunga kuning menghasilkan
puncuk yang berakar setiap kali menyentuh tanah. Dengan ini, tanaman menjalar dengan
cepat. Ada Gulma yang seperti konvolvulus, harus diangkat sepenuhnya dari tanah. Sisa
tangkai yang tercecer akan tumbuh sebagai tanaman baru.

2.2 Jenis – jenis Gulma


Berdasarkan morfologinya gulma dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
1. Gulma teki-tekian golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki
daya tahan yang luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di
dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Gulma ini menjalankan jalur fotosintesis
C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal pertanian secara cepat. Ciri
dari gulma ini adalah batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan
biasanya tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun
(ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica)
atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka.
Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
2. Gulma rumput-rumputan Gulma golongan rumput termasuk dalam familia
Gramineae/Poaceae. Gulma ini memiliki daun yang sempit seperti teki-tekian tetapi memiliki
stolon, yang mana stolon ini di dalam tanah membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi
secara mekanik.Ciri lain dari gulma ini adalah, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan
berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam duaderet, umumnya bertulang
daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya
berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas
antara pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma rumput-rumputan adalah Imperata
cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.

3. Gulma berdaun lebar Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan
Pteridophyta. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap
tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Ciri dari gulma ini adalah daun lebar dengan tulang
daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia
crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp.

2.3 Peran Negatif Gulma


1. KERUGIAN AKIBAT GULMA
Produksi tanaman pertanian, baik yang diusahakan dalam bentuk pertanian rakyat
ataupun perkebunan besar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain hama, penyakit dan
gulma. Kerugian akibat gulma terhadap tanaman budidaya bervariasi, tergantung dari jenis
tanamannya, iklim, jenis gulmanya, dan tentu saja praktek pertanian di samping faktor lain.
Di Amerika Serikat besarnya kerugian tanaman budidaya yang disebabkan oleh penyakit 35
%, hama 33 %, gulma 28 % dan nematoda 4 % dari kerugian total. Di negara yang sedang
berkembang, kerugian karena gulma tidak saja tinggi, tetapi juga mempengaruhi persediaan
pangan duniaTanaman perkebunan juga mudah terpengaruh oleh gulma, terutama sewaktu
masih muda.Apabila pengendalian gulma diabaikan sama sekali, maka kemungkinan besar
usaha tanaman perkebunan itu akan rugi total. Pengendalian gulma yang tidak cukup pada
awal pertumbuhan tanaman perkebunan akan memperlambat pertumbuhan dan masa sebelum
panen. Beberapa gulma lebih mampu berkompetisi daripada yang lain (misalnya Imperata
cyndrica), yang dengan demikian menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Persaingan antara gulma dengan tanaman yang kita usahakan dalam mengambil
unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah dan penerimaan cahaya matahari untuk proses
fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas maupun kuantitas.
Cramer (1975) menyebutkan kerugian berupa penurunan produksi dari beberapa tanaman
dalah sebagai berikut : padi 10,8 %; sorgum 17,8 %; jagung 13 %; tebu 15,7 %; coklat 11,9
%; kedelai 13,5 % dan kacang tanah 11,8 %. Menurut percobaan-percobaan pemberantasan
gulma pada padi terdapat penurunan oleh persaingan gulma tersebut antara 25-50 %.
Gulma mengkibatkan kerugian-kerugian yang antara lain disebabkan oleh :
1. Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi
persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang lingkup.
2. Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma.
3. Allelopathy yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagi tanaman
yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya.
4. Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri-duri Amaranthus
spinosus, Mimosa spinosa di antara tanaman yang diusahakan.
5. Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia
hexandra dan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
6. Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya
menyebabkan alergi.
7. Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan waktu
dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang menyumbat air
irigasi.
8. Gulma air mngurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan tersebar luas
ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan air karena penguapan dan
juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh penguapan itu 7,8 kali lebih banyak
dibandingkan dengan air terbuka. Di Rawa Pening gulma air dapat menimbulkan pulau
terapung yang mengganggu penetrasi sinar matahari ke permukaan air, mengurangi zat
oksigen dalam air dan menurunkan produktivitas air.
Dalam kurun waktu yang panjang kerugian akibat gulma dapat lebih besar daripada
kerugian akibat hama atau penyakit. Di negara-negara sedang berkembang (Indonesia,
India, Filipina, Thailand) kerugian akibat gulma sama besarnya dengan kerugian akibat
hama.

2. KOMPETISI
A. Kompetisi Gulma terhadap Tanaman
Adanya persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk
berproduksi. Persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita usahakan di
dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan penerimaan cahaya
matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik
kualitas dan kuantitas.
1. Persaingan memperebutkan hara
Setiap lahan berkapasitas tertentu didalam mendukung pertumbuhan berbagai
pertanaman atau tumbuhan yang tumbuh di permukaannya. Jumlah bahan organik yang
dapat dihasilkan oleh lahan itu tetap walaupun kompetisi tumbuhannya berbeda; oleh
karena itu jika gulma tidak diberantas, maka sebagian hasil bahan organik dari lahan itu
berupa gulma. Hal ini berarti walaupun pemupukan dapat menaikkan daya dukung lahan,
tetapi tidak dapat mengurangi komposisi hasil tumbuhan atau dengan kata lain gangguan
gulma tetap ada dan merugikan walaupun tanah dipupuk.
Yang paling diperebutkan antara pertanaman dan gulma adalah unsur nitrogen, dan
karena nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, maka ini lebih cepat habis terpakai.
Gulma menyerap lebih banyak unsur hara daripada pertanaman. Pada bobot kering yang
sama, gulma mengandung kadar nitrogen dua kali lebih banyak daripada jagung; fosfat 1,5
kali lebih banyak; kalium 3,5 kali lebih banyak; kalsium 7,5 kali lebih banyak dan magnesium
lebih dari 3 kali. Dapat dikatakan bahwa gulma lebih banyak membutuhkan unsur hara
daripada tanaman yang dikelola manusia.
2. Persaingan memperebutkan air
Sebagaimana dengan tumbuhan lainnya, gulma juga membutuhkan banyak air untuk
hidupnya. Jika ketersediaan air dalam suatu lahan menjadi terbatas, maka persaingan air
menjadi parah. Air diserap dari dalam tanah kemudiaan sebagian besar diuapkan
(transpirasi) dan hanya sekitar satu persen saja yang dipakai untuk proses fotosintesis.
Untuk tiap kilogram bahan organik, gulma membutuhkan 330 – 1900 liter air. Kebutuhan
yang besar tersebut hampir dua kali lipat kebutuhan pertanaman. Contoh gulma Helianthus
annus membutuhkan air sebesar 2,5 kali tanaman jagung. Persaingan memperebutkan air
terjadi serius pada pertanian lahan kering atau tegalan.
3. Persaingan memperebutkan cahaya
Apabila ketersediaan air dan hara telah cukup dan pertumbuhan berbagai tumbuhan
subur , maka faktor pembatas berikutnyaa adalah cahaya matahari yang redup (di musim
penghujan) berbagai pertanaman berebut untuk memperoleh cahaya matahari. Tumbuhan
yang berhasil bersaing mendapatkan cahaya adalah yang tumbuh lebih dahulu, oleh karena
itu tumbuhan itu lebih tua, lebih tinggi dan lebih rimbun tajuknya. Tumbuhan lain yang lebih
pendek, muda dan kurang tajuknya, dinaungi oleh tumbuhannya yang terdahulu serta
pertumbuhannya akan terhambat.
Tumbuhan yang berjalur fotosintesis C4 lebih efisien menggunakan air, suhu dan
sinar sehingga lebih kuat bersaing berebut cahaya pada keadaan cuaca mendung. Oleh
karena itu penting untuk memberantas gulma dari familia Cyperaceae dan Gramineae
(Poaceae) di sekitar rumpun-rumpun padi yang berjalur C3.
4. Lama keberadaan gulma
Semakin lama gulma tumbuh bersama dengan tanaman pokok, semakin hebat
persaingannya, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin
menurun. Hubungan antara lama keberadaan gulma dan pertumbuhan atau hasil tanaman
pokok merupakan suatu korelasi negatif. Perlakuan lama keberadaan gulma 0, 15, 30, 45,
60, 75, dan 90 hari setelah tanam masing-masing memberikan bobot biji kedelai sebesar
353,37; 314,34; 271,45; 257,34; 256,64; 250,56 dan 166,22 g/petak (Erida dan Hasanuddin,
1996).
5. Kecepatan tumbuh gulma
Semakin cepat gulma tumbuh, semakin hebat persaingannya, pertumbuhan tanaman
pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin menurun.
6. Habitus gulma
Gulma yang lebih tinggi dan lebih lebat daunnya, serta lebih luas dan dalam sistem
perakarannya memiliki kemampuan bersaing yang lebih, sehingga akan lebih menghambat
pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman pokok
7. Jalur fotosintesis gulma (C3 atau C4)
Gulma yang memiliki jalur fotosintesis C 4 lebih efisien, sehingga persaingannya lebih
hebat, pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun.
8. Allelopati
Beberapa species gulma menyaingi tanaman dengan mengeluarkan senyawa dan
zat-zat beracun dari akarnya (root exudates atau lechates) atau dari pembusukan bagian
vegetatifnya. Bagi gulma yang mengeluarkan allelopat mempunyai kemampuan bersaing
yang lebih hebat sehingga pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya
semakin menurun.
Di samping itu kemiripan gulma dengan tanaman juga mempunyai arti penting.
Masing-masing pertanaman memiliki asosiasi gulma tertentu dan gulma yang lebih
berbahaya adalah yang mirip dengan pertanamannnya. Sebagai contoh Echinochloa
crusgalli lebih mampu bersaing terhadap padi jika dibandingkan dengan gulma lainnya.

B. Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik


Gulma dan pertanaman yang diusahakan manusia adalah sama-sama tumbuhan
yang mempunyai kebutuhan yang serupa untuk pertumbuhan normalnya. Kedua tumbuhan
ini sama-sama membutuhkan cahaya, air, hara gas CO 2 dan gas lainnya, ruang, dan lain
sebagainya. Apabila dua tumbuhan tumbuh berdekatan, maka akan perakaran kedua
tumbuhan itu akan terjalin rapat satu sama lain dan tajuk kedua tumbuhan akan saling
menaungi, dengan akibat tumbuhan yang memiliki sistem perakaran yang lebih luas, lebih
dalam dan lebih besar volumenya serta lebih tinggi dan rimbun tajuknya akan lebih
menguasai (mendominasi) tumbuhan lainnya. Dengan demikian perbedaan sifat dan habitus
tumbuhanlah yang merupakan penyebab terjadinya persaingan antara individu-individu
dalam spesies tumbuhan yang sama (intra spesific competition atau kompetisi intra
spesifik) dan persaingan antara individu-individu dalam spesies tumbuhan yang berbeda
(inter spesific competitionatau kompetisi inter spesifik). Persaingan gulma terhadap
pertanaman disebabkan antara lain oleh karena gulma lebih tinggi dan lebih rimbun
tajuknya, serta lebih luas dan dalam sistem perakarannya, sehingga pertanaman kalah
bersaing dengan gulma tersebut.
Periode Kritis
Dalam pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu dimana tanaman
sangat peka terhadap persaingan gulma. Keberadaan atau munculnya gulma pada periode
waktu tersebut dengan kepadatan tertentu yaitu tingkat ambang kritis akan menyebabkan
penurunan hasil secara nyata. Periode waktu dimana tanaman peka terhadap persaingan
dengan gulma dikenal sebagai periode kritis tanaman. Periode kritis adalah periode
maksimum dimana setelah periode tersebut dilalui maka keberadaan gulma selanjutnya
tidak terpengaruh terhadap hasil akhir. Dalam periode kritis, adanya gulma yang tumbuh di
sekitar tanaman harus dikendalikan agar tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan hasil akhir tanaman tersebut.
Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau sensitif
terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu dilakukan pengendalian,
dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok akan menurun. Pada umumnya
persaingan gulma terhadap pertanaman terjadi dan terparah pada saat 25 – 33 % pertama
pada siklus hidupnya atau ¼ – 1/3 pertama dari umur pertanaman. Persaingan gulma pada
awal pertumbuhan tanaman akan mengurangi kuantitas hasil panenan, sedangkan
gangguan persaingan gulma menjelang panen berpengaruh lebih besar terhadap kualitas
hasil panenan. Waktu pemunculan (emergence) gulma terhadap pertanaman merupakan
faktor penting di dalam persaingan. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dahulu
atau bersamaan dengan tanaman yang dikelola, berakibat besar terhadap pertumbuhan dan
hasil panenan. Sedangkan gulma yang berkecambah (2-4 minggu) setelah pemunculan
pertanaman sedikit pengaruhnya.
Dengan diketahuinya periode kritis suatu tanaman, maka saat penyiangan yang
tepat menjadi tertentu. Penyiangan atau pengendalian yang dilakukan pada saat periode
kritis mempunyai beberapa keuntungan. Misalnya frekuensi pengendalian menjadi
berkurang karena terbatas di antara periode kritis tersebut dan tidak harus dalam seluruh
siklus hidupnya. Dengan demikian biaya, tenaga dan waktu dapat ditekan sekecil mungkin
dan efektifitas kerja menjadi meningkat.
Gulma dan pertanaman adalah sama-sama tumbuhan yang mempunyai kebutuhan serupa
untuk pertumbuhan normalnya. Perbedaan sifat dan habitus tumbuhan merupakan
penyebab terjadinya kompetisi intra spesifik dan kompetisi inter spesifik.
Dalam pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu di mana tanaman
sangat peka atau sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu
dilakukan pengendalian, dan jika tidak maka hasil tanaman akan menurun. Pada umumnya
periode kritis terjadi pada saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau pada saat ¼
– 1/3 pertama dari umur pertanaman. Dengan diketahui periode kritis suatu tanaman maka
saat penyiangan yang tepat menjadi tertentu. Penyiangan gulma dilakukan pada saat
periode kritis.

3. ALLELOPATI
Tumbuh-tumbuhan juga dapat bersaing antar sesamanya secara interaksi
biokimiawi, yaitu salah satu tumbuhan mengeluarkan senyawa beracun ke lingkungan
sekitarnya dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan tumbuhan yang ada di
dekatnya. Interaksi biokimiawi antara gulma dan pertanamanan antara lain menyebabkan
gangguan perkecambahan biji, kecambah jadi abnormal, pertumbuhan memanjang akar
terhambat, perubahan susunan sel-sel akar dan lain sebagainya.
Beberapa species gulma menyaingi pertanaman dengan mengeluarkan senyawa
beracun dari akarnya (root exudates atau lechates) atau dari pembusukan bagian
vegetatifnya. Persaingan yang timbul akibat dikeluarkannya zat yang meracuni tumbuhan
lain disebut alelopati dan zat kimianya disebut alelopat. Umumnya senyawa yang
dikeluarkan adalah dari golongan fenol.
Tidak semua gulma mengeluarkan senyawa beracun. Spesies gulma yang diketahui
mengeluarkan senyawa racun adalah alang-alang (Imperata cylinarica), grinting (Cynodon
dactylon), teki (Cyperus rotundus), Agropyron intermedium, Salvia lenocophyela dan lain-
lain.
2. Gulma Yang Berpotensi Alelopati
Alelopati dapat meningkatkan agresivitas gulma di dalam hubungan interaksi antara
gulma dan tanaman melalui eksudat yang dikeluarkannya, yang tercuci, yang teruapkan,
atau melalui hasil pembusukan bagian-bagian organnya yang telah mati.
Beberapa jenis gulma yang telah diketahui mempunyai potensi mengeluarkan
senyawa alelopati dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Jenis gulma yang mempunyai aktivitas alelopati
Jenis gulma Jenis tanaman pertanian yang peka
Abutilon theoprasti beberapa jenis
Agropyron repens berbagai jenis
Agrostemma githago Gandum
Allium vineale Oat
Amaranthus spinosus Kopi
Ambrosia artemisifolia berbagai jenis
A. trifida kacang pea, gandum
Artemisia vulgaris Mentimun
Asclepias syriaca Sorgum
Avena fatua berbagai jenis
Celosia argentea Bajra
Chenopodium album mentimun, oat, jagung
Cynodon dactylon Kopi
Cyperus esculentus Jagung
C. rotundus sorgum, kedelai
Euporbia esula kacang pea, gandum
Holcus mollis Barli
Imperata cylindrica berbagai jenis
Poa spp. Tomat
Polygonum persicaria Kentang
Rumex crisparus jagung, sorgum
Setaria faberii Jagung
Stellaria media Barli
(Sumber : Putnam, 1995)

Telah banyak bukti yang dikumpulkan menunjukkan bahwa beberapa jenis gulma
menahun yang sangat agresif termasuk Agropyron repens, Cirsium arvense, Sorgum
halepense, Cyperus rotundus dan Imperata cylindrica mempunyai pengaruh alelopati,
khususnya melalui senyawa beracun yang dikeluarkan dari bagian-bagian yang organnya
telah mati.
Telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa senyawa alelopati dapat menghambat
pertumbuhan tanaman. Laporan yang paling awal diketahui mengenai hal ini ialah bahwa
pada tanah-tanah bekas ditumbuhi Agropyron repens, pertumbuhan gandum, oat, alfalfa,
dan barli sangat terhambat.
Alang-alang menghambat pertumbuhan tanaman jagung dan ini telah dibuktikan
dengan menggunakan percobaan pot-pot bertingkat di rumah kaca di Bogor. Mengingat
unsur hara, air dan cahaya bukan merupakan pembatas utama, maka diduga bahwa alang-
alang merupakan senyawa beracun yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jagung.
Tumbuhan yang telah mati dan sisa-sisa tumbuhan yang dibenamkan ke dalam tanah juga
dapat menghambat pertumbuhan jagung. Lamid dkk. (1994) memperlihatkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi ekstraks organ tubuh alang-alang, semakin besar pengaruh
negatifnya terhadap pertumbuhan kecambah padi gogo.
Penelitian semacam ini juga telah banyak dilakukan misalnya pada teki (Cyperus
rotundus). Pengaruh teki terhadap pertumbuhan jagung, kedelai dan kacang tanah juga
telah dipelajari dengan metode tidak langsung. Ekstrak umbi dari teki dalam berbagai
konsentrasi telah digunakan dalam percobaan. Sutarto (1990) memperlihatkan bahwa
tekanan ekstrak teki segar 200 dan 300 g/250 ml air menyebabkan pertumbuhan tanaman
kacang tanah menjadi kerdil dan kurus, serta potensi hasilnya menurun.
Kuantitas dan kualitas senyawa alelopati yang dikeluarkan oleh gulma dipengaruhi
oleh kerapatan gulma, macam gulma, saat kemunculan gulma, lama keberadaan gulma,
habitus gulma, kecepatan tumbuh gulma dan jalur fotosintesis gulma (C3 atau C4).
Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi alelopati dapat ditemukan di
semua jaringan tumbuhan termasuk daun, batang, akar rizoma, umbi, bunga, buah dan biji.
Senyawa-senyawa alelopati dapat dilepaskan dari jaringan-jaringan tumbuhan dalam
berbagai cara termasuk melalui penguapan, eksudat akar, pencucian dan pembusukan
organ tumbuhan. Beberapa gulma yang berpotensi alelopati baik yang masih hidup atau
yang sudah mati sama-sama dapat melepaskan senyawa alelopati melalui organ yang
berada dia atas tanah maupun yang di bawah tanah.
Beberapa jenis gulma yang berpotensi mengeluarkan senyawa alelopati
ialah Abutilon theoprasti, Agropyron repens, Agrostemma githago, Allium vineale,
Amaranthus spinosus, Ambrosia artemisifolia, A. trifidia, Artemisia vulgaris, Asclepias
syriaca, Avena fatua, Celosia argentea, Chenopodium album, Cynodon dactylon, Cyperus
esculentus, C. rotundus, Euphorbia esula, Holcus mollis, Imperata cylindrica,
Poa spp. ,Polygonum persicaria, Rumex crispus, Setaria faberii, Stellaria media.
Senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara, pembelahan sel-sel akar,
pertumbuhan tanaman, fotosintesis, respirasi, sitesis protein, menurunkan daya
permeabilitas membran sel dan menghambat aktivitas enzim.
Alelopati menghambat pertumbuhan tanaman. Agropyron repensmenghambat
pertumbuhan gandum, oat, alfalfa dan barli. Alang-alang dan teki baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman
budidaya.

2.4 Peran Positif Gulma bagi Lingkungan


Gulma juga mempunyai pengaruh positif dalam lingkungan yaitu bermanfaat untuk:
 Melindunngi tanah dari erosi
Imperata cylindrica, paspalum, conjugatan, axonopus
Gulma – gulma tersebut menjalar pada perakaran tanah sehingga dapat menahan air sehingga
tidak terjadi erosi.
 Menyuburkan tanah
 Gulma yang dapat menyuburkan tanah yaitu Centrocema pubescens, Rureuria Javanica.
 Sebagai Inang Pengganti
Gulma juga dapat berpperan sebagai predator serangga hama atau pathogen
 Sebagai Musuh Alami
Contoh gulma sebagai musuh alami yaitu Cytrohynus lividevenis, Diadema Ecerophaga
 Sebagai Trop Crop
Gulma yang berfungsi sebagai Trop Crop yaitu Tripascum laxum pada teh, Platylenchus
Titonia Diversipolia
 Sebagai Tanaman Penghalang
Contohnya Tagetes patula, Meloidgyne Hapla.
 Sebagai Herbalium

1. Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.)


Meniran mengandung filantin, hipofilantin, kalium, damar
dan tannin. Filantin dan hipofilantin berkhasiat melindungi sel hati
dan zat toksik (hepatoprotektor). Meniran berkhasiat
membersihkan hati/ sakit kuning (liver),ayan, pereda demam,
peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid,disentri, mengobati
jerawat dan menambah nafsu makan.
2. Rumput Teki ( Cyperus rotundus )
Sebuah situs kesehatan menyebutkan, penelitian di Cina
menemukan bahwa secara tunggai maupun kombinasi, 6-9 gram
rimpang teki bisa membantu meringankan ketidakteraturan siklus haid
serta meringankan sindrom pramenstruasi (PMS). Rimpang teki juga
sering dipakai untuk meningkatkan nafsu makan, meredakan demam,
dan meringankan penyakit hati. Di India digunakan sebagai produk
perawatan rambut dan kulit. Kandungan minyak atsirinya digunakan
sebagai parfum.
3. Bandotan (Ageratum conyzoides)
Khasiat Bandotan :
ngkan pembengkakandemam (antipiretik)
3.antitoksik,
4.menghila
5.menghentikan perdarahan (hemostatis)
6.peluruh haid (emenagog)
7.peluruh kencing (diuretik)
8.pelumuh kentut (kaiminatit)

4. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta )


tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan
kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes
payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang
tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara
bengkak.
tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis
kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan
radang kelenjar susu atau payudara bengkak.
5. Putri Malu ( Mimosa pudica )
Sifat dari Putri Malu atau Mimosa Pudica yang pemalu
ternyata mempunyai beberapa manfaat dan Khasiat untuk kesehatan,
seperti : peluruh dahak, anti batuk, penurun panas anti radang,
peluruh air seni, mengobati gangguan/sulit tidur (insomnia).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa tidak semua gulma merugikan manusia .Sesuai dengan firman Allah “ Bahwa
segala apapun yang diciptakan Allah ,sekecil apapun memiliki mamfaat “. Begitu juga
dengan gulma yang semula di kenal hanya merugikan ternyata setelah diteliti gulma juga
bermamfaat seperti Bandotan (Ageratum Canyzaides) yang dapat di gunakan mengobati
luka,mengobati mimisan,dsb. Meniran yang dapat di gunakan untuk mengobati liver+nafsu
makan,mengobati jerawat,peluru haid,dsb. Serta m,asih banyak lagi gulma yang bermanfaat
lainya.
3.2 Saran
1. Dapat memberantas/mengendalikan gulma yang memppunyai pengaruh negative
denganCara yang baik
2. Dapat memannfaatkan gulma yang mempunyai pengaruh positif sesuai khasiatnya
secara Herbalium

Anda mungkin juga menyukai