Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. R DENGAN TUMOR PARU KANAN JINAK


DI RUANG ANGGREK 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
1. Klien
Nama : Tn. R
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Suku : Jawa
Alamat : Kalisari RT 02/01 Cilongok Banyumas
Dirawat diruang : Anggrek 1
Sumber informasi : Klien dan Rekam Medis
Tanggal pengkajian : 10 Oktober 2016
Tanggal masuk RS : 4 Oktober 2016
No. CM : 013 xxxx
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 32 tahun
Alamat : Serang, Banten
Hub dengan klien : Anak

A. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama saat masuk RS

Klien mengatakan batuk berdahak

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh batuk sejak 3 bulan yang lalu, batuk berdahak warna putih

kekuningan, batuk darah, 1 kali berupa bercak saja pada bulan agustus 2016. Pasien
mengatakan nafsu makannya juga menurun dan berat badanya menurun sejak 1
bulan terakhir.

Pasien awalnya di bawa ke RS Margono Purwokerto, setelah dilakukan


pemeriksaan CT Scan Thorak dan kultur tanggal 5 september 2016 masih belum
mendapatkan data yang di harapkan sehingga dr. merujuk pasien ke RSUD
moewardi. Tanggal 4 Oktober 2016 pasien datang ke poli jam 6.43 masuk ke ruang
anggrek jam 08.25.

3. Riwayat penyakit dahulu

Klien memiliki Riwayat Maag, riwayat perokok aktif selama 20 tahun, tidak memiliki
riwayat penyakit jantung, ginjal dan lain-lain.

4. Riwayat kasus kelolaan


Tanggal Dx. Medis Pemeriksaan Penunjang Tindakan yang dilakukan
5 Sep Tumor paru kiri - massa bentuk oval CT scan toraks dan kultur
2016 jenis (?) dd disegmen 4 pulmo sinistra
tumor yang menempel dengan
mediastinum ukuran 3 x 2.7 x 2.5 cm
- Sipundylosis lumbalis di
VL 1-3

B. PENGKAJIAN SAAT INI :


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya

Klien mengatakan bahwa penyakitnya masih belum diketahui, klien telah dirawat
di RS sudah 10 hari dan belum kunjung sembuh, klien mengatakan sudah minum
obat yang diberikan dari RS tanpa putus sekalipun.
b. Pola manajemen koping terhadap stress

Klien selalu membicarakan setiap masalah dengan keluarganya dan mencoba


mengatasi masalahnya termasuk penyakitnya
c. System nilai dan keyakinan

Klien menganggap penyakitnya merupakan suatu cobaan yang diberikan Tuhan


Padanya
d. Aspek spiritual dan dukungan social

Klien selalu berdoa atas kesembuhannya dan mendapatkan dukungan dari kerabat
maupun saudaranya
e. Dukungan keluarga terhadap klien

Klien mengatakan istri dan anaknya bergantian menjaga klien di RS


2. Pola nutrisi/metabolic :
Program diit RS :
TB : 150 cm = 1.5 m
BB sebelum dan saat sakit : 58 Kg menjadi 50 Kg
IMT : BB/(TB)² = 22 kg/m²

Intake makan Sebelum Sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan menurun
Berapa kali 3 x sehari 3 x sehari
Jumlah makanan 1 porsi ½ porsi
Makanan selingan Gorengan Tidak ada
Kebiasaan makan Nasi, sayur, tempe, tahu, Bubur RS
daging ayam, dll
Makanan yang disukai Nasi goring, mie ayam -
Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada

Intake minum Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Berapa kali 7-8 x sehari 6-7 x sehari
Jumlah minuman 6 gelas ( 1200 ml) 6 ½ gelas (750 ml)
Minuman selingan The Tidak ada
Kebiasaan minum Air putih Air putih
Minuman yang disukai Jus buah -
Minuman yang tidak Tidak ada Tidak ada
disukai

3. Pola Eliminasi
a. Buang Air Besar

Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Berapa kali 1 x sehari 1 x sehari
Jumlah - -
Konsistensi Padat, lunak Padat, lunak
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Menggunakan alat bantu Tidak ada Tidak ada
b. Buang Air Kecil

Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Berapa kali 4-5 x sehari 4-5 x sehari
Jumlah 1500 ml 1300 ml
Konsistensi - -
Warna Jernih Jernih
Menggunakan alat bantu Tidak ada Tidak ada

Balance Cairan :

Tanggal 10 – 11 Oktober 2016 BB 50 kg


Intake :
Infus tanggal 10 oktober 2016 jam 14.00 – jam 20.00 = 300 ml
Jam 20.00 – jam 05.00 = 500 ml
Tanggal 11 oktober 2016 jam 05.00 – jam 14.00 = 500 ml +
1300 ml
Minum 750 ml
AM (50 x 5) 250 ml +
Total 2300 ml

Output :
Urine 1300 ml
IWL (50 x 15) 750 ml +
total 2050

BC (input –output) = 2300- 2050 = 250

4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
KETERANGAN :
1 : Alat Bantu 3 : Dibantu orang lain dan alat
2 : Dibantu Orang lain 4 : Tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat

Sebelum masuk RS Selama di RS


Lama tidur 6-8 jam 6-8 jam
Gangguan Tidur Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
Perasaan saat bangun Segar, nayaman Segar, nyaman
tidur

6. Pola Perceptual
a. Penglihatan :

Klien mampu melihat dari jarak 2 meter, tidak mengalami rabun dan katarak,
terdapat reflek cahaya.

b. Pendengaran :

Klien dapat mendengar detikan jam tangan, merespon saat di panggil

c. Pengecapan :

Klien dapat merasakan rasa asin, manis, dll. Tidak mengalami kesulitan menelan

d. Penciuman :

Klien dapat mencium aroma harum maupun tidak sedap, tidak mengalami
Sinusitis

e. Sensasi :

Klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul dan halus pada kulitnya

7. Pola Seksualitas dan reproduksi


Fertilitas : klien memiliki 2 orang anak

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Saat pengkajian
TD :130/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36.5 º C
Keluhan : sedikit batuk namun dahak kadang keluar kadang tidak, selalu menanyakan
tentang penyakitnya kapan sembuh.

2. Kesadaran :

Composmentis, GCS E4V5M6


3. Kepala :

Rambut bersih, tidak ada benjolan atau bekas luka, bentuk meshocepal
Wajah simetris kanan-kiri, tidak terdapat inflamasi
Mata terdapat reflek cahaya, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis
Hidung tidak terdapat krepitasi maupun sinusitis, terdapat secret sedikit
Telingan tidak mengalami nyeri tekan maupun pembengkakan, tidak terdapat
Benjolan
Mulut tidak terdapat luka pada gusi, tidak ada sariawan

4. Leher :

Tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid, tidak mengalami kesulitan


menelan dan tidak ada nyeri tekan
5. Thorax
a. Paru-paru
I:

Dada kanan dan kiri simetris, pergerakan dan pengembangan simetris, tidak
terdapat kelainan bentuk, tidak terdapat retraksi dinding dada

P:

Tidak ada nyeri tekan, vocal femitus sama, tidak ada deformitas maupun
Krepitasi

P:

Sonor/redup SIC IV/V pada paru kanan, tidak ada pelebaran

A:
Terdengar Ronkhi yang samar pada paru kanan,

b. Jantung
I:

Bentuk dada simetris, ictus cordis tampak, tidak terdapat bekas luka

P:

Istus cordis teraba di mid clavicula intercosta 5, tidak ada nyeri tekan, 64 x/menit

P:

Batas jantung normal, tidak ada pelebaran, terdengan pekak

A:

Bunyi jantung I dan II, BJ I lebih keras dari pada BJ II, tidak terdapat BJ
Tambahan

c. Abdomen
I:

Bentuk simetris, tidak teraba massa, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada asites,
Tidak ada luka

A:

Bising usus 8 x/menit

P:

Mengalami kembung pada kuadran 4 pada pemeriksaan 4 kuadran

P:

Tidak ada pembesaran hepar, limfa dan ginjal. Tidak ada nyeri tekan

6. Inguinal :

Tidak terkaji

7. Genetalia dan Perianal :


Klien memiliki 2 skrotum dan tidak terpasang kateter
8. Ekstremitas :
Kekuatan Otot :

5 5

5 5

Reflek : baik, dapat merespon tekanan


Udema : tidak ada oedema
Kulit : elastis, lembab
Turgor : kembali dalam 2 detik setelah dicubit

Pengkajian HARS

No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas 

 Cemas
 Firasat buruk
 Takut Akan Pikiran Sendiri
 Mudah Tersinggung
2 Ketegangan 

 Merasa Tegang
 Lesu
 Tak Bisa Istirahat Tenang
 Mudah Terkejut
 Mudah Menangis
 Gemetar
 Gelisah
3 Ketakutan 
 Pada Gelap
 Pada Orang Asing
 Ditinggal Sendiri
 Pada Binatang Besar
 Pada Keramaian Lalu Lintas
 Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur 

 Sukar Masuk Tidur


 Terbangun Malam Hari
 Tidak Nyenyak
 Bangun dengan Lesu
 Banyak Mimpi-Mimpi
 Mimpi Buruk
 Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan 

 Sukar Konsentrasi
 Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi 

 Hilangnya Minat
 Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
 Sedih
 Bangun Dini Hari
 Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
7 Gejala Somatik (otot) 

 Sakit dan Nyeri di Otot-Otot


 Kaku
 Kedutan Otot
 Gigi Gemerutuk
 Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somati (sensorik) 

 Tinitus
 Penglihatan Kabur
 Muka Merah atau Pucat
 Merasa Lemah
 Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler 

 Takhikardia
 Berdebar
 Nyeri di Dada
 Denyut Nadi Mengeras
 Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
 Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori 

 Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada


 Perasaan Tercekik
 Sering Menarik Napas
 Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal 
 Sulit Menelan
 Perut Melilit
 Gangguan Pencernaan
 Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
 Perasaan Terbakar di Perut
 Rasa Penuh atau Kembung
 Mual
 Muntah
 Buang Air Besar Lembek
 Kehilangan Berat Badan
 Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital 

 Sering Buang Air Kecil


 Tidak Dapat Menahan Air Seni
 Amenorrhoe
 Menorrhagia
 Menjadi Dingin (Frigid)
 Ejakulasi Praecocks
 Ereksi Hilang
 Impotensi
13 Gejala Otonom 

 Mulut Kering
 Muka Merah
 Mudah Berkeringat
 Pusing, Sakit Kepala
 Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara 

 Gelisah
 Tidak Tenang
 Jari Gemetar
 Kerut Kening
 Muka Tegang
 Tonus Otot Meningkat
 Napas Pendek dan Cepat
 Muka Merah
Total 14

Keterangan :

0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali

Total Skor :
kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

D. PROGRAM TERAPI

Tanggal 10-12 Oktober 2016


Nacl 0.9 % 20 tpm
Acetylcystein 200 mg/8 jam
Vit C 50 mg/8 jam
Pacetamol 500 mg/8 jam (bila panas)
Vit B complex 150 mg/8 jam

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/ tanggal : 4 Oktober 2016

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 12.9 g/dl 13.5-17.5
Hematokrit 39 % 33-45
Leukosit 6.1 Ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 270 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 4.27 Juta/ul 4.50-5.90
INDEX ERITROSIT
MCV 92.4 fl 80.0-960
30.1 pg 28.0-33.0
MCH
32.6 g/dl 33.0-36.0
MCHC 14.2 % 22.6-24.6
2.8 g/dl 2.2-3.2
RDW
7.2 fl 7.2-11.1
HDW 52 % 25-65
MPV
3.00 % 0.00-4.00
PDW
0.30 % 0.00-2.00
HITUNG JENIS
63.00 % 55.00-80.00
Eosinofil
23.50 22.00-44.00
Basofil %
1.90 -
Netrofil
B %
Limfosit
Positif
LUC/AMC
13.0 10.0-15.0
Golongan Darah 20.5 Detik 20.0-40.0
Golongan Darah Rh 1.000 Detik -
PT
APPT
INR
116 60-140
18 mg/dl < 35
10 u/l < 45
KIMIA KLINIK
3.5 u/l 3.2-4.6
Glukosa Darah Sewaktu
0.9 g/dl 0.8-2.3
SGOT
mg/dl
SGPT 139 132-146
3.6 mmol/L 3.7-5.4
Albumin
108 mmol/L 98-106
Creatinin
mmol/L
ELEKTROLIT
Natrium Darah
nonreaction
Kalium Darah
nonreaction
Clorida Darah
SEROLOGI
HEPATITIS
HBsAg
Pemeriksaan Rontgen tanggal 4/10/2016
Klinis : Tumor paru kiri jenis (?) dd tumor mediastinum
Foto Thorak PA/Lab :
Opositas batas tegas tepi licin dengan optuse sign diproyeksi paravertebra sinistra
sehingga Vth V sesuai gambaran massa mediastinum pulmo dan besar COR normal
Saran :
CT- Scan thorak dengan kontras

Pemeriksaan Spiromety Test tanggal 5/10/2016


% KV 82.65 %
% VEP1 104.2 %
% KVP 92.9 %
VEP 1% 83.7 %
Kesan : Normal

Pemeriksaan Radiodiagnostik tanggal 11/10/2016


MSCT Thorak/Abdomen atas/Abdomen bawah \h penis dengan kontras
Klinis : Tumor Paru kanan jinak

MSCT scan toraks irisan axial reformat sagital-coronal tanpa dan dengan kontras.
Tampak nodul di segmen apicoposterior lobus superior kanan ukuran 3 mm
Tampak lesi di subpleura batas tegas ukuran 8.6mm di daerah fisura minor kiri
Tampak lesi densitas cairan minimal di cavum pleura kiri
Tampak lesi semisolid dengan densitas 27.4 HU batas tak tegas disertai ground glass
opacity disekitarnya dengan garis fibrosis penarikan pleura dan hilus. Post kontras
tampak strong contrast enhancement ukuran 2.39 cm.
Lesi melekart ke pleura fiscera dan pericardium
Tampak fistula dan bronkus sekundum superior ke intralesi
Tampak lymphonody di subcarina, subaorta kiri paratrakeal bilateral. Supraclavicula
bilateral dan axilla bilateral.
Osteoporosis generalisata sklerosis end plate vacum, multiple osteofit
Tak tampak deformitas cavum thoraks
Jantung besar dan bentuk kesan normal
Hepar ukuran dan densitas normal, sudut tajam, tepi regular, tak tampak pelebaran
IHBD/EHBD, tak tampak dilatasi VP/VH, tak tampak massa/kista/
GB : ukuran dan densitas normal, tak tampak batu.
Lien : ukuran dan densitas normal, tak tampak nodul.
Pancreas : ukuran dan densitas normal, tak tampak kalsifikasi
Tak tampak lesi di suprarenal kanan kiri
Ren kanan : ukuran, bentuk dan densitas normal, tak tampak dilatasi SPC, tak tampak
batu/kista
Ren kiri : ukuran, bentuk dan densitas normal, tak tampak dilatasi SPC, tak tampak
batu/kista
Tak tampak osteodestrules
Corpus, pedicle, dan spatium, intervertebralis baik.

Kesimpulan :
1. Lesi di daerah fisura minor paru kiri dengan ground glass opacity dan garis fibrosis
penarikan hilus dan fistula bronkocavity cenderung gambara TB paru
2. Lympaderopaty di subcarina subaorta kiri paratrakeal bilateral, supraclavicula
bilateral, dan axilla bilateral.

Pemeriksaan Bronchoscopy tanggal 12/10/2016


Hasil :
Plika vokalis : intak
Trakhea : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
Karina : lancip
BUKA : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
LAKA : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
LMKA : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
LBKA : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
BUKI : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
LAKI : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
Lingula : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
LBKI : orifisium terbuka, mukosa licin, tidak hiperemis
Kesimpulan :
Percabangan trakeobronkial dalam batas normal
Dilakukan bilasan bronkus untuk pemeriksaan sitologi
Mikroorganisme/Gram/Kultur/Resistensi/Jamur dan BTA.

Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi 13/10/2016


A. Bahan : bilasan bronkus
B. Hasil mikroskopis direk :

Jenis pemeriksaan Hasil

1 Pengecatan Gram Ditemukan kuman Gram positif, coccus, leukosit 1+,


Epithel 2 +

2 Pengecatan BTA dari Negatif


bahan lain
Hasil pemeriksaan parasitologi dan mitologi

Parameter Hasil Nilai normal

Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%

Spora Negatif Negatif

Astrospora Negatif Negatif

Pseudohyfa Negatif Negatif

Yeast cell Negatif Negatif

Kesimpulan : hasil pemeriksaan secara langsung dengan larutan KOH 10% tidak
ditemukan jamur

ANALISA DATA

No. Data Problem Etiologi


1. DS : pasien mengatakan batuk Ketidakefektifan Obstruksi bronkus
berdahak, kadang dahak sulit keluar bersihan jalan nafas
DO : riwayat batuk bercak darah,
terdengar ronkhi yang samar pada
paru kanan,
2. Hilang nafsu makan
Resiko
DS : pasien mengatakan nafsu
ketidakseimbangan
makannya menurun, berat badan
nutrisi kurang dari
yang awalnya 58 kg menjadi 50 kg
kebutuhan tubuh
DO : IMT : 22 kg/m²
Hemoglobin 12.9 g/dl
Albumin 3.5 g/dl
Porsi makan habis ½ porsi dari porsi
RS selama di RS
3. Kurang pengetahuan
ansietas
DS : pasien mengatakan kapan
penyakitnya diketahui, sudah 10
hari di rawat di RS,

DO : pasien tampak selalu bertanya


tentang penyakitnya, tampak
bingung, kecemasan ringan
(HARS).

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi bronkus
2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hilang nafsu makan

INTERVENSI

No. Dx. Tujuan Perencanaan Rasional


1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Auskultasi suara 1. mengetahui
bersihan jalan tindakan nafas karakteristik suara
nafas keperawatan nafas tambahan
2. Ajarkan batuk
2. memudahkan
berhubungan selama 3 x 24 jam
efektif
keluarnya secret
dengan obstruksi bersihan jalan 3. Lakukan
3. membantu
bronkus nafas efektif fisioterapi dada
mengeluarkan secret
4. Beri informasi
dengan kriteria 4. menambah wawasan
terkait pentingnya
hasil :
* pasien akan berhenti merokok
5. mengeluarkan sekret
5. Kolaborasi dalam
mengeluarkan
pemberian obat
secret secara
batuk
efektif
* suara nafas
jernih
2. Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
berhubungan tindakan kecemasan karakteristik cemas
dengan kurang keperawatan pasien
2. Dengarkan dengan
2. Meningkatkan
pengetahuan selama 1 x 24 jam penuh perhatian hubungan saling
coping terhadap percaya
3. Ajarkan teknik
3. Menurunkan
kecemasan
relaksasi
kecemasan
dengan kriteria 4. Beri informasi
4. Menambah informasi
hasil : terkait
dan menurunkan
* dapat
pemeriksaan
kecemasan
menunjukkan
diagnostik
perilaku dan 5. Kolaborasi dalam 5. Menurunkan
aktivitas yang pemberian obat kecemasan
menunjukkan anti depresi bila
berkurangnya perlu
kecemasan
* RR (16-22) x/
menit, reguler
3. Ketidakseimban Setelah dilakukan 1. Pantau BB pasien 1. Mengidentifikasi
gan nutrisi tindakan perubahan status gizi
2. Dukung anggota
2. Menambah nafsu
kurang dari keperawatan
keluarga membawa
makan
kebutuhan tubuh selama 3 x 24 jam
makanan kesukaan
berhubungan asupan makanan
pasien
dengan hilang adekuat dengan 3. Beri informasi
3. Menambah wawasan
nafsu makan kriteria hasil : tentang makanan
*
bergizi dan tidak
mempertahankan
mahal 4. Menambah energy
berat badan atau 4. Kolaborasi diit
dan BB
TKTP dan vitamin
bertambah
* menoleransi
diet yang
dianjurkan
IMPLEMENTASI

No. Hari/Tangga Tindakan Respon TTD


Dx l/Jam
Senin/ 10
otober 2016/
1 Mengauskultasi RS : pasien mengatakan masih batuk Yusuf
14.00
RO : terdengar suara ronkhi yang samar
suara nafas
pada paru kanan
3 Yusuf
14.10 Memantau BB RS : pasien mengatakan berat badan
pasien menurun 1 bulan terakhir
RO : BB 58 kg menjadi 50 kg
2 Yusuf
14.15
Mengkaji RS : pasien mengatakan penyakitnya
tingkat masih belum diketahui, harus berapa
kecemasan lama di rawat padahal sudah 10 hari
Dan RO : kecemasan ringan (HARS)
mendengarkan
2 Yusuf
14.20
penuh perhatian
RS : pasien mengatakan lebih rileks
1 RO : pasien tampak lebih tenang Yusuf
14.30
Mengajarkan
RS : pasien mengatakan tenggorokkan
nafas dalam
terasa enakan
3 Yusuf
14.40 RO : secret keluar berwarna putih
Mengajarkan
batuk efektif RS : keluarga dan pasien mengatakan
senang dengan dukungan yang di
berikan
2 Mendukung Yusuf
14.50 RO : keluarga dan pasien tampak
keluarga
antusias
membawa
RS : pasien mengatakan lebih tenang
makanan
1,3 kesukaan pasien dengan informasi yang diberikan
15.50 RO : tampak rileks
memberi
Yusuf
informasi
terkait RS : pasien mengatakan setuju
pemeriksaan diberikan obat batukdan vitamin
RO : acetylcistein masuk 200 mg, vit C
diagnostik
50 mg dan vit B complex 150 mg
pemberian
melalui oral
acetylcistein
200 mg, vit C,
vit B complex
Selasa/ 11
Oktober
1,3 2016 Berkolaborasi RS : pasien mengatakan setuju Yusuf
08.00
pemberian diberikan obat batukdan vitamin
RO : acetylcistein masuk 200 mg, vit C
acetylcistein
50 mg dan vit B complex 150 mg
200 mg, vit C,
melalui oral
1 vit B complex Yusuf
09.00
RS : pasien mengatakan masih batuk
Mengauskultas
RO : terdengan suara whezing yang
suara nafas
samar
1 Yusuf
09.15
RS : pasien mengatakan telah
Megobservasi
menggunakan teknik batuk efektif
teknik nafas
setiap ingin batuk Yusuf
1 dalam pasien
DO : pasien tampak antusias
09.20
RS : pasien mengatakan akan mencoba
Memberi
berhenti merokok
informasi RO : pasien tampak antusias
terkait Yusuf
3
10.00 pentingnya
berhenti
RS : pasien dan keluarga mengatakan
merokok
senang dengan informasi yang
Memberikan
diberikan
informasi RO : pasien dan keluarga tampak
tentang antusias
makanan
bergizi dan
tidak mahal
Rabu/12
Oktober
1,3 2016 Berkolaborasi RS : pasien mengatakan setuju Yusuf
08.00
pemberian diberikan obat batukdan vitamin
RO : acetylcistein masuk 200 mg, vit C
acetylcistein
50 mg dan vit B complex 150 mg
200 mg, vit C,
melalui oral
1 vit B complex Yusuf
09.30
RS : pasien mengatakan batuk
Mengobservasi
berkurang
suara nafas
3 RO : tidak terdengar suara wheezing Yusuf
09.35
RS : pasien mengatakan nafsu makan
Mengobservasi
baik
nafsu makan
RO : porsi di berikan RS habis
1,2 pasien Yusuf
10.00
RS : pasien mengatakan selalu
Mengobservasi
menggunakan teknik tersebut bila
nafas dalam dan
badan kurang rileks dan bila ingin
batuk efektif
batuk
pasien RO : pasien tampak antusias

EVALUASI

No. Hari/tanggal Evaluasi TTD


Dx /jam
Senin/10
Oktober
1 2016/ S : pasien mengatakan batuk berdahak, dahak kadang sulit Yusuf
16.00 keluar
O : terdengar suara ronkhi yang samar pada paru kanan
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- Observasi suara nafas
- Observasi teknik batuk efektif
- Beri informasi terkait pentingnya berhenti merokok
- kolaborasi pemberian obat batuk

3 S : pasien mengatakan nafsu makan berkurang, berat badan Yusuf


16.00
menurun
O : porsi habis hanya ½ porsi RS
A : masalah belum terasi
P : lanjutkan intervensi
- Pantau BB pasien
- Beri informasi tentang makanan bergizi dan tidak mahal
- kolaborasi diit TKTP dan vitamin
2 Yusuf
S : Pasien mengatakan siap melakukan semua pemeriksaan
16.00
untuk tindakan pengobatan
O : pasien tampak lebih tenang, tingkat kecemasan kurang
(tidak cemas), RR 20x/menit (regular)
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Selasa/11
Oktober
2016/
1 S : pasien mengatakan batuk berdahak, dahak keluar Yusuf
14.00
O : terdengan suara ronkhi yang samar pada paru kanan
A : masalah teratasi sebagian
- pasien mengeluarkan secret secara efektif
P : pertahankan intervensi
- Observasi suara nafas
- Observasi teknik batuk efektif
- kolaborasi pemberian obat batuk

3 S : pasien mengatakan nafsu makan membaik, Yusuf


14.00
O : porsi habis habis ½ porsi RS, BB 50 kg
A : masalah terasi sebagian
- mempertahankan berat badan
P : lanjutkan intervensi
- Pantau BB pasien
- kolaborasi diit TKTP dan vitamin

S : Pasien mengatakan siap melakukan semua pemeriksaan


untuk tindakan pengobatan
2 14.00 O : pasien tampak lebih tenang, tingkat kecemasan kurang
(tidak cemas), RR 20 x/menit(regular)
A : masalah teratasi
Yusuf
P : hentikan intervensi
Rabu/12
Oktober
2016/
1 S : pasien mengatakan batuk berdahak, dahak keluar Yusuf
14.00
O : terdengar suara ronkhi yang samar pada paru kanan
A : masalah teratasi
- pasien mengeluarkan secret secara efektif
P : pertahankan intervensi
- Observasi suara nafas
- Observasi teknik batuk efektif
- kolaborasi pemberian obat batuk

3 S : pasien mengatakan nafsu makan membaik, Yusuf


14.00
O : porsi habis habis 1 porsi RS, BB 51 kg
A : masalah teratasi
- mempertahankan berat badan atau bertambah
- menoleransi diit RS
P : Pertahankan intervensi
- Pantau BB pasien
- kolaborasi diit TKTP dan vitamin

2 S : Pasien mengatakan siap melakukan semua pemeriksaan Yusuf


14.00
untuk tindakan pengobatan
O : pasien tampak lebih tenang, tingkat kecemasan kurang
(tidak cemas), RR 20 x/menit (regular)
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai