15
16
yang baik.
publik yang termasuk Auditor Internal adalah audit yang dilakukan oleh
peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan
2009:7).
berikut:
senior dan dewan, dan oleh standar profesional. Oleh karena itu Auditor
dari dewan.
terhadap:
Kabupaten/Kota.
Provinsi;
wilayahnya; dan
kabupaten/kota;
wilayahnya.
kewenangannya, melalui:
bakti.
desa.
akuntansi keuangan.
penekanannya pada organisasi dan negara yang berbeda, dan struktur serta
praktik khusus juga bisa berbeda. Penekanan audit internal adalah untuk
membantu manajer dan dewan komisaris atau badan pengatur lainnya yang
kode etik. Kode etik ini memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi
jawab profesinya.
3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau
mendiskreditkan organisasinya.
profesionalnya.
melanggar hukum.
berikut:
Internal.
Auditor Internal.
24
Auditors, 2012)
1. Standar Atribut
Care).
Improvement Program).
objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi, dan melaporkan masalah apa
proses audit.
baik secara fakta maupun dalam kesan, hal ini harus diungkapkan
26
Professional Care)
berikut:
Keahlian
seluruh penugasannya.
kecurangan.
27
Kecermatan Profesional
proses governance.
Auditors (2012).
Akan tetapi, standar ini tidak menjamin secara mutlak, bahwa segala
1996).
mencakup seluruh aspek dari fungsi audit internal dan secara terus
organisasi.
aktivitas fungsi audit internal secara signifikan, maka hal ini harus
Perencanaan.
disetujui.
audit internal.
Koordinasi.
B. Lingkup Penugasan
organisasi.
akuntanbilitas.
C. Perencanaan Penugasan
ruang lingkup, sasaran, waktu dan alokasi sumber daya serta program
pengendalian intern.
2004).
D. Pelaksanaan Penugasan
tepat.
tindakannya.
yang berhak.
lanjut.
namun harus dapat menerima langkah lain yang ternyata lebih efektif.
mendapatkan resolusi.
publik baik secara perorangan maupun anggota dari suatu kantor akuntan
2002:21).
BPK.
39
keuangan negara.
1. Pemeriksaan Keuangan
keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material
umum di Indonesia.
kewajaran, dalam semua hal yang telah material, posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
et., all., 2004) dinyatakan, audit atas hal yang berkaitan dengan
criteria.
processes.
41
c. Penerimaan Negara.
d. Pengeluaran Negara.
e. Penerimaan Daerah.
f. Pengeluaran Daerah.
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
(GAGAS):
berikut:
secara memadai.
berlebihan.
daya negara.
berwenang
dapat berbentuk:
ada;
yang seharusnya.
diterima.
kode etik BPK terdiri dari dua yaitu Sapta Prasetya Jati BPK dan Ikrar
Pemeriksa. Sapta Prasetya Jati BPK berlaku untuk seluruh karyawan BPK
dan sumpah jabatan, dengan rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
kekayaan negara.
tugas.
Sementara itu kode etik untuk para pemeriksa (auditor) BPK yang
dan kebenaran laporan kami atau yang dapat menurunkan wibawa dan
kesungguhan kerja, sikap tegas dan jujur dalam menilai dan dalam
f. Bila ada suatu fakta penting yang kami ketahui bahwa hal tersebut akan
etik baru, yang dimuat dalam Peraturan BPK RI No. 2 Tahun 2007. Dalam
Peraturan BPK RI No. 2 Tahun 2007 tentang kode etik BPK RI,
pasal 2 mengatur tentang nilai-nilai dasar yang wajib dipatuhi oleh setiap
yang berlaku.
golongan.
3 ayat (1) dan (2) mengatur kode etik bagi anggota BPK RI tentang
mempengaruhi obyektivitas.
b). Menjadi anggota partai politik, c). Menunjukkan sikap dan perilaku
Pasal 4 Ayat (1) dan (2) Peraturan BPK RI Nomor 2 Tahun 2007,
bentuk apapun baik langsung maupun tidak langsung yang diduga atau
wewenangnya.
pihak lain.
dan 8, mengatur tentang kode etik pemeriksa BPK RI. Dalam Pasal 6 Ayat
(1) dan (2) Peraturan BPK RI No. 2 Tahun 2007 mengatur tentang
sebagai berikut:
kewajiban profesionalnya.
pemeriksaan.
Pasal 7 Ayat (1) dan (2) Peraturan BPK RI Nomor 2 Tahun 2007,
Pasal 8 Ayat (1) dan (2) Peraturan BPK RI Nomor 2 Tahun 2007
wewenangnya:
berwenang.
pelaksanaan tugas.
ekonomis.
(SAP, 1995).
dan Pasal 9 ayat (1) huruf e Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
keuangan negara juga merupakan salah satu unsur penting dalam rangka
perundang-undangan.
atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, untuk dan atas
Pernyataan Standar Pemeriksaan (PSP) sebagai berikut: a). PSP 01: Standar
Umum, b). PSP 02: Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan, c). PSP
Tujuan Tertentu, dan g). PSP 07: Standar Pelaporan Pemeriksaan Dengan
Tujuan Tertentu.
57
Pernyataan standar umum (BPK RI, 2007) terdiri dari sebagai berikut:
mutu ekstern).
Pemeriksaan Keuangan
berikut:
diaudit.
pemeriksaan.
Pemeriksaan Keuangan
komprehensif.
59
berikut ini:
perundang-undangan.
Pemeriksaan Kinerja
dari:
pemeriksa.
pemeriksa.
Pemeriksaan Kinerja
berikut:
61
Standar Pemeriksaan.
rekomendasi.
pemeriksaan.
Publik:
tersebut.
mengungkapkan:
diperiksa.
diperiksa.
yang berlaku.
Daerah
Daerah.
risiko sebagai berikut: a). Risiko inheren; b). Risiko pengendalian; c).
8. Penentuan metode uji petik, merupakan elemen uji yang diambil dari
keuangan yang ada dan atau antara data keuangan dan data non
RI, 2006).
dan saldo dapat dilakukan juga pada pemeriksaan interim, namun hasil
daerah.
pemerintah daerah.
berikut:
71
pemeriksaan; b). Jenis opini; c). Dasar penetapan opini; d). Pelaporan
pemeriksaan.
kepala perwakilan, namun jika tidak dimungkinkan maka harus ada surat
tersebut harus ditandatangani kepala daerah dan diberi tanggal yang sama
tanggal LHP.
tersebut, ketua tim pemeriksa menyusun konsep akhir LHP. Konsep akhir
negara IV; c). Inspektur utama renalev (rencana analisa dan evaluasi);
dan d). Kepala biro pengolahan data (soft copy) untuk dimuat dalam
l945.
sikap, perilaku, ucapan, tata kerja, tata hubungan antar lembaga pemerintah
daerah dan antar anggota serta antara anggota DPRD dengan pihak lain
mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang atau tidak pantas dilakukan oleh
anggota DPRD.
Tahun 2004 disebutkan tujuan kode etik adalah untuk menjaga martabat,
1. Pasal 106, anggota DPRD wajib bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
kinerjanya.
pihak yang terkait secara adil tanpa memandang suku, agama, ras,
d. yang tersedia.
perundang-undangan.
bidang usaha.
untuk umum.
mitra kerjanya.
kroninya.
anggota DPRD.
dimaksud dalam UUD l945 (UU RI No. 17 tahun 2003, Pasal 1 Ayat 4).
79
bahwa yang dimaksud fungsi legislasi provinsi adalah legislasi daerah yang
daerah.
Governance)
sebagai:
Dalam hal ini, World Bank lebih menekanan pada cara pemerintah
sebagai berikut:
2005):
“The first dimension (state tasks and their reform) touches the
rooting of subsidiary structures of task fulfillment and the
strengthening of legitimacy by enlarging effective citizen
participation. The second dimension (governmental competence)
refers to the ability to formulate a coherent policy and the
configuration of a reform-oriented government organization. The
third dimension (civil society) involves civil society and its
institutions. The fourth dimension (law) addresses the
establishment of property rights, which is especially relevant for
transparent and reliable interaction within society and between
society and the state”.
Ciri-ciri dari tata pemerintahan yang baik adalah: a). Mengikut
sertakan semua; b). Transparan dan bertanggungjawab c). Efektif dan adil;
daya pembangunan.
Strategic vision.
2004:28).
Tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan satu dengan lainnya
OECD and World Bank (2000), LAN dan BPKP (2000), Bappenas
serta pengakuan atas hak asasi manusia, kebebasan pers dan kebebasan
dan bila belum ada atau tidak puas dapat kena sanksi.
governance sangat bervariasi dari satu institusi ke institusi yang lain, dari
satu pakar ke pakar lainnya. Namun paling tidak ada sejumlah prinsip yang
A. Transparansi (Transparency)
86
kegiatan melayani.
2003:27)
B. Akuntabilitas (Accountability)
2005:23)
berdasarkan Renstra.
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan
C. Partisipasi (Participation)
negara.
keuangan negara.
keuangan negara.
pemerintah yang baik (good governance). Konsep dasar dari penelitian ini,
berasal dari konsep New Public Management (NPM) salah satunya adalah
pemangkasan biaya.
governance).
strategic vision.
93
yang sama dengan rule of low. Untuk sektor publik yang paling penting:
negara dan Pasal 9 ayat (1) huruf e UU Nomor 15 tahun 2006 tentang BPK,
dan tanggung jawab keuangan negara, untuk dan atasnama BPK. Aparat
1945).
2001).
terhadap sifat, saat, dan lingkup prosedur audit, seperti masalah akuntansi
(SPAP, 2001:322.8-9).
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
96
Tabel 2.1
Penelitian tentang Auditor Internal, Auditor Eksternal,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Peneliti Judul Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan
Auditor Eksternal Persamaan: Meneliti
memiliki hubungan yang tentang Auditor Eskternal,
Pengaruh Auditor
nyata dengan Auditor Auditor Internal dan good
Atang Eksternal dan Auditor
Internal, dimana governance.
Hermawan Internal
hubungan Auditor
(2010) pada Pelaksanaan Good
Eksternal dan Auditor Perbedaan: Penelitian
Corporate Governance
Internal menunjukan sebelumnya dilakukan di
hubungan yang searah. perusahaan BUMN.
Profesionalisme aparat
Bawasda yang terdiri
Persamaan: Meneliti good
dari kompetensi,
Pengaruh Profesionalitas governance.
independensi,
Dessy Sarilena Aparat Badan
kecermatan profesi,
Oktavia Pengawasan Daerah Perbedaan: Penelitian
kerahasiaan berpengaruh
(2004) terhadap Pelaksanaan sebelumnya meneliti
secara positif dan
Good Governance profesionalitas
signifikan terhadap
BAWASDA.
pelaksanaan good
governance
Pengaruh Peran
Pimpinan Pemerintah Persamaan: Meneliti good
Peran jasa pemeriksa
Daerah dan Jasa governance.
internal dalam
Pemeriksaan Intern
E. Ristandi pelaksanaan
dalam Pelaksanaan Perbedaan: Penelitian
Suhardjadinata pengendalian secara
Pengendalian Intern sebelumnya meneliti peran
(2006) parsial berpengaruh
terhadap Tata Kelola pimpinan Kepala Daerah,
terhadap penerapan tata
Pemerintah dan audit internal, dan internal
kelola pemerintah.
Dampaknya terhadap control.
Kinerja Pemerintah
Persamaan: Meneliti
Pengaruh Peran Komite Peran Auditor Internal
auditor internal, dan good
Audit, Direksi dan berpengaruh kecil
governance.
Efrizal Syofyan Auditor Internal terhadap langsung terhadap
(2006) Pelaksanaan Prinsip- pelaksanaan prinsip-
Perbedaan: Penelitian
Prinsip Good Corporate prinsip good corporate
sebelumnya dilakukan di
Governance governance.
perusahaan (bank syariah).
Persamaan: Meneliti good
Pengaruh Peran Komite
governance.
Audit, Internal Control, Pengaruh internal audit
dan Internal Audit dalam secara positif dan lemah
Gusnardi (2008) Perbedaan: Penelitian
Pelaksanaan Good terhadap good corporate
sebelumnya dilakukan di
Corporate Governance governance.
perusahaan dan meneliti
dan Pencegahan Fraud
tentang fraud.
Pengaruh Pengawasan Pengawasan DPRD, Persamaan: Meneliti
DPRD, Pengendalian pengendalian internal, tentang DPRD, Auditor
Habibi Internal, Dan Peran dan peran Auditor Internal dan good
(2009) Auditor Internal Internal berpengaruh governance.
Terhadap Good positif terhadap good
Governance governance. Perbedaan: Penelitian
97
sebelumnya dilakukan di
Pemerintahan Daerah Kota
Medan
Terdapat pengaruh
positif dan signifikan
dari audit internal
terhadap good Persamaan: Meneliti good
governance. Hal ini governance.
Pengaruh Audit Internal
menunjukkan bahwa
Patricia Dan Pengendalian
dengan menerapkan Perbedaan: Penelitian
Saptapradipta Internal Terhadap
adanya audit internal sebelumnya dilakukan di
(2013) Pelaksanaan Good
maka akan Badan Layanan Umum
Governance
meningkatkan penerapan (BLU) Universitas
prinsip-prinsip good Brawijaya
governance sehingga
tujuan organisasi dapat
tercapai.
Ditemukan hubungan
dan pengaruh yang
cukup kuat antara
Persamaan: Meneliti
Auditor Internal, Auditor
Auditor Internal, Auditor
Pengaruh Auditor Eksternal serta DPRD.
Eksternal dan good
Internal, Auditor Hubungan antara
governance.
Eksternal dan DPRD Auditor Internal dengan
Taufeni Taufik dalam Penegakkan Tata DPRD ditemukan tidak
Perbedaan: Penelitian
(2009) Kelola Pemerintahan kuat. Pengaruh Auditor
sebelumnya meneliti fraud
yang Baik serta Internal, Auditor
dan objek penelitian
Dampaknya terhadap Eksternal dan DPRD
dilakukan di
Pencegahan Kecurangan serta tata kelola
kabupaten/kota Provinsi
pemerintahan yag baik
Riau.
secara positif dan
bersama-sama terhadap
pencegahan kecurangan.
baik.