Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat untuk Tetap Menggunakan
Kendaraan Pribadi pada Tol Jakarta-Cikampek Berbatas Peraturan Ganjil Genap
1.1 Latar Belakang
Ruas tol Jakarta – Cikampek terutama dari daerah Kalimalang, simpang susun Cikunir sampai keluar tol Cikarang sudah beberapa tahun terakhir ini mengalami kemacetan yang parah. Hal ini adalah imbas dari tiga pembangunan proyek, yaitu LRT, kereta cepat Jakarta – Bandung dan elevated toll yang dikerjakan secara bersamaan. Proyek ini mempersempit badan jalan dan mengakibatkan kemacetan. Pemerintah mengusungkan peraturan baru mengatasi kemacetan yang tidak terhindari ini, salah satunya adalah aturan ganjil genap untuk pengguna tol Jakarta-Cikampek, khususnya pada pintu tol Bekasi. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kebijakan ini akan mengurangi kemacetan hingga 40% dan diharapkan juga masyarakat berpindah ke kendaraan pribadi ke kendaraan umum (Liputan6.com, 2018). Peraturan baru ini tentu saja akan mengubah perilaku para pengemudi kendaraan pribadi, seperti menyusun ulang strategi untuk commute setiap hari. Selama diberlakukannya aturan ganjil genap, khususnya dari jam 6 sampai jam 8 pagi, mobil pribadi yang masuk ke Tol Bekasi Barat berkurang, namun terjadi kepadatan di jalur arteri seperti yang menuju Kalimalang (Kompas.com, 2018). Hal ini mengindikasikan bahwa upaya ini kurang efektif untuk menggeser prilaku masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Tentu saja ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat pengguna kendaraan pribadi untuk tidak berpindah ke kendaraan umum.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah yaitu: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi pada tol Jakarta – Cikampek setelah diberlakukannya peraturan ganjil genap?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tetap menggunakan kendaraan pribadinya setelah diberlakukannya peraturan ganjil genap sebagai bahan evaluasi dari diberlakukannya regulasi baru ini.