Anda di halaman 1dari 17

ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan bacaan yang berjudul “Etika Kristen

Terhadap Narkoba. Guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen.

Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan bacaan ini karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan bacaan ini. Untuk

kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik

lagi.

Akhir kata, kami berharap semoga laporan bacaan ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi kita tentang bagaimana pandangan Iman Kristen terhadap narkoba.

Jakarta, 29 Maret 2018

Penulis

[AUTHOR NAME] i
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................................... i

Daftar Isi ....................................................................................................................................................... ii

Pendahuluan .................................................................................................................................................. 1

Isi .................................................................................................................................................................. 2

Gambaran Perbuatan Yang Tidak Diperkenankan Allah .......................................................................... 2

Pandangan Etika Kristen Terhadap Penyalahgunaan Narkoba ................................................................. 3

Peran Keluarga dan Gereja Terhadap Pecandu Narkoba .......................................................................... 8

Kesimpulan ................................................................................................................................................. 13

Sumber Referensi ........................................................................................................................................ 15

[AUTHOR NAME] ii
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Pendahuluan

Sejak tahun 1945 silam, bangsa Indonesia mulai mengenal obat terlarang. Awalnya,

narkoba saat itu disebut candu. Tahun demi tahun berjalan, rakyat Indonesia semakin terjerat.

Keadaan bangsa semakin parah, banyak anak-anak muda dan remaja yang terjerat narkoba. Hal ini

sangat memprihatinkan bagi kita. Dengan semakin berkembangnya budaya hedonisme yang

diiringi berkembangnya tempat-tempat hiburan maka peredaran dan penyalahgunaan narkoba

semakin meningkat. Penggunaan narkoba menimbulkan kerusakan otak dan system syaraf

manusia yang pada akhirnya membawa kepada kesengsaraan. Para pecandu narkoba akan

mengalami penderitaan yang amat sangat, baik jasmani maupun rohani, juga keputusasaan.

Mereka bukan hanya mengalami kerugian hidup sekarang, melainkan juga hidup yang akan

datang, yaitu maut. Tertulis dalam Yakobus 1:14-15, “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh

keinginannya sendiri, karena ia diseret, dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah

dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Kenikmatan

sesaat dalam menggunakan narkoba akan berujung pada maut.

Laporan bacaan ini dibuat berdasarkan dua buah buku yang kami baca yaitu buku yang

berjudul “Pandangan Agama Kristen tentang Penyalahgunaan Narkoba” dan “Mematahkan

Belenggu Narkoba”. Buku yang pertama menjelaskan tentang penanganan kondisi ancaman

narkoba untuk umat kristiani di lndonesia dan bagaimana narkoba dari perspektif iman Kristen.

Buku kedua bercerita tentang bagaimana cara Allah untuk mematahkan belenggu narkoba dan

memulihkan setiap pribadi.

[AUTHOR NAME] 1
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Isi

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya)

adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup,

maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.

Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat

atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang

dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat

menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

Gambaran Perbuatan Yang Tidak Diperkenankan Allah

Alkitab tidak membahas topik mengenai penyalahgunaan narkoba secara langsung. Alkitab

tidak melarang secara harafiah penggunaan kokain, heroin, ekstasi, sabu-sabu, ganja, peyote,

jamur halusinogen, atau LSD. Secara harafiah penggunaan narkoba baik dirokok, disuntik, dihirup,

dihisap, tidak disebutkan. Namun ini tidak berarti penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan

diperbolehkan. Sebaliknya, ada beberapa prinsip alkitabiah yang secara tegas mengutuk

penyalahgunaan narkoba.

Hal ini dimulai dengan pengertian bahwa umat Kristen harus menghormati dan menaati

hukum negara dan daerah yang berlaku dimana mereka tinggal (Pengkhotbah 8:2-5; Matius 22:21,

23:2-3; Roma 13:1-7; Titus 3:1; 1 Petrus 2:13-17). Kita hanya boleh melanggar hukum jika hukum

tersebut bertentangan dengan peraturan ilahi (Daniel pasal 3 dan 6; Kisah 5:29). Tidak ada

pengecualian selain ini. Walaupun mungkin kita tidak setuju dengan hukum yang berlaku, kita

tidak diperbolehkan melanggarnya. Selain ketundukan pada otoritas demi ketaatan kita pada Allah,

umat Kristen yang telah lahir baru juga dihimbau untuk hidup tidak bercela demi Injil (1 Korintus

[AUTHOR NAME] 2
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

10:32; 2 Korintus 4:2, 6:3; Titus 2:1-8; 2 Petrus 3:14). Dengan demikian, tindakan yang melanggar

hukum tentunya tercela dan tidak memuliakan Injil.

Dalam Perjanjian Lama terdapat contoh dari penyalahgunaan bahan yang memabukkan.

Yaitu dibuat oleh kedua putri Lot untuk menyesatkan ayah mereka demi untuk menyambung

keturunan. Sehingga kesadaran moral dari sang ayah yaitu Lot menjadi hilang akibat pengaruh

alkohol yang membiusnya yang menimbulkan terjadinya perzinahan(Kejadian 19:30-38). Contoh

lainnya adalah ketika nabi Nuh mabuk sampai telanjang akibat terlalu banyak minum anggur. Hal

ini membuka pintu dosa bagi anak-anaknya untuk menertawakan ayah mereka (Kejadian 9:11-28).

Allah tidak menginginkan KeKudusan hidup itu tidak dipelihara dengan baik, apalagi

hanya disia-siakan seperti dengan penyalahgunaan narkotika yang tidak berguna tetapi malah

merusak bait Allah dalam diri manusia. Untuk memelihara kekudusan hidup itu, maka Tuhan

menetapkan hukum Taurat yang menjadi tuntutan dalam kehidupan manusia secara umum dan

secara pribadi, supaya berjalan sesuai dengan kehendak Allah.

Pandangan Etika Kristen Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

Setiap agama mengatur tentang moral penganutnya, oleh karena itu peran agama dalam

mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba sangatlah penting. Bekal iman dan taqwa akan

membentengi diri kita dalam menghadapi ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Ancaman narkoba yang nyata dan dampaknya yang kompleks dapat mengancam kerukunan umat

beragama dan kedaulatan Bangsa lndonesia. Tentunya, sebagai umat beragama, kita tidak boleh

membiarkan keadaan tersebut.

Agama merupakan ketentuan atau kaidah-kaidah llahi yang mengacu pada kepentingan dan

kebaikan umat manusia. Karena itu untuk semua umat khususnya umat Kristen yang taat beragama

dan dengan penuh disiplin melaksanakan ajaran agama dapat terhindar dari penyalahgunan
[AUTHOR NAME] 3
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

narkotika. Agama merupakan motivator penting dalam memberikan pengarahan dan upaya

pencegahan penyalahgunaan narkotika. Kehidupan dan sikap hidup bangsa lndonesia yang taat

beragama menjadi modal utama dalam menghindarkan bahaya narkotika.

Gereja adalah suatu persekutuan orang percaya. Melalui Gereja Tuhan mempercayakan

pelayanan dan pengajaran guna pengertian tentang hidup yang benar dan bermanfaat. Melalui

Gereja pula Tuhan ingin menyatakan pemeliharannya dan pengambilan status hidup manusia yang

telah jatuh kedalam dosa menjadi hidup seperti pada penciptaan pertama.

Karena itu dalam Alkitab Perjanjian Baru, Tuhan sendiri menyatakan diriNya sebagai

Pemimpin dan Gembala yang baik bagi gerejanya dengan mempertaruhkan segala sesuatu untuk

menjaga keselamatan gerejanya serta memelihara persekutuan dengan gerejanya. Gereja juga

disebut sebagai Tubuh Kristus, yang berarti didalam gereja itu tumbuh suatu hidup sebagaimana

hidup yang dipunyai oleh Kristus. Hidup seperti yang dikehendaki oleh Allah, hidup yang tidak

dikuasai oleh dosa, serta tidak dikuasai oleh narkotika adalah hidup menurut keinginan manusia

atau keinginan daging. Hidup seperti yang dikuasai Kristus itulah yang dipercayakan oleh Tuhan

kepada manusia untuk dipelihara dan bukan untuk diberlakukan menurut keinginan manusia. Dan

ini akan dilaksanakan pelayanannya kepada gereja sebagai umat yang kudus. Kudus yang berarti

kepunyaan Allah sendiri dan untuk mengabdi kepada Allah (Yohanes 15). Seorang pribadi

manusia disebut sebagai bait Allah, tempat Tuhan berdiam dan mengusai segenap kehidupannya

untuk dipergunakan memuliakan Allah. Dalam Imamat, Tuhan menasehatkan kepada Harun agar

tidak meminum minuman keras. Dalam ayat ini Allah tidak memperkenankan manuasia untuk

mengkonsumsi hal-hal yang dapat merusak tubuh manusia sendiri. Pesan ini bertujuan agar

KeKudusan hidup yang telah diberikan Allah kepada Harun dan anak-anaknya serta bangsa lsrael

terpelihara.

[AUTHOR NAME] 4
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Berikut ini adalah beberapa bukti dalam Alkitab bahwa iman Kristen sangat menolak

penggunaan narkoba:

1. 1 Korintus 10:3

“Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau

melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”

2. 1 Korintus 6:19

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam

kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu

sendiri?”

3. Efesus 5:18

“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu”

4. Efesus: 5:11

“Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak

berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu,”

5. Matius: 16:24.

”Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : Setiap yang mau mengikut Aku, ia harus

menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku.”

6. Ibrani: 12:2

“Marilah kita melakukannya dengan mata tertuju kepada Yesus, yang memimpin dalam

iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan

mengabaikan kehinaan…..,”

[AUTHOR NAME] 5
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Berdasarkan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa etika Kristen melarang umat-Nya

melakukan perbuatan-perbuatan yang merusak diri, termasuk yang di dalamnya adalah

penyalahgunaan narkoba. Sebaliknya sebagai anak Allah hendaknya kita mengikuti jejak Yesus

dengan menyangkal setiap keinginan daging, salah satunya menyalahgunakan narkoba.

Ada juga firman-firman yang menyatakan bahwa kesulitan untuk meninggalkan narkoba adalah

hidup dalam salib yang harus dipanggul setiap hari. Orang sudah kecanduan narkoba, akan terasa

sangat berat untuk meninggalkannya. Dengan atau tanpa disadari, si pecandu narkoba telah

meninggalkan kayu salibnya dan berjalan bersebrangan dengan Yesus. Karena telah sesat, maka

para pecandu narkoba itu akan ditegur dan diingatkan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam

firman tersebut.

Sebagai umat Kristen yang telah diselamatkan, kita telah dibeli dan harganya telah lunas

dibayar (1 Korintus 6:19-20), bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba

yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:17-19). Karena telah menebus kita dengan hidup-

Nya, Kristus berkenan menciptakan sesuatu yang baru. Dengan Roh-Nya yang mendiami kita, kita

menjadi bait yang organik. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita menjaga dengan baik-baik

kesehatan tubuh kita ini.

Dalam hal kecanduan narkoba, memang tidak semua narkoba membuat kecanduan secara

jasmani. Namun, semuanya dapat membuat kecanduan secara psikologis. Kecanduan psikologis

adalah perbudakan pikiran, yang dikenali oleh kecenderungan untuk terobsesi dengan zat itu dan

ketidak inginan untuk berhenti menggunakannya. Apabila kecanduan jasmani menciptakan

ketergantungan dalam tubuh seseorang, maka kecanduan psikologis menaklukkan kehendak

seseorang. Para pecandu akan melayangkan kalimat-kalimat seperti, "Saya dapat berhenti jika saya

[AUTHOR NAME] 6
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

mau, tetapi saya tidak ingin berhenti." Sikap ini memastikan orang tersebut akan terus berlanjut

dalam pola penggunaan narkoba dan bersikeras melawan prinsip Alkitab yang sudah jelas.

Faktanya ialah bahwa orang tidak dapat melayani dua tuan (Matius 6:24; Lukas 16:13). Waktu

yang digunakan menyembah berhala narkoba adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk

menyebah Allah yang benar, yang diperkenalkan oleh Alkitab.

"Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak

berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu." ( Galatia 5 : 11 ).

Ayat ini menegaskan bahwa satu keharusan umat kristiani untuk menolak dengan tegas akan

Narkoba. Bukan karena tanpa sebab, tetapi Narkoba memang tak bermanfaat bila dipergunakan

untuk yang salah, alangkah lebih baik jika kita menghindari Narkoba. Hal terpenting yang harus

kita sadari bahwa Alkitab mengajar kita harus meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan

duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini (Titus

2:12).

[AUTHOR NAME] 7
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Peran Keluarga dan Gereja Terhadap Pecandu Narkoba

Keluarga dan gereja mempunyai peran yang sangat penting dalam mematahkan belenggu

narkoba yang dialami oleh keluarga Kristen. Berikut ini adalah peranan keluarga dan gereja

terhadapa pecandu narkoba.

1. Peran Keluarga

Masing-masing anggota keluarga perlu mengetahui dan sadar akan peran mereka

masing-masing dalam menghadapi ancaman narkoba. Ayah perlu mengetahui tugas

sebagai ayah bagi keluarganya dalam hal-hal yang dikehendaki oleh Allah, supaya hidup

keluarganya dapat mencerminkan keluarga yang dibangun oleh Allah sendiri, bukan hanya

melibatkan diri dalam kegiatan duniawi, tetapi perlu pula melihat keluarganya sebagai

keluarga Allah.

Demikian juga ibu, perlu melihat kehadirannya sebagai ibu yang akan memelihara

dan mendidik anak- anaknya dalam hal kehidupan yang selalu taat kepada Allah.

Keterlibatan ayah dan ibu dalam kesibukan duniawi, sering kali sampai melupakan

pemeliharaan keluarga kristen, hingga bukan lagi keluarga Kristen yang nyata, tetapi

kekuasaan duniawi yang di kuasai oleh harta benda. Waktu yang ada hanya dipergunakan

untuk mengejar harta duniawi., sehingga anak-anak menjadi terlantar, frustasi akhirnya

menjadi liar. Sementara yang lainnya menjadi kecewa karena kurang diperhatikan lagi,

apalagi dalam soal kerohanian. Di dalam kitab Timotius ditegaskan bahwa kasih akan uang

merupakan akar berbagai jenis kejahatan dan kehendak menjadi kaya tanpa kendali,

memporak- porandakan manusia. Dalam injil Matius 6: 19- 21, kita diingatkan lagi apabila

hati manusia telah melekat pada harta duniawi, maka manusia akan melupakan tentang

ajaran kebenaran yaitu mengenai kekudusan hidup itu.

[AUTHOR NAME] 8
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Ketidakharmonisan hubungan ayah dan ibu juga dapat menambah keresahan hati

anak- anak mereka. Terutama para remaja yang sedang dalam pertumbuhan dalam proses

menuju kedewasaannya akan mudah menjadi korban. Apabila telah demikian maka anak-

anak akan melarikan diri pada hal-hal yang dapat memenangkan pergumulannya yaitu pada

teman-temannya, pada kehidupan duniawi, hingga dapat berujung pada narkoba.

Rasul Paulus dalam suratnya pada jemaat di kolose mengingatkan tentang

kehidupan keluarga kristen, agar selalu diwarnai dengan kasih. Semua ini bertujuan agar

supaya kehidupan yang ada yang telah diberikan oleh Allah telah terpelihara tanpa

berakibat pada hal-hal yang menjerumuskan pada penyia-nyiaan hidup melalui kehendak

manusia itu sendiri dalam bentuk apa saja termasuk melalui penyalahgunaan narkoba.

Gereja juga perlu melihat ini dalam pelayananya. Karena itu Paulus menyampaikan surat

pelayanannya kepada jemaat di Efesus, bahwa setiap warga jemaat (gereja)selalu hidup

sebagai anak-anak terang. Sebab hidup anak-anak terang selalu memberi suatu terang

kepada sesamanya melalui sikap dan tingkah laku sesuai dengan Firman Allah. Rasul

Paulus juga menganjurkan agar setiap warga jemaat (gereja) tetap mengerjakan

keselamatannya sendiri Dengan demikian nyata bahwa Allah menghendaki supaya hidup

manusia itu selalu berada dalam kekudusan, sebagaimana Allah memberi hidup itu kudus.

2. Peran gereja

Sedangkan Gereja seharusnya memiliki peranan yang tidak kalah besarnya dalam

menanggulangi permasalahan ini. Selain Pemerintah telah melaksanakan program

penanggulangan terhadap Narkotika, sekarang gereja harus turut mengambil bagian dalam

rangka penanggulangan tersebut. Hal yang dapat dilakukan gereja misalnya membentuk

[AUTHOR NAME] 9
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Komisi Pencegahan dan Penanganan Narkotika. Tugas komisi ini adalah membuat suatu

konsep dan jaringan yang luas dalam permasalahan Narkotika yang berada di

jemaat/gereja, tidak saja jemaat pada denominasi tertentu tetapi semua umat manusia harus

ditangani tanpa ada perbedaan.

Komisi yang dibentuk oleh gereja harus mempunyai visi "Aku datang bukan untuk

memanggil orang benar melainkan orang berdosa". Dengan visi ini jelas bahwa Yesus

datang bukan untuk orang benar tetapi untuk orang berdosa dan sesat. Jelaslah bahwa

penyalahgunaan Narkotika adalah sesuatu yang sesat. Sementara itu, misinya adalah

"Membawa yang berbeban berat kepada Yesus". Pengguna narkoba tentunya mempunyai

beban berat tidak saja pada dirinya karena kecanduan, tetapi juga penyakit yang

menyertainya. Keluarganya juga tidak kurang beban yang dihadapi seperti masalah

ekonomi yang sangat membebani mereka, juga adanya hukuman sosial dari masyarakat

dan diskriminasi yang dialami keluarga.

Dengan visi dan misi tersebut, setiap orang maupun lembaga harus juga

mempunyai motto: "hidup untuk melayani" (bdk. Mat, 20:28; Mark, 10:45). Disamping

visi, misi dan motto yang dibuat sebaik mungkin, masih diperlukan pula langkah-lamgkah

konkrit dalam pelaksanaannya. Yang perlu dilakukan adalah adanya pertemuan rutin

(sekali seminggu). Kegiatan yang dilaksanakan adalah peribadahan singkat (berdoa,

membaca alkitab dan sharing berita firman Tuhan yang dikondisikan dalam rangka

pencegahan dan penanganan Narkotika); juga kegiatan pengenalan akan Narkotika dan

aspeknya, serta kegiatan penyelesaian kasus dengan mengupayakan cara- cara

penyelesaian. Pesertanya tidak dibatasi, siapa saja yang terbeban bisa mengikutinya,

[AUTHOR NAME] 10
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

bahkan juga bagi mantan-mantan penyalahgunaan narkotika, supaya mereka merasa

dihargai dan diterima dengan baik.

Komisi Pencegahan dan penanganan Narkotika gereja dapat bekerja sama dengan

pemuda gereja dan warga jemaat atau siapa saja yang berminat untuk bergabung dalam

pelayanan khusus ini, dengan kelompok sasaran penyalahguna Narkotika dan keluarganya.

Semua permasalahan yang disharingkan dan didiskusikan bersifat rahasia. Kerahasiaan ini

sangat penting untuk menjaga kepercayaan mereka yang konseling kepada komisi, kecuali

bila mereka dengan senang hati membuka rahasianya.

Untuk menjemaatkan visi, misi dan motto dan pendidikan kepada jemaat, perlu

dilakukan tulisan yang berkaitan dengan pelayanan ini. Tulisan- tulisan mengenai

perspektif iman kristiani dan juga informasi lebih luas mengenai narkotika, sehingga

jemaat dapat mendeteksi sedini mungkin apakah dilingkungan keluarga dan

masyarakatnya ada yang memerlukan bantuan pencegahan.

Gereja perlu pula bekerjasama dengan lembaga lain, termasuk media cetak dan

elektronik, untuk mendapatkan informasi yang benar dan baru tentang masalah Narkotika,

sebaliknya gereja pun memanfaatkan media yang ada untuk menyebarkan informasi dan

pengajaran kristiani untuk mencegah penyalahgunaan narkotika.

Komisi Pencegahan dan penanganan Narkotika gereja perlu juga membangun

jaringan kemitraan dengan gereja lainnya, untuk membahas masalah penanggulangan

bersama. Program Komisi pencegahan dan penanganan Narkotika gereja yang juga perlu

dilakukan adalah kunjungan-kunjungan ketempat-tempat rehabilitasi. Untuk memberikan

pemulihan dan kekuatan kepada para pengguna yang sedang mencoba lepas dari belenggu

narkoba.

[AUTHOR NAME] 11
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Tentunya, setiap kali membentuk komisi dan memberlakukan program, selalu ada

evaluasi dan pembanding untuk melihat indikator keberhasilannya. Karenanya, komisi

perlu mengundang lembaga terkait yang menggerakan upaya pencegahan dan penanganan

Narkotika ditingkat wilayah, baik dengan instansi pemerintah maupun lembaga pelayanan

sejenis. Bahkan, untuk saat ini Gereja perlu membangun OSSC (One Stop Service Centre),

yang dapat menangani penyalahguna Narkotika dengan kasih sayang dan secara

menyeluruh serta terpadu. OSSC yang terdapat ditingkat jemaat bisa berbentuk pelayanan

mulai dari tindakan darurat, pelayanan penjemputan sampai dengan rawat inap bahkan

sampai dengan rehabilitasi. Jika perlu sampai dengan pelayanan kematian. Hal ini perlu

diperjuangkan mengingat adanya stigma dimasyarakat dan gereja tentang penyalahgunaan

narkoba.

[AUTHOR NAME] 12
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Kesimpulan

Dari dua buku yang sudah kami baca, dapat disimpulkan bahwa narkoba sangat ditentang

dari perspektif iman Kristen. Alkitab memang tidak membahas topik mengenai penyalahgunaan

narkoba secara langsung. Alkitab tidak melarang secara harafiah penggunaan kokain, heroin,

ekstasi, sabu-sabu, ganja, peyote, jamur halusinogen, atau LSD. Namun ini tidak berarti

penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan diperbolehkan.

Etika Kristen mengajarkan kepada kita bahwa tubuh adalah bait Allah yang harus dijaga

kekudusannya. Seorang pribadi manusia disebut sebagai bait Allah, tempat Tuhan berdiam dan

mengusai segenap kehidupannya untuk dipergunakan memuliakan Allah. Oleh karena itu Allah

tidak memperkenankan manuasia untuk mengkonsumsi hal-hal yang dapat merusak tubuh manusia

sendiri.

Untuk terbebas dari belanggu narkoba kita harus mengakui kesalahan kita di hadapan Allah

dan bertobat serta selalu meminta kekuatan dari Allah. Selain itu keluarga dan gereja juga memiliki

peran yang sangat penting. Keluarga berperan untuk menjaga, mendidik, dan membimbing setiap

anggota keluarganya agar tidak terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba. Sebagai kepala

keluarga, Ayah perlu mengetahui tugas sebagai ayah bagi keluarganya dalam hal-hal yang

dikehendaki oleh Allah, supaya hidup keluarganya dapat mencerminkan keluarga yang dibangun

oleh Allah sendiri, bukan hanya melibatkan diri dalam kegiatan duniawi, tetapi perlu pula melihat

keluarganya sebagai keluarga Allah. Untuk keluarga yang anggotanya telah terjerumus narkoba,

keluarga harus memberikan dukungan moril serta tidak henti-hentinya untuk berdoa bagi

kesembuhannya.

[AUTHOR NAME] 13
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Gereja juga dapat ambil bagian dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Seperti

membentuk komisi pencegahan dan penanganan narkotika yang tugasnya membuat suatu konsep

dan jaringan yang luas dalam permasalahan narkotika yang berada di lingkungan jemaat. Gereja

juga perlu bekerjasama dengan lembaga lain, termasuk media cetak dan elektronik, untuk

mendapatkan informasi yang benar dan baru tentang masalah Narkotika, sebaliknya gereja pun

memanfaatkan media yang ada untuk menyebarkan informasi dan pengajaran kristiani untuk

mencegah penyalahgunaan narkotika.

Oleh karena itu hendaknya kita saling menjaga diri dengan semakin menguatkan iman kita

di dalam Allah. Karena hidup kita adalah milik Allah, maka baiklah kita mempergunakan hidup

kita untuk kemuliaan Allah.

[AUTHOR NAME] 14
ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA

Sumber Referensi

Kawatu, Marvel. 2017. Pandangan Agama Kristen Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.

Jakarta: BNN

Jekti, Sri. 2017. Mematahkan Belenggu Narkoba. Jakarta: Metanoia Publishing.

[AUTHOR NAME] 15

Anda mungkin juga menyukai