Anda di halaman 1dari 2

Nama : Juli Anti

NIM : 4152240004

Jurusan : Fisika

Mata Kuliah : Pengolahan Data Eksperiment

Nanocomposite prepared by simple mixing method atau pembuatan


nanokomposit dengan metote sederhana

Variabel terikat

Variable terikat adalah respon yang diberikan oleh variable bebas atau factor factor
yang diteliti menentukan adanya pengaruh dari variable bebas yang diberikan. Jadi variable
terikat dalam jurnal ini adalah menghasilkan nanopartikel silikon dioksida (SiO2) yang
ukuran kristalinya yaitu 35 nm. Bahan ini disebut sebagai variable terikan karena tanpa
pencampuran antara serbuk kwarsa dengan epoxyn resin dan pencampuran antara serbuk
kwarsa dengan epoxyn hardner bahan ini tidak akan terbentuk, atau dengan kata lain bahan
ini telah terpengaruh oleh pencampuran tadi.

Variable bebes

Variable bebas adalah variable yang dapat mempengaruhi ataumenjadi penyebab


perubhan atau timbulnya veriabel dependent atau terikat. Dalam jurnal ini variable bebasnya
adalah pasir kwarsa (serbuk) berukuran nanometer, polimer epoxy resin, epoxy-hardner dan
serbuk kayu

Variable tetap

Variable tetap disebut juga dengan variable control dimana seorang peneliti
mengusahakan variable ini agar tetap ternetralisasi atau tidak ada pengaruh akan variable
bebas. Variable tetap dalam jurnal adalah Bulk mill, Oven Pemanas, XRD.

Cara mengolah data

Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengolah dan mengumpulkan suatu
data adalah metode induktif, yaitu diawali dengan observasi dan dilanjutkan dengan analisis.
Dengan strategi tersebut, peneliti akan melakukan penelitian berupa eksperimen preparasi
sampel. Pada penelitian ini kita baru melakukan studi pendahuluan pembuatan
nanokomposite, setelah eksperimen, dilanjutkan dengan karakterisasi, akan dilakukan analisis
terhadap data primer yang diperoleh dari hasil karakterisasi.

Untuk menghitung ukuran kristalin menggunakan analisis dari hasil difraksi sinar-X.
penulis menggunakan formula Scherrer :

Dengan D adalah diameter kristalin, λ adalah panjang gelombang sinar X, dan θB


adalah sudut Bragg. Penulis juga memberi gambar pendukung dari hasil penelititian yang
dilakukannya terhadap pencampuran antara serbuk kwarsa dengan epoxyn resin dan
pencampuran antara serbuk kwarsa dengan epoxyn hardner yang menggasilkan
nanopartikel SiO2 .Dalam proses pembuatan tersebut penulis memvariasikan waktu dalam
menggiling serbuk kwarsa yaitu 16 jam dan 24 jam. Dimana hasil dari keduanya tidak ada
perbedaan yang signifikan . Pada penggilingan 16 jam diperoleh ukuran serbuk SiO2 sebesar
34nm sedangkan serbuk kwarsa yang di giling selama 24 jam memeroleh ukuran 35 nm.
Dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu penggilingan, semakin tinggi pula
kristalinitas dari bahan nanopartikel tersebut.
Penulis juga membandingkan hasil yang diperolehnya dengan hasil penelitian yang
diperoleh teman temannya pada tahun 2008, dimana hasil uji tekan material nanokomposit
diperoleh sebesar 1450 kg dan hasilnya ini lebih kuat dari penelitian temannya. Hal in terjadi
karenapeningkatan kekuatan mekanik material ini terjadi akibat penambahan nanopartikel
SiO2 pada epoxy resin. Permukaan nanopartikel yang sangat luas berinteraksi dengan rantai
polimer sehingga mereduksi mobilitas rantai polimer.

Anda mungkin juga menyukai