Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN

4. LandasanOperasional.

a. Undang-Undang Nomor2 tahun 2002 tentang Kepolisian


Negara Republik Indonesia.
Didalam Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik IndonesiaPasal 13 mengatur tentang
tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Menegakkan
hukum. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat. Pasal 14 ayat (1) huruf g mengamanatkan
bahwa dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas
melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak
pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan
perundang-undangan lainnya.

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara, tanggal 5 April 2003.
Pasal 3 ayat (1) yang berbunyi “Keuangan Negara dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efesien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan”. Azas-azas umum
pengelolaan keuangan Negara, antara lain akuntabilitas
berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas dan
keterbukaan dalam pengelolaan Keuangan Negara.
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
Disebutkan Pasal 1 angka (1) yang berbunyi “Perbendaharaan
Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan

4
5

negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang


ditetapkan dalam APBN dan APBD”.

d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun


2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden RI Nomor 72 Tahun 2004 Pasal 12 ayat (2).
“Belanja atas beban anggaran belanja Negara dilakukan
berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh
pembayaran”.

f. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Depku RI Nomor : Per-


65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara / Lembaga.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 75 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, ketentuan
lebih lanjut mengenai tatacara penyusunan laporan Keuangan bagi
entitas pelaporan dan pos-pos tertentu yang memerlukan
perlakuan khusus diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar


Akuntansi Pemerintah.
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 32 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Pasal 184 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
6

tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan


Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

h. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat
Daerah.
Dalam pengelolaan keuangan Negara kepada Pimpinan
Lembaga Kepolisian Republik lndonesia dalam hal ini Kapolri selaku
Pengguna Anggaran, memberikan wewenang dan tanggung jawab
kepada Kaur Keuangan yang bertugas dalam penyelenggaraan
pelayanan bidang keuangan di tingkat Satker meliputi kegiatan
menerima, menyimpan, membayar dan menyerahkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang dan surat
berharga yang berada dalam pengelolaannya.

5. Landasan Teori.

Teori-teori yang menjadi dasar acuan penulisan serta pembahasan


dalam taskap ini adalah sebagai berikut:

a. Teori Kompetensi.
Menurut Dr. E. Mulyasa, Mpd dalam bukunya kurikulum
berbasis kompetensi yang diterbitkan oleh PT. Remaja Rosada
Karya menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung
dalam konsep kompetensi, yaitu :
1) Pengetahuan (Knowledge) yaitu kesadaran dalam bidang
kognitif.
2) Pemahaman (Understanding) yaitu kedalam kognitif dan
efektif yang dimiliki oleh individu.
3) Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu
untuk melakukan tugas pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
4) Nilai (Value) adalah standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
7

5) Sikap (Attitdue) yaitu perasaan senang atau tidak senang,


suka atau tidak suka atau juga reaksi terhadap suatu
rangsangan yang datang dari luar.
6) Minat (Interest) adalah kecenderungan seseorang untuk
melakukan perubahan.1
b. TeoriAnalisisSWOT

Analisis SWOT adalah instrumen yang digunakan untuk


melakukan analisis strategis. Menurut Drs. Robert Simbolon, MPA
(1999), analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam
membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan
analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan
internal dan eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur
yang selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki
sejumlah kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan
(Weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan
berbagai peluang-peluang (Oppotunities) dan ancaman-ancaman
(Threats). Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis
SWOT adalah memahami seluruh informasi dalam suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi
dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan utuk
memecahkan masalah.2
SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan-
kekuatan), weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities
(peluang-peluang) dan threats (ancaman-ancaman). Pengertian-
pengertian kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
analsis SWOT adalah sebagai berikut : Kekuatan
(strengths). Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau
keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar
suatu perusahaan. Kelemahan (weaknesses). Kelemahan adalah

1 Dr. E. Mulyasa, Mpd dalam bukunya kurikulum berbasis kompetensi yang diterbitkan oleh
PT. Remaja Rosada Karya
2 Freddy Rangkuti, 2001:14
8

keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam, keterampilan


dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif
suatu perusahaan. Peluang (opportunities). Peluang adalah
situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman (threats). Ancaman adalah
situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah
perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal,
yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal
yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita
ingin memperoleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan
ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai