Laba bersih konsolidasi untuk tahun 20X2 yang disajikan pada kertas kerja Figur 7-4 sebedar Rp
222.400.000. angka yang diverifikasi sebagai berikut
PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Induk memiliki 90% saham beredar PT Anak
Dua selain dari 80% kepemilikannya di PT Anak. Jika PT Anak menjual perediaan dengan
keuntungan sebesar Rp 3.000.000 ke PT Anak Dua seharga Rp 10.000.000 dan PT Anak Dua
masih memiliki semua persediaan sampai akhir periode, maka ayat jurnal dieiminasi berikut
merupaan salah satu ayat jurnal eliminasi yang diperlukan dalam kertas kerja konsolidasi pada
akhir periode.
FIGUR 7-4
Persediaan 3.000.000
Pada saat satu afiliasi mentransfer persediaan ke afiliasi lain, beberapa biaya tambahan, seperti
biaya angkut, sering terjadi dalam transfer tersebut. Biaya ini harus diperlakukan dengan cara
yang sama dengan saat afiliasi merupakan divisi operasi dari satu perusahaan dari unit
persediaan yang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi lain dalam perusahaan yang sama, maka
perlakuan tersebut juga berlaku untuk konsolidasi.
Suatu perusahaan dapat menurunkan nilai persediaan yang dibeli dari afiliasi menggunakan
aturan yang terendah antara biaya perolehan atau pasar (lower-of-cost-or-market) jika nilai pasar
lebih rendah dari harga transfer antarperusahaan. Situasi tersebut dapat diilustrasikan dengan
mengasumsikan bahwa induk perusahaan membeli persediaan senilai Rp 20.000.000 dan
menjualnya ke anak perusahaan seharga Rp 35.000.000. Anak perusahaan masih memiliki
persediaan tersebut dalam persediaan akhir tahun dan menetapkan bahwa nilai pasar (nilai
penggantian) adalah sebesar Rp 25.000.000 pada saat tersebut.
Anak perusahaan menurunkan nili persediaan dari Rp 35.000.000 menjadi nilai pasar
yang lebih rendah sebesar Rp 25.000.000 pada akhir tahun dan mencatat jurnalnya sebagai
berikut
Persediaan 5.000.000
Kerugian persediaan yang dicatat oleh anak perusahaan harus dieliminasi karena penilaian
persediaan sebesar Rp 20.000.000 untuk tujuan konsolidasi lebih rendah dari nilai pasar
persediaan sebesar Rp 25.000.000
Kadang kala perusahaan yang telah menjual persediaan dari satu perusahaan ke
perusahaan lain di kemudian hari bergabung bersama dalam penggabungan usaha. Perlakuan
konsolidasi untuk keuntungan dari transfer persediaan yang terjadi sebelum penggabungan usaha
tergantung apakah perusahaan-perusahaan tersebut pada saat melakukan transaksi independen
dan transaksi penjualan merupakan hasil dari transaksi yang wajar (arm’s-length bargaining).
Sebagai aturan umum, pegaruh dari transaksi yang bukan hasil transaksi wajar harus dieliminasi.
Akan tetapi, penggabungan dua perusahaan tidak selalu berarti transaksi sebelumnya diantara
mereka bukan transaksi yang wajar. Keadaan yang mendasari terjadinya transaksi, seperti harga
dan kualitas persediaan yang ditransfer harus ditelaah.
Jika tidak ada buki lain yang menunjukan sebaliknya, perusahaan yang bergabung
bersama dalam penggabungan usaha dipandang merupakan perusahaan yang terpisah dan
independen sebelum bergabung. Oleh karena itu, jika penjualan sebelumnya merupakan transaksi
yang wajar, maka transaksi tersbut dianggap merupakan transaksi antara pihal yang tidak
berhubungan istimewa. Akibatnya, tidak ada ayat jurnal eliminasi atau penyesuaian yang
diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi setelah penggabungan usaha
walaupun afiliasi masih memiliki persediaan tersebut.