Anda di halaman 1dari 2

Nama : James Sahat Tua Simatupang

NIM : 13. 2819


M. Kuliah : Etika II
Dosen : Pdt. Mixon Simarmata, M.Th

ANALISA SOSIAL SEBAGAI TUGAS ETIKA SOSIAL DI INDONESIA


Sumber :
1. Bernard T, Adeney, Etika Sosial Lintas Budaya, ( Yogyakarta: Kanisius, 2000)
2. J.B. Babawiratma & J. Muller, Berteologi Sosial Dalam Lintas Ilmu, Kemiskinan
Sebagai Tantangan Hidup Beirima, (Yogyakarta: Kanisius,1993)

1. Pernyataan Setuju
Dalam bukunya Bernard Adeney dalam Bab VI (Komunikasi-komunikasi asing) memuat
penegasan dari “hipotesis Sapir Whorf ” yang mengatakan bahwa bahasa bukan cuma suatu
medium netral yang melaluinya kita mengungkapkan gagasan-gagasan kita, tetapi adalah
struktur ampuh yang membentuk semua yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan. Sehingga
segala sesuatunya kehidupan kita tidaklah lepas dari komunikasi dan bahasa baik itu dari segi
lintas budaya, ekonomi dan hal lainya.
Analisa saya terkait Sosial-Budaya - Agama: Manusia dalam kehidupan sosial, berinteraksi
tidaklah lepas dari sebuah komunikasi dan bahasa. Namun disisi lain, yang sering terjadi
dalam konteks satu wilayah ataupun satu negara, maka akan banyak orang malah
menganggap remeh bahasa itu dengan mengurangi nilai dari sebuah bahasa itu, misalnya
penggunaan bahasa yang tidak baku.
Bahasa dalam hubungannya dengan Budaya adalah bahwa manusia yang ingin tinggal
disuatu negara asing adalah harus mengetahui bahasa negara itu dimana dia akan tinggal.
Masalah yang sering terjadi adalah bahwa (contoh: orang Indonesia) yang ingin tinggal di
negara asing atau singgah di negara asing adalah harus berjuang semaksimal mungkin untuk
mampu menguasai terlebih dahulu bagaimana kebudayaan negara asing tersebut. Maka satu
hal yang terjadi ketika dalam peralihan budaya itu adalah mereka harus berjuang untuk
mengadopsikan diri mereka dengan budaya itu karena jika tidak maka akan ada rasa sakit
dalam hati seseorang ketika mereka tinggal di negeri asing. Akan tetapi , terkadang
kelompok-kelompok akan menerima orang-orang asing yang relatif kaya karena
pengharapan-pengharapan akan menerima bantuan keuangan dan tehnis.
Oleh karena itu, ketika memasuki suatu negeri asing, kita membutuhkan guru-guru yang baik
yang akan mengajarkan keseluruhan bahasa-bahasa lisan atau nirlisan, yang mencerminkan
kebajikan, kebenaran, dan keidahan adat istiadat setempat dan memberikan kita solusi atas
kesalahan kita terkait dengan bahasa untuk hidup dalam budaya asing.
2. Pernyataan Setuju
Dalam buku karangan J.B.Banawiratma dan J. Muller memaparkan bahwa analisa sosial
adalah usaha untuk menganalisa suatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisa
sosial harus melakukan sebuah perhatian atau pemikiran atas sebuah tindakan tertentu. Maka
dalam usaha untuk melakukan sebuah analisa adalah dengan memperhatikan beberapa aspek
tertentu yakni:
 Titik tolak analisa sosial adalah suatu masyarakat, dimana penting juga dibedakan tiga
pokok aspek yaitu : politik, ekonomi, dan sosio-budaya.
 Metode dan teori tertentu atas disadari atau tidaknya hasil sebuah analisis
 Masalah premis-premis tertentu yang menjadi acuan dasar dalam penganalisisan.
 Analisa sosial selalu berkaitan dengan masalah politik
Hal tersebut diatas penting diperhatikan karena saling berkaitan satu sama lain.

3. Hal yang dipertanyakan


Kita melihat bahwa bahasa Internasional adalah bahasa Inggris bahwa hal itu terjadi
karena ada kesepakatan dari seluruh bangsa di Dunia. Kenapa dalam konsep kebudayaan
tidak ada acuan dasar yang menjadi kesepakatan antara keseluruhan bangsa, terkait apa yang
harus dan tidak dilakukan oleh seorang ( kelompok ) di negara asing terkait dengan masaslah
bahasa nurlisan ?

Anda mungkin juga menyukai