Anda di halaman 1dari 8

9.

TATA CARA SHALAT

"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat." (HR. Al-Bukhari)

Ibadah shalat sudah ada tuntunannya dari Rasulullah SAW, baik dari segi gerakan
maupun bacaannya. Bagaimana kita bisa tahu seperti apa gerakan maupun bacaan
shalat yang dicontohkan Nabi? Kita bisa tahu dari hadist-hadist beliau yang
diriwayatkan oleh sahabat-sahabat maupun istri beliau. Oleh karena shalat ini sudah
ada tuntunannya, maka kita sebagai umatnya tentu ibadah shalat yang kita lakukan
juga harus sesuai dengan yang dicontohkan beliau baik gerakan maupun
bacaannya.

Cara gerakan dan bacaan shalat yang telah diputuskan oleh Majelis Tarjih dan
Tajdid Muhammadiyah. Sebagaimana kita ketahui, Muhammadiyah hanya memilih
hadist-hadist yang Shahih atau yang kuat terutama dalam masalah ibadah termasuk
dalam ibadah shalat ini. Disamping itu Muhammadiyah juga tidak taklid terhadap
satu mahzab saja, sehingga terkadang Muhammadiyah mempunyai pendapat yang
sama dengan mahzab Syafi’i, terkadang Maliki, Hanafi maupun mahzab Hambali.
Berbeda dengan umat islam di Indonesia umumnya yang hanya berpegang dan
terpaku pada mahzab Syafi’i saja. Semoga bacaan shalat ini bermanfaat bagi kita
semua.

1 Raka’at pertama. Berwudhulah dengan sempurna, kemudian menghadap kiblat


lalu bertakbir.,bersendakap letakkan tangan kanan pada punggung tangan kiri dan
di letakkan di atas dada pandangan mata di arahkan ketempat sujud dan tidak
memejamkan mata.

2.Membaca do’a iftitah:


ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
‫ب‬ ِ ‫ت بَيْنَ ْال َم ْش ِر‬ َ َ ‫ي َك َما با‬
َ ‫ع ْد‬ َ ‫اَللّ ُه َّم با َ ِع ْد بَ ْينِى َوبَيْنَ َخ‬
َ َ ‫طايا‬
ُ َ‫ب اْأل َ ْبي‬
‫ض ِمنَ ال َّدن َِس‬ ُ ‫طايا َ َكما َ يُنَقَّى الث َّ ْو‬ َ ‫اَللّ ُه َّم نَ ِقّنِى ِمنَ ْال َخ‬
.ِ‫ي با ِْلما َ ِء َوالث َّ ْلجِ َو ْالبَ َرد‬ َ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغ ِس ْل َخ‬
َ َ ‫طايا‬

Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi
wal maghrib.
Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu
minaddanas.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.

1
Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku
sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih
dari kotoran.

3.Setelah membaca do’a iftitah, mohon perlindungan kepada Allah dari godaan
setan. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”
‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫اّٰلل ِمنَ ال‬ ُ َ‫أ‬
ِ ‫ع ْوذُ بِ ه‬
"A'u-dzu billa-hi minasy syaitha-nir rajim-m"
'Aku berlindung kepada Allah, dari Syetan yang terkutuk"

4.Bacalah surat Al Fatihah dan di akhiri dengan bacaan amin, kemudian bacalah
salah satu surat Al Qur’an yang mudah dengan tartil.

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai di hari Pembalasan
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami
meminta pertolongan
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.


2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.

5.Ruku’ sambil mengangkat tangan membaca takbir dan membaca


(Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung). 3 x Hal ini berdasarkan perkataan
Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu anhu dalam haditsnya:

"Nabi Shallallaahu alaihi wasallam membaca di dalam ruku'nya dan

di dalam sujudnya membaca: . atau

2
‫ِك اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى‬
َ ‫س ْب َحان ََك اللّ ُه َّم َربَّنا َ َو ِب َح ْمد‬
ُ
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah
ampunilahaku”.

6. I’tidal mengangkat tangan membaca (Allah Maha Men-dengar


hamba yang memujiNya) bagi imam dan orang yang shalat sendirian. Hal ini
berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu:

"Sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam membaca ketika


bangkit dari ruku', kemudian masih dalam keadaan berdiri beliau membaca
. (Muttafaq 'alaih)
Atau
‫ار ًكا ِف ْي ِه‬ َ ‫َربَّنَا َولَ َك اْل َح ْم ُد َح ْمدًا َك ِثي ًْرا‬
َ َ‫ط ِيِّبًا ُمب‬
Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.
Artinya : “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik,
dan diberkahi padanya ”.

7.Sujudlah sambil membaca takbir intiqal dan Membaca (Maha Suci


Rabbku Yang Maha Tinggi), 3 x

"Nabi Shallallaahu alaihi wasallam membaca di dalam ruku'nya dan

di dalam sujudnya membaca:


” atau:
. ‫ِك اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى‬
َ ‫س ْب َحان ََك اللّ ُه َّم َربَّنا َ َوبِ َح ْمد‬
ُ
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah
ampunilahaku”.

8.Duduk antara dua sujud, kepala di angkat dari sujud sambil bertakbir.intiqal
Baca

3
‫ار ُز ْق ِنى‬
ْ ‫اجبُ ْر ِنى َوا ْه ِد ِنى َو‬ ْ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى َو‬
ْ ‫ار َح ْم ِنى َو‬
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.

Artinya : “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku,
dan berilah rizkiuntukku”. Atau membaca

:
"Wahai Rabbku ampunilah aku."
Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam membaca itu.

9.Kemudian sujud lagi sanbil membaca takbir intiqal dan membaca

(Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi), 3 x atau

. ‫ِك اَللّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى‬


َ ‫س ْب َحان ََك اللّ ُه َّم َربَّنا َ َو ِب َح ْمد‬
ُ
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.

Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah
ampunilahaku”.

10.kemudian mengangkat kepala dari sujud kedua lalu duduk istirahat


sebentar untuk bangkit melanjutkan rakaat ke dua.

1. Rakat kedua. Setelah tegak berdiri sambil membaca takbir intiqal, tangan kanan
di letakkan di atas tangan kiri (sedekap) dan di letakkan di dada seperti rakaat
pertama. Lalu membaca Surat Al fatihah dan salajsatu surat Al Qur’an.

2.Bertakbir mengangkat tangan Lalu ruku’ dan membaca doa ruku’

3.,Mengangkat kepala dari ruku’ (I’tidal) sambil mengangkat tangan dan membaca

(Allah Maha Men-dengar hamba yang memujiNya) dan membaca


doa I’tidal.
4.Membaca takbir intiqal untuk turun ke tempat sujud ,baca do’a sujud.
5.Bertakbir intiqal sambil mengangkat kepala dari sujud lalu dudukdi antara dua
sujud dan membaca do’anya
6.Bertakbir intiqal untuk melakukan sujud kedua dan membaca do’anya.
7.Kemudian bangkit dari sujud kedua sambil bertakbir intiqal lalu duduk terakhir.
Dan membaca doa tasyahhud dan shalawat Nabi dan member isyarat telunjuk
tangan kanan. Setelah selesai tasyahhud dan shalawat , maka berlindunglah
kepada Alla dari empat perkara,

4
Do’a Tasyahhud

‫ي‬ُّ ِ‫علَي َْك أَيُّها َ النَّب‬ َّ ‫ اَل‬. ُ‫الطيِّباَت‬


َ ‫سالَ ُم‬ َّ ‫صلَ َواتُ َو‬ ِ ّ ِ ُ‫اَلت َّ ِحيَّات‬
َّ ‫لِل َوال‬
. َ‫صا ِل ِحيْن‬َّ ‫هللا ال‬ ِ ‫علَى ِعبا َ ِد‬ َ ‫علَيْنا َ َو‬
َ ‫سالَ ُم‬ ِ ُ‫َو َر ْح َمة‬
َّ ‫ اَل‬.ُ‫هللا َوبَ َركاَتُه‬
.ُ‫س ْولُه‬ َ ‫هللا َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ ِ َّ‫أ َ ْش َه ُد ا َ ْن الَاِلَهَ اِال‬
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika
ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala
‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu
annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.

Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah,


Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan
kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan
hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.

Do’a Shalawat Kepada Nabi

‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َوا ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬
َ ‫ْت‬ َ ‫صلَّي‬
َ ‫علَى ا ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫اَللّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل‬
‫ ِإنَّ َك َح ِم ْي ٌد‬.‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َوا ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬
َ ‫ت‬ َ ‫ار ْك‬
َ َ‫علَى ُم َح َّم ٍد َوا ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬ َ ‫ار ْك‬ِ َ‫َوب‬
.ٌ‫َم ِج ْيد‬
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa
ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa
baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan


keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya,
berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim
dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Do’a Sesudah Tasyahhud Akhir

5
,ِ‫ َو ِم ْن فِتْنَ ِة ْال َم ْحيا َ َو ْال َم َمات‬,‫ب ْالقَب ِْر‬
ِ ‫عذَا‬
َ ‫ َو ِم ْن‬,‫ب َج َهنَّ َم‬ ِ ‫عذَا‬ َ ‫ع ْوذُبِ َك ِم ْن‬ ُ َ ‫اَللّ ُه َّم ِإنِّى أ‬
ِ ‫َو ِم ْن ش ِ َّر فِتْنَ ِة ْال َم ِسي‬
‫ْح ال َّد َّجا ِل‬
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri.
Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.

Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa
kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal
(pengembara yang dusta)”.

8.Salam

‫سالَ ُم‬ َ ُ‫للا َو َر ْح َمة‬


َّ ‫علَ ْي ُك ْم ال‬ ِ ُ‫َوبَ َر َكاتُه‬
Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Artinya : “ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”.

10.CARA SHALAT ORANG YANG SAKIT / KHUSUS

Syari’at Islam dibangun di atas dasar ilmu dan kemampuan orang yang dibebani.
Tidak ada satu pun beban syari’at yang diwajibkan kepada seseorang di luar
kemampuannya. Allah Azza wa Jalla sendiri menjelaskan hal ini dalam firman-Nya:

‫سا إِ ََّل ُو ْسعَ َها‬


ً ‫َّللاُ نَ ْف‬
َّ ‫ف‬ُ ِّ‫ََل يُ َك ِل‬
"Allah Azza wa Jalla tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya" [al-Baqarah/ 2:286]

َ َ ‫َّللا َما ا ْست‬


‫ط ْعت ُ ْم‬ َ َّ ‫فَاتَّقُوا‬
"Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu" [at-Taghâbun/
64:16]

6
ِ ‫علَ ْي ُك ْم فِي ال ِد‬
‫ّين ِم ْن‬ َ ‫اجتَبَا ُك ْم َو َما َجعَ َل‬
ْ ‫هللا َح َّق ِج َها ِد ِه ُه َو‬
ِ ‫َو َجا ِهدُوا فِي‬
]78 :22 ،‫َح َرجٍ [الحج‬
Artinya: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan. ”. [QS. al-Hajj (22): 78]

Di antara hukum-hukum shalat bagi orang yang sakit adalah sebagai


berikut:

1. Ketika akan melaksanakan shalat hendaklah melakukan wudhu terlebih dahulu. Jika
orang sakit mampu melakukan wudhu dengan menggunakan air, maka hendaklah ia
melakukannya seperti orang sehat. Apabila ia tidak mampu melakukannya dengan
menggunakan air, maka hendaklah ia melakukan tayamum sebagai ganti dari
wudhu, yaitu, dengan menekankan kedua telapak tangan ke tanah atau tempat yang
mengandung unsur tanah/ debu, kemudian meniup kedua telapak tangan tersebut,
lalu mengusapkannya pada muka dan kedua punggung telapak tangan masing-
masing satu kali.Jika dia sendiri tidak bisa berwudhu / bertayamum, maka orang lain
bisa mewudhukan / menayamuminya..
6. Lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS.Al ma’idah / 5 : 6 )

2. Orang yang sakit harus membersihkan badannya dari berbagai najis dan
pakaiannya serta tempatnya dan menghadap ke kiblat, selagi dia sanggup
melakukannya. Jika tidak bisa, maka dia bisa sholat dalam keadaan seperti apapun.

]115 :2 ،‫ [البقرة‬.‫ع ِلي ٌم‬


َ ‫هللا َوا ِس ٌع‬ ُ ‫لِل ْال َم ْش ِر ُق َو ْال َم ْغ ِر‬
ِ ُ‫ب فَأ َ ْينَ َما ت ُ َولُّوا فَث َ َّم َوجْ ه‬
َ ‫هللا إِ َّن‬ ِ َّ ِ ‫َو‬

Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu
menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” [QS. al-Baqarah (2): 115]

3. Orang sakit selama ia mampu melakukan shalat dengan berdiri, maka hendaklah ia
shalat dengan berdiri. Jika ia tidak mampu melaksanakannya dengan berdiri, maka
shalatlah dengan duduk, baik dengan duduk bersila maupun dengan cara duduk
tawaruk atau iftirasy.

7
4. Jika tidak mampu duduk karena mendapatkan kesulitan ketika duduk atau
mendapatkan madharat, seperti penyakitnya bertambah parah, maka hendaklah ia
melaksanakan shalat dengan tidur miring. Tata cara shalat orang sakit seperti itu
ditegaskan dalam hadits sebagai berikut;

‫صالَ ِة‬
َّ ‫ع ِن ال‬ َّ ‫سأ َ ْلتُ النَّ ِب‬
َ - ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ َ َ‫ير ف‬ ْ ‫ قَا َل كَان‬- ‫ رضى هللا عنه‬- ‫صي ٍْن‬
ُ ‫َت بِى بَ َوا ِس‬ َ ‫ع ْن ِع ْم َرانَ ب ِْن ُح‬ َ
]‫ [رواه البخارى‬.‫ فَإِ ْن لَ ْم ت َ ْست َِط ْع فَعَلَى َج ْنب‬،‫ فَإِ ْن لَ ْم ت َ ْست َِط ْع فَقَا ِعدًا‬، ‫ص ِّل قَائِ ًما‬
َ : ‫ل‬
َ ‫ا‬َ ‫ق‬ َ‫ف‬

Artinya: “Diriwayatkan dari Imran bin Husein ra., ia berkata; ”Saya menderita
penyakit wasir, lalu saya bertanya kepada Rasulullah saw., maka beliau menjawab:
“Shalatlah kamu sambil duduk. Jika tidak mampu (duduk), maka hendaklah shalat
sambil berbaring.” [HR. al-Bukhari]

5. Gerakan atau cara ruku’ dan sujud orang sakit hendaklah dibedakan. Untuk sujud
caranya dengan membungkukkan badan lebih rendah (bawah) dari ruku’.
‫ فَإِ ْن‬،‫ع‬ َ ‫طا‬ َ َ‫يض قَائِ ًما ِإ ِن ا ْست‬ُ ‫ص ِلّى ْال َم ِر‬ َ ُ‫ ي‬:َ‫ قَال‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ َ ُ‫ع ْنه‬
ّ ِ ‫ع ِن النَّ ِب‬ َ ُ‫ى هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ب َر‬ ٍ ‫طا ِل‬ َ ‫ى ب ِْن أَبِى‬ َ ‫ع ْن‬
ّ ِ ‫ع ِل‬ َ
‫ص ِلّى‬َ ُ ‫ي‬ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫ع‬
ْ ‫َط‬
ِ ‫ت‬ ‫س‬
ْ َ ‫ي‬ ‫م‬َ
ْ ِ‫ل‬ ْ
‫ن‬ ‫إ‬َ ‫ف‬ ، ‫ه‬
ِ ‫ع‬
ِ ‫و‬‫ك‬ُ ‫ر‬ ُ ْ
‫ن‬ ‫م‬ِ ‫َض‬
َ ‫ف‬ ْ
‫خ‬ َ ‫أ‬ ُ ‫ه‬‫د‬َ ‫و‬‫ج‬ُ ‫س‬
ُ ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫و‬
َ َ َ َ ،َ ‫أ‬ ‫م‬ ‫و‬
ْ َ ‫أ‬ ‫د‬
َ ‫ج‬ُ ‫س‬
ْ َ ‫ي‬ ‫ن‬ْ َ ‫أ‬ ‫ع‬
ْ ‫َط‬
ِ ‫ت‬ ‫س‬
ْ َ ‫ي‬ ‫م‬ َ
ْ ِ ‫ل‬ ‫ن‬ْ ‫إ‬ َ ‫ف‬ ،‫ًا‬
‫د‬ ‫ع‬ِ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫ى‬َّ ‫ل‬‫ص‬َ ‫ع‬
ْ ‫َط‬
ِ ‫ت‬ ‫س‬
ْ َ ‫ي‬ ‫م‬ ْ َ‫ل‬
ْ
‫صلى ُم ْستَل ِقيًا ِرجْ لُهُ ِم َّما يَ ِلى‬ َّ َ ‫علَى َج ْنبِ ِه األ َ ْي َم ِن‬ َ ‫ى‬ ّ
َ ‫ص ِل‬ َ ْ
َ ُ‫ فَإِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع أ ْن ي‬،‫علَى َج ْنبِ ِه األ َ ْي َم ِن ُم ْست َ ْقبِ َل ال ِق ْبلَ ِة‬ َ ‫صلى‬َّ َ ‫قَا ِعدًا‬
]‫ [رواه البيهقى والدارقطنى‬.َ‫ْال ِق ْبلَة‬

Artinya: “Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra., dari Nabi saw. beliau bersabda:
Orang sakit melakukan shalat dengan berdiri jika ia mampu berdiri. Jika ia tidak
mampu (berdiri), shalatlah ia dengan duduk. Jika ia tidak mampu sujud ke tanah
(tempat sujud), maka ia memberi isyarat, dan ia menjadikan sujudnya lebih rendah
(posisi atau caranya) dari ruku’nya. Jika ia tidak mampu shalat dengan duduk, maka
ia shalat dengan tidur miring ke sebelah kanan dan menghadap kiblat. Jika tidak
mampu tidur miring ke sebelah kanan, maka ia shalat dengan menghadapkan kedua
kakinya ke arah kiblat.” [HR. al-Baihaqi dan ad-Daruquthni]

6. Orang yang sakit harus mengerjakan setiap sholat tepat pada waktunya dan
mengerjakannya menurut kesanggupannya. Jika kesulitan melakukan sholat tepat
pada waktunya, maka dia bisa menjama’ sholat. zhuhur dan ashar, maghrib dan
isya’, boleh jama’ taqdim atau ta’khir. Sedangkan sholat subuh tidak bisa dijama’.

42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

43. mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang


mengerjakan shalat, (QS.Al Mudatsir/: 42 – 43 )

Anda mungkin juga menyukai