Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum system endokrin adalah system yang berfungsi untuk

memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar

tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pancreas, kelenjar kelamin,

kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari

organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormone (hormone

tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam

hormone atau hormone ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur

kelenjar yang lain.

System endokrin, dalam kaitannya dengan system saraf, mengontrol

dan memadukan fungsi tubuh. Kedua system ini bersama-sama bekerja

untuk mempertahankan homeostatis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain

saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.

Misalnya medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai

asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka

fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh system saraf. Bila

system endokrin umumnya bekerja melalui hormone, maka system saraf

dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.

Kelenjar endokrin ini termasuk hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan

endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis umtuk air mata. Sebaliknya,

1
kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan

tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktusintestinal.

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon

di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu

fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap

hormone harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu

merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih

sedikit hormone.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang diatas, maka

dapat disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakan yang dimaksud dengan system endokrin?

2. Mana saja yang merupakan bagian dari system endokrin?

3. Apa saja jenis kelenjar yang termasuk dalam system endokrin?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Diharapkan pembaca nantinya mampu memahami, menjelaskan

serta mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dari makalah ini

sebagaimana mestinya. Sehingga lebih bermafaat bagi pembaca dan

masyarakat luas.

2
2. Tujuan Khusus

a. Memahami teori system endokrin.

b. Mengetahui bagian anatomi dari system endokrin.

c. Mengetahui jenis kelenjar yang termasuk dalam system endokrin.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Endokrin berasal dari bahasa Yunani yang artinya “sekret ke

dalam”. Kelenjar buntu menghasilkan sekret tidak melalui saluran tertentu,

akan tetapi langsung masuk sirkulasi ke dalam darah yaitu hormone

(merangsang). Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa

saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh

melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon

bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke

berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"

tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan

kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-

kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. (Lauralle Sherwood,2001)

System endokrin terdiri atas berbagai jenis kelenjar endokrin atau

disebut juga kelenjar buntu ( duclless gland).beberapa contoh kelenjar

endokrin antara lain, hipotalamus, hipofise, tiroid, paratiroid, pancreas,

mukosa usus halus, adrenal, ginjal, dan gonade. Kelenjar endokrin adalah

kelenjar yang mensintesis substansi kimia yang langsung disekresikan ke

dalam sirkulasi darah yang akan mempengaruhi kinerja organ target yang

disebut hormone. Tahun 1902, bayliss dan starling pertama kali

menemukan substansi yang berasal dari cairan mukosa usus yang apabila

disuntikan secara intravena akan menyebabkan sekresi getah pancreas

meningkat. Substansi tersebut kemudian dikenal sebagai hormone secretin.

4
Peran hormone adalah sebagai molekul pembawa informasi.

Berdasarkan cara kerjanya dapat menjadi hemokrin, parakrin, autokrin.

Hemokrin jika hormone disekresikan ke sirkulasi darah kemudian

mempengaruhi sel target ditempat lain. Parakrin jika hormone disekresikan

kemudian mempengaruhi sel itu sendiri. Neuroendokrin (neurohormon)

adalah hormone yang dihasilkan oleh sel saraf seperti asetilkolin,

norepinefrin (NE), serotonin yang disekresikan ke dalam sirkulasi

kemudian mempengaruhi organ lainnya. Neurotransmitter adalah

neurohormon yang bekerja pada sinapsis (antar sel). (Hukley 1935)

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang

mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar

dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil

sekresinya disebut hormone. Beberapa dari organ endokrin ada yang

menghasilkan satu macam hormone atau hormone ganda, misalnya

kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, merupakan suatu kelenjar

yang tidak memiliki saluran pelepasan (ductless) untuk mengeluarkan

hasil sekresi ke luar dari tubuh kelenjar. Hanya jaringan tertentu saja yang

mampu memberikan tanggapan/respons terhadap hormon tertentu.

(Brunner & Suddarth,2002).

5
B. Bagian Anatomi Sistem Endokrin

1. Hipotalamus

Hipotalamus terletak pada otak besar, Hormone yang disekresikannya

antara lain :

a. Gonadotopin releasing hormone (GnRH) yang berperan memacu

sekresi Follice stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing

hormone (LH)

b. Thyrotropin releasing hormone (TRH) yang berperan merangsang

sekresit thyroid stimulating hormone (CRH) yang merangsang

ACTH

c. Prolactin inhibiting factor (PIF) yang berperan menghambat

sekresi prolactin.

2. Kelenjar Pituitaria (Hipofise)

6
Kelenjar hipofisis kadang disebut master of glands karena hipofisis

mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.

Beberapa hormon hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya

secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh

organ lainnya. Hipofisis mengendalikan kecepatan pelepasan

hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, ketika kadar

hormon endokrin lain dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisis

untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan

bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.

Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar

7
hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, pars

intermedia, dan bagian posterior.

Terletak di dasar otak menggantung dengan hipotalamus, tepatnya di

atas langit-langit mulut, terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian depan

(adenohipofise), tengah (intermedia), dan belakang ( neurohipofise)

Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus :

a. Lobus Anterior

Lobus anterior (adenohipofise) yang menghasilkan sejumlah

hormone yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua

organ endokrin yang lain.

- Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh

- Hormone tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid

dalam menghasilkan hormone tiroksin.

- Hormone adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kelenjar

suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari

korteks kelenjar suprarenal.

- Hormone gonadotropik berasal dari follicle stimulating

hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel Graff

dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.

- Luteinizing hormone (LH) mengendalikan sekresi estrogen dan

progesterone dalam ovarium dan testosterone dalam testis.

- Interstitial cell stimulating hormone (ICSH)

8
b. Lobus Posterior

Lobus posterior disebut juga neurohipofise, mengeluarkan 2 jenis

hormone :

- Hormone antidiuretic (ADH), mengatur jumlah air yang keluar

melalui ginjal, membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga

hormone pituitrin.

- Hormone oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi

uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu

menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak,

didalam fosa hipofise tulang sfenoid.

3. Kelenjar Tiroid

Terdiri atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan trakea,

diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi di sebelah

depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat didalam leher

bagian depan bawah, melekat pada dinding laring. Kelenjar tiroid

menghasilkan hormone tiroksin yang berfungsi sebagai pengatur

9
pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan

jasmani dan rohani.

Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terletak di kiri kanan trakhea

(2 lobus) dalam jaringan isthmus tiroid leher bagian depan di bawah

jakun di depan trakea. Secara mikroskopis kelenjar terdiri dari folikel-

folikel berupa kantung. Kelenjar gondok menghasilkan sekret berupa

koloid tiroid mengandung senyawa iodium (hormon tiroid), hormon

lain yang disekresikan oleh kelenjar tiroid adalah hormon tiroksin

(T4), hormon triiodotironin (T3), dan tirokalsitonin. Sekresi tiroid

diatur oleh hormon tirotropik/TSH. Fungsi kelenjar tiroid bekerja

menstimulasi proses oksidasi, mengatur penggunaan O2, pengeluaran

CO2, mengatur metabolisme tubuh dan bertanggung jawab atas

normalnya kerja setiap sel tubuh. Tiroid merupakan kelenjar yang

berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang

menggenting. Tiroid dan paratiroid saling berkaitan satu sama lain.

4. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat

didalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun

10
berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin yang berjumlah

4 buah, masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormone yang berfungsi mengatur

kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

5. Kelenjar Timus

Terletak di dalam mediastinum dibelakang os sternum, kelenjar

timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar

timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea,

warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru

lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau sedikit.

Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kenudian

berkerut lagi. Kelenjar timus adalah organ dalam rongga dada bagian

atas yang memproses limfosit, sejenis sel darah putih yang melawan

infeksi dalam tubuh. Timus berperan dalam pengembangan miastenia

gravis, suatu kondisi di mana sel-sel T menyerang saraf di mana

mereka terhubung ke otot. Organ ini merupakan bagian dari kedua

sistem limfatik, yang membuat bagian utama dari sistem kekebalan

11
tubuh, dan sistem endokrin, yang mencakup semua kelenjar yang

memproduksi hormon.

Timus yang paling penting pada anak-anak dan dewasa muda,

ketika limfosit berencana untuk menyerang antigen, seperti virus.

Mereka yang tidak memiliki kelenjar ini, atau siapa yang tidak

berfungsi sistem kekebalan tubuh dengan benar, biasanya khawatir

akan kesulitan melawan dalam melawan penyakit.

6. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal sehingga disebut juga

kelenjar suprarenalis. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian korteks dan

medulla. Korteks menghasilkan kortisol dan medulla menghasilkan

12
adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norefinefrin). Kelenjar Adrenal

(Suprarenal) atau yang sering disebut dengan kelenjar anak ginjal

adalah kelenjar yang berbentuk seperti segitiga yang terletak di atas

ginjal. Berat kelenjar adrenal adalah sekitar 4 – 5 gram. Kelenjar

adrenal tidak mempunyai saluran, oleh karena itu disebut kelenjar

ductless. Melalui sekresi hormonnya, kelenjar adrenal memegang

beberapa fungsi penting di dalam tubuh. Pada manusia kelenjar ini

terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke 12.

Fungsi dari kelenjar anak ginjal ini sebenarnya tidak bisa

dipisahkan dengan fungsi dari hormon – hormon yang mereka

produksi. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya.

 Mensekresikan berbagai hormon yang sangat peting untuk

menjaga keseimbang tubuh.

 Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh

melalui hormon mineralokortikoid

 Meningkatkan glukosa dalam darah dan mengurangi inflamasi

melalui hormon glukokortikoid

 Turut membantu perkembangan organ seksual dan

pembentukan ciri seksual melalui hormon gonadokortikoid

 Mengatur denyut jantung, lajur pernapasan, ukuran pupil,

tekanan darah dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan

saraf simpatis melalui hormon epinefrin dan norepinefrin

13
7. Kelenjar Pankreatika

Kelenjar ini terdapat dibelakang lambung didepan vertebra

lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa

menghasilkan hormone glucagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan

hormone insulin. Hormone yang diberikan untuk pengobatan diabetes,

insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicerna oleh enzim-

enzim pencernaan protein. Pada kedua pancreas terdapat pulau

Langerhans yang berbentuk oval.

Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan

kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari

duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata-rata 60-90 gram.

Pankreas terbentang pada ventral lumbalis I dan II di belakang

lambung.

14
Bagian dari pankreas : kaput pankreas, terletak di sebelah kanan

rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang melingkarinya.

Korpus pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini, letaknya di

belakang lambung dan di depan vertebra umbalis pertama. Ekor

pankreas, bagian runcing di sebelah kiri menyentuh limpa.

Hasil sekresi pankreas :

 Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke

dalam darah tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang

menghasilkan insulin ini termasuk sel=sel kelenjar

endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti

pulau-pulau yang disebut pulau langerhans.

 Getah pankreas. Sel-sel yang memproduksi getah pankreas

ini termasuk kelenjar eksokrin. Getah pankereas ini dikirim

ke dalam duodenum melalui duktus pankreatikus. Duktus

ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding

duodenum.

 Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan

mengalirkan darahnya ke vena kava inferior melalui vena

pankreatika. Jaringan pankreas terdiri atas lobulus dari sel

sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus.

Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari

lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan

melalui badan pankreas dari kiri ke kanan. Saluran kecil ini

15
menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu

untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

Fungsi pankreas :

 Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi

enzim dan elektrolit.

 Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang

berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang

bersama-sama membentuk organ endokrin yang

menyekresikan insulin.

 Fungsi sekresi eksternal, cairan pankreas dialirkan ke

duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan

di intestinum.

 Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-

pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam

peredaran darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan

hormon glukagon. Hormon tersebut dibawa ke jaringan

untuk membantu metabolisme karbohidrat.

Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin.

 Bersifat endokrin karena dari pulau Langerhans dihasilkan

hormone inulin dan hormone glukagn yang dimasukkan ke

darah.

 Bersifat ekokrin karena menghasilkan enzim pencernaan.

Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh

enzim pankreozimin.

16
Komposisi Cairan Pankreas

Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna

protein, karbohidrat, dan lemak.

1. Enzim proteolitiik pancreas (protease), yaitu:

a. Tripsinogen

Yang disekresi pancreas diaktivasi menjadi tripsin

oleh enterokinase yang diproduksi melalui usus

halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida

besar untuk membentuk polipentida yang lebih

kecil.

b. Kimotripsin

Teraktivasi dari kimotripsinogen pleh tripsin, yang

memiliki fungsi sama seperti tripsin terhadap

protein.

c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase

Adalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan

protein untuk menghasilkan asam-asam amino

bebas.

2. Lipase Pankreas

Yang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan

gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.

17
3. Amilase Pankreas

Yang menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh

amylase saliva menjadi disakarida (maltosa,sukrosa,dan

laktosa)

4. Ribonuklease dan Deoksiribonuklease

Yang menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok

pembentuk nukleotidanya.

Pancreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:

 Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi

tripsin. Senyawa protein diubah oleh tripsin menjadi

dipeptida.

 Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi

kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.

 Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi

asam amino .

 Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak

dan gliserol.

 Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.

 Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi

nukleotida.

 NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-,

berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari

lambung.

18
8. Kelenjar Pienalis

Kelenjar pienalis (epifise) ini terdapat di dalam otak (ventrikel)

berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara.kelenjar ini

menghasilkan sekresi interna dalam membantu pancreas dan kelenjar

kelamin.

Kelenjar pineal terdiri dari jaringan syaraf dan terletak dilangit-

langit ventrikel ketiga otak. Kelenjar ini terdiri dari pinealosit dan sel

neuroglia penopang. Hormon yang disekresi yaitu melatonin yang

memiliki beberapa efek, yaitu :

 Pada binatang percobaan mempengaruhi fungsi endokrin

kelenjar tiroid, korteks adrenal dan gonan serta

mempengaruhi perilaku perkawinan mereka.

 Pada manusia sepertinya memiliki efek inhibisi terhadap

pelepasan gonadotropin dan menghambat produksi melanin

oleh melanosit dikulit.

19
9. Kelenjar kelamin

Kelenjar testis terdapat pada pria, terletak pada skrotum dan

menghasilkan hormone testosterone , fungsi testosterone menentukan

sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain,

menghasilkan sel mani ( spermatozoid), serta mengontrol pekerjaan

seks sekunder pada laki-laki.

Kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium

dismaping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan hormone

20
estrogen dan progesterone. Hormone ini dapat mempengaruhi

pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan. Misalnya panggul

yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang

memproduksi dan mengeluarkan steroid yangmengatur pembangunan

tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Gonad

adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya

adalah testes, dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara

umum, kelanjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan

perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis, kandungan

dan jumlah hormon yang dikandungnya.

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) terbentuk pada minggu-minggu

pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Diferensiasi

jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada

minggu ketujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad

terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi

gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisisteroid.

Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) wanita

Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad wanita adalah sebagai berikut:

Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang

pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada wanita.

Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, perkembangan, dan

pertumbuhan kelenjar air susu.

21
Kelenjar gonad wanita dihasilkan dari ovarium. Ovarium

berbentuk memanjang, terletak dibawah atau disamping gelembung

gas yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada

bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan

perkembangannya dalam tubuh manusia bervariasi sesuai dengan

tingkat kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda.Sebagian besar

berwarna keputih-putihan pada waktu lebih muda dan berubah menjadi

kekuning-kuningan pada waktu matang. Seperti halnya testes, ovarium

juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.

Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen

dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan

ovum (sel telur) setiapbulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya

siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan

mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan

endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan

proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel

lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus

luteum.

Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) laki-laki

Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosterone yang

dihasilkan dari testis (gonad jantan) yang berfungsi merangsang

pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku

seksual.

22
Laki-laki mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum.

Testis (gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada

bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorkium. Pada

Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari testis yang lain. Testis

tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran

gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya.

Kebanyakan testis berwarna dan halus pada sikuroisea testisnya tegak.

Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh

tubulus spermater tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang

mengalami kekhususan disebut spermatogonium. Ukuran testis pada

orang dewasa adalah 4 x3 x 2,5 cm, dengan volume 15 ± 25 ml

berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika

albuginea yang melekat pada testis. Di luar tunika albuginea terdapat

tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta

tunika dortos.

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan

organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol

dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan

spermatogenesis, sedangkan FSH diperlukan untuk memulai dan

mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai efek

menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif

terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi

umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ

23
reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efektestosteron pada

fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria.

Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan

tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh,

pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh,

pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat

agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhandan

penutupan epifise tulang.

 Proses Pembentukan Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad)

Proses pembentukan gonad pada laki-laki

Di dalam testis terdapat banyak tubulus yang berisi cyste-cyste

seminiferous yangdikelilingi oleh sel-sel cretoli. Kemudian,

cyste ini akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang

selanjutnya akan mengalami proses spermatogenesis

menjadispermatozoa. Menurut Herper dan Prugirin (1982)

dalam Rustidja (1998) menyatakan terdapat dua hal yang

berkaitan dengan diferensiasi kelamin yaitu:

Jenis kelamin terbentuk pada standia akhir perkembangan larva

yaitu pada sekitar 3sampai 4 minggu setelah menetas.

Jenis kelamin larva setelah penetasan kondisinya sangat labil

sehingga dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun

eksternal.

24
 Proses pembentukan gonad pada wanita

Gonad pada wanita (ovarium) merupakan semacam kantong

dan mempunyai lamella yang mengandung sel-sel fold yang

berdiferensiasi menjadi ougonium. Selanjutnya ougoniumakan

mengalami proses ovogenesis menjadi ovum yang dibungkus

folikel dan folikel ini terletak di dalam lamella yang

mempengaruhi ruang ovarium.

Menurut Rustidja (2000), pertumbuhan ousit dalam ovarium

dapat di bagi menjadi dua tahap, yaitu:

Tahap pertumbuhan primer (privitell ogenesis) yang ditandai

dengan peningkatan ukuran.

Tahap pertumbuhan sekunder (oxogenenous vitellegenesis)

yang ditandai dengan terjadinya pembentukan visikel

padabagian parifer sitoplasma dan meluas ke arah inti sel. Oasit

berkembang mulai terjadiakumulasi protein kuning telur dari

alam (endogenous vitellogenesis) dan mengaturdengan derivate

kuning telur hasil sintensa dari hasil laxogenous vetellogenesis

yang dibawah melalui aliran darah.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

System endokrin, dalam kaitannya dengan system saraf, mengontrol

dan memadukan fungsi tubuh. Kedua system ini bersama-sama bekerja

untuk mempertahankan homeostatis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain

saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.

System endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan homestatis,

membantu mensekresikan hormone-hormon yang bekerja dalam system

persarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan seksual dan

reproduksi.

B. Saran

Pada system endokrin masih banyak konsep yang harus diketahui

dan dikuasai oleh mahasiswa keperawatan. Karna dengan terus belajar kita

dapat mengetahui nama kelenjar pada system endokrin serta letak dan

hormone-hormon yang dihasilkan oleh masing-masing kelenjar. Teruslah

belajar agar dapat lebih menguasi materi tentang system endokrin yang

ada didalam tubuh manusia.

26

Anda mungkin juga menyukai