OLEH :
ANANDA AYU MUTOHAROH
NIM. 171040500030
SKRIPSI
OLEH :
ANANDA AYU MUTOHAROH
NIM. 171040500030
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Fenita Purnama Sari Indah, S.KM, M.Kes Beny Maulana Satria, M.Si
Mengetahui
NIDN. 0413068007
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Ketua STIKes Widya Dharma Husada Tangerang,
iii
iiii
LEMBAR PERNYATAAN
Mengetahui :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Fenita Purnama Sari Indah, S.KM, M.Kes Beny Maulana Satria, M.Si
NIDN. 0312069101 NIDN. 0311128802
iv
iv
JURUSAN S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ABSTRAK
Total kasus HIV/AIDS secara global hingga akhir tahun 2018 adalah 37.9 juta
(WHO, 2018). Kasus kematian turun sebesar 45% dan penggunaan terapi ARV
meningkat sebesar 62%. Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan minum ARV seperti pengetahuan dan dukungan sosial. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan minum antiretroviral pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
berdasarkan literature review. Peneliti mengumpulkan sejumlah data pustaka
terkait dengan masalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan minum antiretroviral pada ODHA (Orang dengan
HIV/AIDS) sebanyak (50%), sedangkan huhungan dukungan sosial dengan
kepatuhan minum antiretroviral pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
sebanyak (90%).
Kepustakaan : 10 artikel
v
v
MAJORING IN PUBLIC HEALTH SCIENCE
ABSTRACT
The total number of HIV/AIDS cases globally until the end of 2018 was 37.9
million (WHO, 2018). Case fatality decreasedby 45% and use of ARV therapy
increased by 62%. There are many factors related to adherence to ARV, such as
knowledge and social support. The aim of this study was to identify factors
number of literature data related to the problem. The result of this study indicate
Literature : 10 article
vi
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas segala kuasa dan
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Kesehatan
Husada Tangerang.
bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada
2. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua STIKes Widya Dharma
Husada Tangerang.
Akademik.
4. Siti Novy Romlah, S.Keb., M.Epid, selaku Wakil Ketua II Bidang SDM.
5. Ida Listiana, S.ST., M.Kes, selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan.
Masyarakat.
vii
7. Tri Okta Ratnaningtyas, SKM., M.Kes, selaku Sek. Jurusan S1 Kesehatan
12. Seluruh dosen dan staff tata usaha STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
13. Orang tua tercinta, serta saudara tersayang yang selalu memberikan doa,
14. Sahabat seperjuangan RANN yang selalu memberikan semangat dan saling
ini.
16. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu peneliti baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan penelitian ini.
viii
viiiv
Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
Masyarakat.
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................. iv
ABSTRAK......................................................................................................... v
ABSTRACT...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 5
A. Konsep Teori..................................................................................... 7
1. HIV/AIDS..................................................................................... 7
2. Terapi ARV (Antiretroviral)...................................................... 13
3. Kepatuhan Minum ARV............................................................ 15
x
x
B. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi ARV................ 18
C. Penelitian Terkait............................................................................ 21
A. Jenis Penelitian................................................................................ 26
B. Tahapan Literature Review............................................................. 26
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling....................................... 31
A. Karakteristik Studi.......................................................................... 34
B. Karakteristik Responden Studi...................................................... 34
C. Karakteristik Hasil Pencarian Literature..................................... 34
A. Kesimpulan...................................................................................... 53
B. Saran................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 55
LAMPIRAN
xi
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
xiiix
xiv
xivx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Format Penilaian Ujian Proposal
Lampiran 2 :Formulir Pendaftaran Ujian Hasil Skripsi
xv
xvx
BAB 1
PENDAHULUAN
(HIV) adalah virus yang dapat menyerang dan menurunkan sistem kekebalan
adalah suatu penyakit retrovirus yang disebabkan oleh HIV dan ditandai
penggunaan terapi ARV pada ODHA. Kasus kematian turun sebesar 45% dan
penggunaan terapi ARV meningkat sebesar 62%. Angka kasus baru dari tahun
2010 hingga 2018 turun sebesar 37%. Total kasus HIV/AIDS secara global
hingga akhir tahun 2018 adalah 37,9 juta (WHO, 2018). Pada laporan Ditjen
Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan 1 Tahun 2020 jumlah HIV
sebanyak 39 ribu kasus dan pada tahun 2016 meningkat sebanyak 141.596 ribu
kasus atau tiga kali lipat dibandingkan tahun 2011, sedangkan kasus kematian
akibat AIDS menurun 15,5% pada tahun 2016 (Dirjen P2PL Kemenkes RI,
1
2017). Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1987 sampai
dengan Juni 2018, tercatat sebanyak 301.959 jiwa positif terinfeksi HIV dan
Provinsi Banten pada tahun 2016 dengan jumlah kasus baru HIV dari 8
Provinsi Banten pada tahun 2016 dengan jumlah kasus HIV sebanyak 138
orang dan AIDS sebanyak 43 orang (Badan Pusat Statistik, 2016). Berdasarkan
oleh Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan Provinsi Banten HIV paling banyak
rentang usia 20-29 tahun. Prevalensi HIV yang dilaporkan cukup tinggi di
kelompok usia 20-24 tahun dan 25-29 tahun. Kasus HIV usia 20-24 tahun
2
dapat menjadi penyebab gagalnya terapi ARV. Disamping dapat
mengakibatkan resistensi obat pasien akan membutuhkan ARV lini kedua atau
Ketidakpatuhan pasien pada terapi ARV dapat memberikan efek negatif yang
sangat besar karena persentase penyakit HIV/AIDS mencapai 54% dari seluruh
menjadi lebih dari 65% pada tahun 2020. Banyak penelitian menunjukkan
bahwa hanya dengan kelupaan satu atau dua dosis obat ARV dalam satu
penderita HIV untuk meminum obat (Shintawati & Widayanti, 2014). Banyak
lupa memakai obat atau terlalu sibuk, takut statusnya terungkap, tidak
pendidikan, masalah ekonomi, takut akan efek samping, depresi dan gangguan
dukungan keluarga dan dukungan tenaga medis. Faktor tersebut akibat dari
3
dimiliki responden yang juga sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
patuh atau tidaknya ODHA dalam menjalani terapi. Penelitian yang dilakukan
oleh Saputro dkk (2017) menunjukkan hasil dimana pengetahuan dan persepsi
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiharti dkk (2014) tentang faktor-faktor yang
mendukung kepatuhan ODHA dalam minum obat ARV di Kota Bandung tahun
ARV >95%, diperlukan dukungan sosial baik dari keluarga maupun teman.
Hasil penelitian Handayani dan Dewi, 2017 yang mengatakan bahwa lama
terapi ARV berhubungan dengan kualitas hidup pasien HIV AIDS. Peneliti
harapan hidup, membuat pasien lebih sehat dan produktif dengan mengurangi
viremia dan meningkatkan sel CD4. Penelitian oleh Lubis (2011) bahwa ketika
pasien mampu menerima keadaan dirinya, baru ia akan mempunyai harga diri
yang tinggi. Pasien yang memiliki harga diri yang tinggi dapat melawan
dukungan keluarga yang tinggi dapat memiliki harga diri yang lebih tinggi
dimana peran keluarga mempunyai pengaruh yang sangat tinggi dalam harga
diri seseorang. Hasil penelitian oleh Pariaribo (2017) menyatakan bahwa faktor
minum ARV. Namun hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian
yang dilakukan oleh Nurihwani (2017) menyatakan bahwa tidak ada hubungan
4
antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada ODHA
B. Rumusan Masalah
review?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
literature review.
literature review.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi bagi
5
serta menambah kepustakaan dan literatur STIKes Widya Dharma Husada
Tangerang.
hidup lebih lama, bahkan tetap dapat beraktivitas normal layaknya orang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. HIV/AIDS
a. Definisi HIV/AIDS
individu akibat HIV. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem
infeksi HIV yang umum dirasakan oleh seseorang yang terinfeksi yaitu
flu, batuk, demam, dan sakit kepala. Tetapi setelah dua minggu atau lebih
dan tubuh memberikan reaksi yang besar terhadap infeksi virus tersebut,
maka berbagai gejala akan lebih sering muncul sesuai dengan tahapan
infeksi virus HIV hingga menjadi AIDS. Sebagian besar orang yang
7
terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang tampak
pada limpa), yang dapat terjadi antara enam minggu dan tiga bulan
setelah terjadinya infeksi. Kendati infeksi HIV tidak disertai gejala awal,
kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada
1) Fase 1
Umur infeksi 1-6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah terpapar
melakukan tes darah. Pada fase ini antibiotik terhadap HIV belum
2) Fase 2
Umur infeksi : 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini
8
3) Fase 3
berkurang.
4) Fase 4
9
d. Penularan HIV/AIDS
transplasenta. Virus HIV sampai saat ini terbukti hanya menyerang sel
HIV keluar tubuh dan menularkan kepada orang lain melalui berbagai
cairan vagina atau servik dan darah penderita. Cara penularan yang
diketahui melalui :
1) Transmisi seksual
dengan risiko tinggi bagi penularan HIV. Khususnya bagi mitra seks
Hal ini disebabkan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah
pelindung.
10
10
3) Transmisi virus HIV pada heteroseksual
pasangannya.
a) Transmisi parentral
b) Transmisi transplasenta
11
11
Transplantasi organ potensial meningkatkan HIV/AIDS yang
telah dicangkokan pada orang yang sehat, maka virus HIV akan
e. Pencegahan HIV/AIDS
Menular Seksual).
12
12
3) Pencegahan penularan dari ibu kepada janin
menawarkan tes IMS dan HIV kepada ibu hamil yang memeriksakan
HIV.
terkait HIV/AIDS dari 1,5 juta pada tahun 2010 menjadi 1,1 juta pada
13
13
bahwa untuk mencapai tingkat supresi virus yang optimal setidaknya 90-
95% dari semua dosis tidak boleh terlupakan (Pedoman Nasional Terapi
ARV, 2007). Terapi dengan ARV merupakan strategi yang secara klinis
paling berhasil hingga saat ini. Sebelum mendapat ARV, ODHA harus
pasien paham benar akan manfaat, cara penggunaan, efek samping obat,
tanda bahaya lain dan sebagainya yang terkait dengan ARV, ODHA yang
CD4).
HIV.
14
14
atau Anti Retroviral Teraphy (ART) telah menyebabkan penurunan
a. Definisi kepatuhan
atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk suatu terapi baik diet,
yang lain pasti berbeda-beda misalnya dari segi sarana prasarana yang
jauh, transportasi dan biaya yang tidak memadahi, sedangkan dari segi
15
15
fisik contohnya keluhan efek samping yang diakibatkan dari suatu
berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat. Kepatuhan
Untuk itu, kepatuhan harus selalu dipantau dan dievaluasi secara teratur
oleh beberapa faktor yaitu hubungan yang kurang serasi antar pasien HIV
dan petugas kesehatan, jumlah pil yang harus diminum, depresi, tingkat
ditelan dan toksisitas obat, serta pasien terlalu sakit untuk menelan obat.
16
16
Kepatuhan pada terapi adalah suatu keadaan dimana pasien bukan
mencapai tingkat supresi virus yang optimal, setidaknya 95% dari semua
HIV dalam darah sebesar 85%. Penggunaan obat ARV harus diminum 60
17
17
tidak meminum obat ARV secara teratur, kemudian memunculkan
dirasakan.
ARV, yaitu :
18
18
Perilaku ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) merupakan tanggapan atau
yaitu :
merupakan aksi nyata atau sebuah praktik yang sifatnya sudah dilakukan.
berbelit dan tidak jelas merupakan salah satu penghambat yang sangat
3. Karakteristik pasien
antara lain :
19
19
a. Faktor sosio-demografi (umur, jenis kelamin, suku budaya, pekerjaan,
terapinya).
20
20
adanya dukungan sosial dapat mempengaruhi kepatuhan penderita dalam
menjalani pengobatannya.
a. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu yang selalu ada
b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sedikit
sepergaulan.
c. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat
jarang memberi dukungan sosial dan memiliki peran yang sangat cepat
C. Penelitian Terkait
21
21
No. Nama Judul Metode Subjek Hasil
Sebaya Kota (32,6%).
Makassar. 2. Responden
yang
memiliki
pengetahuan
cukup
sebanyak 29
responden
(67,4%).
B. Ada hubungan
antara
dukungan
keluarga
dengan
kepatuhan.
1. Responden
yang tidak
mendapatk
an
dukungan
keluarga
sebanyak
15
responden
(34,9%).
2. Responden
yang
mendapatk
an
dukungan
keluarga
sebanyak
28
responden
(65,1%).
2. Muktar Kepatuhan Cross Pasien Ada hubungan
Abadiga, terhadap Sectional HIV/AIDS antara pengetahuan
Tahir terapi dengan kepatuhan.
Hasen, antiretroviral Responden yang
Getu dan faktor memiliki
Mosisa, terkait di pengetahuan yang
Eba antara pasien baik sebanyak
Abdisa positif virus 65,9%, sedangkan
(2020) imunodefisien responden yang
si manusia memiliki
yang pengetahuan yang
mengakses kurang sebanyak
perawatan di 34,1%.
rumah sakit Ada hubungan
22
No. Nama Judul Metode Subjek Hasil
rujukan antara dukungan
Nekemte, sosial dengan
Ethiopia Barat kepatuhan.
Responden yang
memiliki dukungan
sosial yang kuat
sebanyak 45,2%,
dukungan sosial
yang cukup
sebanyak 39,3%,
dan dukungan
sosial yang kurang
sebanyak 15,4%.
3. Mulu Kepatuhan Cross Pasien Ada hubungan
Ejigu, terhadap Sectional HIV/AIDS antara pengetahuan
Zelalem terapi dengan kepatuhan.
Desalegn, antiretroviral Responden yang
Befirdu gabungan dan memiliki
Mulatu, faktor terkait pengetahuan baik
Getu di antara sebanyak 191
Mosisa orang yang responden (67.3%),
(2020) hidup dengan sedangkan yang
HIV memiliki
menghadiri pengetahuan
rumah sakit kurang baik
khusus sebanyak 63
Nekemte, responden (32.7%).
Oromia,
Ethiopia :
Studi Lintas
Bagian
4. Olrike C. Faktor-faktor Cross Pasien Ada hubungan
Talumew yang Sectional ODHA antara pengetahuan
o, Eva M. berhubungan (Orang dengan kepatuhan.
Mantjoro, dengan dengan Responden yang
Angelo kepatuhan HIV/AIDS) memiliki
F.C ODHA dalam pengetahuan
Kalesaran menjalani kurang sebanyak
(2019) terapi 49,5%, sedangkan
antiretroviral yang memiliki
di Puskesmas pengetahuan baik
Tikala Baru sebanyak 51,5%
Kota Manado
Tahun 2019
5. Chryest Faktor-faktor Cross Pasien Ada hubungan
Debby, yang Sectional HIV/AIDS antara pengetahuan
Sondang berhubungan dan dukungan
R. dengan keluarga dengan
Sianturi, kepatuhan kepatuhan.
23
No. Nama Judul Metode Subjek Hasil
Wilhelmu minum obat Responden yang
s Hary ARV pada memiliki
Susilo pasien HIV di pengetahuan baik
(2019) RSCM Jakarta sebanyak 70.2%,
responden yang
memiliki
pengetahuan cukup
15.7% dan
pengetahuan
kurang sebanyak
14.1%.
Responden yang
memiliki dukungan
keluarga yang baik
sebanyak 67.7%,
sedangkan yang
memiliki dukungan
keluarga yang
kurang baik 32.3%.
6. Yeni Analisis faktor Cross Pasien Ada hubungan
Kartika yang Sectional HIV/AIDS antara dukungan
Sari, mempengaruh keluarga dengan
Thatit i kepatuhan kepatuhan.
Nurmawa pasien Responden yang
n, Aprilia HIV/AIDS memiliki dukungan
Putri dalam terapi keluarga yang
Hidayat antiretroviral buruk sebanyak
(2019) (ARV). 3.3%, kurang
sebanyak 3,3%,
cukup sebanyak
13.3%, sedangkan
yang memiliki
dukungan keluarga
yang baik
sebanyak 23,3%.
7. Riska Faktor-faktor Cross ODHA Ada hubungan
Ratnawati yang Sectional (Orang antara dukungan
(2017) mempengaruh dengan keluarga dengan
i kepatuhan HIV/AIDS) kepatuhan.
minum obat Responden yang
antiretroviral mendapatkan
di kelompok dukungan keluarga
dukungan sebanyak 56,5%
sebaya sehati sedangkan yang
Madiun tidak mendapatkan
dukungan keluarga
sebanyak 43,5%.
8. Edy Hubungan Cross ODHA Ada hubungan
Bachrun dukungan Sectional (Orang antara dukungan
24
No. Nama Judul Metode Subjek Hasil
(2017) keluarga dengan keluarga dengan
dengan HIV/AIDS kepatuhan.
kepatuhan Responden yang
minum obat mendapatkan
antiretroviral dukungan keluarga
pada ODHA sebanyak 54%,
(Orang sedangkan
dengan responden yang
HIV/AIDS) tidak memiliki
dukungan keluarga
sebanyak 46%.
9. Shiferaw faktor-faktor Cross Pasien Ada hubungan
Letta, yang terkait Sectional HIV/AIDS antara dukungan
Asrat dengan keluarga dengan
Demissie, kepatuhan kepatuhan.
Lemessa terhadap Responden yang
Oljira, terapi memiliki dukungan
Yadeta antiretroviral keluarga yang baik
Dessie (ART) di sebanyak (89,2%),
(2015) antara orang sedangkan yang
dewasa yang memiliki dukungan
hidup dengan keluarga yang
HIV dan kurang baik
menghadiri sebanyak (10.8%).
perawatan
klinis mereka,
Ethiopia
Timur
10. Veronica faktor-faktor Cross Pasien Ada hubungan
Velisitas yang Sectional HIV/AIDS antara dukungan
Lumbanb berhubungan sosial dengan
atu, Linda dengan kepatuhan.
T. Maas, kepatuhan Responden yang
Andi ODHA memiliki dukungan
Ilham (Orang sosial yang baik
Lubis dengan sebanyak 22
(2012) HIV/AIDS) responden (37,3%),
dalam kategori sedang
menjalani sebanyak 34
terapi responden (57,6%),
antiretroviral dan kategori
di RSU kurang sebanyak 3
Dr.Pirngadi responden (5,1%).
Medan
25
BAB III
METODE
A. Jenis Penelitian
Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu peneliti lebih memahami
latar belakang dari penelitian yang menjadi subyek topik yang dicari serta
2. Database pencarian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
26
26
diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari
Google Scholar.
a. Kata kunci
review.
27
27
b. Hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan minum antiretroviral
review.
Dari 1.367 artikel, ekslusi dilihat dari lebih dari 9 tahun terakhir n =
131 artikel, eksklusi dilihat dari jduul dan abstrak n = 203 artikel,
591 artikel. 442 artikel dilakukan skrinning. Dari 442 artikel yang
review .
28
28
1.367 jurnal ditemukan
melalui penelusuran di
(google scholar, BMC,
PubMed)
(Google Scholar n = 503)
(BioMed Central n = 838)
(PubMed n = 26)
29
29
Eksklusi dilihat dari
diluar cross sectional
(n = 101 artikel)
10 artikel full text di
review
Gambar 3.1 Bagan Alur Pemilihan Jurnal
30
30
b. Penilaian Kualitas
menilai kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi nilai ‘ya’, ‘tidak’,
‘tidak jelas’, atau ‘tidak berlaku’, dan setiap kriteria dengan skor ‘ya’
diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol, setiap skor studi
lebih tinggi 95% dan siap untuk melakukan sintesis data, akan tetapi
yang kurang.
30
30
3) Sample : Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu populasi,
1. Populasi
2. Sampel
31
31
minum antiretroviral pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
3. Teknik Sampling
dan eksklusi.
literature review.
32
32
3) Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang
literature review.
33
33
BAB IV
A. Karakteristik studi
Kepatuhan
34
34
No. Peneliti dan Metode, Pengetahuan Kepatuhan Hasil analisis
tahun populasi dan
sampel
Fatmah sectional, baik (67.4%) an rendah yaitu ada
Afrianty populasi dan tidak hubungan
dan
Gobel, dan dalam patuh antara
Arman, penelitian ini pengetahuan (14.3%), pengetahuan
2020. adalah semua sedangkan dengan
kurang baik
pasangan pengetahu kepatuhan
yang (32.6%). an rendah minum
mengidap dan patuh antiretroviral
HIV yang (85.7%). dengan hasil
mengkonsums 2. Pengetahu uji statistic
i ARV dan an tinggi menggunaka
sampel dan tidak n uji chi-
sebanyak 43 patuh square
responden. (48.3%), diperoleh
sedangkan nilai p-value
Pengetahu = 0.031
an tinggi (<0.05)
dan patuh
(51.7%)
2. Muktar Cross Pengetahuan 1. Pengetahua Hasil analisis
Abadiga, sectional, baik (65.9%) n baik dan yaitu ada
Tahir Hasen, populasi dan patuh hubungan
Getu dalam pengetahuan (90.0%), antara
Mosisa, Eba penelitian ini kurang baik sedangkan pengetahuan
Abdisa, adalah ODHA (34.1%). pengetahua dengan
2020. yang n baik dan kepatuhan
mengkonsums tidak patuh ODHA
i ARV, dan (10.0%). dalam
sampel 2. Pengetahua menjalani
sebanyak 311 n kurang terapi
responden. baik dan antiretroviral
patuh ( dengan p-
40.4%), value =
sedangkan 0.000
pengetahua (<0.05).
n kurang
baik dan
tidak patuh
(59.6%).
3. Mulu Ejigu, Cross Pengetahuan 1. Pengetahua Hasil analisis
Zelalem sectional, baik (67.3%) n baik dan yaitu ada
Desalegn, populasi dan kurang patuh hubungan
Befirdu dalam baik (86.4%), antara
Mulatu, dan penelitian ini (32.7%). sedangkan pengetahuan
Getu adalah ODHA pengetahua dengan
Mosisa, yang n baik dan kepatuhan
2020. mengkonsums tidak patuh ODHA
35
No. Peneliti dan Metode, Pengetahuan Kepatuhan Hasil analisis
tahun populasi dan
sampel
i ARV dan (13.6%). dalam
sampel 2. Pengetahua menjalani
sebanyak 284 n kurang terapi
responden. baik dan antiretroviral
patuh dengan p-
(69.9%), value =
sedangkan 0.001
pengetahua (<0.05).
n kurang
baik dan
tidak patuh
(30.1%).
4. Olrike C. Cross Pengetahuan 1. Pengetahua Hasil analisis
Talumewo, sectional, baik (51.5%) n baik dan yaitu ada
dkk, 2019. populasi dan kurang tidak patuh hubungan
dalam baik (49.5%) (24.2%), antara
penelitian ini sedangkan pengetahuan
adalah ODHA pengetahua dengan
yang n baik an kepatuhan
mengkonsums patuh ODHA
i ARV dan (75.8%). dalam
sampel 2. Pengetahua menjalani
sebanyak 64 n kurang terapi
responden. baik dan antiretroviral,
tidak patuh dengan
(0%) dan menggunaka
pengetahua n uji chi-
n kurang square =
baik dan 0.005
patuh (<0.05).
(100%).
5. Chryest Cross Pengetahuan 1. Pengetahua Hasil analisis
Debby, dkk, sectional, baik n kurang faktor yaitu
2019. populasi (70.2%), dan kurang ada
dalam pengetahuan patuh hubungan
penelitian ini cukup (25.9%), antara
adalah ODHA (15.7%), dan pengetahua pengetahuan
yang yang pengetahuan n kurang dengan
mengkonsums kurang dan cukup kepatuhan
i ARV dan (14.1%). patuh ODHA
sampel (48.1%), dalam
sebanyak 198 sedangkan menjalani
responden. pengetahua terapi
n kurang antiretroviral,
dan patuh didapatkan p-
(25.9%). value =
2. Pengetahua 0.010
36
No. Peneliti dan Metode, Pengetahuan Kepatuhan Hasil analisis
tahun populasi dan
sampel
n cukup (<0.05).
dan kurang
patuh
(25.8%),
pengetahua
n cukup
dan cukup
patuh
(32.3%),
sedangkan
pengetahua
n cukup
dan patuh
(41.9%).
3. Pengetahua
n baik dan
kurang
patuh
(20%),
pengetahua
n baik dan
cukup
patuh
(24.3%),
sedangkan
pengetahua
n baik dan
patuh
(55.7%).
6. Yeni Cross Hasil analisis
Kartika Sari, sectional, yaitu tidak
dkk, 2019. populasi ada
pasien ODHA hubungan
yang antara
mengkonsums pengetahuan
i ARV dan dengan
sampel kepatuhan
sebanyak 30 ODHA
responden. dalam
menjalani
terapi
antiretroviral
karena tidak
terdapat
variabel
terkait
dengan
37
No. Peneliti dan Metode, Pengetahuan Kepatuhan Hasil analisis
tahun populasi dan
sampel
pengetahuan
dengan
kepatuhan.
7. Riska Cross Hasil analisis
Ratnawati, sectional, faktor yaitu
2017. populasi tidak ada
dalam hubungan
penelitian ini antara
adalah ODHA pengetahuan
yang dengan
mengkonsums kepatuhan
i ARV, dan ODHA
sampel dalam
sebanyak 46 menjalani
responden. terapi
antiretroviral
karena tidak
ada variabel
tentang
pengetahuan.
8. Edy Cross Hasil analisis
Bachrun, sectional, faktor yaitu
2017. populasi tidak ada
dalam hubungan
penelitian ini antara
adalah ODHA pengetahuan
yang dengan
mengkonsums kepatuhan
i ARV dan ODHA
sampel dalam
sebanyak 50 menjalani
responden. terapi
antiretroviral
karena tidak
ada variabel
tentang
pengetahuan.
9. Shiferaw Cross Hasil analisis
Letta, dkk, sectional, faktor yaitu
2015. populasi tidak ada
dalam hubungan
penelitian ini antara
adalah ODHA pengetahuan
yang dengan
mengkonsums kepatuhan
i ARV dan ODHA
sampel dalam
38
No. Peneliti dan Metode, Pengetahuan Kepatuhan Hasil analisis
tahun populasi dan
sampel
sebanyak 626 menjalani
responden. terapi
antiretroviral
karena tidak
ada variabel
tentang
pengetahuan.
10 Veronica Cross Pengetahuan Pengetahuan Hasil analisis
Velisitas sectional, baik baik (52.5%), faktor yaitu
Lumbanbatu populasi (52.5%), sedangkan tidak ada
, dkk, 2012. dalam sedangkan pengetahuan hubungan
penelitian ini pengetahuan kurang baik antara
adalah ODHA kurang baik (47.5%). pengetahuan
yang (47.5%). Dengan dengan
mengkonsums tingkat kepatuhan
i ARV dan kepatuhan ODHA
sampel yang tinggi dalam
sebanyak 59 (57.6%) dan menjalani
responden. tingkat terapi
kepatuhan antiretroviral
rendah karena
(42.4%). berdasarkan
hasil analisis
uji statistik
dengan chi-
square
diperoleh
nilai p-value
= 0.648 (>
0.05).
rendah dan tidak patuh (14.3%) sedangkan pengetahuan rendah dan patuh
menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0.031 (<0.05), hal ini
39
39
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat
Penelitian yang dilakukan oleh Muktar Abadiga, dkk (2020) diketahui bahwa
tingkat pengetahuan baik dan patuh (90.0%) sedangkan pengetahuan baik tetapi
tidak patuh (10.0%). Pengetahuan kurang baik tetapi patuh (40.4%) sedangkan
pengetahuan kurang baik dan tidak patuh (59.6%). Berdasarkan nilai p-value =
0.000 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan tingkat kepatuhan terapi ARV. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
Penelitian yang dilakukan oleh Mulu Ejigu, dkk (2020) diketahui bahwa
pengetahuan yang baik dan patuh (86.4%) sedangkan pengetahuan baik tetapi
tidak patuh (13.6%). Pengetahuan yang kurang baik tetapi patuh (69.9%)
sedangkan pengetahuan kurang baik dan tidak patuh (30.1%). Berdasarkan nilai p-
value = 0.001 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
bahwa pengetahuan yang baik tetapi tidak patuh (24.2%) sedangkan pengetahuan
baik dan patuh (75.8%). Pengetahuan yang kurang baik dan tidak patuh (0%)
sedangkan pengetahuan yang kurang baik tetapi patuh (100%). Berdasarkan hasil
40
40
uji chi-square diketahui nilai p-value = 0.005 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa
sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
faktor yang paling kuat dan memiliki kecenderungan 9 kali lebih besar dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Chryest Debby, dkk (2019) diketahui bahwa
pengetahuan yang kurang baik dan kurang patuh (25.9%), pengetahuan yang
kurang dan cukup patuh (48.1%), dan pengetahuan yang kurang tetapi patuh
(25.9%). Pengetahuan yang cukup dan kurang patuh (25.8%), pengetahuan cukup
dan cukup patuh (32.3%), dan pengetahuan cukup tetapi patuh (41.9%).
Pengetahuan baik tetapi kurang patuh (20%), pengetahuan baik dan cukup patuh
(24.3%), pengetahuan baik dan patuh (55.7%). Berdasarkan hasil nilai p-value =
0.010 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
yang baik terhadap pengobatan ARV, diperkuat dengan penelitian Syaiful (2011)
41
41
Pengetahuan penderita AIDS tentang ARV mampu melahirkan sikap positif yang
terwujud dalam bentuk perilaku yang berdampak positif pada status kesehatannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Kartika Sari, dkk (2019), Riska
Ratnawati, dkk (2017), Edy Bachrun (2017), dan Shiferaw Letta, dkk (2015)
diketahui bahwa tidak ada hasil yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara
terkait variabel pengetahuan dengan kepatuhan minum ARV pada ODHA (Orang
dengan HIV/AIDS).
baik (47.5%). Dengan tingkat kepatuhan yang tinggi (57.6%) dan tingkat
kepatuhan rendah (42.4%). Dari hasil analisis uji statistik dengan menggunakan
uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0.648 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi ARV pada
Kepatuhan
Kepatuhan
42
42
No. Peneliti dan Metode, Dukungan Kepatuhan Hasil Analisis
Tahun Populasi dan Sosial
Sampel
Gobel, dan dalam (34.9%) patuh antara
Arman, penelitian ini (60%). dukungan
dan
2020. adalah semua Sedangkan sosial dengan
pasangan yang mendukung tidak kepatuhan.
mengidap HIV mendukung Berdasarkan
(65.1%).
yang dan patuh hasil uji
mengkonsumsi (40%). statistic
ARV dan 2. Mendukung dengan uji
sampel dan tidak chi-square
sebanyak 43 patuh diperoleh
responden. (25%), nilai p-value
sedangkan = 0.024
Mendukung (<0.05).
dan patuh
(75%)
2. Muktar Cross Dukungan 1. Dukungan Hasil analisis
Abadiga, sectional sosial yang sosial tinggi faktor yaitu
dkk, 2020. populasi tinggi dan patuh ada hubungan
dalam (45.2%), (97.1%), antara
penelitian ini sedang sedangkan dukungan
adalah ODHA (39.3%), dukungan keluarga
yang dan rendah sosial tinggi dengan
mengkonsumsi (15.4%). tetapi tidak kepatuhan
ARV dan patuh ODHA dalam
sampel (2.9%). menjalani
sebanyak 311 2. Dukungan terapi
responden. sosial antiretroviral
sedang dan dengan p-
patuh value
(50.0%), <0.05%.
sedangkan
dukungan
sosial
sedang dan
tidak patuh
(50.0%).
3. Dukungan
sosial
rendah dan
patuh
(61.7%),
sedangkan
dukungan
sosial
rendah dan
tidak patuh
(38.3%).
43
No. Peneliti dan Metode, Dukungan Kepatuhan Hasil Analisis
Tahun Populasi dan Sosial
Sampel
3. Mulu Ejigu, Cross Hasil analisis
dkk, 2020. sectional, yaitu tidak
populasi ada hubungan
dalam antara
penelitian ini dukungan
adalah ODHA sosial dengan
yang kepatuhan
mengkonsumsi karena
ARV dan (96.8%)
sampel pasien
sebanyak 284 menutupi
responden. status
kesehatannya
kepada sosial
ataupun
keluarganya.
4. Olrike C. Cross Dukungan 1. Dukungan Hasil analisis
Talumewo, sectional, sosial yang sosial yang yaitu tidak
dkk, 2019. populasi baik (50%) kurang baik ada hubungan
dalam dan kurang dan tidak antara
baik (50%).
penelitian ini patuh dukungan
adalah ODHA (9.4%), sosial dengan
yang sedangkan kepatuhan
mengkonsumsi dukungan ODHA dalam
ARV dan sosial yang menjalani
sampel kurang baik terapi
sebanyak 64 tetapi patuh antiretroviral,
responden. ( 90.6%). dengan hasil
2. Dukungan analisis uji
sosial yang chi square
baik tetapi diperoleh
tidak patuh hasil p-value
(15.6%), = 0.708
sedangkan
dukungan
sosial yang
baik dan
patuh
(84.4%).
5. Chryest Cross Dukungan 1. Dukungan Hasil analisis
Debby, dkk, sectional dan sosial yang sosial yaitu ada
2019. sampel baik yang hubungan
sebanyak 198 (67.7%), kurang antara
responden. dan baik dan dukungan
dukungan kurang sosial dengan
keluarga patuh kepatuhan
yang (31.3%), ODHA dalam
44
No. Peneliti dan Metode, Dukungan Kepatuhan Hasil Analisis
Tahun Populasi dan Sosial
Sampel
kurang baik dukungan menjalani
(32.3%). sosial terapi
yang antiretroviral
kurang dengan hasil
baik dan p-value 0.034
cukup (<0.05).
patuh
(28.1%),
sedangkan
dukungan
sosial
yang
kurang
baik dan
patuh (
40.6%).
2. Dukungan
sosial
yang baik
dan
kurang
patuh
(12.9%),
dukungan
sosial
yang baik
dan cukup
patuh
(29.1%),
sedangkan
dukungan
sosial
yang baik
dan patuh
(53.7%).
6. Yeni Kartika Cross Dukungan 1. Dukungan Hasil analisis
Sari, dkk, sectional, keluarga keluarga faktor yaitu
2019. populasi yang buruk yang ada hubungan
dalam (3.3%), buruk dan antara
penelitian ini kurang tingkat dukungan
adalah pasien (3.3%), kepatuhan keluarga
ODHA yang cukup rendah dan dengan
megkonsumsi (13.3%), sedang kepatuhan
ARV dan dan baik (0%), dan ODHA dalam
sampel (23.3%). tingkat menjalani
sebanyak 30 kepatuhan terapi
responden. yang antiretroviral,
45
No. Peneliti dan Metode, Dukungan Kepatuhan Hasil Analisis
Tahun Populasi dan Sosial
Sampel
tinggi dengan nilai
(3.3%). p-value =
2. Dukungan 0.004
keluarga (<0.05).
yang
kurang
dan rendah
(23.3%),
sedangkan
dukungan
keluarga
yang
kurang
dengan
tingkat
kepatuhan
sedang
dan tinggi
(3.3%).
3. Dukungan
keluarga
yang
cukup dan
tingkat
kepatuhan
rendah
(3.3%),
sedangkan
tingkat
kepatuhan
sedang
dan tinggi
(13.3%).
4. Dukungan
keluarga
yang baik
dan
tingkat
kepatuhan
rendah
(0%),
tingkat
kepatuhan
sedang
(13.3%),
sedangkan
tingkat
46
No. Peneliti dan Metode, Dukungan Kepatuhan Hasil Analisis
Tahun Populasi dan Sosial
Sampel
kepatuhan
tinggi
(23.3%).
7. Riska Cross Dukungan Hasil analisis
Ratnawati, sectional, keluarga faktor yaitu
2017. populasi yang baik ada hubungan
dalam (56.5%) antara
penelitian ini dan dukungan
adalah ODHA dukungan keluarga
yang keluarga dengan
mengkonsumsi yang kepatuhan
ARV dan kurang baik ODHA dalam
sampel (43.5%). menjalani
sebanyak 46 terapi
responden. antiretroviral
dengan nilai
p-value =
0.001
(<0.05).
8. Edy Cross Dukungan 1. Dukungan Hasil analisis
Bachrun, sectional, keluarga keluarga faktor yaitu
2017. populasi yang baik yang tidak ada hubungan
dalam (54%) dan baik dan antara
penelitian ini dukungan tidak dukungan
adalah ODHA keluarga patuh keluarga
yang yang (73.9%), dengan
mengkonsumsi kurang baik sedangkan kepatuhan
ARV dan (46%). dukungan ODHA dalam
sampel keluarga menjalani
sebanyak 50 yang tidak terapi
responden. baik dan antiretroviral
patuh dengan
(26.1%). menggunakan
2. Dukungan uji chi-square
keluarga diperoleh
yang baik nilai p-value
dan tidak = 0.004
patuh (<0.05).
(33.3%),
sedangkan
dukungan
keluarga
yang baik
dan patuh
(66.7%).
9. Shiferaw Cross Dukungan 1. Dukungan Hasil analisis
Letta, dkk, sectional, keluarga keluarga faktor yaitu
47
No. Peneliti dan Metode, Dukungan Kepatuhan Hasil Analisis
Tahun Populasi dan Sosial
Sampel
2015. populasi dalam yang baik yang baik ada hubungan
penelitian ini (89.2%) dan patuh antara
adalah ODHA dan (89.2%) dukungan
yang dukungan sedangkan keluarga
mengkonsumsi keluarga dukungan dengan
ARV dan yang keluarga kepatuhan
sampel kurang baik yang baik ODHA dalam
sebanyak 626 (10.8%). dan tidak menjalani
responden. patuh terapi
(10.8%). antiretroviral
2. Dukungan dengan nilai
keluarga p-value
yang kurang (<0.05).
baik dan
patuh
(89.1%)
sedangkan
dukungan
keluarga
yang kurang
baik dan
tidak patuh
(11.9%).
10 Veronica Cross Dukungan Dukungan Hasil analisis
Velisitas sectional, sosial yang sosial yang faktor yaitu
Lumbanbatu, populasi baik baik (37.3%), ada hubungan
dkk, 2012. dalam (37.3%), dukungan antara
penelitian ini dukungan sosial sedang dukungan
adalah ODHA sosial (57.6%), dan keluarga
yang sedang dukungan dengan
mengkonsumsi (57.6%), sosial yang kepatuhan
ARV dan dan kurang (5.1%). ODHA dalam
sampel dukungan Dengan menjalani
sebanyak 59 sosial yang tingkat terapi
responden. kurang kepatuhan antiretroviral.
(5.1%). yang tinggi Berdasarkan
(57.6%) dan hasil analisis
tingkat statistik
kepatuhan dengan uji
sedang chi-square
(42.4%). diperoleh
nilai p-value
= 0.047
(<0.05).
48
Penelitian yang dilakukan oleh Jusriana, dkk (2020), diketahui bahwa pasien
yang tidak mendapatkan dukungan dan tidak patuh (60%), sedangkan yang tidak
mendukung dan patuh (40%). Pasien yang mendapat dukungan keluarga tetapi
tidak patuh (25%), sedangkan yang mendukung dan patuh (75%). Berdasarkan
hasil uji statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0.024 (<0.05),
hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Muktar Abadiga, dkk (2020), diketahui bahwa
dukungan sosial yang tinggi dan patuh (97.1%), sedangkan dukungan sosial yang
tinggi tetapi tidak patuh (2.9%). Dukungan sosial yang sedang dengan tingkat
kepatuhan patuh dan tidak patuh (50.0%). Dukungan sosial yang rendah tetapi
patuh (61.7%), sedangkan dukungan sosial yang rendah dan tidak patuh (38.3%).
Berdasarkan hasil nilai p-value (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
antara dukungan sosial dengan kepatuhan minum ARV pada ODHA (Orang
Penelitian yang dilakukan oleh Mulu Ejigu, dkk (2020), hasil analisis yaitu
tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan karena (96.8%)
pasien yang mendapatkan dukungan sosial yang kurang baik dan tidak patuh
(9.4%), sedangkan dukungan sosial yang kurang baik tetapi patuh (90.6%).
49
49
Dukungan sosial yang baik tetapi tidak patuh (15.6%), sedangkan dukungan sosial
yang baik dan patuh (84.4%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square diperoleh
hasil nilai p-value = 0.708 (>0.05), hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
Penelitian yang dilakukan oleh Chryest Debby, dkk (2019), diketahui bahwa
dukungan sosial yang kurang baik dan kurang patuh (31.3%), dukungan sosial
yang kurang baik dan cukup patuh (28.1%), sedangkan dukungan sosial yang
kurang baik tetapi patuh (40.6%). Dukungan sosial yang baik tetapi kurang patuh
(12.9%), dukungan sosial yang baik dan cukup patuh (29.1%), sedangkan
dukungan sosial yang baik dan patuh (53.7%). Berdasarkan hasil nilai p-value =
0.034 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial
ARV.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Kartika Sari, dkk (2019), diketahui
bahwa dukungan keluarga yang buruk dan tingkat kepatuhan rendah dan sedang
(0%) dan tingkat kepatuhan yang tinggi (3.3%). Dukungan keluarga yang kurang
dan rendah (23.3%), sedangkan dukungan keluarga yang kurang dengan tingkat
kepatuhan sedang dan tinggi (3.3%). Dukungan keluarga yang cukup dan tingkat
kepatuhan rendah (3.3%) sedangkan tingkat kepatuhan sedang dan tinggi (13.3%).
Dukungan keluarga yang baik dan tingkat kepatuhan rendah (0%), tingkat
Berdasarkan hasil nilai p-value = 0.004 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa ada
50
50
hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ODHA (Orang dengan
dukungan keluarga yang baik (56.5%) dan dukngan keluarga yang kurang baik
(43.5%). Berdasarkan hasil nilai p-value = 0.001 (<0.05), hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ODHA (Orang
Penelitian yang dilakukan oleh Edy Bachrun (2017), dukungan keluarga yang
kurang baik dan tidak patuh (73.9%) sedangkan dukungan keluarga yang kurang
baik dan patuh (26.1%). Dukungan keluarga yang baik tetapi tidak patuh (33.3%)
sedangkan dukungan keluarga yang baik dan patuh (66.7%). Berdasarkan hasil
analisis uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0.004 (<0.05), hal ini
Penelitian yang dilakukan oleh Shiferaw Letta, dkk (2015), diketahui bahwa
dukungan keluarga yang baik dan patuh (89.2%) sedangkan dukungan keluarga
yang baik tetapi tidak patuh (10.8%). Dukungan keluarga yang kurang baik tetapi
patuh (89.1%) sedangkan dukungan keluarga yang kurang baik dan tidak patuh
(11.9%). Berdasarkan hasil nilai p-value (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa ada
51
51
Penelitian yang dilakukan oleh Veronica Velisitas Lumbanbatu (2012),
diketahui bahwa dukungan sosial yang baik (37.3%), dukungan sosial yang
sedang (57.6%), dan dukungan sosial yang kurang (5.1%). Dengan tingkat
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p-value =
0.047 (<0.05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan sosial dengan
52
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan HIV/AIDS) karena berdasarkan hasil analisis uji statistik dengan uji
90%. Dari 2 artikel yang tersisa tidak ada hubungan antara dukungan sosial
sedangkan 1 artikel tidak ada hubungan karena hasil analisis uji chi-square
53
53
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut
54
54
DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2016). Banten dalam Angka. Banten : Badan Pusat Statistik. Diakses pada
tanggal 08 Februari 2021
Belum ada vaksinnya, berikut cara pencegahan penularan HIV/AIDS. SEHAT
Kontari.co.id. Selasa, 01 Desember 2020. Diakses pada tanggal 28 Maret
2021.
https://kesehatan.kontan.co.id/news/belum-ada-vaksinnya-berikut-cara-
pencegahan-penularan-hivaids?page=all
Dirjen P2P Kemenkes RI, 2017. Kajian Epidemiologi HIV Indonesia 2016.
Jakarta. Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 05 Februari 2021
Galistiani, G. F., & Mulyaningsih, L., (2013). Kepatuhan pengobatan
antiretroviral pada purwokerto antiretroviral therapy of hiv/aids people in
prof. Dr. Margono soekarjo purwokerto public hospital. Media Farmasi,
10(2), 94-103. Diakses pada tanggal 05 Februari 2021
Handayani, F., & Dewi, F.S. (2017). Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
orang dengan HIV/AIDS di Kota Kupang. Berita Kedokteran Masyarakat,
33(11), 715-720. Diakses pada tanggal 11 Februari 2021
HIV/AIDS paling banyak dialami usia produktif. M.republika.co.id. Kamis, 18
Juli 2019. Diakses pada tanggal 30 Maret 2021.
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/puu25w328
55
55
2011-Maret 2012. Jurnal Farmasi Andalas Vol.1 No.1. Diakses pada tanggal
05 Februari 2021
Muktar Abadiga, Tahir Hasem, Getu Mosisa, Eba Abdisa. 2020. Adherence to
antiretroviral therapy and associated factors among human
immunodeficiency virus positive patients accessing treatment at Nekemte
referral hospital, West Ethiopia. Plos One. Diakses tanggal 27 Maret 2021.
Mulu Ejigu, Zelalem Desalegn, Befirdu Mulatu, Getu Mosisa. 2020. Adherence
to combined antiretroviral therapy and associated factors among
people living with HIV attending Nekemte Specialized Hospital,
Oromia, Ethiopia: A Cross-Sectional Study. Hal 97-106. Diakses pada
tanggal 6 Maret 2021
O’Connor JL., Gardner EM, Mannheimer SB, Lifson AR, Esser S, Telzak EE, et
al. Factors associated with adherence amongst 5295 people receiving
antiretroviral therapy as part of an international trial. Journal of Infectious
Diseases. 2013; 208 (1): 40-9. Diakses pada tanggal 11 April 2021
Pudjiati, Retno Satiti (2016). Kepatuhan (Adherence) terhadap terapi
antiretroviral: kebijakan AIDS Indonesia. Diakses pada tanggal 08 Februari
2021
Saputro, A. I., Kaunang, W. P., dan Joseph, W. B. 2016. Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalankan Terapi ARV
di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat. (Online). Jurnal IKMAS. Vol 1.
No.3. diakses pada tanggal 05 Februari 2021
https://ejournalhealth.com/index.php/ikmas/article/view/52
Sari, Yeni Kartika, Nurmawati, Thatit, Hidayat, Aprilia Putri. 2019. Analisis
Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien HIV-AIDS dalam terapi
Antiretroviral (ARV). Jurnal Citra Keperawatan, Vol. 7, No. 2, Hal. 1-8.
Diakses Tanggal 04 Februari 2021.
Shiferaw Letta, Asrat Demissie, Lemessa Oljira, dan Yadeta Dessie. 2015.
Factors associated with adherence to antiretroviral therapy (ART) among
adult people living with HIV and attending their clinical care, Eastern
Ethiopia. BMC Internasional Health and Human Rights. Diakses tanggal
27 Maret 2021.
Shintawati, I., & Widayanti, A. W. (2014). Faktor Pendukung dan Penghambat
Kepatuhan Penggunaan Obat: Studi Kualitatif Pada Pasien HIV/AIDS
dengan Terapi Antiretroviral Lini Kedua di Provinsi D.I Yogyakarta.
Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada. Diakses pada tanggal 05
Februari 2021
Sugiharti, S., Yuniar, Y., dan Lestary, H. 2014. Gambaran Kepatuhan Orang
Dengan HIV-AIDS (ODHA) dalam Minum Obat ARV di Kota Bandung
56
56
Provinsi Jawa Barat tahun 2011-2012. Jurnal kesehatan Reproduksi, 5(2),
113-123. Diakses pada tanggal 05 Februari 2021
https://media.neliti.com/media/publications/106124-ID-gambaran-
kepatuhan-orang-dengan-hiv-aids.pdf
Suparyanto. (2012). Konsep Dukungan Keluarga. Diakses pada tanggal 09
Februari 2021
http://konsep-dukungan-keluarga.blogspot.com
Syaiful. (2011). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada
Penderita AIDS Di RSUD SELE Kota Sorang. Diakses pada tanggal 11
April 2021
Talumewo, Olrike C, Mantjoro, Eva M, Kalesaran, Angela F. C. 2019. Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan ODHA dalam Menjalani
Terapi Antiretroviral di Puskesmas Tikala Baru Kota Manado. Jurnal
KESMAS, Vol. 8, No. 7, Halaman 1-8. Diakses Tanggal 04 Februari 2021.
WHO. 2018. HIV AIDS. World Health Organisatio (WHO). Diakses pada tanggal
25 Februari 2021
https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
Yuni, Hamidatul, Rasyid, Rosfita, Nursal, Dien Gusta Anggraini. 2020. Analisis
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan ODHA dalam
Mengkonsumsi Antiretroviral di Poliklinik VCT RSUP Dr M Djamil
Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.9 (3). Diakses
tanggal 23 April 2021.
57
57