Daya Pada Rangkaian Bolak Balik PDF
Daya Pada Rangkaian Bolak Balik PDF
BOLAK-BALIK
http://evan.weblog.ung.ac.id
KONSEP DASAR
DAYA PADA RANGKAIAN AC FASA TUNGGAL
Daya Aktif, P
(watt)
Sebaliknya, daya negatif yag dihitung
terjadi jika arus mengalir searah dengan
naik tegangan (voltage rise) dan ini
berarti bahwa energi sedang berpindah
dari beban ke dalam sistem, dimana
beban tersebut dihubungkan.
ian
Jika persamaan
fasor untuk
tegangan dan V=|V| α
I =| I|
arus diketahui,
perhitungan
untuk daya
nyata dan
β
reaktif dapat
dilakukan
dengan mudah
VI * V I V I
dalam bentuk
kompleks Daya KOMPLEKS S
S V I cos( ) j V I sin( )
S P jQ
Daya reaktif Q akan
Karena α-β menjadi positif jika sudut
merupakan sudut fasa α-β di antara
fasa antara tegangan dan arus adalah
tegangan dan arus, positif, yaitu jika α>β, yang
jadi sama dengan θ juga berarti bahwa arusnya
dalam persamaan- tertinggal terhadap
persamaan
terdahulu, maka: tegangan. Sebaliknya Q
menjadi negatif untuk β>α,
yang berarti juga bahwa
arus mendahului terhadap
tegangan. Ini sesuai
Untuk mendapatkan dengan pemilihan tanda
tanda yang benar bagi Q positif untuk daya reaktif
diperlukan perhitungan S
sebagai VI* dan dari suatu rangkaian
bukannya V*I, karena induktif dan tanda negatif
yang tersebut untuk daya reaktif dari
belakangan akan suatu rangkaian kapasitif.
membalikkan tanda Q.
SEGITIGA DAYA
Persamaan (2.9) menggunakan suatu metoda
grafis untuk mendapatkan P keseluruhan, Q, dan
susdut fasa untuk beberapa beban yang
dihubungkan paralel, karena cos θ adalah P/|S|.
S = P + jQ
S
Q
P
Untuk beberapa beban yang
dihubungkan paralel, P total adalah
jumlah daya rata-rata dari semua beban,
yang digambarkan pada sumbu
mendatar untuk analisis grafis. Untuk
beban induktif, Q digambarkan vertikal
ke atas karena bertanda positif,
sedangkan untuk beban kapasitif
digambarkan vertikal ke bawah karena
mempunyai daya reaktif negatif
BEBAN PARALEL
P2
Q2
S2
S1 Q1
QR=Q1+Q
2
P1 PR=P1+P
2
FAKTOR DAYA
Dalam sistem tenaga listrik, pemahaman tentang
definisi faktor daya adalah penting. Suatu rangkaian
induktif dikatakan mempunyai “faktor daya
tertinggal” (lagging power factor), dan rangkaian
kapasitif dikatakan mempunyai “faktor daya
mendahului” (leading power faktor). Istilah faktor
daya tertinggal dan mendahului menunjukkan
apakah arus tersebut teringgal atau mendahului
tegangan yang terpasang.
SISTEM 3 FASA
VL 3 VF 1.73 VF
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase
mempunyai nilai yang sama
IL IF
Ia Ib Ic
HUBUNGAN SEGITIGA
Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling
dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.
VL VF
Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan
antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan
menggunakan hukum kirchoff, sehingga
I L 3 I F 1.73 I F
DAYA PADA SISTEM 3 FASA SEIMBANG
Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau
daya yang diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan
menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada sistem yang
seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase,
karena daya pada tiap-tiap fasenya sama
Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka
besarnya daya perfasa adalah
PF VF I F cos
sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari
besarnya daya tiap fase, dan dapat dituliskan dengan,
PT 3 VF I F cos
maka daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y)
adalah:
VL
PT 3 I L cos = 3 VL I L cos
3
daya total pada rangkaian hubung delta diberikan oleh:
IL
PT 3 VL cos
3